Anda di halaman 1dari 21

Frida Kasumawati M.

Kes Dosen-20195

Transisi Demografi
Dasar Kependudukan
Kelompok 1
Bunga Oktaviani fasillah 2110305900584.
Chandra Jonathan 2110305900622.
Deten Murib 2110305900513.
Esty Irianingsih 2110305900525.
Hayyi Septia Listi 211030590060.
Rizka Wahyu Yulianto 211030590076.
Tiara Ayu Octaviani 211030590072.
Pertumbuhan Penduduk Alami(NIP)
Pertumbuhan Penduduk Alami merupakan pertumbuhan penduduk yang
diperoleh dari hasil selisih tingkat kelahiran dengan kematian dalam satu tahun.
Pengukuran NPI dapat dilakukan dengan melihat selisih tingkat kelahiran dan
kematian dalam satu tahun. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut :
Pa / T = L – M
  Pa = Pertumbuhan
   penduduk alami per tahun
L = Kelahiran per tahun
M = Kematian per tahun
Contoh soal :
Jumlah penduduk di suatu wilayah adalah 1000 orang, jumlah bayi yang lahir 60
jiwa, sementara penduduk yang meninggal dunia 20 jiwa, berapa jumlah
pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut?
Jawab : 60 – 20 = = 4%, maka hasil pertumbuhan penduduk
Migrasi
Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang
diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan ini
termasuk pertumbuhan penduduk non-alami. Rumus perhitungannya ialah:
T=I–E
T = Pertumbuhan penduduk
migrasi per tahun
I = Migrasi masuk per tahun
E = Migrasi keluar per tahun

Contoh soal :
Pada tahun 2021 di Indonesia jumlah migrasi masuk sebesar 25.000 jiwa
dan migrasi keluar sebesar 20.000 jiwa. Berdasarkan data, hitunglah
Pertumbuhan Penduduk Migrasi tahun 2021!
Jawab : T = I – E = 25.000 – 20.000 = 5.000
Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan Penduduk Total adalah hasil perhitungan dari pertumbuhan
alami dengan pertumbuhan migrasi.
Contoh soal :
Berdasarkan data sensus penduduk di Garut tahun 2013 memiliki jumlah kelahiran 50.000
jiwa, sedangkan jumlah kematian sebanyak 30.000 jiwa. Jumlah penduduk yang masuk
adalah 10.000 jiwa, sementara penduduk yang keluar adalah 4.000 jiwa. Berapa
pertumbuhan penduduk total?
T = (L – M) + (I – E)
Jawab : T = Pertumbuhan penduduk per tahun
L = Kelahiran per tahun
T = (L – M) + (I – E) M = Kematian per tahun
= (50.000 – 30.000) + (10.000 – 4.000) I = Jumlah imigran (penduduk yang masuk untuk
= 20.000 + 6.000 menetap) per tahun
E = Jumlah emigran (penduduk yang meninggalkan
= 26.000 jiwa wilayah) per tahun
 
Definisi
Transisi Fertilitas
Fertilitas merupakan kesanggupan melahirkan seorang
keturunan yang berhubungan dengan kesuburan perempuan atau
dapat disebut fekuinditas. Sedangkan transisi fertilitas adalah
perubahan atau penurunan tingkat kelahiran yang fluktuatif di suatu
negara sampai terciptanya tingkat populasi yang stabil. Hal ini
berpengaruh terhadap kontribusi perubahan pertumbuhan penduduk
sehingga menyebabkan terjadinya transisi demografi.

“ Bahwa faktor utama pertumbuhan penduduk adalah fertilitas,


maka pencegahan dan pengendalian angka fertilitas dapat
menurunkan laju pertumbuhan penduduk.” (Syaadah, 2014).
Walaupun tingkat fertilitas menurun, belum tentu tingkat
pertumbuhan penduduk ikut menurun. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya kelahiran di masa lampau.
 
Penyebab
Transisi Fertilitas
“Penundaan perkawinan cenderung menyebabkan penurunan
dalam kesuburan, tetapi hal itu belum menjadi faktor utama ke tingkat
fertilitas rendah.” (Smith, 1983). Berikut ini merupakan hipotesis utama yang
menjadi tingkatan penyebab dari transisi fertilitas :
1. Tingkat Fisiologis
2. Tingkat Psikologis
3. Tingkat Sosial Ekonomi dan Budaya
4. Penundaan Pernikahan
5. Pembangunan Ekonomi
6. Modernisasi
Adapun transisi fertilitas juga disebabkan oleh beberapa faktor, salah
satunya faktor menurut teori Freedman (1961/1962), yaitu :
A. Faktor Tidak Langsung Lanjutan
1. Faktor ekonomi.
2. Faktor moralitas
3. Faktor norma
4. Faktor lingkungan.
5. Faktor demografi
B. Faktor Langsung
6. Faktor pengaruh terjadinya fertilitas (intercourse)
7. Faktor konsepsi (conception)
8. Faktor kehamilan.
Akibat
Transisi Fertilitas
Tingkat kesuburan wanita melahirkan seorang anak telah mengalami
penurunan. Jika angka penurunan fertilitas jatuh di bawah 2,1 dipastikan
bahwa populasi dunia mulai turun. Menurunnya tingkat kesuburan dapat
mengurangi populasi pada akhir abad di setiap negara. Di antara negara-
negara di dunia, populasi 23 negara terutama Spanyol dan Jepang diprediksi
menurun 50% pada tahun 2100. Dengan berkurangnya populasi, pada akhir
abad nanti diperkirakan jumlah manula akan sama rata atau bahkan lebih
banyak dari bayi yang baru lahir.

Berikut beberapa akibat dari transisi fertilitas, yaitu :


1. Jumlah anak di bawah lima tahun berkurang dari 681 juta jiwa
menjadi 401 juta jiwa pada 2100.
2. Jumlah orang yang berumur di atas 80 tahun akan menaik tajam
dari 141 juta jiwa akan meningkat menjadi 866 juta jiwa pada 2100.
3. Generasi penerus bangsa akan berkurang, karena penduduk
lansia lebih banyak dibandingkan angka kelahiran bayi.
4. Terdapat wilayah atau pedesaan akan sepi penduduk.
5. Pemerintah akan lebih banyak mengeluarkan anggaran untuk
pensiunan bagi lansia, dibandingkan mengeluarkan anggaran
untuk pendidikan.
Definisi
Transisi Mortalitas
Mortalitas merupakan peristiwa menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang
dapat terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup (Budi
Utomo 1985) dalam Mantra (2000). Sedangkan
transisi mortalitas adalah sebuah keadaan di mana
tingkat angka rata-rata kematian penduduk mengalami
perubahan secara fluktuatif, sehingga menyebabkan
keadaan belum stabil dalam wilayah dan jangka waktu
tertentu.
Penyebab
Transisi Mortalitas
Penurunan angka kematian merupakan salah satu
parameter dari kemajuan suatu negara. Terutama menurunnya
angka kematian ibu dan anak dalam masa persalinan, ini
merupakan permasalahan utama di dunia kesehatan. Berikut
penyebab transisi mortalitas, yaitu :
1. Persebaran pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan
masyarakat mengalami perubahan.
2. Terjadinya perubahan sosial ekonomi masyarakat.
3. Perubahan struktur penduduk.
4. Meningkatnya usia harapan hidup.
5. Faktor gaya hidup.
6. Berkurangnya angka kelahiran.
7. Terjadinya peralihan generasi dan perkembangan
teknologi.
Akibat
Transisi Mortalitas
Dengan adanya peralihan tingkat transisi mortalitas dapat mengakibatkan :
1. Pertumbuhan dan perkembangan penduduk mengalami peralihan.
2. Pelayanan kesehatan diutamakan untuk mengalami kemajuan.
3. Derajat kualitas kesehatan dalam masyarakat menjadi pertimbangan.
4. Jika mengalami penurunan mortalitas maka tingkat penduduk mulai stabil.
5. Mempengaruhi tingkat fertilitas dan natalitas.
6. Pembangunan ekonomi suatu wilayah masih dalam masa menuju stabil.
7. Dapat berpengaruh pada arus penduduk di suatu wilayah.
8. Perkembangan dan pertumbuhan kesehatan masyarakat
dipastikan meningkat jika keadaan mulai stabil.
9. Permasalahan kesehatan dapat diatasi tergantung dengan
naik atau turunnya kondisi transisi.
Kesimpulan
Kesimpulan
Transisi demografi adalah perubahan kondisi pertumbuhan
penduduk dengan tingkat fertilitas dan mortalitas yang tinggi
menuju pertumbuhan penduduk tingkat fertilitas dan tingkat
mortalitas yang rendah sampai terciptanya tingkat populasi
yang stabil. Transisi demografi juga mencakup pertumbuhan
penduduk alami, migrasi, dan total di suatu wilayah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai