Kelas : 12 Farmasi 1
1. Pengertian Infusa
Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, infusa merupakan sediaan cair
yang dibuat dengan mengekstraksi (menyari) simplisia nabati dengan air
pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.
Infusa adalah proses ektraksi yang pada umumnya digunakan untuk
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan nabati.
Etanol disini berguna untuk menambah kelarutan minyak atsiri dalam air.
Talcum berguna untuk membantu terdistribusinya minyak dalam air dan
menyempurnakan pengendapan kotoran sehingga aqua aromatik yang
dihasilkan jernih.
Selain cara melarutkan seperti yang tertera dalam Fl II, buku lain juga
mencantumkan aqua aromatik adalah hasil samping dari pembuatan olea
volatilia secara penyulingan sesudah diambil minyak atsirinya.
Aqua aromatik yang diperoleh sebagai hasil samping pembuatan minyak
atsiri secara destilasi dapat dicegah pembusukannya dengan cara mendidihkan
dalam wadah tertutup rapat yang tidak terisi penuh di atas penangas air selama
1 jam.
6. Contoh Sediaan Aqua Aromatika
a. Aqua Foeniculi adalah larutan jenuh minyak adas dalam air. Aqua
foeniculi dibuat dengan melarutkan 4 g oleum foeniculi dalam 60 ml
etanol 90%, tambahkan air sampai 100 ml sambil dikocok kuat-kuat,
tambahkan 500 mg talc, kocok, diamkan, saring.
Encerkan 1 bagian filtrate dalam 39 bagian air.
Pemerian, penyimpanan sama seperti aqua aromatik.
Syarat untuk resep: seperti aqua aromatik dan sebelum digunakan harus
disaring lebih dahulu.
b. Aqua Menthae Piperitae (Air Permen) adalah larutan jenuh minyak
permen dalam air.
Cara pembuatan: lakukan pembuatan menurut cara yang tertera pada aqua
aromatika dengan menggunakan 2 g minyak permen.
Pemerian, penyimpanan, dan syarat untuk resep sama seperti aqua
aromatik.
c. Aqua Rosae (Air mawar) adalah larutan jenuh minyak mawar dalam air.
Cara pembuatan: larutkan 1 g minyak mawar dalam 20 ml etanol, saring.
Pada filtrat tambahkan air secukupnya hingga 5000 ml, saring.
Pemerian, penyimpanan, dan syarat untuk resep sama seperti aqua
aromatika.