GALENIK
Bentuk-bentuk sediaan galenik
1.Hasil Penarikan : Extracta, Tinctura,
Decocta / Infusa
2.Hasil Penyulingan/ pemerasan : Aqua
aromatika, olea volatilia (minyak
menguap), olea pinguia (minyak lemak)
3.Syrup. - GEORGE BERNARD SHAW
EXTRACTIO
Extractio adalah cara menarik satu atau lebih zat-zat dari bahan asal yang
umumnya zat berkhasiat tersebut tertarik dalam keadaan (khasiatnya) tidak
berubah.
Istilah extractio hanya dipergunakan untuk penarikan zat-zat dari bahan asal
dengan menggunakan cairan penarik/ pelarut. Cairan penarik yang
dipergunakan disebut menstrum, ampasnya disebut marc atau faeces. Cairan
yang dipisahkan disebut Macerate Liquid, Colatura, Solution, Perkolat.
Umumnya extractio dikerjakan untuk simplisia yang
mengandung zat berkhasiat atau zat-zat lain untuk
keperluan tertentu.. Zat-zat berkhasiat tersebut antara
lain alkaloida, glukosida, damar, olea, resina, minyak
atsiri, lemak. Disamping itu terdapat juga jenis-jenis gula,
zat pati, zat lendir, albumin, protein, pectin, selulosa yang
pada umumnya mempunyai daya larut dalam cairan
pelarut tertentu dimana sifat-sifat kelarutan ini
dimanfaatkan dalam extractio.
Tujuan utama extractio adalah :
1. Dengan memakai bahan pelarut yang tepat dimana bahan berkhasiatnya mudah larut, sedangkan
yang tidak berguna sedikit atau tidak larut dalam cairan penyari tersebut.
2. Dengan menarik / merendam pada suhu tertentu dimana bahan berkhasiat terbanyak larutnya.
3. Dengan menggunakan jarak waktu menarik yang tertentu dimana bahan berkhasiat dari sipmlisia
lebih banyak larutnya, sedangkan bahan yang tidak berguna sedikit atau tidak larut.
4. Dengan memurnikan / membersihkan memakai cara-cara tertentu baik secara ilmu alam maupun
ilmu kimia.
Berdasarkan konsistensinya extractum dibedakan
atas :
Extractum liquidum (ekstrak cair)
- ext. Colae liq.
Extractum spissum (ekstrak kental)
- ext. Belladonnae
Extractum siccum ( ekstrak kering )
- ext. Aloes
INFUSA
Pemerian :
• Cairan jernih
• Bau seperti bau bagian tanaman asal.
• Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya dan
ditempat sejuk.
Identifikasi :
1. teteskan 1 tetes minyak di atas air, permukaan air tidak keruh.
2. pada sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak yang diperoleh
dengan cara penyulingan uap tidak terjadi noda transparan
3. kocok sejumlah minyak dengan larutan NaCl jenuh volume sama,
biarkan memisah, volume air tidak boleh bertambah.
Cara-cara memperoleh minyak atsiri :
A. Cara pemerasan yaitu cara yang termudah dan masih dapat dikatakan
primitif. Cara ini hanya dapat dipakai untuk minyak atsiri yang mempunyai
kadar tinggi dan untuk minyak atsiri yang mempunyai kadar tinggi dan minyak
atsiri yang tidak tahan pemanasan. Contoh : minyak jeruk
B. Cara penyulingan ( destilasi).
Ada 2:
1. Cara langsung ( menggunakan api langsung)
Bahan yang akan diolah di masukkan ke dalam sebuah bejana di atas pelat yang
berlubang dan bejana berisi air. Uap air yang naik melalui lubang dan melalui
sebuah pendingin, kemudian minyak yang keluar dengan uap air di tampung. Cara
ini hanya dapat digunakan untuk jumlah bahan bakal yang sedikit, karena jumlah
air yang akan menjadi uap dan membawa serta minyak terbatas jumlahnya.
• Pada penyimpanan dapat terjadi inversi dari sakarosa ( pecah menjadi glukosa dan
fruktosa ) dan bila sirup yang bereaksi asam inversi dapat terjadi lebih cepat.
• Gula invert adalah gula yang terjadi karena penguraian sakarosa yang memutar bidang
polarisasi kekiri.
• Gula invert tidak dikehendaki dalam sirup karena lebih encer sehingga mudah berjamur
dan berwarna tua ( terbentuk karamel ), tetapi mencegah terjadinya oksidasi dari bahan
obat.
• Pada sirup yang mengandung sakarosa 62 % atau lebih, sirup tidak
dapat ditumbuhi jamur, meskipun jamur tidak mati.
• Bila kadar sakarosa turun karena inversi, maka jamur dapat tumbuh.
Bila dalam resep, sirup diencerkan dengan air dapat pula ditumbuhi
jamur.