Anda di halaman 1dari 17

PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU

ANTIMIKROBA

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pada masyarakat luas sekarang ini sedang ditingkatkan

kesadaran mengenai pentingnya akan kesehatan. Banyak hal yang

harus dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut misalnya dengan

menggunakan berbagai bahan-bahan yang mendukung kebersihan

tubuh maupun lingkungan. Untuk menjaga kebersihan rumah dan

lingkungan serta peralatan rumah tangga umumnya menggunakan

desinfektan (Muwarni. 2015:11).

Desinfektan adalah suatu zat atau bahan kimia yang dapat

membunuh atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme yang

digunakan pada benda mati atau lingkungan sekitar kita. Antiseptik

adalah suatu zat atau bahan kimia yang dapat membunuh atau

menghentikan pertumbuhan mikroorganisme yang digunakan pada

jaringan hidup (Muwarni. 2015: 11).

Dan untuk memeriksa baik atau tidak bahan-bahan yang di

gunakan untuk desinfektan dalam industri rumah sakit, maupun

dalam laboratorium maka perlu dilakukan tes salah satunya yaitu

MIC (Minimum Inhibitory Concentration) yaitu konsentrasi terendah

yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba (Muwarni.2015:

11).

103
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

Suatu mikroba memerlukan keadaaan sekitar yang sesuai dan

jika tidak sesuai maka akan mempengaruhi sifat-sifat morfologi dan

fisiologi dari jasa tersebut karena aktifitas suatu jasad renik yang

dapat mempengaruhi kehidupan manusia sebagai penyebab

terjadinya infeksi dan menimbulkan berbagai masalah penyakit.

Untuk itu penting untuk melihat keefektifan dari suatu desinfektan

yang beredar di masyarakat (Greenwood. 2011:62).

Untuk mengetahui daya hambat suatu antiseptik atau

desinfektan terhadap pertumbuhan mikroba yaitu dengan uji MIC

(Minimum Inhibitory Concentration)selain itu juga dapat dilakukan

uji koefisien fenol. Uji koefisien fenol adalah uji daya hambat suatu

antiseptik atau desinfektan yang dibandingkan dengan daya

hambat dari fenol (Greenwood. 2011: 62-63).

Dari penjelasan di atas percobaan ini dilakukan dengan

tujuan untuk menilai sejauh mana tingkat kemampuan sediaan

desinfektan dan antiseptik dalam membunuh kuman sehingga

masyarakat dapat benar-benar memilih produk sediaan yang tepat.

I.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada percobaan ini adalah:

Bagaimana menentukan nilai Minimal Inhibitory Concentration

(MIC) dari suatu desinfektan dan antiseptik?

104
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

I.3. Maksud dan tujuan percobaan

Adapun maksud dan tujuan pada percobaan ini adalah untuk

mengetahui dan menentukan nilai Minimal Inhibitory Concentration

(MIC) dari suatu desinfektan dan antiseptik.

I.4. Manfaat Percobaan

Adapun manfaat dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat

mengetahui dan menentukan nilai Minimal Inhibitory Concebtration

(MIC) dari suatu desinfektan dan antiseptik.

105
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Teori Umum

Mikroba mampu hidup dan ditemukan pada kondisi yang ekstrim

seperti suhu, salinitas, pH yang relatif tinggi atau rendah dan lingkungan

yang berkadar garam tinggi di mana organisme lain tidak dapat hidup.

Mikroba yang tumbuh dan hidup pada lingkungan panas dikenal sebagai

mikroba termofilik. Pada lingkungan yang ekstrim tersebut, bakteri

termofilik dapat menghasilkan enzim dengan sifat tahan terhadap suhu

tinggi (Sari,2012).

Antimikorba adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan

bakteri,zat tersebut memiliki khasiat atau kemampuan untuk

mematikan/menghambat pertumbuhan kuman sedangkan toksisitas

terhadap manusia relative kecil Waluyo (2004). Antimikroba merupakan

suatu zat-zat kimia yang diperoleh/dibentuk dan dihasilkan oleh

mikroorganisme, zat tersebut mempunyai daya penghambat aktifitas

mikroorganisme lain meskipun dalam jumlah sedikit (Entjang 2003).

Senyawa antimikroba adalah bahan pengawet yang berfungsi

untuk menghambat kerusakan pangan akibat aktifitas mikroba. Sejarah

penggunaan pengawet didalam bahan pangan sendiri dimulai dari

penggunaan garam,asap dan asam (proses fermentasi) untuk

mengawetkan pangan. Sejumlah bahan antimikroba kemudian

106
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

dikembangkan dengan tujuan untuk menghambat atau membunuh

mikroba pembusuk (penyebab kerusakan pangan) dan mikroba patogen

(penyebab keracunan pangan) (Sonyaza,2009).

Minimum Inhibitory Concentration (MIC) didefinisikan sebagai

konsentrasi terendah antimikroba yang akan menghambat pertumbuhan

mikroorganisme yang terlihat setelah semalam diinkubasi. MIC digunakan

oleh laboratorium diagnostik, terutama untuk konfirmasi perlawanan,

namun paling sering sebagai alat riset untuk menentukan in-vitro aktivitas

antimikroba baru, dan data dari studi tersebut telah digunakan untuk

menentukan MIC breakpoints (Andrews, 2001).

Konsentrasi minimum penghambatan atau lebih dikenal dengan

MIC(Minimum Inhibitory Concentration) adalah konsentrasi terendah dari

antibiotika atau antimikrobial yang dapat menghambat pertumbuhan

mikroba tertentu. Nilai MIC adalah spesifik untuk tiap-tiap kombinasi dari

mikroba (Greenwood, 1995).

Desinfektan adalah bahan atau zat yang digunakan untuk

menghilangkan atau menghancurkan bakteri baik bakteri patogen atau

non patogen, terutama bakteri yang membahayakan(pathogen). Istilah ini

pada umumnya digunakan dalam proses membebaskan benda-benda

mati atau infeksi, dan aman untuk dipakai pada bidang industry atau pada

rumah sakit, atau industri-industri makanan/minuman dan industry farmasi

lainnya (Anonim,2014).

107
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

Suatu desinfektan yang baik yang mempunyai daya mematikan

atau merusak mikroba. Untuk mengetahui daya mematikan tersebut

biasanya distandarkan dengan fenol (Anonim,2014).

Desinfektan dapat digolongkan dalam beberapa kelompok,yakni :

(Tjay, 2002)

a. Senyawa halogen: Povidon-iod, iodoform, Ca-hipoklorit, Na-

hipoklorit, tosilkloramida, klorheksidin, kliokinol, dan triklosan.

b. Derivat : fenol, kresol, resorsinol, dan timol

c. Zat-zat dengan aktivitas permukaan: cetrimida,

cetylpiridinium,benzalkonium, dan dequalinium.

d. Senyawa alkohol, aldehida dan asam : etanol dan

isopropanol,formaldehida danglutaral, asam asetat dan borat.e.

Senyawa logam.

e. Senyawa alkohol, aldehida dan asam : etanol dan

isopropanol,formaldehida danglutaral, asam asetat dan borat.e.

Senyawa logam: merkuri klorida, fenil merkuri nitrat dan

merbromin, perak nitrat dan silverdiazin, sengoksida

f. Oksidansia : hidrogenperoksida, sengperoksida, Na-

perboratdan kalium klorat

g. Lainnya : heksetidin dan heksamidin, belerang,

etilenoksida,oksikinolin dan acriflavin.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi suatu

desinfektan adalah:
108
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

1. Waktu dan lamanya kontak dengan mikroba.

2. Suhu desinfektan

3. Konsentrasi desinfektan

4. Jumlah dan tipe dari mikroorganisme

5. Keadaan bahan yang didesinfektan.

Bahan kimia yang menimbulkan suatu pengaruh yang lebih selektif

terhadap jasad renik dibandingkan dengan perlakuan fisik seperti panas

dan radiasi. Aktivitas anti bakteri ditentukan oleh spectrum kerja, cara

kerja, MIC,serta potensi pada MIC. Suatu bakteri dikatakan mempunyai

aktivitas yang tinggi bila MIC terjadi pada kadar rendah tetapi mempunyai

daya bunuh atau daya hambat yang besar.

Antiseptik adalah zat yang digunakan untuk menghambat

pertumbuhan dan membunuh mikroorganisme berbahaya (patogenik)

yang terdapat pada permukaan bagian luar tubuh mahluk hidup. Secara

umum, antiseptik dan disinfektan berbeda dengan obat-obatan maupun

disinfektan. Zat antiseptik yang umumnya digunakan diantaranya adalah

iodium, hidrogen peroksida, dan asam borak. Kekuatan masing-masing

zat antiseptik berbeda-beda (Susanto,2002).

Antiseptik merupakan bahan kimia yang men8egah multiplikasi

organisme pada permukaan tubuh dengan cara membunuh

mikroorganisme tersebut atau menghambat pertumbuhan dan aktifitas

metaboliknya. Antiseptik perlu dibedakan dengan antibiotik yang

109
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

membunuh mikroorganisme pada benda mati. Namun, antiseptik sering

disebut juga desinfektan kulit. Hampir semua bahan kimia yang dipakai

sebagai antiseptik dapat pula berperan sebagai desinfektan. Hal ini

ditentukan sebagai antiseptik lebih rendah daripada desinfektan

(Desiyanto dan Djannah,2013).

Sabun merupakan suatu bahan yang digunakan untuk

membersihkan kulit baik dari kotoran maupun bakteri. Sabun yang dapat

membunuh bakteri dikenal dengan sabun antiseptik. Sabun antiseptik atau

disebut juga dengan sabun yang mengandung asam lemak yang

bersenyawa dengan alkali dan ditambah dengan zat kimia atau bahan

obat. Sabun ini berguna untuk mencegah, mengurangi atapun

menghilangkan penyakit atau gejala penyakit pada kulit. Sabun antiseptik

memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri baik

bakteri gram positif maupun gram negatif (Fiti,2013).

Dalam aktifitas kita sehari-hari sering terkontaminasi dengan

mikroba sehingga tangan dapat menjadi perantara masuknya mikroba ke

dalam tubuh kita. Aktifitas alkohol sebagai antimikroba adalah dengan

cara mendenaturasi protein bakteri sehingga mengganggu proses

metabolisme sel dan bakteri yang menyebabkan kematian sel bakteri.

Alkohol efektif membunuh bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.

Alkohol juga efektif untuk membunuh jamur (Radji,2007).

110
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

II.2. Uraian Bahan

1. Alkohol (Dirjen POM. 2014: 390 )

Nama Resmi : AETHANOLUM

Nama Lain : Alkohol, etanol, etil alkohol, metil alkohol,hidroksi

etana

Berat Molekul : 46,07g/mol

Pemeriaan : Cairan tidak berwarna,jernih,mudah menguap

dan mudah bergerak.

Kelarutan : Sangat midah larut dalam dair,dalam

Kloroform p dan dalam eter p

Kegunaan : Sebagai zat tambahan,juga dapat

Membunuh kuman.

111
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

BAB III

METODE KERJA

III.1. Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilakukan pada hari Jum’at tanggal 2

September 2022, pukul 08.00 WITA. Bertempat di Laboratorium

Mikrobiologi jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan ilmu

kesehatan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

III.2. Alat dan bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah

botol pengencer, kapas, ose bulat/lurus, rak tabung, spoit 1 ml dan

5 ml dan tabung reaksi steril 10 buah.

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini

adalah larutan pengencer, medium Nutrient Broth (NB), sampel uji

antimikroba.

III.3. Cara Kerja

1. Disediakan tabung steril sebanyak 10 buah kemudian tabung

pertama di isi 9,5 ml medium Nutrient Broth (NB) strril dan 5 ml

medium Nutrient Broth (NB) ke dalam tabung berikutnya.

2. Ditambahkan ke dalam tabung pertama 0,5 ml desinfektansia

yang akan diuji sehingga diperoleh pengenceran 1:20.

112
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

3. Diambil 5 ml dari tabung pertama lalu masukkan ke dalam tabung

kedua, campurkan sampai homogen lalu diambil 5 ml dari tabung

kedua dan masukkan ke dalam tabung ketiga, campur rata hingga

homogen. Perlakuan sama dilakukan sampai pada tabung ke

sepuluh. Sebaiknya dalam perlakuan menggunakan pipet steril

terdendiri.

4. Di tanam ke dalam tiap tabung 0,2 ml biakan mikroba yang

berumur 24 jam menggunakan pipet mikro (Mikropipette)

5. Di inkubasi pada suhu 37°C l, periisa selama 1 x 24 -72 jam.

6. Untuk memastikan yang tumbuh adalah mikroba yng ditanam,

maka ditumbuhkan lagi pada medium pembeniham cacar.

Konsentrasi terendah yang masih memperlihatkan penghambatan

pertumbuhan mikroba adalah nilai MIC-nya

113
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV.1. Pengamatan

NO Gambar 10^- 10^- 10^- 10^4 10^- 10^- 10^- 10^- 10^-
1 2 3 5 6 7 8 9

1. Eschericha coli jerni keru keru keruh keru keru keru keru Keru
h h h h h h h h

2. Staphylocuccus aueus keru jerni jerni keruh keru jerni jerni keru keru
h h h h h h h h

114
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

IV.2. Pembahasan

Pembuatan sampel di lakukan dengan memasukkan 9,5 ml Nutrient

Broth ( NB ) kedalam tabung reaksi pertama dan 5 ml NB kedalam

tabung-tabung berikutnya. Selanjutnya dimasukkan 0,5 ml antiseptic merk

Nuvo kedalam tabung reaksi pertama dan di homogenkan. Dari tabung

reaksi pertama diambil 5 ml larutan dan dimasukkan kedalam tabung

1
reaksi kedua maka didapatkan tabung reaksi dengan pengenceran ,
100

dilakukan hal yang sama pada tabung-tabung berikutnya. Pada kesepuluh

tabung kemudian dimasukkan 0,2 ml suspensi bakteri. Sampel kemudian

siap diinkubasikan di dalam inkubator selama 1 x 24 jam.

Dari hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa antiseptic merk

Nuvo yang digunakan dalam percobaan ini tidak efektif dalam

menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam hal ini bakteri E. Coli

dan Staphylococcus sebagai sampel.

Hal ini dikarenakan konsentrasi antiseptic yang digunakan dalam

percobaan ini rendah sehingga tidak mampu menghambat pertumbuhan

mikroorganisme.

Pada saat diamati dengan metode turbidimetri atau pengamatan

kekeruhan. Apabila kekeruhan tabung masih setara atau lebih keruh dari

tabung K(+) yang berisi suspensi bakteri SA 1 berarti bakteri masih dapat

tumbuh dengan subur, namun ketika larutan dalam tabung terlihat mulai

lebih jernih daripada tabung K(+) berarti pertumbuhan bakteri mulai

115
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

terhambat, hal inilah yang menunjukkan Minimum Inhibitory Concentration

(MIC).

116
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan:

Cara menentukan MIC adalah dengan melihat konsentrasi

terendah yang masih dapat menghambat pertumbuhan mikroba setelah

18-24 jam masa inkubasi. Pertumbuhan bakteri diamati melalui kejernihan

atau kekeruhan medium dalam tabung reaksi, apabila medium jernih

berarti tidak ada pertumbuhan bakteri di dalam medium sedangkan

apabila medium keruh berarti medium telah ditumbuhi bakteri.

V.2 Saran

Sebaiknya praktikan melakukan pengamatan langsung bersama-

sama agar dapat mengetahui dan melihat secara langsung kejernihan

atau kekeruhan medium hasil uji MIC.

117
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

DAFTAR PUSTAKA

Andrews. 2001. Uji Minimum Inhibitor Concentration. PT Gramedia.

Jakarta

Anonim. 2014. Penuntut Analisis Mikrobiologi Farmasi. Fakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia Makassar

Desiyanto dan Djannah. 2013. Analisis Mikrobiologi Laboratorium. Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Entjang. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta

Fitri. 2013. Mikrobiologi Kesehatan. Deepublish Publisher. Yogyakarta

Greenwood. 1995. Antibiotics Susceptibility (sinsitivy) Test, Antimicrobial

and chemoteraphy. Mc Graw Hill Company. USA

Muwarni. 2015. Determination of Minimal Inhibitor Concencration.

Chemistrapi. Jakarta.

Radji. 2007. Mengenal dan memahami Mikroorganisme pada


Laboratorium

Mikrobiologi. EGC. Jakarta.

Sonyaza. 2009. Dasar-dasar Mikrobiologi. Universitas Brawijaya. Malang

Susanto. 2002. Penentuan Daya Hambat Sediaan Antiseptik. FK

Padjajaran. Bandung

Tjay. 2002. Obat-obat Penting. PT Gramedia. Jakarta

118
PENENTUAN MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) SUATU
ANTIMIKROBA

LAMPIRAN

Gambar 1.1. Pengenceran dengan menggunakan bakteri E. Coli

Gambar 1.2. Pengenceran dengan menggunakan bakteri Staphylococcus

119

Anda mungkin juga menyukai