DOSEN PENGAMPU:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
4.1 HASIL
Dari hasil pengukuran didapatkan zona hambat atau zona bening pada larutan
alkohol : 0,9 cm, aquades: 0 cm, Karbol : 1,2 cm.
4.2 PEMBAHASAN
Pengendalian pertumbuhan mikroba melibatkan berbagai metode untuk
mencegah atau menghambat pertumbuhan dan penyebaran mikroorganisme yang
tidak diinginkan. Beberapa metode umum yang digunakan untuk pengendalian
pertumbuhan mikroba termasuk:
Menjaga kebersihan dan kehigienisan lingkungan sangat penting untuk
mengendalikan pertumbuhan mikroba. Ini melibatkan pembersihan dan desinfeksi
permukaan, peralatan, dan area yang rentan terhadap infeksi mikroba.Sterilisasi
adalah proses penghilangan atau penghancuran semua bentuk kehidupan mikroba,
termasuk spora bakteri. Sterilisasi biasanya dilakukan dengan menggunakan panas
kering (autoklaf atau oven), panas basah (autoklaf uap), radiasi (seperti sinar
gamma atau sinar X), atau bahan kimia sterilisasi (misalnya, etilen
oksida).Penggunaan bahan antimikroba seperti disinfektan, antiseptik, antibiotik,
dan antijamur dapat membantu mengendalikan pertumbuhan mikroba. Namun,
penggunaan antimikroba harus hati-hati dan dengan bijaksana untuk mencegah
resistensi mikroba terhadap bahan-bahan tersebut.
Lingkungan yang tepat, seperti kontrol suhu, kelembaban, dan sirkulasi
udara, dapat membantu menghambat pertumbuhan mikroba. Misalnya,
mempertahankan suhu rendah dalam lemari pendingin atau suhu tinggi dalam
inkubator dapat menghambat pertumbuhan mikroba.Praktik kebersihan pribadi
yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan
pakaian yang bersih, menjaga kebersihan rambut, dan melaksanakan langkah-
langkah kebersihan yang sesuai di sekitar makanan atau lingkungan medis, dapat
membantu mengendalikan penyebaran mikroba.
Penggunaan larutan kimia alkohol dan karbol (fenol) dalam praktikum
memiliki beberapa fungsi terkait pengendalian pertumbuhan mikroba, terutama
untuk tujuan desinfeksi dan antisepsis. Berikut adalah fungsi utama dari kedua
larutan tersebut:
Larutan Alkohol:
Desinfektan: Larutan alkohol, seperti alkohol etil dan isopropil, digunakan
sebagai desinfektan untuk membersihkan permukaan dan alat-alat praktikum yang
rentan terhadap kontaminasi mikroba. Alkohol memiliki sifat antimikroba yang
efektif dalam membunuh atau menghambat pertumbuhan berbagai
mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur.
Antiseptik: Dalam praktikum yang melibatkan manipulasi atau penanganan
sampel biologi, alkohol juga digunakan sebagai antiseptik untuk membersihkan
kulit sebelum prosedur yang melibatkan penetrasi atau tindakan invasif ke dalam
tubuh, seperti penyuntikan atau pengambilan sampel darah. Ini membantu
mengurangi risiko infeksi mikroba.
Larutan Karbol (fenol):
Desinfektan: Karbol atau fenol merupakan senyawa kimia yang efektif dalam
membunuh mikroorganisme dan digunakan sebagai desinfektan. Fenol dapat
menghancurkan dinding sel mikroba dan mengganggu fungsi enzim, sehingga
menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian mikroba.
Antiseptik: Larutan karbol juga dapat digunakan sebagai antiseptik untuk
membersihkan kulit atau luka pada manusia atau hewan sebelum melakukan
prosedur medis atau pembedahan kecil.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Kebersihan dan sanitasi yang baik adalah kunci dalam pengendalian
pertumbuhan mikroba. Praktik sanitasi yang tepat, seperti mencuci tangan secara
teratur, membersihkan permukaan dengan disinfektan, dan menjaga kebersihan
lingkungan, dapat mencegah penyebaran mikroorganisme patogen. Sterilisasi dan
desinfeksi merupakan langkah penting dalam pengendalian pertumbuhan mikroba.
Sterilisasi digunakan untuk menghilangkan semua mikroorganisme, baik patogen
maupun nonpatogen, sementara desinfeksi digunakan untuk mengurangi jumlah
mikroorganisme patogen dalam suatu area atau permukaan. Mengendalikan suhu
dan kelembaban dapat membantu menghambat pertumbuhan mikroba. Beberapa
mikroorganisme tumbuh lebih baik pada suhu dan kelembaban tertentu, sehingga
mengatur kondisi ini dapat mencegah pertumbuhan yang berlebihan. Pastikan
kondisi lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan mikroba yang tidak
diinginkan. Kendalikan suhu, kelembaban, pH, dan ketersediaan nutrisi sesuai
dengan kebutuhan mikroba yang diinginkan dan mencegah pertumbuhan mikroba
patogen.
5.2 SARAN
Pastikan untuk melakukan sterilisasi alat-alat dan peralatan yang
digunakan dalam proses pengolahan atau eksperimen. Gunakan bahan disinfektan
yang sesuai untuk membersihkan area kerja dan permukaan yang rentan terhadap
kontaminasi mikroba. Pastikan kondisi lingkungan yang tidak mendukung
pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan. Kendalikan suhu, kelembaban, pH,
dan ketersediaan nutrisi sesuai dengan kebutuhan mikroba yang diinginkan dan
mencegah pertumbuhan mikroba patogen.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, A. K. Pertumbuhan Mikroorganisme; 2010
Riadi, M., 2016. Pertumbuhan Mikroorganisme. Kaji. Pustaka 1–47.
Suharni, Theresia Tri, dkk, 2009. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya.
LAMPIRAN
1. Alat dan bahan
2. Proses