Disusun Oleh:
(Kelompok 6 Kelas A)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
A. Tujuan
1. Dapat mengetahui penjelasan mtentang mikrobiologi
2. Dapat mengetahui berbagai aspek mikrobiologi
3. Dapat mengetahui apa saja bahan baku farmasi
4. Dapat mengetahui jenis sediaan farmasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Mikrobiologi
a) Teknik pipetting
Teknik pipetting (mentransfer dengan pipet) sering digunakan
saat menganalisa sampel dengan kondisi standar. Keunggulan teknik
ini adalah kita dapat menghitung jumlah bakteri yang kita pindah
tersebut (opsianal, bila di inginkan) misalkan saat kita melakukan
metode TPC (menghitung jumlah koloni bakteri).
Teknik pipetting dapat dilakukan dengan pengenceran ataupun tanpa
pengenceran. Untuk pipetting dengan pengenceran kita dapat
menggunakan pipet volume sedangkan pipetting tanpa pengenceran
kita dapat menggunakan micro volome pipettor.
b) Inokulasi dengan jarum ose
Teknik ini digunakan untuk memindahkan kultur bakterial dari
suatu media ke media lainnya.Berbeda dengan teknik pipetting , pada
teknik ini jumlah bakteri sangatlah banyak sehingga kita tidak akan
bisa menghitungnya. Namun, beberapa tujuan utama dari teknik ini
antaralain :
Perbanyakan (Enrichment)
Memperbanyak jumlah bakteri yang dimiliki dengan cara menanam
bekteri ke media-media baru sehingga dapat memperbanyak stok
jumlah bakteri yang ada. Media yang digunakan dalam teknik ini
adalah media yang sama.
Seleksi
Inokulasi dengan cara menanam bakteri pada media yang selektif pada
bakteri tertentu, teknik ini bertujuan agar bakteri yang tumbuh adalah
bakteri tersangka (target) sehingga dapat diperoleh bakteri yang sesuai
dengan yang diharapkan. Sebagai contoh, misalkan kita dapat
menggunakan media MCA (MacConcey Agar) untuk menyeleksi
pertunbuhan bakteri Salmonella sp. saat menyeleksi dari bakteri
patogen lainnya.
Isolasi
Teknik inokulasi yang sering digunakan untuk metode ini adalah
teknik gores, yaitu menggoreskan biakan ke cawan petri secara terus-
menerus untuk diperoleh satu koloni yang tidak tercampur dengan
koloni lainnya.
Pemurnian Kultur Bakterial
Metode ini adalah teknik gabungan dari teknik-teknik diatas. Cara
pemurnian kultur dilakukan dengan menyeleksi kemudian mengisolasi
bakteri yang akan dimurnikan.Metode ini harus dilakukan dengan cara
menyeleksi dan mengisolasi berulang kali dan dengan media yang
berbeda-beda agar dapat diperoleh kultur yang benar-benar tidak
tercampur dengan bakteri lain.
2. Pengujian mikrobiologi
a) Bahan Alam
1. Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain,
simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa
simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral.
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh,
bagian tanaman atau eksudat tanaman. Yang dimaksud dengan eksudat
tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau
dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya
yang dengan cara tertentu di pisahkan dari tanamannya.
Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh , bagian
hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum
berupa zat kimia murni.
Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa bahan
pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
2. Ekstraksi
2. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Digunakan untuk pemakaian oral. Contoh :
NaturE (kapsul lunak), Ponstan 250 mg (kapsul keras)
3. Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi.
4. Krim adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan
obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai Contoh :
Kalcinol-N cream,Topsy cream, Chloramfecort 10 g, Hydrokortison 5g,
Scabicid 1 g
5. Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi
dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Contoh : Scott
emultion, curcuma plus
6. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan
massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa sehingga
memenuhi syarat baku yang ditetapkan. Contoh : Mastin, Ace Maxs
7. Gel (Jeli) adalah sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar ,
terpenetrasi oleh suatu cairan. Contoh : Bioplacenton gel,
Thrombophob gel, Voltaren Emulgel 100 g
8. Imunoserum adalah sediaan yang mengandung immunoglobulin khas
yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Contoh : Stimuno
9. Implan atau pelet adalah sediaan dengan massa padat steril berukuran
kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi ( dengan atau tanpa eksipien ),
dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan. Implan atau pelet
dimaksudkan untuk ditanam di dalam tubuh ( biasanya secara sub kutan )
dengan tujuan untuk memperoleh pelepasan obat secara
berkesinambungan dalam jangka waktu lama. Contoh : Andalan, Spiral
10. Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia
nabati dengan air pada suhu 90O selama 15 menit.
11. Injeksi adalah sediaan steril untuk kegunaaan parenteral, yaitu di bawah
atau menembus kulit atau selaput lendir.
a. Injeksi Dalam Bentuk Larutan
b. Injeksi dalam bentuk Suspensi
c. Injeksi dalam bentuk Serbuk kering.
12. Irigasi adalah larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau
membersihkan luka terbuka atau rongga - rongga tubuh, penggunaan
adalah secara topikal. Contoh : Betadine,
13. Sediaan obat mata :
14. Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Contoh : Solcoseryl Pasta
15. Plester adalah bahan yang digunakan untuk pemakaian luar terbuat dari
bahan yang dapat melekat pada kulit dan menempel pada pembalut.
Contoh : Hansaplast
16. Serbuk, adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, berupa serbuk yang dibagi – bagi (pulveres) atau serbuk yang
tak terbagi (pulvis) Contoh : Salicyl bedak (Pulv. Adspersorius)
17. Solutio atau larutan, adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih
zat kimia yang terlarut. Contoh : Enkasari 120 ml solution, Betadin gargle
Terbagi atas :
18. Supositoria, adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rectal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak
atau melarut pada suhu tubuh. Contoh : Flagyl, Dulcolax 10 mg,
Primperan 10 mg atau 20 mg
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
http://dapurilmiah.blogspot.co.id/2014/06/analisis-data-kualitatif.html
http://docplayer.info/403299-Mikrobiologi-analisis-fk-3207.html
http://analisismikrobiologitrainingcenter.blogspot.co.id/2012/04/pentingnya-
analisis-mikrobiologi-pangan.html
http://farmasikendari.blogspot.co.id/2010/11/bentuk-sediaan-obat.html