JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
DISUSUN OLEH :
MARIA NOVITA ( PO.714251181032)
MAGHFIRAH RAKMADHANI ( PO.714251181031)
MUHAINI ZULFIKKAR F ( PO.714251181033)
NILAM APRILIYA I MAYA ( PO.714251181034)
NINING FADILAH UTAMI ( PO.714251181036)
NOVITA ( PO.714251181038)
NUR AISYAH ( PO.714251181039)
NUR AVITKA ( PO.714251181040)
NUR AZIZAH FEBRIYANTI ( PO.714251181041)
KELOMPOK : D2/1
JURUSAN FARMASI
POLITEKHNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
paparan sinar matahari yang berlebihan, dan polusi udara yang berasal dari
yang berdampak pada kulit yang ditandai dengan munculnya keriput, kulit
bahaya radikal bebas, salah satunya dengan penggunaan tabir surya (Suryanto
et al., 2009).
melindungi tubuh dari kerusakan sel-sel oleh radikal bebas. Selain itu,
mengganti sel-sel tubuh pada tingkat yang lebih cepat dari usianya.
Manfaat antioksidan tersebut salah satunya sangat cocok untuk diaplikasikan
pada sediaan kosmetik (lotion) untuk melindungi kulit dari bahaya radikal
bebas.
untuk memelihara kesehatan kulit dan tetap menjaga kesehatan. Lotion terdiri
dari sebuah emulsi berbentuk oil in water (minyak dalam air). Lotion
B. Tujuan Praktikum
oleifera).
C. Manfaat Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu
sebagai sumber lembab bagi kulit, memberi lapisan minyak yang hampir
sama dengan sebum, membuat tangan dan badan menjadi lembut, tetapi tidak
berasa berminyak dan mudah dioleskan. Hand and body lotion (losio tangan
dan badan) merupakan sebutan umum bagi sediaan ini di pasaran (Sularto, et
al, 1995).
substansi tidak larut yang tersuspensi, dapat pula berupa larutan dan emulsi di
efek pengeringan, sebaliknya diberi alkohol untuk cepat kering pada waktu
dari sedikitnya dua cairan yang tidak tercampur dan mempunyai viskositas
Jadi, lotion adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak dan fase air
yang distabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih bahan aktif di
cepat dan merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar dan dapat
maupun minyak dari tanaman, hewan maupun minyak mineral seperti minyak
zaitun, minyak jojoba, minyak parafin, lilin lebah dan sebagainya. Zat
Humektan bahan pengikat air dari udara, antara lain gliserin, sorbitol,
fungsi dari lotion yang dlinginkan untuk dikembangkan. Fungsi dari lotion
Lotion juga dipakai untuk menyejukkan, mengeringkan, anti pruritik dan efek
luka yang berair sebab akan terjadi caking dan runtuhan kulit serta bakteri
dapat tetap tinggal di bawah lotion yang menjadi cake (Anief, 1984).
bahan yang larut dalam fase air pada bahan-bahan yang larut dalam fase
sun screen, humektan, thickening, mineral oil, setil alkohol, silikon dan
preservatif. Sun screen berfungsi sebagai ultra violet filter, yaitu melindungi
kulit dari panas matahari juga bahan dasar pembuatan krim/lotion. Gliserin
sebagai humektan berfungsi menahan air di bawah lapisan kulit agar tidak
keluar sehingga mencegah kehilangan air yang berlebihan. Mineral oil dan
2007).
Selain itu, setil alkohol pada sedian lotion berfungsi sebagai thickening agent
berfungsi sebagai pengikat fasa minyak dan fasa air yang terkait dengan
Hidrofil Lipofil Balance (HLB). Thickening agent adalah suatu zat yang
sebagai polimer alami, semi sintetis polimer, dan polimer sintetis (Mitsui,
1997). Menurut Schmitt (1996), bahan pengental polimer seperti gum alami,
derivat selulosa dan karbomer lebih sering digunakan dalam sistem emulsi
digunakan dalam proporsi yang kecil yaitu dibawah 2,5% (Strianse, 1996).
terbaik pemilihan pelembap harus sesuai dengan kondisi kulit. Hal-hal yang
harus diperhatikan sebelum memilih pelembab tubuh yang tepat bagi antara
lain : seberapa kering kulit tubuh, iklim tempat tinggal, dan bagian tubuh
1. Klasifikasi
Tanaman kelor dapat tumbuh dengan baik pada suhu 25-35°C, tetapi
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
dari Aceh hingga Merauke. Oleh karena itu, tanaman kelor dikenal
3. Morfologi
putih yang membesar seperti lobak, mempunyai batang bulat dengan arah
tua berwarna hijau tua, bentuk helai daun bulat telur, panjang 1-3 cm,
dan tepi daun rata, susunan pertulangan menyirip, permukaan atas dan
bawah halus, bunga berwarna putih agak krem, menebar aroma khas,
berbentuk bulat, ketika muda berwarna hijau terang dan berwarna coklat
kehitaman ketika polong matang dan kering, bagian kayu warna coklat
mengandung nutrisi dan senyawa kimia antara lain, protein (27%), zat
polifenol lainnya (Gaikwad, et al., 2011). Selain itu daun kelor juga
fenolik, seperti asam gallat, klorogenik, asam ferulat dan asam ellagat,
ditanam sebagai bahan sayuran dan tanaman pagar. Selain itu, dapat pula
dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi dan kambing. Kelor juga dapat
dimanfaatkan sebagai obat-obatan, akar kelor ampuh menyembuhkan
digunakan untuk pelancar haid, flu dan sariawan. Ramuan daun kelor
(Mardiana, 2013).
C. Uraian Bahan
RM/BM : CH 3 ¿ ¿COOH/284,47
konsentrasi 1-20%
RM/BM : CH 3 ¿ ¿OH/242,44
Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam
RM/BM : H 2O/18,02
mempunyai rasa
RM/BM : C 10 H 12 O 3/180,21
hidroksida
Khasiat : Humektan
RM/BM : C 6 H 8 O3/152,15
Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur,
dalam eter
Khasiat : Pengawet
802/8022-96-6.html)
Khasiat : Pengaroma
METODE KERJA
a. Batang pengaduk
b. Beaker gelas
c. Cawan porselin
d. Gelas piala
e. Kertas perkamen
f. Penangas air
g. Pengorek
h. Penjepit kayu
i. Pipet tetes
j. Sendok tanduk
k. Timbangan elektrik
a. Asam Stearat
b. Aquadest
c. Gliserin
d. Metil paraben
e. Minyak melati
f. Natrium hidroksida
g. Propilenglikol
h. Propil paraben
i. Setil alkohol
B. Metode Kerja
lebur
A. Hasil
B. Pembahasan
salah satu bentuk emulsi yang diformulasikan sebagai dua campuran dari
dua cairan yang tidak bercampur dengan sistem emulsi, dan memiliki
bahan yang digunakan yaitu ekstrak daun kelor sebagai zat aktif
NaOH, ekstrak daun kelor) dan fase minyak (asam stearate, setil alcohol,
dipanaskan terlebih dahulu secara bersamaan. Setelah kedua fase larut dan
homogen, fase minyak dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi fase
air, kemudian di aduk hingga sediaan yang terbentuk konsisten dan stabil.
sebagai pengaroma/pengharum.
wadah yang sesuai berupa botol plastik dan ditempelkan etiket sediaan
body lotion. Sediaan yang jadi memiliki warna hijau muda, tekstur yang
lembut dan memiliki aroma minyak melati. Lotion yang mengandung sari
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa body lotion yang mengandung bahan alami yaitu sari
melembapkan kulit.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM., (1979), Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI: Jakarta.
Palada, M., C, Chang L.C. 2003. Suggested Cultural Practices for Moringa.
Taiwan: A VRDC.
Pandey A et. Al. 2012. Moringa oleifera Lam a plant with a plethora of diverse
therapeutic benefits: an update restrospection. Medicinal and Aromatic
Plants 1: 2-8
Schmit WH. 1996. Skin care products. Di dalam Williams DF and Schmit WH,
editor. Chemistry and Technologi of The Cosmetics and Toiletries
Industry. 2nd Ed. London: Blackie Academe and Profesional.
Strianse, S.J. 1996. Hands Creams and Lotion in Cosmetics Science and
Technology Vol.1. 2nd Ed. New York : Willy Interscience, a Division of
John Wiley and Sons,Inc.
Suryanto et. Al. 2009. Potensi daun kelor sebagai sumber antioksidan alami.
Kemajuan kimia.
Wilkinson, J.B and Moore, R.J. 1982. Harry’s Cosmeticology. London: George
Godwin
LAMPIRAN PERHITUNGAN
A. Rancangan Formula
Gliserin 5,0 ml
Aquadest ad 100 ml
B. Perhitungan
5. Gliserin : 5,0 ml x 3 = 15 ml
7. Ekstrak bengkoang : 10 ml x 3 = 30 ml
9. Oleum Volitilia : qs
LAMPIRAN