DISUSUN OLEH :
1. AJITAMA (194043)
2. EYGRIESTA NOVA AGNA (194051)
3. INTAN PUSPITA SARI (194055)
4. LUTFI MAYSHITA PARVIYANTI (194058)
5. RISKA MILANI (194070)
6. SOLICHA DEWI MASRUROH (194074)
7. VIDYA PUTRI YUANANDA (194106)
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
1.4 MANFAAT............................................................................................................................... 2
2.1 KOLESTEROL........................................................................................................................ 3
2.2.1 Definisi........................................................................................................................... 6
2.3 EKSTRAKSI............................................................................................................................ 7
2.4 MASERASI.............................................................................................................................. 7
iii
2.5 MENCIT................................................................................................................................... 8
2.6 SAMPEL.................................................................................................................................. 8
2.9 SIMVASTATIN...................................................................................................................... 10
3.8.1 Pembanding................................................................................................................. 15
iv
3.6 ALAT DAN BAHAN.............................................................................................................. 16
3.6.2 Bahan........................................................................................................................... 16
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................................. 19
4.2 PEMBAHASAN...................................................................................................................... 21
4.3 KESIMPULAN....................................................................................................................... 21
4.4 SARAN................................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 23
LAMPIRAN................................................................................................................................. 24
1. PERHITUNGAN DOSIS....................................................................................................... 24
b) Dosis simvastatin............................................................................................................. 24
d) Dosis Ekstrak.................................................................................................................. 25
5. JADWAL PENGINDUKSIAN..............................................................................................31
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
cholesterol acyl transferase (ACAT) yang berperan dalam penurunan esterifikasi
kolesterol pada usus dan hati, serta menghambat aktivitas enzim 3- hidroksi-3-metil-
glutaril-CoA (HMG-CoA) yang menyebabkan terjadinya penghambatan sintesis
kolesterol (Lee, et al., 2001; Nassuato, et al., 1991; Terao, et al., 2008).
2
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1 KOLESTEROL
2.1.1 Definisi Kolesterol
Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang berada pada tiap sel di
dalam tubuh. Kolesterol berfungsi sebagai materi awal untuk pembentukan cairan
empedu, dinding sel, vitamin, dan hormon – hormon tertentu, seperti hormone seks
dan lainnya (Gondosari, 2010). Kolesterol beredar di dalam darah dan sangat
diperlukan oleh tubuh, tetapi kolesterol lebih akan menimbulkan masalah terutama
pada pembuluh darah jantung dan otak (stroke). Hiperkolesterolemia adalah suatu
kondisi dimana meningkatnya konsentrasi kolesterol dalam darah yang melebihi
nilai normal (Guyton & Hall, 2008). Hiperkolesterolemia merupakan penyebab
utama penyakit ateroskerosis dan kondisi terkait aterosklerosis, seperti penyakit
jantung koroner (PJK), stroke iskemik, dan penyakit arteri perifer (Goodman &
Gilman, 2012).
2.1.2 Sumber Kolesterol Dalam Tubuh
Kolesterol di dalam tubuh berasal dari 2 sumber, yaitu dalam tubuh kita
sendiri (endogen) dan luar tubuh (eksogen). Sebagian besar yaitu 80% kolesterol di
dalam tubuh diproduksi secara alami terutama di dalam hati. Di dalam hati terjadi
serangkaian aktivitas enzimatik yang melibatkan enzim 3-hidroxy-3-
methylglutaryl-CoA reductase (HMGCoA reductase). Produknya adalah sterol
(termasuk kolesterol), isoprenoid dan lemak lain. Enzim HMG-CoA reductase
hingga saat ini merupakan target utama bila ingin menekan produksi kolesterol
dalam tubuh. Aktivitas sintesis kolesterol di hati biasanya dipengauhi oleh genetik /
keturunan. Sedangkan sebagian kecil sekitar 20% kolesterol berasal dari makanan
yang di konsumsi. Kolesterol ini hanya terdapat pada makanan yang berasal atau
merupakan produk dari hewan seperti daging, telur dan produk makanan yang
mengandung susu. Bahan makanan dari sayur dan buah tidak mengandung
kolesterol [ CITATION Ang15 \l 1057 ].
2.1.3 Metabolisme Kolesterol
Hiperkolesterolemia merupakan penyebab utama penyakit ateroskerosis dan
kondisi terkait aterosklerosis, seperti penyakit jantung koroner (PJK), stroke
3
iskemik, dan penyakit arteri perifer Hiperkolesterolemia merupakan penyebab
utama penyakit ateroskerosis dan kondisi terkait aterosklerosis, seperti penyakit
jantung koroner (PJK), stroke iskemik, dan penyakit arteri perifer (Goodman &
Gilman, 2012).
Metabolisme lipoprotein dibagi atas tiga jalur yaitu jalur metabolisme
eksogen, endogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Kedua jalur pertama
berhubungan dengan metabolisme kolesterol-LDL dan trigliserida, sedangkan jalur
reverse cholesterol transport dikhususkan ke metabolisme kolesterol-
HDL[ CITATION Edm13 \l 1057 ].
2.1.4 Pemeriksaan Kolesterol Darah
Pemeriksaan kolesterol total dapat dilakukan dengan serum dan plasma. Serum
adalah cairan yang tersisa setelah darah dibiarkan menggumpal di dalam sebuah
tabung. Sedangkan plasma adalah bagian darah yang cair (Widmann, 1995).
5
3) Konsumsi antioksidan Antioksidan banyak terdapat dalam buah – buahan seperti
jeruk, strawberry, papaya, wortel, atau labu. Mengkonsumsi bawang putih secara
teratur juga dapat menurunkan kadar kolesterol.
4) Hindari minuman bersoda, alkohol dan merokok Merokok dan minum alkohol
dapat menurunkan kadar kolesterol HDL. Dengan merokok dan mengkonsumsi
alkohol, kolesterol akan mudah menumpuk dalam aliran darah.
5) Menjaga berat badan Orang yang obesitas cenderung lebih berisiko terhadap
ancaman berbagai penyakit dan gangguan kesehatan dan biasanya juga memiliki
kolesterol yang tinggi. Dengan kehilangan sekitar 5 sampai 10 pound (sekitar 2 – 5
kilogram) dapat membantu menurunkan kolesterol.
2.2 DAUN BELIMBING WULUH
2.2.1 Definisi
Belimbing wuluh atau Averrhoa bilimbi merupakan tanaman yang berasal dari
famili oxalidiaceae memiliki nama lokal belembu, belemburi. Dapat tumbuh hingga
16 sampai 33 kaki (Hasanuzzaman, 2013). Belimbing wuluh berasal dari daerah
Amerika yang beriklim tropis dan di budidayakan di sejumlah negara seperti
Malaysia, Argentina, Australia, Brazil, India, Philipina, Singapura, Thailand, dan
Venezuela. Belimbing wuluh masuk Indonesia dan tumbuh subur di seluruh
wilayah Indonesia. Hampir seluruh bagian dari tanaman belimbing wuluh dapat
dimanfaatkan, salah satunya adalah bagian daun. Daun belimbing wuluh memiliki
kandungan flavonoids, saponin, tanin, sulfur, asam format, peroksidase, kalsium
oksalat, dan kalium sitrat. Daun belimbing wuluh dapat dimanfaatkan sebagai obat
rematik, stroke, obat batuk, anti radang, analgesik, anti hipertensi, anti diabetes
(Putu Ayu, 2015).
2.2.2 Klasifikasi Ilmiah Belimbing Wuluh
Klasifikasi mahkluk hidup bertujuan untuk mempermudah, mengenali,
membandingkan dan mempelajari mahkluk hidup. membandingkan berarti mencari
persamaaan dan perbedaan sifatatau ciri pada mahkluk hidup (Dasuki, 1991).
6
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Geraniales
Familia : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa bilimbi L.
2.3 EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah suatu cara penarikan kandungan kimia dari simplisia dengan cara dan
pelarut yang cocok agar kandungan kimia yang dapat larut terpisah dari bahan yang tidak
dapat larut dengan pelarut cair. Terdapat dua model ekstraksi yaitu cara dingin dan cara
panas (Yudhi Kresnanugraha, 2012). Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair
dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh
cahaya matahari langsung (Departemen Kesehatan III, 1979).
2.4 MASERASI
Maserasi adalah proses pengekstrakan simpilisia dengan menggunakan pelarut dengan
beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan. Metode ini
bertujuan untuk menarik zat-zat berkhasiat yang tahan pemanasan maupun yang tidak
tahan pemanasan. Maserasi dilakukan dengan beberapa pengadukan pada temperatur
kamar. Maserasi juga mempunyai kekurangan yaitu pengerjaanya lama dan penyarian
7
kurang sempurna. Maserasi berasal dari bahasa latin macerace berarti mengairi dan
melunakan. Cara ini merupakan cara yang paling sederhana. Dasar dari maserasi adalah
melarutnya bahan kandungan simplisia sel yang rusak, yang terbentuk pada saat
penghalusan, ekstraksi bahan kandungan dari sel yang masih utuh (Voigh, 1994).
2.5 MENCIT
Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit. Banyak data toksikologi, sehingga
mempermudah dalam membandingkan toksisitas zat-zat kimia (Lu, 1995).
Menurut akbar (2010) klasifikasi mencit (Mus musculus L.) adalah:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus L.
Morfologi mencit atau mus musculus merupakan kelompok mamalia yang termasuk
dalam ordo rodentia dan family nuridae. Hewan tersebut hidup berkelompok dan
memiliki kebiasaan aktif pada malam hari. Mencit memiliki tubuh yang panjang dan
ramping dan memiliki ekor meruncing yang panjang dan ramping dan memilkiki ekor
meruncing yang ditutupi oleh rambut dan sisik. Mencit jantan dewasa memiliki berat
tubuh sebesar 25-40 gram sedangkan mencit betina memiliki berat tubuh sebesar 20-40
gram (Maharani, 2012).
2.6 SAMPEL
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun belimbing
wuluh sebanyak 2 kg = 2.000 gram serbuk kering simplisia. Pada penelitian ini
digunakan 6 kelompok perlakuan.
2.7 KUNING TELUR PUYUH
2.7.1 Indeks Kuning Telur Puyuh
Kuning telur puyuh adalah bagian dari telur yang merupakan makanan dari
embrio. Sebutir telur mengandung asam amino essensial yang dibutuhkan oleh
tubuh. Sebagaimana diketahui bahwa kuning telur kaya akan vitamin dan mineral
8
khususnya vitamin A, vitamin B2, asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12, zat
besi, kalsium, phospor, potasium, dan kolesterol (Salim 2012). Kuning telur sendiri
merupakan makanan dan sumber lemak bagi perkembangan embrio. Komposisi
kuning telur adalah air 50%, lemak 32%-36%, protein 16%, dan glukosa 1%-2%
(Bell dan Weaver, 2002).
Telur segar mempunyai indeks kuning telur 0,33-0,55 dengan rata-rata 0,42.
Standar untuk indeks kuning telur adalah sebagai berikut :0,22 = jelek, 0,39 = rata-
rata, dan 0,45 = tinggi (Winarno dan Koswara, 2002). Indeks kuning telur puyuh
berkisar 5,35 – 5,73 (Supanti, 2003). Nilai indeks kuning telur puyuh yang diberi
pakan dengan kandungan protein kasar sebesar 20,1% adalah 0,422
(Suprijatmadkk, 2008).
9
struma nodosa toksik. PTU merupakan antagonis hormone tiroid, dengan penambahan
propiltiourasil dapat menyebabkan berkurangnya hormone tiroid dan mempercepat
keadaan hiperkolesterol .
PTU memiliki nama kimia 6-propil-2-tiourasil dan formula kimia C7H10N2OS. PTU
tersedia dalam bentuk sediaan tablet per oral dengan komposisi 50 mg dan 100 mg. Selain
PTU, kandungan inaktif lain yang ada di dalam tablet PTU adalah laktosa monohidrat,
pati jagung, silikon dioksida koloidal, povidon, pregelatinized corn starch, dan
magnesium stearate.
Perihal Deskripsi
FDA Approved
Tabel 3. Klasifikasi PTU
2.9 SIMVASTATIN
Simvastatin adalah obat statin penurun kolesterol yang paling umum digunakan oleh
dokter. Obat ini digunakan untuk menurunkan kolesterol jahat atau LDL dan
meningkatkan kolesterol baik atau HDL. Statin merupakan salah satu golongan obat yang
paling banyak digunakan untuk menurunkan LDL (Low Density Lipoprotein) dalam
darah dengan cara mekanisme penghambatan enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl
coenzym A redustase (HMG CoA-reduktase) (Fedacko et al., 2010).
10
2.10 CMC Na
CMC Na digunakan dalam bentuk garam natrium carboxy methyl cellulose sebagai
memberi bentuk, konsistensi dan tekstur. CMC Na berfungsi mempertahankan
kestabilan suspensi agar partikel padatnya tetap terdispersi merata keseluruh bagian
sehingga tidak mengalami pengendapan (prasetyo, dkk., 2014).
CMC Na juga berperan sebagai peningkat air untuk pengental kestabilisator emulsi,
dan tekstur gum. CMC Na digunakan dalam ilmu pangan sebagai bahan pengental dan
untuk menstabilkan emulsi. CMC Na mampu menggantikan produk-produk seperti
gelatin, gum arab, agar-agar, karageenan, tragachant, dll. Sebagai pengemulsi CMC Na
sangat baik digunakan untuk memperbaiki kenampakan tekstur dari produk berkadar
gula tinggi. Sebagai pengental, CMC Na mampu mengikat air sehingga molekul-
molekul air terperangkap dalam struktur gel yang dibentuk oleh CMC Na (De
Man,1989).
11
2.11 KERANGKA KONSEP
Kolesterol Faktor usia
Faktor genetik
Terapi
1. Pola makan
HDL (+)
LDL (-)
12
BAB III
METODE PENELITIAN
KETERANGAN:
MLT : Makanan Lemak Tinggi
13
PTU : Propiltiurasil
3.5 PROSEDUR KERJA
3.5.1 Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah daun belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L.) segar sebanyak 2 kg yang diperoleh dari Materia Medica –
Batu, Malang.
14
3.8 PERENCANAAN DOSIS EKSTRAK
Dosis ekstrak daun belimbing wuluh yang akan diberikan kepada menit putih
jantan dalam penelitian ini adalah 13 mg/kg BB, 26 mg/kg BB, dan 39 mg/kg BB secara
oral.
3.8.1 Pembanding
Pembanding yang digunakan adalah simvastatin. Dosis oral efektif pada manusia
5-40 mg per hari untuk 1x pemakaian (Katzung, 2002).
16
Pengobatan diminggu pertama tanggal 8 - 15 Desember 2020 dan ditanggal 16 Desember
2020 dilakukan pengecekkan pengobatan kadar kolestrol 1, dilanjut pengobatan sampai
dengan tanggal 17 - 24 Desember, ditanggal 25 Desember 2020 dilakukan pengecekkan
pengobatan kadar kolestrol kedua .
17
BAB IV
PEMBAHASAN
18
Ekstrak II 24 gram 20 gram 17 gram 21 gram
21 gram 21 gram 18 gram 22 gram
23 gram 20 gram 16 gram 23 gram
Ekstrak III 20 gram 20 gram 21 gram 23 gram
23 gram 22 gram 20 gram 24 gram
22 gram 22 gram 22 gram 26 gram
Simvastatin 23 gram 23 gram 19 gram 22 gram
21 gram 20 gram 18 gram 21 gram
20 gram 21 gram 22 gram 24 gram
Tabel 6. Penimbangan Mencit
Keterangan :
4.2 PEMBAHASAN
Pada hasil yang kita dapat, kelompok 1 na CMC tidak ada penurunan kadar kolestrol
di minggu pertama dan minggu kedua, kelompok 2 MLT dan PTU tidak ada penurunan
kadar kolestrol tetapi semakin tinggi kadar kolestrol diminggu kedua, kelompok 3
ekstrak 13mg adanya penurunan kadar kolestrol diminggu pertama namun sangat
rendah, tetapi diminggu ke dua baru terlihat penurunan yang sangat tipis dibanding
minggu ke 1, kelompok 4 ekstrak 26 mg ada penurunan kadar kolestrol terlihat jelasi di
minggu ke 2, dengan perbandingan 2-3% dibanding dikelompok 3, kelompok 5 ekstrak
39 mg penurunan yang hampir rata-rata normal diminggu pertama dan di minggu ke
kedua semakin membaik hasilnya, kelompok 6 simvastatin penurunan kadar kolestrol
perbandingannya hampir mirip dengan kelompok 5 namun lebih cepat penurunan
dikelompok ini dari minggu satu dan kedua.
20
4.3 KESIMPULAN
Dari penelitian kali ini maka dapat disimpulkan bahwa ternyata daun belimbing
wuluh mampu menurunkan kadar kolesterol pada hewan uji mencit. Setelah dilakukan
penelitian maka dapat disimpulkan bahwa perbandingan efektivitas daun belimbing
wuluh sebanyak 36mg/BB mencit setara dengan simvastatin sebanyak 1,7 mg.
4.4 SARAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini diantara lain adalah:
1. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan terkait dengan manfaat belimbing wuluh sebagai antikolesterol.
2. Selain itu pembaca bisa mengetahui fantor-faktor yang mempengaruhi kolesterol,
dan kandungan-kandungan yang terdapat dalam daun belimbing wuluh.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, D. S., 2015. Pengaruh Pemberian Jus Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L)
terhadap. Mutiara Medika, Volume 15, pp. 89-95.
Fitra Fauziah, R. U. M. M., 2018. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh
(Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan LDL Pada Mencit Putih Jantan
Hiperkolesterolemia. Vol 10, No 2 (2018).
Gondosari, A.H. (2010). Kolesterol, asam lemak jenuh, dan asam lemak tak jenuh.
Dalam:Wijdan FR, editor. The Miracle Of 5 Elements Energy. Depok: E-tera, 2010
V Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.). Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No 1 p.
400-409
Ramjan Ali, md., Marjan, Hossain., Jannatul, F.R., & Md., Hasanuzzaman. 2013. Preliminary
Cytotoxic Activity Of Different Extracts Of Averrhoa Bilimbi (Fruits). International Current
Pharmaceutical Journal 2(3) : 83-84
22
LAMPIRAN
1. PERHITUNGAN DOSIS
a) Dosis pembuatan suspensi NaCMC 0,5%
Sebanyak 500 mg NaCMC ditaburkan merata kedalam mortir yang telah berisi air
suling panas sebanyak 35ml. Campurkan , didiamkan selama 15 menit hingga
diperoleh massa yang transparan,kemudian diaduk sampai terbentuk gel dan
diencerkan dengan sedikit air panas. Suspensi di masukkan kedalam labu takar
100ml lalu ditambahkan air suling sebanyak garis tanda.
b) Dosis simvastatin
Pembuatan suspensi simvastatin :
1. Setarakan timbangan
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menimbang simvastatin 1,7 mg masukan dalam mortir
4. Menimbang Na CMC sebanyak 0,12 mg, tambahkan air panas aduk hingga
larut
5. Na CMC masukan dalam mortir dengan simvastatin aduk ad homogen
6. Masukan spuit untuk di sonde kan ke mencit
= 0,052mg
10 g
Jumlah simvastatin = X 0,052 mg=1,04 mg
0,5 g
23
Misal waktu ditimbang berat 1 tablet simvastatin = 16 mg
1,04 mg x
Maka serbuk yang ditimbang = =
10 mg 16 mg
= 1,664 = 1,7
Jadi zat aktif 1,04mg terdapat dalam 1,7 mg dan NaCMC 1%.
24
100 ml
x 13 mg = 6.5000 mg 65gram
0,2 ml
Untuk mencit dengan berat badan 21 g
21 g
x 13 mg = 13,65 mg
20 g
Dosis yang diberikan 0,2ml buat larutan persediaan 100ml ekstrak yang dibutuhkan
100 ml
x 13,65 mg = 6,825 mg 6,825 g
0,2 ml
Kelompok 4
Dosis empiris daun belimbing wuluh untuk manusia
10 g 10.000mg
Konversi dosis untuk mencit BB 20gr
Dosis x faktor konversi
10.000mg x 0,0026 = 26mg
Untuk mencit dengan berat badan 21gr
21 g
x 26mg = 27,3 mg
20 g
Dosis yang diberikan 0,2ml buat larutan persediaan 100ml ekstrak yang dibutuhkan
100 ml
x 27,3 mg= 13.650 mg 13,65 gr
0,2 ml
Untuk mencit dengan berat badan 22gr
22 g
x 26mg = 28,6
20 g
Dosis yang diberikan 0,2ml buat larutan persediaan 100ml ekstrak yang dibutuhkan
25
100 ml
x 28,6mg = 14.300 mg 14,3 gr
0,2 ml
Untuk mencit dengan berat badan 23gr
100 ml
x 29,9mg = 14.950 mg 14,95 gr
0,2 ml
Kelompok 5
Dosis empiris daun belimbing wuluh untuk manusia
15grm 15.000mg
Konversi dosis untuk mencit BB 20g
Dosis x faktor konversi
15.000mg x 0,0026= 39 mg
26
2. TABEL MAKSIMUM LARUTAN
27
3. METODE EKSTRAKSI DAUN BLIMBING WULUH
5. JADWAL PENGINDUKSIAN
Tanggal 8 - 1530
Desember 2020
Pengobatan minggu 1
Tanggal 16 Desember 2020
Cek kolesterol pengobatan 1
6. LAMPIRAN FOTO
31
32
33
34
35
36