2, 2018
Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.)
Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan LDL
Pada Mencit Putih Jantan Hiperkolesterolemia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh ekstrak etanol daun Averrhoa bilimbi L. terhadap kadar
kolesterol total dan LDL pada mencit putih jantan hiperkolesterolemia. Mencit putih jantan yang berusia 10 minggu
(20-30 gram) diberi makan dengan makanan lemak tinggi (campuran otak sapi dan kuning telur puyuh) dan
diinduksi dengan propiltiourasil (PTU, 0,26 mg/20 gram BB) selama 14 hari sebelum pemberian ekstrak daun
Averrhoa bilimbi L.. Daun Averrhoa bilimbi L. diekstraksi dengan etanol 70 % dan dipekatkan pada suhu 40 °C
dengan penguap vakum. Hewan uji dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol
positif, ekstrak dosis 200 mg/kg BB, ekstrak dosis 400 mg/kg BB dan ekstrak dosis 800 mg/kg BB. Ekstrak daun
Averrhoa bilimbi L. diberikan selama 14 hari secara oral. Ekstrak daun Averrhoa bilimbi L. dapat menurunkan kadar
kolesterol total dan LDL secara signifikan (p<0,05). Ekstrak daun Averrhoa bilimbi L. dosis 800 mg/kg BB memiliki
efek penurunan kolesterol total dan LDL yang paling tinggi jika dibandingkan dengan kedua dosis lainnya.
Berdasarkan hasil uji rasio berat relatif organ (ginjal, hati dan jantung) didapat hasil bahwa variasi dosis ekstrak
daun Averrhoa bilimbi L. tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berat relatif organ pada pemberian
selama 14 hari.
Kata kunci: Averrhoa bilimbi; Ekstrak; Kolesterol; LDL; Hiperkolesterolemia
Abstract
This research aimed to observe the effect of Averrhoa bilimbi L. leaf ethanolic extracts on total cholesterol and LDL
levels in white male mices hypercholesterolemia. Ten weeks old white male mices (20-30 grams) are fed with high-
fat foods (mixture of cow brain and quail egg yolk) and induced with propylthiouracil (PTU, 0.26 mg/20 grams BB)
for 14 days before giving Averrhoa bilimbi L. leaf extracts. Averrhoa bilimbi L. leaves were extracted with 70 %
ethanol and concentrated at 40 °C with vacuum evaporator. Mices were grouped into five groups: negative control,
positive control, extract dose 200 mg/kg BW, extract dose 400 mg/kg BW and extract dose 800 mg/kg BW. The
Averrhoa bilimbi L. leaf extracts is given for 14 days orally. The Averrhoa bilimbi L. leaf extracts significantly
decreased total cholesterol and LDL (p<0.05). The Averrhoa bilimbi L. leaf extracts with dose 800 mg/kg BB has
the highest effect of decreasing total cholesterol and LDL when compared with other two doses. Based on the result
of weight ratio test of body organ (kidney, liver and heart) obtained result is variation dose of extract Averrhoa
bilimbi L. did not give significant influence to relative weight of organ at administration for 14 days.
Keywords: Averrhoa bilimbi; Extract; Cholesterol; LDL; Hypercholesterolemia
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Alat (Memmert), krus porselen, rotary
Alat yang akan digunakan antara lain : evaporator (IKA), photometer 5010 V5
timbangan hewan Triple Balance (ohaus), (Riele), pipet mikrohematokrit (Marienfeld),
timbangan analitik (Precisa), spuit 5 cc kaca arloji, cawan penguap, plat
(Terumo), lumpang dan stamfer, pipet tetes, kromatografi kertas (Whatman No. 1),
erlemeyer (Iwaki), corong (Iwaki), gelas lampu UV (Camag), dan sentrifus (NF 200).
ukur (Iwaki), wadah maserasi, waterbath
117
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 10, No. 2, 2018
118
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 10, No. 2, 2018
Keterangan :
MLT = makanan lemak tinggi
PTU = propiltiourasil
disentrifugasi selama 20 menit dengan tersebut dengan alat photometer 5010 V5
kecepatan 3000 rpm. Serum darah dipipet (Riele) sehingga terbaca hasil kadar LDL
dengan pipet mikro sebanyak 0,01 mL dalam mg/dL.
dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian Penentuan Rasio Berat Organ
ditambahkan larutan pereaksi kolesterol Hewan yang dikorbankan dibedah pada
sebanyak 1 mL lalu dicampur dan dibiarkan bagian abdomen secara vertikal. Diambil
selama 10 menit pada suhu kamar. Serapan organ jantung, hati dan ginjal kemudian
diukur pada panjang gelombang 500 nm ditimbang. Rasio berat organ terhadap berat
terhadap blanko menggunakan alat badan ditentukan dengan menggunakan
photometer 5010 V5 (Riele). Sebagai blanko persamaan :
digunakan pereaksi kolesterol 1 mL dan air 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛 ℎ𝑒𝑤𝑎𝑛
Rasio Berat Organ = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑒𝑤𝑎𝑛
suling 0,01 mL. Pengukuran serapan standar
sama dengan pengukuran serapan kolesterol
Analisis Data
total, tetapi serum darah diganti dengan
Data kadar kolesterol total dan LDL yang
standar kolesterol.
diperoleh dianalisis secara statistik dengan
Pengukuran Kadar LDL
uji analisis varian (ANOVA) satu arah,
Serum dipipet dengan pipet mikro
kemudian dilanjutkan dengan uji wilayah
sebanyak 0,01 mL (10 µL), dimasukkan
berganda (Duncan’s Multiple Range Test)
ke dalam tabung reaksi, ditambahkan
(Jones, 2008). Data ini dianalisis dengan
dengan reagen R1 LDL direct sebanyak
menggunakan perangkat lunak statistik
0,75 mL dan didiamkan selama 5 menit,
SPSS 24.
kemudian ditambahkan reagen R2 LDL
direct dicampur dan didiamkan 5 menit
terbentuk larutan bening bewarna ungu HASIL DAN PEMBAHASAN
muda. Kemudian diukur serapan larutan
blanko kolesterol 0,01 mL, selanjutnya Karakterisasi Ekstrak
larutan bening berwarna ungu muda
Karakterisasi terhadap ekstrak daun Dimana hasil dari karakterisasi ekstrak daun
belimbing wuluh bertujuan untuk melihat belimbing wuluh tersebut telah sesuai
mutu dari ekstrak yang didapat. Penentuan dengan literatur monografi ekstrak
organoleptis, didapatkan ekstrak dengan tumbuhan obat Indonesia. Penentuan kadar
warna hitam kehijauan, tidak berasa, tidak air ekstrak bertujuan untuk menentuka
berbau dan dengan konsistensi kental. batasan minimal kadar air di dalam ekstrak.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan Penentuan kadar abu total dan kadar abu
karakterisasi non spesifik terhadap ekstrak tidak larut asam bertujuan untuk
daun belimbing wuluh yang meliputi memberikan gambaran kandungan mineral
pemeriksaan kadar air dengan nilai rata-rata internal dan eksternal yang berasal dari awal
10,49 %, kadar abu total ekstrak dengan sampai terbentuknya ekstrak (Departemen
nilai rata-rata 4,46 %, dan kadar abu tidak Kesehatan Republik Indonesia, 2000).
larut asam ekstrak dengan nilai rata-rata Selanjutnya dilakukan uji kandungan
0,0667 %. kimia ekstrak dengan uji kromatografi
kertas, dan penentuan kadar flavonoid total.
Uji kromatografi kertas, pada plat sampel
nilai Rf yang diperoleh yaitu Rf a = 0,96
dan Rf, b = 0,59 sedangkan pada
pembanding diperoleh Rf = 0,60.
120
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 10, No. 2, 2018
Berdasarkan hasil uji kromatografi kertas spektrofotometer adalah 425 nm dan dari
tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak hasil absorbansi didapatkan nilai
daun belimbing wuluh positif mengandung pengukuran konsentrasi kadar flavonoid dari
senyawa flavonoid. Uji kromatografi kertas ekstrak etanol daun belimbing wuluh dengan
bertujuan untuk memberikan gambaran awal kadar rata-rata 1,0089 % tidak kurang dari
komposisi kandungan kimia berdasarkan 0,7 % (Badan Pengawas Obat dan Makanan
pola kromatogram. Penentuan panjang Republik Indonesia, 2006).
gelombang serapan maksimum rutin pada
Tabel 2. Hasil rata-rata pemeriksaan kadar Kolesterol total dan LDL darah
mencit putih jantan setelah pemberian ekstrak etanol
daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
121
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 10, No. 2, 2018
250,00
kontrol negatif
200,00
kontrol positif
150,00
dosis 200 mg/kg BB
100,00
dosis 400 mg/kg BB
50,00
dosis 800 mg/kg BB
0,00
hari ke-8 hari ke-15
Gambar 1. Diagram batang hasil pemeriksaan kadar kolesterol total darah mencit pada
hari ke-8 dan hari ke-15 setelah perlakuan.
100,00
kontrol negatif
80,00
60,00 kontrol positif
40,00
dosis 200 mg/kg BB
20,00
0,00 dosis 400 mg/kg BB
kadar LDL mencit hari ke-15
dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, 800 Persentase penurunan kadar LDL terbesar
mg/kg BB dan simvastatin. Persentase terjadi pada kelompok uji dosis 800 mg/kg
penurunan kadar LDL pada kelompok uji BB yaitu sebesar 39,11 % jika dibandingkan
yang diberi ekstrak daun belimbing wuluh dengan kontrol positif.
lebih besar dibandingkan simvastatin.
Tabel 3. Data persentase penurunan kadar kolesterol total dan LDL darah mencit pada
variasi tiga dosis ekstrak etanol daun belimbing wuluh yang dibandingkan
dengan kontrol positif.
Persentase
Persentase penurunan kadar
penurunan kadar
kolesterol total darah mencit
Perlakuan LDL darah mencit
dari kontrol positif
dari kontrol positif
pada hari ke-8 pada hari ke-15
pada hari ke-15 (%)
(%) (%)
Dosis 200 mg/kg BB 20,63 10,98 29,21
Penurunan kadar kolesterol total dan Hasil pengujian statistik dengan analisis
LDL pada mencit diduga disebabkan oleh varian (ANOVA) satu arah pada pengujian
senyawa flavonoid yang terdapat pada daun hari ke-8 dan hari ke-15 menunjukkan
belimbing wuluh. Dari hasil uji kandungan bahwa ekstrak daun belimbing wuluh pada
kimia yang telah dilakukan ekstrak etanol ketiga dosis memberikan pengaruh yang
daun belimbing wuluh mengandung signifikan terhadap kadar kolesterol total
1,0089 % flavonoid total. Beberapa (p<0,05). Pada uji lanjut dengan Duncan’s
penelitian melaporkan bahwa senyawa Multiple Range Test (DMRT) pada
flavonoid dapat mengurangi kadar kolesterol pengukuran hari ke-8 diperoleh bahwa
darah pada mencit yang mengalami kelompok uji yang diberi ekstrak daun
hiperlipidemia dan mengurangi oksidasi belimbing wuluh dosis 200 mg/kg BB, 400
kolesterol LDL yang memiliki peranan mg/kg BB, dosis 800 mg/kg BB dan
penting dalam proses aterogenesis. simvastatin bebeda nyata dengan kontrol
Flavonoid mengurangi sintesis kolesterol positif. Sedangkan bila dilihat dari hasil uji
dengan cara menghambat aktivitas enzim lanjut Duncan’s Multiple Range Test
acyl-CoA cholesterol acyl transferase (DMRT) pengukuran pada hari ke-15
(ACAT) yang berperan dalam penurunan diperoleh bahwa kelompok uji yang diberi
esterifikasi kolesterol pada usus dan hati, ekstrak daun belimbing wuluh dosis 400
serta menghambat aktivitas enzim 3- mg/kg BB dan dosis 800 mg/kg BB berbeda
hidroksi-3-metil-glutaril-CoA (HMG-CoA) nyata dengan kontrol positif dan dosis 200
yang menyebabkan terjadinya mg/kg BB.
penghambatan sintesis kolesterol (Lee, et Hasil pengujian statistik dengan analisis
al., 2001; Nassuato, et al., 1991; Terao, et varian (ANOVA) satu arah pada hari ke-15
al., 2008). menunjukkan bahwa dosis ekstrak daun
123
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 10, No. 2, 2018
belimbing wuluh memberikan pengaruh terhadap berat relatif organ ginjal, hati dan
yang signifikan terhadap kadar LDL darah jantung (p>0,05).
(p<0,05). Pada uji lanjut dengan Duncan’s Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Multiple Range Test (DMRT) pada dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pengukuran LDL hari ke-15 diperoleh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh
bahwa kelompok hiperkolesterolemia yang pada ketiga dosis uji memberikan pengaruh
diberi ekstrak daun belimbing wuluh dosis yang signifikan terhadap kadar kolesterol
200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, dosis 800 total dan LDL darah mencit putih jantan.
mg/kg BB dan simvastatin berbeda nyata Variasi dosis dari ekstrak daun belimbing
dengan kontrol positif. wuluh tidak mempengaruhi berat relatif
Berdasarkan hasil uji statistik berat relatif organ atau bisa dikatakan tidak toksik pada
organ ginjal, hati, dan jantung dengan pemberian selama 14 hari dengan dosis 200
analisis varian (ANOVA) satu arah mg/kg BB, 400 mg/kg BB, dan 800 mg/kg
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak BB.
daun belimbing wuluh pada ketiga dosis uji
tidak memberikan pengaruh yang signifikan
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
dapat disimpulkan bahwa : 1979, Farmakope Indonesia (Edisi III),
Departemen Kesehatan Republik
1. Ekstrak daun belimbing wuluh dosis
Indonesia, Jakarta.
200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
800 mg/kg BB dapat menurunkan 2000. Parameter standar umum ekstrak
kadar kolesterol total dan LDL darah tumbuhan obat, Direktorat Jenderal
pada keadaan hiperkolesterol secara Pengawasan Obat dan Makanan,
signifikan (p<0,05). Jakarta.
2. Ekstrak daun belimbing wuluh dosis Dwiloka, B 2003, Efek kolesterolemik berbagai
800 mg/kg BB memberikan efek telur, ‘Media gizi & keluarga’ Vol. 27,
penurunan paling besar terhadap No. 2, p 58-65.
kadar kolesterol total dan LDL serta Goodman, L S & Gilman, A 2012, Dasar
lebih efektif dibanding simvastatin. farmakologi terapi, Edisi 10,
Penerjemah: Tim Bahasa Farmasi ITB,
Penerbit Buku Kedokteran EGC,
DAFTAR PUSTAKA Bandung.
Guyton, A C & Hall, J E 1997, Buku ajar
Azeem, A K & Vrushabendraswami, B M 2015. fisiologi kedokteran, Edisi 9,
‘Hypolipidemic evaluation of Averrhoa Penerjemah: I. Setiawan. Penerbit Buku
bilimbi leaf ethanolic extracts on Kedokteran EGC, Jakarta.
streptozotocin induced diabetic rats’, Hartono, A 2006, Terapi gizi dan diet rumah
Journal of Innovations in sakit, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran
Pharmaceuticals and Biological EGC, Jakarta .
Sciences, Vol. 2 No. 4, p. 649-652. Jones, D S 2008, Statistika farmasi,
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Penerjemah: Rivai, H & Ramadaniati,
Indonesia 2006, Monografi ekstrak H U, Penerbit Buku Bedokteran EGC,
tumbuhan obat Indonesia, Volume 2, Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia, Jakarta.
124
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 10, No. 2, 2018
125
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 10, No. 2, 2018
126