Anda di halaman 1dari 20

PERHITUNGAN JUMLAH BAKTERI

(Laporan Praktikum Mikrobiologi Laut)

Oleh
Rifqa Atamaii Putri
1714221014
Kelompok 5

LABORATORIUM PERIKANAN DAN KELAUTAN


PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Perhitungan Jumlah Bakteri


Tempat Praktikum : Laboratorium Perikanan dan Kelautan
Tanggal Praktikum : 10 Oktober 2018
Nama : Rifqa Atamaii Putri
NPM : 1714221014
Program Studi : Ilmu Kelautan
Jurusan : Perikanan dan Kelautan
Fakultas : Pertanian
Universitas : Universitas Lampung
Kelompok : 5 (Lima)

Bandar Lampung, 17 Oktober 2018


Mengetahui,
Asisten Dosen

Falqi Aljizi
NPM. 1514111042

Nilai Catatan
PERHITUNGAN JUMLAH BAKTERI
Oleh
RIFQA ATAMAII PUTRI
1714221014

ABSTRAK

Praktikum Perhitungan Jumlah Bakteri dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10


Oktober 2018 di Laboratorium Perikanan dan Kelautan, Jurusan Perikanan dan
Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Praktikum ini bertujuan agar
mahasiswa mengetahui berbagai cara menghitung jumlah sel dari biakan suatu
bakteri. Perhitungan jumlah bakteri adalah bagaimana menghitung bakteri biakan,
menghitung jumlah sel bakteri baik individu maupun koloni sangatlah penting
dilakukan agar dapat diketahui tingkat kepadatan bakteri dalam biakan. Secara
umum, ada dua cara dalam menghitung jumlah bakteri, yaitu total plate count atau
metode hitung cawan dan dengan turbidimetri atau tingkat kekeruhan. Metode
hitung cawan dilakukan dengan mengencerkan sampel bakteri lalu meratakannya
pada cawan yang selanjutnya diinkubasi lalu dapat dilihat bakteri yang tumbuh.
Metode turbidimetri yaitu melihat kekeruhan sampel bakteri dengan gelombang
spektrofotometer.

Kata Kunci: bakteri, perhitungan bakteri, plate count, turbidimetri

I. PENDAHULUAN
Metode total plate count atau metode
1.1 Latar Belakang hitung cawan merupakan metode
Ketika ingin diketahui tingkat perhitungan jumlah bakteri yang
kepadatan sel individu maupun terdiri dari pengenceran sampel
koloni dari bakteri, maka harus dengan PBS (phospate buffer saline)
dilakukannya perhitungan jumlah steril hingga bakteri cukup untuk
bakteri. Banyak metode yang dapat dihitung secara akurat. Jumlah koloni
dilakukan untuk mengetahui jumlah yang dapat dihitung secara akurat
bakteri. Diantara banyak metode pada pengenceran terakhir berjumlah
perhitungan jumlah bakteri, ada 50-250 koloni. Jika hasil akhir
metode total plate count atau yang jumlah bakteri kurang dari 25 koloni
biasa dikenal dengan metode hitung maka tidak dapat diterima untuk
cawan dan metode turbidimateri atau alasan statistik, dan jika hasil
yang biasa dikenal metode tingkat perhitungan bakteri berjumlah lebih
kekeruhan. Kedua metode tersebut dari 250, maka ada kemungkinan ada
memiliki perbedaan prinsip koloni yang terlalu dekat satu dengan
meskipun pada akhirnya hasil yang lainnya.
perhitungan bakteri yang dilakukan
kedua metode tersebut sangat mirip.
Metode turbidimetri atau bakteri adalah CFU/mL atau
peningkatan kekeruhan dalam kultur CFU/gram. Persyaratan jumlah
adalah indeks lain dari pertumbuhan bakteri yang dapat dihitung antara
bakteri dan jumlah atau biomassa. lain jumlah koloni per cawan petri
Dengan menggunakan adalah 25-250, perbandingan
sprektrofotometer, cahaya yang pengenceran antara yang lebih tinggi
ditransmisikan menurun ketika dengan yang lebih rendah apabila
populasi selnya meningkat. Ketika dirata-rata menghasilkan jumlahnya
cahaya ditransmisikan, cahaya yang kurang dari 2 atau menghasilka
ditransmisikan tersebut akan diubah perhitungan lebih dari 2 maka data
menjadi energi listrik dan kemudian yang digunakan adalah data yang
diindikasikan pada sebuah lebih rendah, tidak spreader, jika
galvanometer. Pembacaan secara jumlah koloni tidak ada yang
tidak langsung mencerminkan memenuhi syarat maka yang
jumlah bakteri. Metode ini lebih digunakan yang mendekati 250, jika
cepat daripada total plate count ada ulangan maka hasilnya dirata-
tetapi terbatas karena tingkat rata terlebih dahulu, penulisan
sensitifitasnya dibatasi untuk laporan menggunakan 1 angka di
suspensi bakteri. depan koma dan satu angka desimal
di belakang koma, jika desimal di
1.2 Tujuan bawah lima maka dibulatkan ke
Praktikum perhitungan jumlah bawah, dan jika lebih besar atau
bakteri bertujuan agar mahasiswa sama dengan lima maka dibulatkan
mengetahui berbagai cara ke atas (Hidayat et al., 2018).
menghitung jumlah sel dari biakan
suatu bakteri Sel bakteri dalam individu maupun
koloni dapat dihitung dalam suatu
II. TINJAUAN PUSTAKA medium biakan. Metode-metode
perhitungan bakteri diantaranya
2.1 Perhitungan Bakteri adalah hitung cawan atau plate
Jumlah sel dari bakteri yang dibiakan count, filtrasi atau penyaringan,
dapat dihitung. Berbagai cara metode MPN (Most Propable
perhitungan bakteri yang dapat Number), pengukuran kekeruhan
dilakukan antara lain perhitungan atau turbidy, pengukuran aktivitas
jumlah koloni, perhitungan dengan metabolisme (matabolic activity),
metode MPN, perhitungan dengan pengukuran berat kering sel (dry
pengecetan negatif, metode weight), dan pengukuran konsumsi
haemacytometer, ataupun metode nutrien. Metode hitung cawan
Petroff Hauser Cunter. Satuan yang merupakan cara perhitungan sel
digunakan dalam perhitungan jumlah dengan mengkultur sejumlah bahan
pada media kultur dalam cawan petri dan menggunakan bantuan alat
dan jumlah sel dinyatakan sebagai penghitung coulter (counler counter).
CFU (Colony Farming Unit). Contoh penerapan metode hitungan
Penyaringan merupakan metode cawan adalah perhitungan bakteri
perhitungan sel dengan cara dalam susu, air, makanan, tanah,
menyaring sejumlah volume bahan biakan dan sebagainya. Penerapan
pada suatu membran berpori. Metode hitungan mikroskopis langsung
MPN merupakan metode misalnya perhitungan bakteri dalam
perhitungan sel terutama untuk susu dan vaksin dan perhitungan
perhitungan bakteri coliform bakteri dengan bantuan alat
berdasarkan jumlah perkiraan penghitung coulter dapat memakai
terdekat. Pengukuran kekeruhan sampel bakteri dari mana saja
merupakan pengukuran massa sel (Lestari & Hartati, 2017).
berdasarkan OD atau Optical
Density. Pengukuran aktivitas 2.2 Metode Total Plate Count
metabolisme merupakan pengukuran (TPC)
produk metabolit primer atau Pengenceran sampel dengan PBS
sekunder. Pengukuran berat kering (phospate buffer saline) steril hingga
sel merupakan pengukuran bakteri cukup untuk dihitung secara
berdasarkan perhitungan kadar air akurat merupakan bagian dari
sel. Terakhir, pengukuran konsumsi metode plate count standar. Untuk
nutrien merupakan mengukur nutrien pengukuran yang akurat, jumlah
dari bakteri terutama kadar nitrogen, koloni yang dapat dihitung pada
karbon, oksigen dan mineral (Harti, pengenceran terakhir. Pada
2015). pengenceran terakhir jumlah bakteri
sekitar 25-250 koloni atau 30-300
Perhitungan jumlah sel bakteri koloni. Jika bakteri yang dihitung
dilakukan untuk melihat ternyata kurang dari 25 koloni, maka
pertumbuhan bakteri pada media atau perhitungan tersebut tidak dapat
biakan. Pertumbuhan bakteri diterima untuk alasan statistik, dan
mengacu pada perubahan jumlah jika perhitungan menyatakan lebih
total massa sel dan bukan perubahan dari 250 koloni pada cawan petri
individu organisme. Pertumbuhan maka ada kemungkinan ada koloni
menyatakan pertambahan jumlah dan yang terlalu dekat satu dengan
atau massa sel melebihi yang ada di lainnya untuk dibedakan sebagai
inokulum asalnya. Ada berbagai cara colony-forming unit (CFU). Syarat
untuk menghitung jumlah sel bakteri, koloni yang ditentukan untuk
diantaranya adalah hitungan cawan dihitung adalah adalah satu koloni
(plate count), hitungan mikroskopis dihitung 1 koloni, dua koloni yang
langsung (direct microscopis count), bertumpuk dihitung 1 koloni,
beberapa koloni yang berhubungan disterilkan dengan menggunakan
dihitung 1 koloni, dua koloni yang autoclave pada tekanan 15 psi selama
berhimpitan dan masih dapat 15 menit pada suhu 121oC.
dibedakan dihitung 2 koloni, koloni Kemudian ditimbang media PCA,
yang terlalu besar (lebih besar dari kemudian dimasukkan ke dalam
setengah luas cawan) tidak dihitung, Erlenmeyer dan diberi aquades
dan koloni yang besarnya kurang sebanyak 250 ml setelah itu
dari setengah luas cawan dihitung 1 dihomogenkan dengan magnet putar.
koloni (Harpeni et al., 2017). pH media diatur pada pH 7,0,
selanjutnya direbus sampai agar larut
Salah satu cara menghitung jumlah dan disterilkan dengan autoclave
sel bakteri adalah dengan metode pada tekanan 15 psi dengan suhu
hitung cawan (plate count). Hitung 121oC selama 15 menit. Lalu
cawan (plate count) atau total plate disiapkan larutan pengencer 0,9%
count adalah salah satu cara NaCl, masing-masing untuk
perhitungan sel bakteri dengan pengenceran tingkat pertama 90 ml
mengkultur sejumlah bahan atau dan mulut Erlenmeyer ditutup
sampel pada media kultur dalam dengan aluminium foil, sedangkan
cawan petri. Jumlah sel yang untuk tingkat pengenceran kedua dan
dihitung pada cawan petri dinyatakan ketiga masing-masing diambil 9 ml
sebagai CFU (Colony Farming Unit). NaCl 0,9% kemudian dimasukkan ke
Kultur bakteri pada cawan petri dalam tabung Hush yang dilengkapi
dapat dilakukan dengan metode dengan penutup. Semua larutan
serial dilutions (pengenceran), pour pengenceran disterilkan dengan
plates (metode taburan), dan spread autoclave pada suhu 121o C tekanan
plates (metode perataan). Metode 15 psi selama 15 menit. Sampel
pengenceran sampel pada total plate diblender dan timbang 10 gram
count dapat dilakukan hingga 5 secara aseptis kemudian dimasukkan
sampai 6 kali pengenceran. Hal ini ke dalam 90 ml NaCl 0,9% steril
bertujuan agar sel bakteri yang sehingga diperoleh larutan dengan
terdapat di cawan petri tidak terlalu tingkat pengenceran 10-1. Dari
banyak sehingga mudah pengenceran 10-1 dipipet 1 ml ke
dilakukannya perhitungan (Harti, dalam tabung reaksi 2 kemudian
2015). dihomogenkan sehingga diperoleh
pengenceran 10-2. Dari setiap
Salah satu cara untuk menghitung pengenceran diambil 1 ml pindahkan
jumlah bakteri dapat dilakukannya ke cawan petri steril yang telah diberi
metode total plate count atau metode kode untuk tiap sampel pada tingkat
hitung cawan, metode ini dilakukan pengenceran tertentu. Ke dalam
dengan cara Semua peralatan semua cawan petri dituangkan secara
aseptis PCA sebanyak 15 ml - 20 ml. kekeruhan adalah larutan standar Mc
Setelah penuangan, cawan petri Farland (Murwani, 2015).
digoyang perlahan-lahan sambil
diputar 3 kali ke kiri, ke kanan, lalu Metode turbidimetri berarti metode
ke depan, ke belakang, kiri dan perhitungan jumlah bakteri dengan
kanan, kemudian didinginkan sampai mengukur tingkat kekeruhan dari
agar mengeras. Setelah PCA padat biakan bakteri. Peningkatan
dimasukkan ke dalam inkubator kekeruhan dalam kultur adalah
selama 24 jam pada suhu 35 oC indeks lain dari pertumbuhan bakteri
(Nanlohy, 2014). dan jumlah sel atau biomassa.
Sejumlah cahaya yang
2.3 Metode Turbidimetri ditransmisikan menurun ketika
Salah satu perhitungan konsentrasi populasi sel meningkat (ini dapat
sel bakteri dapat dengan perhitungan dilihat dengan spektrfotometer).
sel dengan dasar turbiditas Cahaya yang ditransmisikan akan
(kekeruhan) yang disebut diubah menjadi enegeri listrik, dan
turbidimetri. Ketika melakukan kemudian diinokulasikan pada
metode turbidimetri, perlu diingat sebuah galvanometer. Pembacaan
bahwa antara kekeruhan dengan secara tidak langsung mencerminkan
jumlah bakteri yang hidup memiliki jumlah bakteri metode ini lebih cepat
kolerasi yang bervariasi. Hal ini daripada standar plate count tetapi
disebabkan oleh bervariasinya terbatas karena tingkat sensitifitasnya
tingkat pertumbuhan dan kematian dibatasi untuk suspensi bakteri 107
bakteri. Tingkat kekeruhan suspensi CFU atau lebih (Harpeni et al.,
biasanya tidak dipengaruhi oleh 2017).
jumlah sel yang masih hidup atau
yang sudah mati, sehingga dalam Tingkat kekeruhan atau turbiditas
perhitungan semua sel terhitung. diukur dengan metode turbidimetri.
Untuk terlaksananya beberapa Metode ini untuk menghitung jumlah
tujuan, kekeruhan dapat diukur bakteri menurut kekeruhan medianya
dengan spektrofotometer dengan yang biasa diukur dengan
panjang gelombang 490 nm dalam sprektrofotometer. Suatu
bentuk optical density (OD). Dalam spektrofotometer standar terdiri atas
menggunakan spektrofotometer, spektrofotometer untuk
dapat dilakukan perhitungan jumlah menghasilkan cahaya dengan
sel yang masih hidup, apabila panjang gelombang terseleksi yaitu
ditampilkan dalam kurva atau standar bersifat monokromatik serta suatu
baku. Biasanya larutan standar yang fotometer yaitu suatu piranti untuk
dijadikan untuk pengamatan mengukur intensitas berkas
monokromatik, penggabungan
bersama dinamakan Teknik pengenceran sangat penting
sespektrofotometer. Penggabungan dalam analisa bakteri karena hampir
alat optik ini merupakan elektronika semua metode penelitian dan
sifat kimia dan fisiknya serta perhitungan jumlah sel bakteri
detektor yang digunakan secara menggunakan teknik pengenceran
langsung mengukur intensitas dari ini. Salah satu metode untuk
cahaya yang dipancarkan dan secara menghitung kepadatan atau
tidak lansung cahaya yang kerapatan jumlah bakteri dalam suatu
diabsorbsi. Kemampuan ini biakan adalah dengan menggunakan
bergantung pada spektrum metode Total Plate Count atau TPC.
elektromagnetik yang diabsorb oleh Untuk melakukan metode Total Plate
benda (Tampedje et al., 2016). Count ini, perlu dilakukannya
pengenceran. Teknik pengenceran
2.4 Pengertian dan Fungsi bertujuan untuk melarutkan atau
Pengenceran melepaskan bakteri dari substratnya
Teknik pengenceran biasanya ke dalam air sehingga lebih mudah
dilakukan untuk memperoleh kultur penanganannya. Sampel yang telah
murni dari berbagai bakteri yang diambil kemudian disuspensikan
belum berhasil dilakukan kultivasi dalam aquades steril. Teknik
pada medium padat dan hanya pengenceran yang dipakai untuk
ditumbuhkan pada media cair. Teknik perhitungan bakteri dengan Total
pengenceran (serial dilution Plate Count adalah teknik
methods) merupakan salah satu cara pengenceran bertingkat (Sudjito,
yang dapat dilakukan untuk 2018).
melakukan perhitungan bakteri
dalam cawan (total plate count) dan Metode pengenceran dapat dilakukan
salah satu cara isolasi bakteri dalam untuk pengukuran bakteri atau
pure form yang menjadi predominan perhitungan jumlah sel bakteri per
dalam suatu kultur campuran. individu ataupun koloni.
Pengenceran berarti suatu sampel Pengenceran dilakukan dengan dari
yang telah didapatkan, diencerkan volume bakteri awal atau bagian dari
dengan suatu larutan. Pengenceran padatan, digunakan pengenceran
dapat dilakukan ke medium cair yang misalnya 10 kali pada larutan buffer
steril dalam jumlah besar dari dan dicampur atau dihomogenkan
tabung-tabung medium steril yang secara sempurna. Pada kebanyakan
diinokulasi dari setiap pengenceran pengenceran yang dilakukan, sebuah
selanjutnya (Winarno & Winarno, porsi 0,1-1,0 ml pada pengenceran
2017). pertama kemudian diencerkan lebih
lanjut sebanyak 10 kali, sheingga
total pengencerannya adalah 100
kali. Proses pengenceran ini diulangi
sampai konsentrasi bakteri Larutan standar Mc Farland adalah
diperkirakan menjadi 1000 sel per ml larutan standar yang biasa digunakan
tercapai. Pada teknik sebarang pada untuk menjadi tolak ukur tingkat
cawan petri, beberapa pengenceran kekeruhan media pembiakan bakteri.
tertinggi (kerapatan bakteri terendah) Mc Farland adalah peyetaraan
kemudian diambil dan disebar konsentrasi bakteri dengan
tangkai gelas steril pada sebuah menggunakan larutan BaCl2 1% dan
medium padat yang akan membantu H2SO4 1%. Standar kekeruhan Mc
bakteri untuk tumbuh. Perlu Farland ini dimaksudkan untuk
dipastikan bahwa cairan disebar akan menggantikan perhitungan bakteri
terendam pada akar. Pengenceran satu per satu dan untuk
dilakukan agar mencegah tersisanya memperkirakan kepadatan sel yang
cairan pada permukaan yang akan digunakan pada prosedur
menyebabkan koloni menumpuk pengujian antibakteri (Sudjito, 2018).
menjadi satu (Wignyanto & Hidayat,
2017). Keuntungan dari penggunaan standar
Mc Farland adalah tidak
2.5 Mc Farland dibutuhkannya waktu ikubasi yang
Larutan standar Mc Farland atau cukup untuk memperoleh jumlah
larutan baku Mc Farland adalah kepadatan bakteri yang diinginkan.
suatu larutan standar untuk menguji Sedangakan kerugiannya, akan
suatu suspensi bakteri. Larutan terjadi perbedaan pandangan untuk
standar Mc Farland dapat dibuat menilai tingkat kekeruhan dari sel
dengan 2 komponen, yaitu larutan bakteri. Untuk menilai kekeruhannya
BaCl2 1% dan larutan H2SO4 1%. dapat digunakan spektrofotometer
larutan BaCl2 1% sebanyak 0,05 mL dengan panjang gelombang 600 nm
dicampur dengan larutan H2SO4 1% (Harti, 2015).
sebanyak 9,95 mL dan dikocok
hingga homogen dan terbentuk 2.6 Kelebihan dan Kekurangan
larutan yang keruh. Nilai absorbansi Metode TPC dan Turbidimetri
larutan standar Mc Farland harus Turbidimetri merupakan metode
berada di kisaran 0,08 sampai dengan yang cepat untuk menghitung jumlah
0,13. Larutan standar Mc Farland 0,5 bakteri dalam suatu larutan
ekuivalen dengan suspensi sel bakteri menggunakan spektrofotometer.
dengan konsentrasi 1,5x108 Bakteri menyerap cahaya sebanding
CFU/mL. Kekeruhan inilah yang dengan volume total sel (ditentukan
akan dipakai sebagai standar oleh ukuran dan jumlah). Ketika
suspensi bakteri uji (Tampedje et al., mikroba bertambah jumlahnya atau
2016). semakin besar ukurannya dalam
biakan cair, terjadi peningkatan adalah bakteri yang dihitung dapat
kekeruhan dalam biakan. Kekeruhan berupa bakteri hidup maupun bakteri
dapat disebut optical density mati, tidak hanya bakteri hidupnya
(absorbsi cahaya, biasanya diukur saja (Winarno & Winarno, 2017).
pada panjang gelombang 520 nm –
700 nm). Untuk mikroba tertentu, III. METODOLOGI
kurva standar dapat memperlihatkan
jumlah organisme/ml (ditentukan 3.1 Waktu dan Tempat
dengan metode hitungancawan) Praktikum Perhitungan
hingga pengukuran optical Jumlah Bakteri dilaksanakan
density/ditentukan dengan pada hari Rabu dan Kamis,
spektrofotometer (Wignyanto & 10 dan 11 Oktober 2018
Hidayat, 2017). pukul 15.00-17.00 WIB, di
Laboratorium Perikanan dan
Salah satu keuntungan yang didapat Kelautan, Jurusan Perikanan
dari perhitungan jumlah bakteri dan Kelautan, Fakultas
melalui cawan hitung yaitu bakteri Pertanian, Universitas
yang terdapat di cawan agar yang Lampung.
berisi cairan suspensi terakhir dari
proses pengenceran adalah jumlah 3.2 Alat dan Bahan
bakteri yang dihitung tidak terlalu Alat dan bahan yang
banyak, sesuai dengan syaratnya digunakan untuk praktikum
yaitu bakteri yang ‘sah’ untuk Perhitungan Jumlah Bakteri
dihitung yaitu bakteri yang adalah sampel bakteri, Plate
berjumlah 25-250 koloni saja. Tetapi Count Agar (PCA) dalam
salah satu keuntungan metode tabung reaksi 10 ml,
turbidimetri adalah kita dapat dengan petridish, PBS (Phosphate
cepat menghitung bakteri tanpa harus Buffer Saline), larutan
mengkulturnya lagi (Harpeni et al., standard Mc Farland, bunsen,
2017). spreader, alkohol, pipet tetes,
dan spektrofotometer.
Kekurangan dari perhitungan jumlah
3.3 Cara Kerja
bakteri dengan metode cawan hitung Praktikum perhitungan
ialah tidak semua bakteri yang
jumlah bakteri dilakukan
dibiakan dapat terhitung semua.
dengan 2 cara, yaitu dengan
Bakteri yang dihitung hanyalah
cara standar plate count dan
bakteri yang masuk melalui proses
dengan metode turbidimetri.
pengenceran terlebih dahulu.
Standar plate count dilakukan
Sedangkan salah satu kekurangan
dengan mengencerkan 2
dilakukannya metode turbidimetri
tabung PCA dalam air
mendidih, dinginkan agar dimasukkan ke dalam petri
dalam penangas air (50oC) hanya 0,1 ml) dan terakhir
selama 5-10 menit, tuang hasil akhir pengalian
agar ke dalam petridish dan merupakan jumlah bakteri
biarkan membeku (10-15 yang hidup dalam satuan
menit), tandai petri dengan colony-farming unit/ml
nama dan tingkat (CFU/ml).
pengenceran, buat seri
pengenceran 10 sampai 10-5
-1 Teknik turbidimetri dilakukan
dari sampel bakteri, pipet 0,1 dengan cara membuat
ml cairan masing-masing larutan standar Mc Farland,
pengenceran ke dalam nyalakan alat
petridish yang sesuai, spektrifotometer, mengukur
gunakan spreader untuk absorbansi dari masing-
meratakan suspense di atas masing larutan Mc Farland
permukaan lempengen agar, pada panjang gelombang
bungkus petridisg dengan 560-600 nm, membuat kurva
kertas-kertas pembungkus regresi dimana y= kepadatan
dan masukan ke dalam bakter (sel/ml) dan x=
inkubator 35oC dalam posisi absorbansi, ukur absorbansi
terbalik, inkubasi selama 24- suspensi bakteri pada
48 jam, hitung koloni pada panjang gelobang 550-600
petri yang mempunyai nm lalu masukkan hasil
kisaran 25-250 koloni, hitung absorbansi suspensi bakteri
jumlah bakteri hidup dengan ke dalam rumus regresi,
cara mengalikan faktor hasilnya adalah jumlah
pengenceran yang digunakan kepadatan semua sel bakteri
dengan 10 (karena volume dalam suspensi dengan
suspense bakteri yang satuan sel/ml.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil perhitungan jumlah bakteri adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil perhitungan bakteri metode turbidimetri


Kelompok Absorbansi (x) Kepadatan bakteri (sel/ml)

1 0,782 1,49 x 109


2 0,773 1,47 x 109

3 0,723 1,37 x 109

4 0, 661 1,25 x 109

5 0,788 1,5 x 109

6 0,131 1,98 x 108

Tabel 2. Hasil perhitungan bakteri metode Total Plate Count (TPC)


Kelompok Jumlah Koloni CFU/ml

1 15 6 x 107

2 23 9,2 x 107

3 120 4,8 x 108

4 98 3,92 x 108

5 28 1,4 x 108

6 2 8 x 106

4.2 Pembahasan 109, kelompok ketiga memiliki


Bakteri yang dikultur untuk kepadatan sebesar 1,37 x 109,
percobaan perhitungan jumlah kelompok keempat yaitu 1,25 x 109,
bakteri adalah bakteri yang sama kelompok kelima mendapatkan
yaitu bakteri dari genus Vibrio. Pun kepadatan bakteri 1,5 x 109, dan
metode perhitungan jumlah bakteri kelompok terakhir mendapatkan
yang dilakukan oleh setiap kelompok kepadatan bakteri sebesar 1,08 x 108
adalah 2 metode yang sama yaitu sel/ml. Sedangkan pada metode
metode standar plate count dan hitung cawan didapatkan hasil
metode turbidimetri. Tetapi, hasil kelompok pertama memiliki
yang didapatkan oleh masing-masing kepadatan bakteri yaitu 6 x 107,
kelompok sangatlah berbeda. Pada kelompok kedua 9,2 x 107, kelompok
perhitungan metode turbidimetri, ketiga memiliki kepadatan sebesar
didapatkan hasil kelompok pertama 4,8 x 108, kelompok keempat yaitu
memiliki kepadatan bakteri yaitu 3,92 x 108, kelompok kelima
1,49 x 109, kelompok kedua 1,47 x mendapatkan kepadatan bakteri 1,4 x
108, dan kelompok terakhir dapat dihitung jumlah bakterinya.
mendapatkan kepadatan bakteri Ketika menghitung jumlah bakteri
sebesar 8 x 106 CFU/sel. menggunakan metode turbidimetri,
maka yang termasuk ke dalam
Hasil dari kedua metode (hitung hitungan adalah bakteri hidup
cawan dan turbidimetri) dapat dilihat maupun bakteri mati. Metode hitung
dengan sangat jelas, karena cawan dilakukan dengan cara
perbedaannya cukup tinggi, mengencerkan media biakan lalu
kepadatan yang didapat tidak begitu menorehkan hasil pengenceran di
mirip. Contohnya pada kelompok 1, atas permukaan agar cawan untuk
kepadatan bakteri yang didapat dikembangbiakan dan didapatkan
ketika menggunakan turbidimetri bakteri yang hidup dan dapat
mendapatkan hasil sebanyak 1,49 x dihitung.
109, sedangkan ketika menggunakan
perhitungan dengan metode hitung Pada saat menggunakan metode
cawan mendapatkan hasil 6 x 107. hitung cawan, salah satu yang
Hasil yang didapatkan dengan dilakukan sebelum mendapatkan
menggunakan metode turbidimetri cairan suspensi yang diratakan di
jelas akan mendapatkan lebih banyak media cawan adalah mengencerkan
bakteri karena pada saat media cair bakteri. Teknik
menggunakan metode turbidimetri, pengenceran yang dilakukan yaitu
bakteri yang dihitung adalah bakteri dengan mengencerkan sebanyak 10-1
yang sudah mati maupun bakteri sampai 10-5, ketika sudah diencerkan
yang sudah hidup. Sedangkan pada sebanyak 5 kali dalam 100
metode hitung cawan, hanya bakteri mikroliter, maka dituangnya media
yang hidup dan tumbuh saja yang bakteri tersuspensi ke dalam
dapat dihitung. permukaan agar cawan.
Dilakukannya pengenceran sebelum
Terjadi perbedaan hasil antara dilakukannya metode hitung cawan
metode hitung cawan dengan metode adalah agar bakteri yang dihitung
turbidimetri. Hal ini tentu saja tidak terlalu banyak.
menjadi hal yang sangat wajar
karena kedua metode tersebut Kegagalan yang bisa saja terjadi
dilakukan dengan alat, bahan, serta pada saat praktikum adalah,
prosedur kerja yang berbeda. Metode kurangnya steril alat, bahan, maupun
turbidimetri dihasilkan dari tingkat ruangan yang dipakai praktikum.
kekeruhan biakan bakteri, artinya Bisa juga terjadi karena praktikan
bakteri yang sudah dibiakan, dilihat kurang hati-hati dalam melakukan
tingkat kekeruhannya menggunakan spread bakteri. Praktikum
alat elektrik sprektofotometer dan perhitungan jumlah bakteri juga
dapat gagal ketika praktikan terlalu 2017. Petunjuk Praktikum
banyak melakukan pengenceran Mikrobiologi Laut. Fakultas
ataupun kurang steril pada saat Pertanian Universitas
melakukan pengenceran. Bukan Lampung. Bandar Lampung.
hanya itu, kegagalan yang terjadi Harti, A. S. 2015. Mikrobiologi
juga bisa jadi karena kurang Kesehatan: Peran
seriusnya praktikan dalam Mikrobiologi dalam Bidang
menjalankan praktikum. Kesehatan. Penerbit ANDI.
Yogyakarta.
V. PENUTUP Hidayat, N., Meitiniarti, I & Yuliana,
N. 2018. Mikroorganisme dan
5.1 Kesimpulan Pemanfaatannya. Universitas
Dapat disimpulkan bahwa Brawijaya Press. Malang.
perhitungan jumlah bakteri dilakukan Lestari, P. B & Hartati, T. W. 2017.
dengan 2 cara, yaitu cara total plate Mikrobiologi Berbasis Inkuiry.
count atau menghitung bakteri yang Penerbit Gunung Samudera.
ada di cawan, dan metode Malang.
turbidimetri yaitu menghitung Murwani, S. 2015. Dasar-dasar
bakteri berdasarkan tingkat Mikrobiologi Veteriner.
kekeruhan. Metode hitung cawan Universitas Brawijaya Press.
dilakukan dengan mengencerkan Malang.
sampel bakteri lalu meratakannya Nanlohy, E. E. E. M. Analisa Total
pada cawan yang selanjutnya Bakteri pada Ikan Tuna Asap
diinkubasi lalu dapat dilihat bakteri yang Direndam dengan Asap
yang tumbuh. Metode turbidimetri Cair “WAA SAGU” Selama
yaitu melihat kekeruhan sampel Penyimpanan pada Suhu
bakteri dengan gelombang Kamar. Jurnal Majalah BIAM
spektofotometri. X(2), 90-95.
Sudjito, Y. L. 2018. Smart Book
5.2 Saran Biologi SMA Kelas X, XI, XII.
Saran untuk praktikum selanjutnya Penerbit PT Grasindo. Jakarta.
adalah agar praktikum selanjutnya harus Tampedje, A. A. D., Tuda, J. S. B &
lebih tertib dari praktikum saat ini Leman, M. A. 2016. Uji Efek
Anti Bakteri Ekstrak Daun
Jambu Biji (Psidium guajava
Linn.) Terhadap Pertumbuhan
DAFTAR PUSTAKA Koloni Streptococcus mutans.
Jurnal Ilmiah Farmasi Unsrat
Harpeni, E., Setyawan, A., Ali, M., V(3), 222-228.
Susanti, O & Elisdiana, Y.
Wignyanto & Hidayat, N. 2017. Kesehatan Tubuh: Peran
Bioindustri. Universitas Probiotik, Prebiotik,
Brawijaya Press. Malang. Paraprobiotik. Penerbit PT
Winarno, F. G & Winarno, W. 2015. Gramedia Pustaka Utama.
Mikrobioma Usus Bagi Jakarta.
LAMPIRAN
Dokumentasi Cara Kerja

1. Metode Turbidimetri
No Gambar Keterangan
.
1. Larutan sampel bakteri dimasukkan ke dalam
kuvet kaca spektrofotometer sampai 3/4

2. Dimasukkan ke dalam spektrofotometer untuk


mendapatkan nilai absorbansi dari larutan
sampel bakteri

3. Setelah mendapatkan nilai absrobansi dari


larutan sampel bakteri, dapat dihitung
kepadatan jenis bakteri
2. Metode Total Plate Count (TPC)
No Gambar Keterangan
.
1. Disterilisasi alat dan bahan menggunakan
bunsen di laminar air flow

2. Diambil sampel bakteri menggunakan


mikropipet

3. Dimasukkan bakteri ke Plate Count Agar


(PCA)

4. Digunakan spreader untuk meratakan suspense


bakteri di permukaan agar

5. Ditutup PCA yang telah dibiakkan bakteri


menggunakan plastik warp
Tabel dan Grafik Regresi

Konsentrasi Absorbansi

0,5 0,116
1 0,205
2 0,264
3 0,47
4 0,661
5 0,81
6 0,913
7 1,11
8 1,23

Larutan Mc Farland
1.4

1.2 1.23
f(x) = 0.15x + 0.03 1.11
1 R² = 0.99
0.91
Absorbansi

0.8 0.81
0.66
0.6
0.47
0.4
0.26
0.2 0.21
0.12
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Konsentrasi (ppm)
Format Laporan

Anda mungkin juga menyukai