Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR MIKROBIOLOGI

“MEDIA PERTUMBUHAN ”

Dosen Pembimbing:
Luky Dharmayanti,M. Farm.,Apt

Disusun Oleh Kelompok 2:

1. Anastacia Eka Putri (20131007)


2. Andre Sunan (20131008)
3. Dini Puspa Agusti (20131095)
4. Ditha Adelia Rahma Dini (20131020)
5. Ketrina Anjelita Puspa (20131035)
6. Rahmadoni (20131059)
7. Rindi Anlika (2013062)
8. Wulan Nur Azizah (20131086)

STIKES AL-FATAH BENGKULU


TAHUN AJARAN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan akhir tentang “Media Pertumbuhan”
Laporan akhir ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan
akhir ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan yang berjudul tentang Media
Pertumbuhan. ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bengkulu, 11,April 2021


Penulis

2
PERCOBAAN III
MEDIA PERTUMBUHAN

A. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami media pertumbuhan
Potato Dextrose Agar,Tuage Ekstrak Agar,dan Nutrient Agar.

B. Teori
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan
(nutrient) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme. Mikroorgnisme juga merupakan makhluk hidup,untuk
memeliharanya dibutuhkan mdium yang harus mengandung semua zat yang
diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-senyawa organic
(protein, karbohidrat, mineral, dan vitamin). Medium digunakan untuk
memelihara gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil
atau non motil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50%.
Peran utaa nutrient adalah sebagai sumber energy, bahan pembangun
sel, dan sebagai aseptor electron dalam reaksi bioenergik (reaksi yang
menghasilkan energy). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri
dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor electron, sumber
mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen. “selain itu,secara umum nutrient
dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting
untuk sintesis biologic organisme baru”. Dalam pembuatan medium harus
memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Medium harus memenuhi semua kebutuhan nutrient yang mudah
digunakan oleh mikroorganisme.
2. Medium tidak mengandung zat penghambat pertumbuhan.
3. Medium harus steril.
4. Medium harus memiliki tekanan osmose.pH dan lain-lain yang sesuai.

3
C. Metode pembuatan media
Antara lain adalah:
1. Metode tuang (pour plate)
Dalam melakukan metode tuang hal-hal yang harus diperhatikan
adalah pengenceran sampel dan memasukkan hasil pengenceran tersebut.
Pada pembuatan pengenceran, diambil 1 ml larutan uji dan dimasukkan
dalam cawan petri kemudian masukkan ke media cair steril sebanyak 10
ml (sebaiknya selama penuangan tutup cawan jagan dibuka terlalu lebar
untuk menyebarkan sel mikroba secara merata. Setelah agar
memadat,cawan diinkubasikan dengan posisi terbalik selama 48 jam.
2. Metode permukaan (surface/spread plate)
Cara melakukan metode permukaan yaitu media cair steril dituang
terlebih dahulu ke cawan petri, setelah membeku dituang 0,1 ml sediaan
yang telah diencerkan, lalu diratakan dengan alat pengusap di atas
permukaan media, kemudian inkubasi selama 48 jam.

D. Macam-macam Media Pertumbuhan


1. Medium berdasarkan sifat fisiknya dibagi menjadi:
a. Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga
setelah dingin media menjadi padat.
b. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4%
sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media
semisolid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat
menyebar ke seluruh media, tetapi tidak mengalami percampuran
sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media
NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk
cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika media ini cair
maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan
untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate
Broth, kodisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme
nitrat, tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh
media.

4
c. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya
adalah NB (Nutrient Broth), dan LB (Lactose Broth).
2. Medium berdasarkan komposisi
a. Medium sintesis media yang komposisi zat kimianya dietahui jenis dan
takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar,Mac Conkey Agar.
b. Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya
diketahui secara pasti, misalnya PDA (Potato Dextrose Agar) yang
mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak
kentang, secara detail tidak dapat mengetahui tentang komposisi
senyawa penyusunnya.
c. Medium alamiah yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang
tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya lagsung diekstrak dari
Agar, Pancreatic Extract.
3. Medium berdsarkan tujuan
a. Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan
mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar.
b. Media selektif/penghambat
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambahkan suatu zat
tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba
lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.
Contohnya adalah Luria Bertani medium Amphisilin untuk
merangsang E.coli resisten antibotik dan mehambat kontaminan yang
peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk
membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
c. Media diperkaya (enrichment)
Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar
untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks
seperti darah, serum, dan kuning telur. Media diperkaya juga bersifat
selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam
media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk
berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya
Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar, dan lain-lain.

5
d. Media untuk peremajaan kultur
Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur.
e. Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik
Media ini gunakan untuk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme
suatu mikroba. Contohnya adalah Koser’s Citrate medium, yang
digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan asam sitrat
sebagai sumber karbon.
f. Media untuk karakterisasi bakteri
Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu
mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk mrnunjukkan
adanya perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose
Broth, Arginine Agar.
g. Media diferensial
Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya
berdasarkan karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial,
misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar).

Pembuatan Agar Miring, Agar Tegak, Agar Lempeng

1. Agar Miring (agar slant)


a. Dari medium dalam tabung di autoklaf langsung di miringkan dengan
sudut kemiringan yang diinginkan.
b. Biarkan hingga mengeras
2. Agar Tegak (agar deep)
a. Dari medium dalam tabung di autoklaf langsung dibiarkan dalam posisi
tegak (disimpan di rak-rak tabung reaksi)
b. Biarkan hingga mengeras
3. Agar Lempeng
Dari medium tuang dalam cawan petri steril.

6
PRAKTIKUM MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

A. Alat dan Bahan


1. Alat yang digunakan:
a. Corong
b. Oven
c. Kertas Buram
d. Kapas
e. Kain kasa steril
f. Erlemeyer 1000ml
g. Becker glass
h. Autoklaf
i. Pipet
j. Timbangan analitik
k. Tauge 15 gram
l. Aquadest
m. Kertas timbangan
n. Spatula atau sendok
o. Nutrien Agar (NA)
p. Batang pengaduk dari kaca
q. Pembakar Bunsen
r. Cawan petri steril
s. Keranjang atau tempat tabung reaksi
t. Kentang 15 garm
u. Dextrose
v. Pembakar Bunsen
w. Agar-agar 7.5 g
x. Aquadest 500 ml
2. Prosedur Kerja
a. PDA (Potato Dextro Agar)
1) Kupas kentang dan potong kecil-kecil tambahkan aquadest 500ml
rebus ad mendidih, kemudiaan saring (masa 1)

7
2) dextrose agar+aquadest 500ml masak ad mendidih (masa 2)
3) tambahkan masa 1 dan 2 aduk add homogen
4) kemudian sterilkan dalam autoclave
b. TEA (Touge Ekstark Agar)
1) Bersihkan touge+aquadest 500ml,kemudian masak add mendidih
(masa 1)
2) Dextrose+agar+aquadest 75ml masak add medidih (masa 2)
3) Tambahkan masa 1 dan masa 2, kemudian sterilkan dalam
autoclave
c. NA (Nutrient Agar)
1) Media NA 5garm+aqudest 150ml
2) Masak add mendidih, kemudian sterilkan dalam autoclove

8
HASIL PRAKTIKUM
MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Tujuan Praktikum : Mahasiswa dapat memahami tentang media pertumbuhan


PDA, TEA, dan NA.
Tangal Praktikum : 25 Maret 2021

Ciri sifat fisik


AKN PDA TEA NA
Warna PDA dan - Keruh Kuning Jingga
TEA kuning
keruh NA
jingga jernih
Fasa PDA dan - Cair Cair Cair
(padat/cair) TEA fase cair

Tubiditas PDA dan - Keruh Keruh Jernih


(jernih/keruh) TEA keruh
NA jernih
Kontaminasi - - Tidak - -

Jenis Berwarna - Rambut Rambut Rambut


Mikroba putih hawa hawa hawa
mulut mulut mulut
udara luar udara luar udara lur

PEMBAHASAN

9
Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang memeliharanya dibutuhkan
medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk
pertumbuhannya, antara lain senyawa-senyawa organik protein, karbohidrat,
lemak, mineral, vitamin A (Rusli, 2012) Media pertumbuhan mikroorganisme
adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang
diperulukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk
menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan
mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya (Indra, 2008) Media agar merupakan substrat yang sangat baik
untuk memisihkan campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya
menjadi terpisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme
pada media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari
sesamanya juga memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni,
sekelompok massa sel yang dapet dilihat dengan mata langsung. (Pelczar, 2006)
Tauge ekstrak agar (TEA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun
atas bahan alami (tauge) dan bahann sintesis (sukrosa atau agar). Medium ini
berdasarkan konsistensinya termasuk medium padat karena terdapat agar sebagai
bahan penyusunnya, sedangkan berdasarkan susunan kimianya termasuk medium
non sintetik /semi alamiah yang digunakan untukmembunuhkan khamir dan
kapan. (Azza, 2012) Pembuatan media PDA (Potato dektrose agar) adalah dengan
ekstrak kentang yang diambil dari hasil perebusan kentang. Selanjutnya air
rebusan kentang di campur dengan bahan tambahan lain seperti agar dengan
dextrose.
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk serbuk
yang merupakan perpaduan antar bahan ilmiah dan senyawa-senyawa kimia.
Nutrient Agar (NA) dibuat dari campuran ekstrak daging dan paptone dengan
menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai
pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku jika dilarutkan ke dalam air biasa
ataupun air panas untuk melarutkannya dan juga mengandung galaktok
(karbohidrat) sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

10
LAMPIRAN

Berat tauge ditimbang tauge direbus agar-agar ditimbang

Sari tauge disaring agar-agar dipanaskan LAF dibersihkan terlebih


Dahulu

Pengerjaan di LAF Diputar seperti angka 8 Pengambilan aquadest


Untuk pengenceran

11
Air diukur 10ml lakukan penenceran

12

Anda mungkin juga menyukai