Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AIK III

PERAN MUHAMMADIYAH DIBIDANG SOSIAL DAN EKONOMI

DOSEN PEMBIMBING:

NAZAR Drs, M.Ag.

DISUSUN OLEH :

RAJA LUTFI ABDILLAH (1961201157)

NOVHERLIYANTO SAPUTRA (1961201131)

AULIA TASYA YUMITA (1961201120)

HAFI IHZA MAHENDRA (1961201218)

SATRIA INDRA PERMANA (1961201070)

TEUKU IKMAL PRATAMA (1961201069)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang, penulis
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya,telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah berjudul ”PERAN MUHAMMADIYAH DIBIDANG
SOSIAL DAN EKONOMI”.penulis dalam penyusunan makalah ini sudah berusaha
menyusunnya secara maksimal.

Terlepas dari hal tersebut, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam makalah
ini baik dari susunan kalimat maupun penulisannya.Oleh karena itu kami menerima dengan
ikhlas segala kritik maupun saran dari pembaca sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.Apabila ada kesalahan
kami mohon maaf sebesar-besarnya dan apabila ada kelebihan itu semata-mata ada datangnya
dari Allah SWT.Sekian dan terima kasih.

Benkulu,15 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang............................................................................................................1

B.Rumusan masalah.......................................................................................................2

C.Tujuan.........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A.Peran muhammadiya dibidang sosial................................................................................3

B. Peran muhammadiyah dibidang ekonomi..........................................................................4

C. Visi dan Misi Muhammadiyah dibidang sosial dan ekonomi.......................................5

D. Program-program untuk mencapai tujuan muhammadiyah..........................................6

E. kendala dan hambatan yang dihadapi muhammadiyah.....................................................8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan......................................................................................................................11

Saran................................................................................................................................11

Daftar pustaka.................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan adalah perubahan. Dan perubahan itu ada yang bersifat progressif revolusioner.
Hal ini membuktikan bahwa dalam diri manusia tidak berada dalam ruang yang kosong dan
statis. Ada kesinambungan antara masa lampau, masa kini, dan masa yang akan
datang.Perubahan sesuatu yang alami dan dikehendaki manusia maupun tidak. Karena itu dalam
pergumulan eksistensi umat Islam sebagai khalifah fil ardh umat Islam senantiasa berhadapan
dengan perubahan internal-eksternal sehingga mustahil untuk menutup diri dan pura-pura tidak
tahu akan adanya perubahan yang terjdi.

Berdasarkan hal itulah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam AMNM memposisikan


dirinya sebagai gerakan tajdid dituntut untuk melakukan refleksi diri serta memperbaharui tekad
orientasi dan gerakan di masa mendatang. Lebih-lebih lagi pada wilayah paham keagamaan dan
kemasyarakatan seperti pendidikan, kebudayaan,ekonomi, dan sosial politik.Untuk dapat
melakukan peran tersebut Muhammadiyah harus melakukan Tajdid. Tajdid artinya Pencerahan
dan pembaharuan yang mencakup aspek yang sangatluas.

Pencerahan artinya: penjelasan ulang dalam bentuk kemasan yang lebih baik dan sesuai dg
ajaran-ajaran agama yg pernah diungkap oleh para pendahulu. Apa yang diungkap pada masa
dahulu boleh jadi ditolak karena kurang lengkapnya argumentasi atau belum siapnya masyarakat
ketika itu menerimanya. Pembaharuan maksudnya; mempersembahkan sesuatu yang benar-benr
baru yang belum pernah diungkap sebelumnya. Tajdid pada intinya adalah menemukan kembali
substansi agama untuk diberi pemaknaan baru dalam pengungkapannya dalam suatu konteks
baru yang berubah.

1
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa peran muhammdiyah di bidang sosial?


2. Apa peran muhammadiyah di bidang ekonomi?
3. Apa visi dan misi muhammadiyah dibidang sosial dan ekonomi?
4. Bagaiamana program-program muhammadiyah dalam mencapai tujuan?
5. Bagaimana solusi dari kendala dan hambatan yang hadapi muhammadiyah?

C. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu mengetahui apa pengertian peran muhammdiyah dibidang sosial dan ekonomi.
2. Mampu mengetahui visi dan misi muhammadiyah di bidang sosial dan ekonomi.
3. Mampu mengetahui program program untuk mencapai tujuan muhammdiyah.
4. Mampu mengetahui solusi dari kendala dan hambatan yang di hadapi muhammdiyah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Muhammadiya dibidang sosial

Muhammadiyah merupakan suatu organisasi keagamaan yang mana menekankan atau


berpegang pada amar ma’ruf nahi munkar. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya peran
Muhammadiyah dalam bidang sosial seperti keberhasilan dalam bidang Pendidikan, ekonomi
dan sebagainya.

Gerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah dalam bidang sosial tersebut dapat memiliki
potensi yang besar dalam kemajuan Bangsa Indonesia saat ini. Berbagai hal sudah dilakukan
demi kemajuan bangsa ini.

Dimulai dari perjuangan Ahmad Dahlan untuk memajukan bangsa ini, salah satunya yakni
menggerakkan kaum perempuan untuk dapat memperoleh ilmu dan menyuarakan aksi sosialnya
diluar rumah mereka. Pada saat itu kaum perempuan diajak untuk berpartisipasi dalam kemajuan
bangsa dengan menyuarakan opini mereka.

Pada akhirnya pada tahun 1922 terciptalah perkumpulan perempuan yang diberi nama
Aisiyah. Terlebih lagi dari situ istri Ahmad Dahlan yakni Siti Walidah datang dalam
Musyawarah Ulama di Solo sebagai perwakilan Ulama Wanita.

Dari hal tersebut membuktikan bahwa peran sosial yang dilakukan oleh Muhammadiyah
dapat memberikan kemajuan untuk bangsa kedepannya. Saat ini pun Muhammadiyah sudah
mengepakkan sayapnya begitu lebar. Segala bidang mulai dari Pendidikan, agama, ekonomi dan
sebagainya sudah dikembangkan. Seperti terlampir data 73,1 persen masyarakat mengatakan
bahwa Muhammadiyah telah berhasil dalam menyampaikan visi keislaman berserta Pendidikan.

Sedangkan menurut 43.7 persen dan 42,5 persen masyarakat menyatakan bahwa dalam hal
perekonomian pun Muhammadiyah memiliki peran penting dalam kemajuannya dan dalam hal
kesehatan juga sudah menyediakan fasilitas kesehatan yang baik bagi masyarakat.

3
4

Dari data tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya peran Muhammadiyah tersebut
yang terus dikembangkan hingga sekarang akan memunculkan kehidupan masyarakat yang
sejahtera dan memiliki wawasan yang luas akan dunia.

Dengan begitu kemajuan Bangsa Indonesia akan mudah untuk dicapai. Banyaknya peran
Muhammadiyah dalam bidang sosial pun sangat menunjukkan visi ayang dipegang yakni amar
ma’ruf nahi munkar. Segala hal diluruskan yang akan membuat bangsa menjadi lebih maju dan
damai tanpa adanya pertentangan.ada beberapa peran lain muhammadiya dibidang social yaitu
membina anak - anak yatim, orang dalam panti jompo dan rumah sakit binaanya.

B. Peran muhammdiyah di bidang ekonomi

Kegiatan ekonomi untuk memperkuat finansial bagi sebuah organisasi, seperti


Muhammadiyah, pada hakikatnya merupakan bagian terpenting untuk memperlancar gerakan
Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya. Di samping itu, gerakan ekonomi persyarikatan
Muhammadiyah juga akan berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya
menciptakan lapangan kerja dan mengatasi problem pengangguran yang semakin besar, dan
angka kemiskinan yang makin membengkak yang dapat mengancam eksitensi iman.

Progam pembinaan ekonomi umat merupakan kepedulian sejak lama, karena memang
konsisten Muhammadiyah sejak dahulu wirausahawan reformis malah sejak lama merupakan
perintis perdagangan dan industri di kalangan pribumi.Hal ini dilakukan dengan penyusunan
sebuah progam yang didasarkan pada konsep misi dan visi tertentu. Pada dasarnya, Majlis
Pembina Ekonomi membina ekonomi umat melalui tiga jalur, yaitu:

1. Mengembangkan Badan Usaha Milik Muhammadiyah yang mempresentasikan kekuatan


ekonomi organisasi Muhammadiyah.
2. Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota Muhammadiyah.
3. Memberdayakan anggota Muhammadiyah di bidang ekonomi dengan mengembangkan
usaha-usaha milik anggota Muhammadiyah.

Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset atau


sumberdaya yang bisa dijadikan modal. Aset pertama adalah sumber daya manusia, yaitu
5

anggota Muhammadiyah sendiri, baik sebagai produsen, Kedua, kelembagaan amal usaha
yang telah didirikan, yaitu berupa sekolah, universitas, lembaga latihan, poliklinik, rumah sakit
dan panti asuhan yatim piatu. Ketiga, organisasi Muhammadiyah itu sendiri sejak dari pusat,
wilayah, daerah, cabang dan ranting.

Dapat disimpulkan bahwa, gerakan ekonomi Muhammadiyah bisa disajikan antara lain
dengan:

1. Mendirikan koperasi di berbagai jajaran jenis koperasi sebagai sarana untuk melakukan
perkuatan ekonomi ummat.
2. Mendirikan Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) dalam berbagai bidang jasa,
perdagangan, pariwisata, perkebunan, perikanan dan lain-lain.
3. Lembaga keuangan untuk mendukung usaha-usaha ummat yaitu Baitul Mal wa Tanwil
(BMT), BPR Syariah,koperasi dan lain-lain.
4. Sharing dalam berbagai perusahaan yang bonafit dan kompetitif.
5. Membangun jaringan informasi bisnis, seperti memberikan berbagai penjelasan informasi
kepada warga Muhammadiyah tentang bagaimana bisnis obat, bahan tekstil, bahan kimia,
rumah makan dan lain-lain. Informasi ini juga meliputi bagaimana pandangan melakukan
kegiatan produksi, pemasaran jaringannya, tata niaganya dan lain-lain.
6. Membangun jaringan kerja sama bisnis dengan semua pengusaha dan koperasi
Muhammadiyah untuk saling membantu baik dari segi informasi, kiat bisnis maupun
pendanaan.

C. Visi dan Misi Muhammadiyah dibidang sosial dan ekonomi

Rencana strategis bidang social dan ekonomi adalah: Terciptanya kehidupan sosial
ekonomi umat yang berkualitas sebagai benteng atas problem kemiskinan, keterbelakangan, dan
kebodohan pada masyarakat bawah melalui berbagai program yang dikembangkan
Muhammadiyah.
6

Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok antara lain:

1. Peningkatan pengelolaan ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah) dan akuntabilitasnya sehingga
menjadi penyangga kekuatan gerakan pemberdayaan umat.
2. Peningkatan mutu pengelolaan wakaf dan perkuasan gerakan sertifikasi tanah-tanah
wakaf di lingkungan Persyarikatan.
3. Pengembangan bentuk wakaf dalam bentuk wakaf tunai dan wakaf produktif.

a) Visi

Berkembangnya kapasitas dan bangkitnya kembali etos Muhammadiyah untuk


meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan umat.

b) Misi
1. Mengupayakan pembangunan ekonomi rakyat Indonesia khususnya keluarga besar
Muhammadiyah.
2. Mengurangi problem kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan pada masyarakat
melalui peningkatankehidupan sosial ekonomi ummat yang berkualitas.
3. Menjadi pelopor, motivator dan atau katalisator pembaharuan/perubahan pembangunan
ekonomi rakyat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Islam.

D. Program-program untuk mencapai tujuan muhammadiyah

Dalam mencapai tujuan muhammadiyah tersebut maka dapat dilakukan langkah-langkah


sebagai berikut:

1. Mengembangkan lembaga keuangan mikro,koperasi,dan BMT sebagai wadah kerjasama


dan pemberdayaan antar pelaku usaha ekonomi di lingkunganPersyarikatan menuju pada
kekuatan dan kemandirian Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.
2. Meningkatkan pembinaan kualitas sumber daya manusia pelaku usaha ekonomi umat
melalui kegiatan pelatihan ,pendampingan,dan konsultasi bisnis yang intensif dan
sistematik.
7

3. Mengembangkan usaha/bisnis barang konsumsi dan usaha-usaha unggulan yang memiliki


nilai tambah yang tinggi,disertai dengan dukungan permodalan,sumber daya manusia,dan
jaringan yang kuat di seluruh lingkungan Persyarikatan.
4. Mengembangkan model pemberdayaan ekonomi yang berskala mikro,kecil dan
menengah yang didasarkan atas kekuatan sendiri sebagai wujud cita-cita kemandirian
ekonomi umat.
5. Mengembangkan jaringan dan kerjasama dengan pemerintah,swasta dan lembaga-
lembaga lain dalam program-program pemberdayaan ekonomi khususnya ekonomi
mikro,kecil,dan menengah yang berdampak langsung dalam membangun kekuatan
masyarkat kecil(akar rumput)yang dhua’fa melalui model-model kegiatan ekonomi
alternatif.
6. Mengembangkan jumlah dan kualitas BMT(Baitul Mal wa Tanwil)Muhammadiyah
disertai peningkatan mutu sumberdaya manusia,tatakelola,jaringan dan kerjasama untuk
mencapai tingkat keunggulan sebagai sarana pemberdayaan ekonomi umat/masyarakat.
7. Peningkatan gerakan ekonomi dikalangan warga Muhammadiyah disertai pembentukan
mentalitas dan budaya kewirausahaan serta berbagai pelatihan sehingga terbangun
kondisi dan infrastruktur Muhammadiyah sebagai kekuatan ekonomi.
8. Mengembangkan jaringan lembaga keuanganan mikro (syariah) di lingkungan
persyarikatan untuk memperkuat kemampuan BTM/BMT melalui suatu wadah kerjasama
yang mampu berperan meningkatkan akses kepada sumber daya ekonomi khususnya
pendanaan,selain meningkatkan kemampuan manajemen BTM/BMT dan
pengorganisasiannya dalam sistem organisasi Muhammadiyah.
9. Meningkatkan pengentasan kemiskinan dengan instrumen ZIS dan usaha-usaha ekonomi
yang memiliki nilai tambah yang tinggi khususnya yang berskala kecil,mikro,dan
menengah dengan memanfatkan berbagai jaringan yang dimiliki Muhammadiyah
termasuk yang berbasis di cabang dan Ranting.
10. Meningkatkan kualitas sumberdaya,organisasi dan manajemen,administrasi,sinergi,dan
pelayan dalam menggerakkan,pengelolaan dan pemanfaatan wakaf dan
ZIS(Zakat,Infak,dan Shodaqah )dengan memobilisasi seluruh potensi.
11. Pengembangan pemanfaatan fungsi pengelolaan fungsi pengelolaan zakat,infak,dan
shodaqah ke hal-hal yang lebih prokduktif selain yang bersifat kedermawanan.
8

12. Meningkatkan pembinaan dan jaringan lembaga-lembaga ZIS Muh sehingga memiliki
fungsi yang efektif dan produktif dalam menjalankan kegiatannya.

E. Kendala dan hambatan yang dihadapi muhammadiyah

Sejajar dengan perkembangan muhammadiyah yang berkembang pesat,dibalik itu semua juga
menghadapi tantangan dalam diri muhammadiyah itu sendiri sehingga diperlukan introspeksi bagi seluruh
jajaran Muhammadiyah.Kelemahan tersebut berkisar antara lain:

1. terlambat atau tidak meningkatkan kualitas dan intensitas pengelolaan masjid dan amal usaha
secara optimal dan secara lebih baik;
2. abai atau lalai dalam menjaga milik sendiri;
3. tidak selektif dalam menerima anggota atau mereka yang bekerja di amal usaha dan kurang
pembinaan;
4. kurang atau tidak memiliki militansi yang tinggi, berkiprah apa adanya, dan berbuat sendiri-
sendiri atau sibuk sendiri tanpa terkait dengan kepentingan Muhammadiyah;
5. lebih tertarik pada urusan politik dan hal-hal yang bersifat mobilitas diri serta tidak peduli pada
kepentingan dakwah dan menggerakkan Muhammadiyah;
6. kurang solid dan konsolidasi gerakan;
7. kurang/lemah komitmen, pemahaman, dan pengkhidmatan terhadap misi serta kepentingan
Persyarikatan.

Untuk menangani masalah tersebut maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. menanamkan kembali kepada anggota mengenai hakikat Muhammadiyah sebagai


gerakan Islam agar seluruh anggota Persyarikatan yakin dan paham betul akan kebenaran
Islam yang menjadi misi utama Muhammadiyah, sehingga tidak ragu-ragu dan tidak
memilih gerakan lain.
2. memahami dan menghayati secara mendalam mengenai hakikat Muhammadiyah sebagai
gerakan Islam yang melaksanakan dakwah dan tajdid, sehingga mereka berada dalam
posisi untuk menampilkan Islam yang bersifat pemurnian sekaligus pembaruann, tidak
juga terjebak pada sekularisasi pemikiran Islam yang lepas dari sumbu dasar Islam.
9

3. Menggerakkan Muhammadiyah dalam melaksanakan dakwah dan tajdid melalui usaha-


usahanya secara ikhlas, sungguh-sungguh, gigih, dan berkelanjutan sehingga secara
istiqamah dan militan menjadi kekuatan umat yang berjuang menegakan dan menjunjung
tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
4. Menggalang ukhuwah dan soliditas internal gerakan sehingga menjadi kekuatan yang
kokoh; tidak tercerai-berai, dan tidak berpaling ke gerakan lain apapun bentuknya apalagi
gerakan politik kendati bersayap dakwah sebab Muhammadiyah merupakan gerakan
dakwah yang sudah teruji dan tidak ada kepentingan politik kekuasaan.
5. Mengembangkan sistem gerakan melalui penguatan jama‘ah, jam‘iyah, dan imamah
sehingga gerak Muhammadiyah berjalan secara terorganisasi dan kuat; memiliki disiplin
organisasi yang tinggi, dan semuanya hanya bernaung dalam sistem Muhammadiyah
secara utuh.
6. Menyiapkan sumberdaya manusia dan kader yang unggul, militan, cerdas, dan siap
membela organisasi dengan istiqamah dan rasa memiliki dan berkomitmen yang tinggi.
7. Menata dan mengkonsolidasi kembali seluruh amal usaha sebagai alat/kepanjangan misi
Persyarikatan sekaligus ajang kaderisasi Muhammadiyah, termasuk menyeleksi dan
membina seluruh orang yang berkiprah di dalamnya, sehingga amal usaha itu benar-benar
mengikatkan, memposisikan, dan memfungsikan diri sebagai milik Muhammadiyah, dan
bukan milik mereka yang berada di amal usaha apalagi nilik organisasi lain,yang harus
dikelola dengan sistem dan disiplin organisasi Muhammadiyah.
8. bersikap tegas terhadap organisasi manapun yang masuk dan dapat mengganggu tatanan
serta kelangsungan Muhammadiyah, lebih-lebih terhadap partai politik apapun termasuk
partai politik yang mengemban misi dakwah sebagai mereka adalah organisasi lain yang
berada di luar, bahwa semuanya harus dibingkai ukhuwah tentu saja tetapi harus bersikap
timbal-balik dan saling mengormati.
9. Melakukan langkah-langkah pembinaan anggota secara intensif dan sistematik dengan
pendekatan-pendekatan klasik dan baru agar tumbuh sebagai anggota, kader, dan
pimpinan Muhammadiyahh yang istiqamah dan membela sepenuh hati misi serta
kepentingan Muhammadiyah, lebih-lebih di saat kritis dan harus memilih.
10. Mengembangkan usaha dan kemampuan-kemampuan kompetitif serta jaringan-jaringan
kerjasama secara independen dengan pihak manapun sehingga Muhammadiyah menjadi
10

11. gerakan yang unggul dan dirasakan kehadirannya sebagaimana layaknya gerakan Islam
yang terbesar di negeri ini.

Apabila semua langkah-langkah itu dijalankan maka muhammadiyah akan lebih cepat
maju dan mudah dalam menjalankan gerakannya untuk mewujudkan masyarakat yang sebenar-
benarnya.Gerakan dakwah muhammadiyah tidak bisa lepas dari berbagai bidang yang ada dalam
muhammiyah, yang dimana di dalamnya semua itu saling berkaitan.Majunya berbagai bidang
akan mendorong untuk mudahnya muhammadiyah dalam berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang tidak hanya bergerak dalam satu bidang
saja,hal ini dapat terlihat dengan adanya ZIS(zakat,infaq,dan sodaqoh).ZIS ini berada dibawah
Bidang Ekonomi yang berguna untuk membantu kesejahteraan kehidupan anggota
muhammadiyah dan umat. Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah
memiliki aset atau sumber daya yang bisa dijadikan modal dan pendanaan dalam menjalankan
amal usaha yang lainnya. Untuk mencapai semua itu diperlukan usaha dan partisipasi dari warga
muhammadiyah dan bantuan dari pihak luar untuk mencapai visi dan misi dari muhammadiyah
tersebut.

SARAN

Dengan adama peran muhammadiyah dibidang social dan ekonomi perkembangan berguna
untuk membantu kesejahteraan kehidupan anggota muhammadiyah dan umat. Dengan
mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset atau sumber daya yang bisa
dijadikan modal dan pendanaan dalam menjalankan amal usaha yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.muhammadiyah.or.id

Adaby, Ahmad, Darban dan Mustafa Kemal Pasha.2000.Muhammadiyah sebagaiGerakan Islam


(dalam perspektif Historis dan Ideologis) Yogyakarta : PustakaPelajar,

Bob S Hadiwinata, The Politics of NGOs di Indonesia : Developing Democracy danManaging a


Movement : 2003.

Bruce J Cohen, 1992.Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rineka Cipta,Damami, Muhammad,


2004.Akar Gerakan Muhammadiyah,Yogyakarta :Fajar Pustaka.

David. 2002. Menuju Abad ke – 21 : Tindakan Sukarela dan Agenda Global.Yayasan

11

Anda mungkin juga menyukai