Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL KEGIATAN COMMUNITY DEVELOPMENT

(teaching Quran at tka tpa al maniah jompie)

Dosen pengampuh : yessicka noviasmy,M.Pd

KELOMPOK I
MAHARANI
NUR ASRIAYU
NUR HIKMA
SITTI AISYAH
AJRAN HASANA
DIAN KHOLIVA NINGRUM

KELAS PBI33
FACULTY OF TARBIYAH
ENGLISH LANGUAGE EDUCATION
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PARE PARE
Jl.Amal bakti no.8,soreang,kota pare pare, Sulawesi selatan

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa, atas rahmat dan hidayah-nya penulis dapat
menyelesaikan tugas laporan observasi yang berjudul “teaching quran in TKA TPA AL
MANIAH JOMPIE” dengan tepat waktu.
Laporan hasil kegitanan community development ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah “community development”.selain itu,laporan ini bertujuan untuk menambah
wawasa tentang perkembangan Pendidikan yang ada di masyarakat bagi pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada mam yessicka noviasmy,M.Pd selaku dosen
pengahmpuh community development.ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari laporan observasi ini masih jauh dari sempurna.oleh sebab itu,saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Parepare,14 desember 2023


penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAULUAN..........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................4
C. TUJUAN...............................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................5
METODE PELAKSANAAN..........................................................................................................5
A. PROFIL................................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................6
HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................................6
BAB VI...................................................................................................................................11
KESIMPULAN.........................................................................................................................11
LAMPIRAN.............................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dalam pengembangan masyarakat bisa dilihat terdapat dua kata kunci yaitu,
“Pengembangan” dan “Masyarakat”. Pengembangan dapat diartikan sebagai usaha
yang dilakukan bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas kehidipan
manusia, meliputi beberapa sector seperti: bidang perekonomian, pendidikan,
kesehatan dan sosial budaya. Sedangkan Masyarakat dapat diartikan sebagai
sekelompok manusia yang menenpati suatu wilayah atau daerah tertentu. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Pengembangan Masyarakat merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh masyarakat setempat untuk menumbuhkan atau membangun daerah
yang ditempati baik itu pada bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sodial dan
budaya.
Masyarakat merupakan salah satu aktor penting dalam pembangunan nasional.
Sehingga community development adalah cara yang efektif untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Terutama adanya transisi dari pembangunan sentralistik
(sentralisasi) ke arah desentralistik (desentralisasi) semakin menambah value dari
masyarakat dalam konteks pembangunan.
Metode untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan mengimplementasikan
community development. Community development atau
pengembangan/pemberdayaan masyarakat sudah digagas secara historis sejak akhir
tahun 1970 dengan mengadaptasi konsep empowerment.
Secara definitif, community development adalah upaya memberikan otonomi,
wewenang, kepercayaan, dan daya kepada masyarakat agar dapat kreatif serta
inovatif dalam menyelesaikan tugas sosial-ekonomi dengan baik. Sehingga metode
ini merupakan mekanisme yang fokus dalam memberdayakan masyarakat agar dapat
mandiri secara sosial dan ekonomi.
Sebagai upaya yang fokus untuk menciptakan masyarakat yang berdaya,
sejahtera, dan mandiri, maka ada aspek-aspek yang mendasari konsep community
development, yaitu sebagai berikut:
Pertama, ada aspek enabling yaitu bagaimana tokoh masyarakat dapat
menciptakan situasi yang produktif dan konstruktif agar masyarakat dapat
berkembang. Acap kali ditemukan masyarakat di daerah pedesaan dengan pola pikir

1
tradisional dan konservatif sehingga menghambat untuk berkembang, terutama pada
bidang pendidikan.
Kedua, ada aspek empowering yang fokus dalam perkuatan nilai potensial dalam
diri masyarakat dengan berbagai program-program yang telah dikonseptualisasikan
oleh tokoh masyarakat. Program-program yang disusun adalah hasil dari riset
komprehensif terhadap berbagai problematika sosial di masyarakat. Misalnya,
program mengenai pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
(SDM) di wilayah pedesaan.
Ketiga, ada aspek protecting yang fokus dalam melakukan perlindungan dan
menjadi garda terdepan terhadap masyarakat yang termarjinalisasi. Sering ditemukan
di lapangan jika masyarakat yang ingin mengambil suatu kebijakan sentral
diintervensi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, para
tokoh masyarakat yang diinisiasi oleh pemerintah, perusahaan, atau masyarakat
harus merekonstruksi pola pikir masyarakat yang tradisional menjadi lebih inklusif.
Artinya, memberikan motivasi dan pemahaman bahwa setiap individu di pedesaan
dapat bertumbuh dengan potensi yang dimilikinya.

Beberapa definisi pengembangan masyarakat yang dikemukakan oleh beberapa


ahli, sebagai berikut:
a. AMA, 1993; Pengembangan Masyarakat didefinisikan sebagai metode yang
memungkinkan kualitas hidupnya serta manpu memperbesar pengaruhnya terhadap
proses – proses yang mempengaruhi kehidupannya.
b. Twelvetrees, 1991:1; pengembangan masyarakat is the process of assisting
ordinary people to improve their communities by undertaking collective actions
c. Pemberdayaan masyarakat juga diartikan sebagai pelayanan yang
menggunakan pendekatan-pendekatan yang lebih bernuansa pemberdayaan
(empowerment) yang memperhatikan keragaman pengguna dan pemberi pelayanan.
Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai metoda yang
memungkinkan orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu
memperbesar pengaruh terhadap proses-proses yang mempengaruhi kehidupannya
(AMA, 1993: 71).

Dalam hal ini usaha dalam pengembangan masyarakat yang akan kami lakukan
sebagai mahasiswa/I IAIN PAREPARE pada suatu instansi di Kab,Parepare

2
Kec.Mattirobulu tepatnya pada TPA AL MANIAH JOMPIE, dengan cara mengajar
selama 4 kali pertemuan setiap hari selasa yang akan dilaksanakan pada tanggal 7
November 2023. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengembangan masyarakat pada
bidang pendidikan. Komunitas TPA ini merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan di lingkungan
sekitar. Dalam konteks ini, TKA TPA Al Maniah Jompie adalah sebuah organisasi
belajar mengaji yang didirikan oleh masyarakat setempat. Organisasi ini bertujuan
untuk memberikan pendidikan agama kepada anak-anak di wilayah tersebut.
Sebagai mahasiswa yang peduli terhadap pendidikan dan perkembangan
masyarakat, kami bergabung dengan TKA TPA Al Maniah Jompie untuk
memberikan kontribusi melalui kegiatan Community Development. Melalui
observasi yang dilakukan, kami berharap dapat memahami lebih dalam tentang
kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini, tantangan yang dihadapi, serta dampak
yang diharapkan dari kegiatan tersebut.
Dalam laporan ini, kami akan membahas hasil observasi kami di TKA TPA Al
Maniah Jompie dengan fokus pada pengembangan komunitas. Kami akan
menjelaskan tujuan dan visi dari kegiatan Community Development yang dilakukan
oleh organisasi ini, serta menjelaskan metode dan strategi yang digunakan dalam
mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, laporan ini juga akan membahas peran masyarakat dalam
pengembangan TKA TPA Al Maniah Jompie sebagai organisasi belajar mengaji.
Kami akan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam
melakukan upaya pengembangan komunitas, serta upaya yang telah dilakukan untuk
mengatasi tantangan tersebut.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang latar belakang dan konteks
kegiatan Community Development di TKA TPA Al Maniah Jompie, diharapkan
laporan ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang pentingnya
pengembangan komunitas, peran masyarakat, dan tantangan yang dihadapi dalam
proses tersebut.
Selanjutnya, dalam bab-bab selanjutnya, kami akan menjelaskan secara rinci
hasil observasi kami, analisis yang mendalam, serta rekomendasi yang relevan untuk
pengembangan komunitas di TKA TPA Al Maniah Jompie.

3
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana tantangan yang dihadapi oleh komunitas mengaji dalam


mengajarkan anak-anak dengan hanya memiliki satu pengajar?
2. Bagaimana kualitas pengajaran yang diberikan dalam konteks komunitas
tersebut?
3. Apa saja kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh murid-murid dalam
komunitas mengaji dengan jumlah pengajar yang terbatas?
4. Bagaimana solusi dan rekomendasi yang dapat membantu meningkatkan
kualitas pengajaran dan pembelajaran mengaji dalam situasi dengan jumlah
pengajar yang terbatas?
5. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua murid dalam
komunitas mengaji?

C. TUJUAN

Ada Beberapa Tujuan yang ingin di capai dalam komunitas ini yaitu sebagai
berikut:
1. Memahami Tantangan yang Dihadapi
2. Menganalisis Kualitas Pengajaran
3. Mengidentifikasi Kebutuhan dan Masalah
4. Mencari Solusi dan Rekomendasi
5. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

4
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. PROFIL
Nama TPA : TKA TPA AL MANIAH JOMPIE
Pendiri TPA : LANGGUNG S,Pd
Ruangan
a. Rumah pribadi { ruangan khusus untuk belajar }
b. Toilet

B. LANGKAH – LANGKAH PELAKSANAAN


Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat ini ada beberapa Langkah atau
tahap yang akan di lakukan :

1. Jumlah dalam kelompok mengaji ini di bagi menjadi 6 group dan di campur
dari iqra kecil dan iqra besar.
2. Selasa,7 november 2022, Perkenalan
3. Selasa,14 november 2022,Mengajarkan membaca Al-Quran dan Bahasa
Inggris (Alfabet)
4. Selasa,21 november 2022,Megajarkan membaca AL-Quran
5. Selasa,28 november 2022, Mengajarkan membaca Al-Quran dan Bermain
Games berbasis Bahasa Inggris

C. METODE PELAKSANAAN

Untuk metode mengajar yang di gunakan untuk kegiatan ini antara lain sebagai
berikut :
1. Metode Kelompok Pembelajaran Terpadu (Integrated Group Learning)
2. Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
3. Metode Pembelajaran Berbasis Permainan (Game-Based Learning)

5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan praktikum community development yang dilaksanakan di tka tpa al


maniah jompie selama 4 kali pertemuan,dengan tujuan untuk memahami tantangan yang
dihadapi oleh komunitas mengaji, menganalisis kualitas pengajaran, mengidentifikasi
kebutuhan dan masalah, mencari solusi dan rekomendasi, serta meningkatkan kualitas
pembelajaran.

Dalam praktikum tersebut, kami mengamati dan berpartisipasi dalam kegiatan


pengajaran Al-Quran yang dilakukan oleh pengajar di TKA TPA Al Maniah Jompie.
Kami juga melakukan wawancara dengan pengajar, murid, dan orang tua murid untuk
mendapatkan informasi yang lebih mendalam.

1. Tantangan yang dihadapi oleh komunitas mengaji dalam mengajarkan anak-anak


dengan hanya memiliki satu pengajar.selama observasi, kami menemukan bahwa salah
satu tantangan utama yang dihadapi oleh komunitas mengaji adalah keterbatasan jumlah
pengajar. Dalam TKA TPA Al Maniah Jompie, hanya terdapat satu pengajar yang harus
mengajar banyak murid. Hal ini menyebabkan sulitnya memberikan perhatian individu
kepada setiap murid dan mempengaruhi interaksi antara pengajar dan murid.

2. Meskipun hanya dengan satu pengajar, kami melihat bahwa pengajar di TKA TPA Al
Maniah Jompie berusaha memberikan pengajaran yang baik. Mereka menggunakan
metode kelompok pembelajaran terpadu, metode pembelajaran kooperatif, dan Metode
Pembelajaran Berbasis Tugas (Task-Based Learning). Namun, terdapat beberapa area
yang dapat ditingkatkan, seperti peningkatan kualifikasi pengajar dan penggunaan
sumber daya pendukung yang lebih baik.

3. Kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh murid dalam komunitas mengaji dengan
jumlah pengajar yang terbatas Murid-murid dalam komunitas mengaji ini menghadapi
beberapa masalah dan kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan akan perhatian
individu dan bimbingan lebih intensif, yang sulit dipenuhi karena jumlah pengajar yang
terbatas. Beberapa murid juga mengalami kesulitan dalam memahami materi
pembelajaran dan membutuhkan pendekatan yang berbeda sesuai dengan gaya belajar
mereka.

6
4. Solusi dan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran
mengaji dalam situasi dengan jumlah pengajar yang terbatas Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara, kami merekomendasikan beberapa solusi dan langkah yang dapat
membantu meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran mengaji dalam situasi
dengan jumlah pengajar yang terbatas. Beberapa di antaranya adalah:

 Meningkatkan kualifikasi pengajar: Melalui pelatihan dan pengembangan diri,


pengajar dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajar dan
memahami kebutuhan individu murid.
 Menggunakan teknologi pendukung: Memanfaatkan teknologi seperti multimedia
dan aplikasi pembelajaran interaktif dapat membantu meningkatkan keterlibatan
dan pemahaman murid.
 Menggalang dukungan masyarakat: Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam
mendukung kegiatan TKA TPA Al Maniah Jompie, baik secara finansial maupun
sebagai relawan, dapat membantu mengatasi keterbatasan sumber daya.
 Menyediakan bimbingan tambahan: Mengatur sesi bimbingan tambahan atau
mentoring untuk murid yang membutuhkan bantuan ekstra dapat membantu
memperkuat pemahaman mereka dalam mempelajari Al-Quran.

Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, diharapkan kualitas pengajaran dan


pembelajaran di TKA TPA Al Maniah Jompie dapat meningkat, sehingga memberikan
manfaat yang lebih besar bagi murid-murid dan komunitas sekitarnya.

selama kami mengajar di TKA TPA Al Maniah Jompie, selain mengajar pengajaran
Al-Quran, kami juga memberikan sedikit pengajaran bahasa Inggris dasar dan
mengadakan game berbasis bahasa Inggris. Awalnya, kami tidak mengharapkan
antusiasme yang begitu besar dari anak-anak terkait pembelajaran bahasa Inggris.
Namun, kami sangat terkejut karena anak-anak di sana sangat antusias dan bersemangat
untuk belajar bahasa Inggris.Setiap kali sesi pengajaran Al-Quran selesai, kami
menghabiskan waktu tambahan untuk mengajar mereka bahasa Inggris dan bermain
game. Kami menggunakan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, seperti
menyanyikan lagu-lagu bahasa Inggris, bermain permainan kata, dan menerapkan
aktivitas keterlibatan kelompok.Melihat antusiasme dan minat yang tinggi dari anak-
anak, kami memutuskan untuk secara teratur mengajar bahasa Inggris setelah jam belajar
mengaji mereka selesai dan tentu saja kami mendapatkan izin dari pihak TPA.

7
Selama proses pembelajaran, kami juga mendorong kreativitas dan keberanian adik-
adik dengan beberapa strategi. Salah satunya adalah memberikan hadiah kepada mereka
yang berani naik ke depan untuk menjawab pertanyaan yang kami berikan. Kami
menciptakan suasana yang positif dan mendukung di mana adik-adik merasa termotivasi
untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.Selain itu, kami merancang soal-soal yang
menarik dan interaktif untuk meningkatkan minat adik-adik dalam pembelajaran bahasa
Inggris. Misalnya, kami memberikan tugas kepada mereka untuk memperkenalkan diri
dalam bahasa Inggris, menebak kata-kata dalam permainan tebak kata, atau melibatkan
mereka dalam permainan peran berbasis bahasa Inggris. Hal-hal ini membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan dan menantang bagi adik-adik, sehingga mereka
dapat belajar dengan antusiasme dan semangat.

Hal ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk terus meningkatkan kemampuan
bahasa Inggris mereka sambil tetap menjaga semangat belajar dalam konteks yang
menyenangkan.Dengan mengintegrasikan pembelajaran bahasa Inggris ke dalam
pengajaran mereka, kami berharap dapat memberikan manfaat tambahan kepada anak-
anak di TKA TPA Al Maniah Jompie, tidak hanya dalam mempelajari Al-Quran tetapi
juga dalam mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari dan masa depan mereka.

Dibawah ini ada beberapa dokumentasi yang di ambil selama proses pembelajaran

berlangsung :

A. MINGGU PERTAMA
Tutor : Ajran hasana,maharani,siti aisya,dian kholifa ningrum,nur hikma,nur
asriayu.
Materi : Perkenalan instruktur dan mengajarkan membaca Al-Quran
1. Perkenalan

8
2. Pembagian kelompok belajar
 Kelompok 1 dan 2
Tutor : Dian kholifa ningrum (1), Ajran hasan hasana (2)

 Kelompok 3 dan 4
Tutor : Maharani (3), sitti aisya (4)

 Kelompok 5 dan 6
Tutor : Nur hikma (5), Nur asriayu (6)

9
B. MINGGU KEDUA
Tutor : Ajran hasana,maharani,siti aisya,dian kholifa ningrum,nur hikma,nur asriayu.
Materi : mengajarkan membaca Al-Quran dan Bahasa inggris (alfabet)

C. MINGGU KETIGA
Tutor : Ajran hasana,maharani,siti aisya,dian kholifa ningrum,nur hikma,nur asriayu.
Materi : mengajarkan membaca Al-Quran

D. MINGGU KEEMPAT
Tutor : Ajran hasana,maharani,siti aisya,dian kholifa ningrum,nur hikma,nur asriayu.
Materi : mengajarkan membaca Al-Quran dan bermain games berbasis Bahasa inggris

10
BAB VI
KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil kegiatan community developmet yang kami lakukan di TKA
TPA Al Maniah Jompie, kami dapat menyimpulkan beberapa hal:

1. Komitmen pengajar: Meskipun hanya memiliki satu pengajar, pengajar di TKA TPA
Al Maniah Jompie menunjukkan komitmen yang tinggi dalam memberikan pendidikan
agama kepada murid-murid. Mereka berusaha menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi dan menciptakan lingkungan belajar yang positif.

2. Peran aktif orang tua: Orang tua murid terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
di TKA TPA Al Maniah Jompie. Mereka mendukung kegiatan komunitas dan
berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.

3. Penggunaan sumber daya yang ada: Meskipun terbatas, TKA TPA Al Maniah Jompie
menggunakan sumber daya yang ada dengan sebaik mungkin. Mereka mengoptimalkan
ruangan yang tersedia dan menjaga kebersihan serta kenyamanan lingkungan belajar.

Dengan faktor-faktor tersebut, TKA TPA Al Maniah Jompie berhasil menciptakan


lingkungan belajar yang baik meskipun menghadapi tantangan dengan jumlah pengajar
yang terbatas.

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai