Anda di halaman 1dari 13

FALSAFAH DASAR PENGEMBANGAN MASYARAKAT

(Makalah ini diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Keorganisasian dan Pengembangan Masyarakat)

Desen Pengampu: Dr. H. Muniruddin, MA

Disusun Oleh:

Abdur Rahman Rahim Marbun (0103181005)


Lisma Rezeki (0103181007)
Samsuddin (0103181013)

PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada seluruh Umat Manusia. Shalawat dan salam, penulis panjatkan kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat serta kepada umatnya yang selalu setia
mengikuti petunjuknya hingga akhir zaman.

Dengan taufik, rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan MAKALAH ini
sebagai bentuk tugas mata kuliah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat yang akan
dijadikan sebagai bahan diskusi guna untuk menambah wawasan bagi penulis dan para pembaca
sekalian.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini adalah hasil karya yang masih jauh dari kata
sempurna namun penulis mempersembahkan kepada para pembaca yang budiman dengan tujuan
agar kita saling mendapatkan pengetahuan baru dengan adanya materi yang penulis sajikan
dalam makalah ini. Selanjutnya penulis berharap semoga Malakah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan kita semua. Aamiiin Ya Rabbal’Aalamiin.

Penulis, 19 April 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................1


B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................2
C. TUJUAN MASALAH ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................3

A. FALSAFAH DASAR PENGEMBANGAN MASYARAKAT ......................................3


B. PENGERTIAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ................................................4
C. PRINSIP PENGEMBANGAN MASYARAKAT ..........................................................5
D. STRATEGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ......................................................6
E. TUJUAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT .........................................................7
F. MODEL PENGEMBANGAN MASYARAKAT ...........................................................8

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................10

A. KESIMPULAN ..............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejarah perkembangan pengembangan masyarakat tidak bisa dilepaskan dari
pengalaman bangsa Inggris mengembangkan daerah koloni mereka. Istilah
pengembangan masyarakat didefinisikan dan diadopsi pada tahun 1948 untuk
menggantikan istilah pendidikan (mass education).
Model intervensi pengembangan masyarakat mempunyai sejarah yang panjang
dan terkait dengan disiplin ilmu pendidikan dan ilmu kesejahteraan sosial. Di Amerika
Serikat, akar dari pengembangan masyarakat, menurut Brokensha dan Hodge, bersumber
dari disiplin pendidikan, terutama program perluasan pendidikan di tingkat pedesaan
(rural extension program), yang diperkenalkan pada akhir abad ke-18.
Adapun tahap perkembangan pengembangan masyarakat di Amerika Serikat oleh
Calvin dan Cox adalah : saat Periode 1929-1954 Pada periode ini berkembanglah profesi
dan pendidikan profesional dibidang pengorganisasian masyarakat mendapatkan waktu
luang untuk mengkaji lebih intensif dan mengkonseptualisasikan praktik
pengorganisasian masyarakat, karena pada periode ini tidak banyak inovasi dibidang
pengorganisasian masyarakat seperti dua periode sebelumnya.
Pada hakekatnya Pengembangan Masyarakat adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia atau kesejahteraan masyarakat. Hal ini sebenarnya mempunyai
kesamaan/tidak ada bedanya atau dalam arti hal ini sejalan dengan hakekat pembangunan
ekonomi pada umumnya. Proses pembangunan sumber daya manusia/masyarakat itu
sendiri dalam bentuk kemampuan pribadi, kreatifitas, kompetensi dan daya pikir serta
tindakan yang lebih baik dari waktu sebelumnya. Pemberdayaan masyarakat sangat
penting dan merupakan hal wajib untuk dilakukan mengingat pertumbuhan ekonomi dan
teknologi yang demikian pesatnya belakangan ini akan sangat mempengaruhi
kemampuan tiap individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Untuk itu masyarakat luas diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman
denganadanya pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk mensejahterakan
kehidupan masyarakat itu sendiri.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu falsafah Pengembangan Masyarakat ?
2. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Masyarakat ?
3. Bagaimana prinsip Pengembangan Masyarakat ?
4. Bagaimana strategi Pengembangan Masyarakat ?
5. Bagaimana tujuan Pengembangan Masyarakat ?
6. Bagaimana model Pengembangan Masyarakat ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui falsafah Pengembangan Masyarakat
2. Untuk mengetahui pengertian Pengembangan Masyarakat
3. Untuk mengetahui prinsip Pengembangan Masyarakat
4. Untuk mengetahui strategi Pengembangan Masyarakat
5. Untuk mengetahui tujuan Pengembangan Masyarakat
6. Untuk mengetahui model Pengembangan Masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. FILSAFAH DASAR PENGEMBANGAN MASYARAKAT


Dalam negara yang sedang berkembang terdapat siklus keadaan yang merupakan
suatu lingkaran yang tak berujung, yang menghambat perkembangan masyarakat secara
keseluruhan. Indonesia misalnya, kemajuan masyarakat terhambat oleh adanya berbagai
faktor yang bersifat holistik atau menyeluruh dan terhambatnya kemajuan ini yang akan
mengakibatkan berbagai permasalahan. Permasalahan yang dapat terjadi di negara-negara
berkembang salah satunya adalah permasalahan tentang kesehatan. Di Indonesia, masalah
kesehatan umumnya disebabkan rendahnya tingkat sosial dan ekonomi dari masyarakat
sendiri. Rendahnya faktor sosial dan ekonomi dalam masyarakat ini akan mengakibatkan
ketidaktahuan dan ketidakmampuan. Ketidaktahuan akan perawatan kesehatan ini yang
mengakibatkan masyarakat kurang menyadari untuk menjaga dan memelihara kesehatan
diri (Self Care).
Masyarakat dengan keadaan sosial ekonomi yang rendah menjadi objek dari sarjana
Kesehatan Masyarakat dan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.
Ketidaktahuan dan ketidakmampuan masyarakat dikarenakan masyarakat sendiri belum
diberdayakan dan dikembangkan. Peran seorang sarjana Kesehatan Masyarakat adalah
mengubah kebiasaan buruk masyarakat yang kurang memelihara kesehatan diri melalui
pengembangan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. Pengembangan masyarakat
dan pemberdayaan masyarakat tidak bisa jika hanya dilakukan oleh sarjana Kesehatan
Masyarakat saja, akan tetapi hal ini membutuhkan pendekatan yang holistik karena
keadaan masyarakat itu bervariasi.
Manusia memiliki sifat yang dinamis sehingga jika apa yang ada dalam diri manusia
diberdayakan dan disentuh sosial ekonominya maka manusia tersebut akan berkembang.
Bila keadaan ini dibiarkan akan menyebabkan masalah kesehatan terhadap individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat secara keseluruhan. Dan sebagai dampaknya adalah
menurunnya status kesehatan keluarga dan masyarakat. Keadaan ini akan sangat
berpengaruh terhadap produktivitas keluarga dan masyarakat untuk menghasilkan sesuatu

3
dalam kebutuhan hidupnya, dan selanjutnya membuat kondisi sosial ekonomi keluarga
dan masyarakat semakin rendah.
Demikian seterusnya berputar sebagai suatu siklus yang tak berujung. Keadaan inilah
yang menghambat perkembangan masyarakat secara menyeluruh dan suatu tindakan
harus dilakukan untuk memotong lingkaran yang tak berujung ini agar selanjutnya kita
dapat meningkatkan keadaan masyarakat secara menyeluruh. Pengertian dari
pengembangan masyarakat adalah salah satu metode pekerjaan sosial dengan tujuan
utama memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber
yang ada pada masyarakat sendiri serta menekankan pada prinsip partisipasi sosial.
Pengembangan masyarakat menunjuk pada interaksi aktif antara pekerja sosial dan
masyarakat dimana mereka terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan,
pengawasandan evaluasi suatu program pembangunan kesejahteraan sosial atauusaha
kesejahteraan sosial.

B. PENGERTIAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


Pengembangan masyarakat Islam (Islamic Community Development) merupakan
sebuah bentuk dakwah dengan sasaran semakin terberdayakan potensi potensi yang ada
di masyarakat. Secara implementatif untuk mencapai sasaran tersebut memerlukan
dukungan teoritik yang mapan, sebuah perangkat konseptual dan operasional yang dapat
diaplikasikan. Pertama sasaran pengembangan perlu diperjelas, apa saja faktor-faktor
yang ada di masyarakat dan dipandang mampu mengangkat kualitas kehidupan dan
kesejahteraan, setelah itu apa stretaginya, pelakunya harus siapa, bagaimana
pencapaiannya serta apa saja yang dibutuhkan untuk memperlancar pencapaian itu.
Pengembangan masyarakat merupakan upaya mengembangkan sebuah kondisi
masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip keadilan sosial
dan saling menghargai. Selain itu pengembangan masyarakat juga diartikan sebagai
komitmen dalam memberdayakan masyarakat lapis bawah sehingga masyarakat memiliki
berbagai pilihan nyata menyangkut masa depan mereka.1
Menurut Gordon G. Darkenwald dan Sharan B. Meriam, pengembangan masyarakat
berintikan kegiatan sosial yang difokuskan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
1
Zubaedi, Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktik, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2013), hlm. 4.

4
Dalam pengembangan masyarakat, batasan anatara belajar dan bekerja sangat tipis,
karena keduanya berjalan secara terpadu.2
Sedangkan menurut Twelvetrees pengembangan masyarakat adalah “the process of
assisting ordinary people to improve their own communities by undertaking collective
actions.”3 Artinya upaya untuk membantu orang-orang dalam meningkatkan kelompok
mereka sendiri dengan cara melakukan usaha bersama-sama.
Maka dari itu, pengembangan masyarakat dapat diartikan sebagai upaya untuk
memungkinkan individu maupun kelompok masyarakat untuk dapat memecahkan
masalah-masalah sosial serta memiliki pilihan nyata yang menyangkut masa depannya
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

C. PRINSIP PENGEMBANGAN MASYARAKAT


Secara garis besar terdapat empat prinsip pengembangan masyarakat yaitu:
a. Pengembangan masyarakat menolak pandangan yang tidak memihak pada sebuah
kepentingan (disinterest). Pada prinsip ini pengembangan masyarakat berupaya untuk
menampakkan nilainilai dan mengartikulasikannya secara jelas. Pada prinsip ini
pengembangan masyarakat berkomitmen pada masyarakat miskin dan keadilan sosial,
hak asasi manusia dan kewarganegaraan, pemberdayaan dan penentuan diri sendiri,
tindakan kolektif dan keanekaragaman.
b. Mengubah dan terlibat dalam konflik. Pengembangan masyarakat bertujuan untuk
mengubah struktur yang diskriminatif, memaksa dan menindas di masyarakat. Untuk
mencapai tujuan ini pengembangan masyarakat membangkitkan, menghadirkan
informasi yang tidak menyenangkan dan kadang-kadang mengganggu. Di sini
pengembangan masyarakat melengkapi kegiatannya dengan gerakan sosial yang baru
seperti hak asasi manusia dan gerakan perdamaian.
c. Membebaskan, membuka masyarakat dan menciptakan demokrasi partisipatori.
Pembebasan atau liberasi adalah reaksi penentangan terhadap bentuk-bentuk
kekuasaan, perbudakan dan penindasan. Pembebasan menuntut pemberdayaan dan

2
Ibid., hlm. 6
3
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT Refika Aditama,
2014) hlm. 38.

5
otonomi. Pembebasan melibatkan perjuangan menentang dan membebaskan dari
orang-orang, idiologi, dan struktur yang sangat berkuasa.
d. Kemampuan mengakses terhadap program-program pelayanan kemasyarakatan.
Pengembangan masyarakat menempatkan program-programnya dilokasi yang
strategis dapat diakses oleh masyarakat. Lingkungan fisik yang dicipatakan melelui
pengembangan masyarakat memiliki suasana yang bersahabat dan informal, bukan
suasana birokratis, formal dan tertekan.4

D. STRATEGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT


Strategi Pengembangan Masyarakat Secara umum ada empat strategi pengembangan
masyarakat yaitu:
a. The growth strategy Strategi pertumbuhan ini dimaksudkan untuk mencapai
peningkatan yang cepat dalam nilai ekonomis. Melalui pendapatan perkapita
penduduk, produktivitas pertanian, permodalan dan kesempatan kerja yang
dibarengi dengan kemampuan konsumsi masyarakat terutama di pedesaan.
b. The welfare strategy Strategi kesejahteraan ini dimaksudkan untuk memperbaiki
kesejahteraan masyarakat disetai dengan pembangunan kultur dan budaya. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi sikap ketergantungan kepada pemerintah.
c. The Responsitive Strategy Strategi ini dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan
yang dirumuskan masyarakat sendiri dengan bantuan pihak luar (self need and
assistance) untuk memperlancar usaha mandiri melalui pengadaan teknologi serta
sumber-sumber yang sesuai bagi kebutuhan proses pembangunan.
d. The Intergrated or Holistic Strategy Konsep perpaduan dari unsur-unsur pokok
etika strategi di atas menjadi alternatif terbaik. Strategi ini secara sistematis
mengintegrasikan seluruh komponen dan unsur yang dibutuhkan yaitu mencapai
secara simultan tujuan-tujuan yang menyangkut kelangsungan pertumbuhan,
persamaan, kesejahteraan dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses
pembangunan masyarakat.5

4
Ibid., hlm. 37-40.
5
Moh Ali Aziz, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2009),
hlm. 8-9.

6
E. TUJUAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Tujuan umum pengembangan masyarakat dapat menentukan proses dan orientasi
pengambilan keputusan keberlanjutan kegiatan pengembangan masyarakat. Beberapa
tujuan umum dari pengembangan masyarakat yaitu: 6
a. Mengentaskan masyarakat dari kemiskinan kultural, kemiskinan absolut.
b. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang lebih berkeadilan.
c. Mengembangakan kemandirian dan keswadayaan masyarakat yang lemah dan tak
berdaya
d. Meningkatkan status kesehatan masyarakat secara merata
e. Meningkatkan kesempatan wajib belajar sembilan tahun bahkan dua belas tahun
bagi setiap anggota masyarakat di desa maupun kota
f. Melepaskan masyarakat dari belenggu ketunaan, keterbelakangan, ketertinggalan,
ketidakberayaan, keterisoliran, ketergantungan dan kemerosotan moral.
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang kehidupan.
h. Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
i. Meningkatkan kemauan dan kemampuan partisipasi aktif masyarakat dalam
pengelolaan usaha produktif kreatif berbasis sumber daya lokal.
j. Mengurangi dan menghilangkan berbagai bentuk kecemasan sekaligus
kekhawatiran warga yang rentan terkena ancaman kerawanan pangan dan
kegagalan panen.
k. Menguatkan daya saing masyarakat di pasar lokal, regional, nasional bahkan
internasional yang kompetitif.
l. Mengurangi angka pengangguran
m. Meningkatkan jaminan perlindungan hukum bagi warga grass roots.
n. Meningkatkan jaminan sosial bagi warga miskin dan korban bencana alam.
o. Meningkatkan peluang kerja produktif berbasis ekonomi kerakyatan.
p. Mengembangkan fungsi kelembagaan lokal untuk pemberdayaan warga grass
roots.
q. Membangun masyarakat kreatif dan komunikatif dalam mengakses ragam
informasi pembangunan inovatif.
6
Dumasari, Dinamika Pengembangan Masyarakat Partisipatif, (Yogyakarta: pustaka pelajar,
2014), hlm. 36-37

7
r. Menguatkan kesadaran masyarakat agar tidak bergantung pada pihak donor atau
pemberi dana bantuan.

F. MODEL PENGEMBANGAN MASYARAKAT


Model Pengembangan Masyarakat Jack Rothman mengembangkan tiga model yang
berguna dalam memahami konsepsi tentang pengembangan masyarakat yaitu :
a. Pengembangan masyarakat lokal (locality development) Pengembangan
masyarakat lokal adalah proses yang ditujukan untuk menciptakan kemajuan
ekonomi dan sosial bagi masyarakat melalui partisipasi aktif serta inisiatif
masyarakat itu sendiri. Anggota masyarakat dipandang sebagai masyarakat yang
unik dan memiliki potensi, hanya saja potensi tersebut belum sepenuhnya
dikembangkan.
b. Perencanaan sosial Perencanaan sosial dimaksudkan untuk menentukan keputusan
dan menetapkan tindakan dalam memecahkan masalah sosial tertentu seperti
kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan (buta huruf), kesehatan
masyarakat yang buruk (rendahnya usia harapan hidup, tingginya tingkat
kematian bayi, kekurangan gizi) .
c. Aksi sosial Tujuan dan sasaran utama aksi sosial adalah perubahanperubahan
fundamental dalam kelembagaan dan struktur masyarakat melalui proses
pendistribusian kekuasaan ( distribution of power), sumber (distribution of
resources) dan pengambilan keputusan (distribution of decision making).
Pendekatan ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa masyarakat adalah sistem
klien yang seringkali menjadi korban ketidakadilan struktur. Mereka miskin sebab
dimiskinkan, mereka lemah karena dilemahkan, dan tidak berdaya karena tidak
diberdayakan, oleh kelompok elit masyarakat yang menguasai sumber-sumber
ekonomi, politik dan kemasyarakatan. Aksi sosial berorientasi pada tujuan proses
dan tujuan hasil. Masyarakat diorganisir melalui proses penyadaran,
pemberdayaan dan tindakan-tindakan aktual untuk merubah struktur kekuasaan
agar lebih memenuhi prinsip demokrasi, kemerataan (equality) dan keadilan
(equity). 7

7
Edi suhart o, Op. Cit., Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, hlm. 42-44.

8
9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengembangan Masyarakat merupakan upaya untuk memungkinkan individu maupun
kelompok masyarakat untuk dapat memecahkan masalah-masalah sosial serta memiliki
pilihan nyata yang menyangkut masa depan.
Pengembangan Masyarakat dalam versi islam itu adalah dakwah, Dengan demikian
pengembangan masyarakat Islam termasuk di dalamnya dan bentuk dakwah ini
dinamakan juga dengan at-takwir. Pengembangan Masyarakat Islam: Persoalan Makna
Dakwah sebagai proses penyelamatan manusia dari berbagai persoalan yang merugikan,
merupakan kerja dan karya besar manusia -baik secara individual maupun sosial- yang
dipersembahkan untuk Tuhan dan sesamanya. Dakwah merupakan kerja sadar dalam
rangka menegakkan keadilan, meningkatkan kesejahteraan, menyuburkan persamaan,
mencapai kebahagiaan berdasarkan sistem yang disampaikan Allah SWT.P0F1P Secara
normatif yang dijadikan landasan dalam berdakwah adalah al-Quran surat An-Nahl [16]
ayat 125, yang berbunyi:

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk. Berdasarkan ayat di atas, dakwah merupakan
kewajiban mengajak manusia ke jalan Allah dengan cara hikmah, mau’idhah hasanah,
dan mujadalah secara ahsan yang diaplikasikan dengan cara bi ahsan al-qaul dan bi ahsan
al-amal, sebagaimana disebutkan dalam alQuran surat Fushshilat [41]:33.

10

Anda mungkin juga menyukai