Dosen pengampu
Amelyadi, S.Ag, M.si
Kelompok 03 :
DIII KEPERAWATAN
STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat
Allah swt sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Al-Islam kemuhammadiyahan, dengan judul :
“berkunjung ke rumah warga yang kurang mampu”, dan tidak lupa pula saya
haturkan solawat serta salam kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad
saw. Yang kedua saya ucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah
memberikan kami pengetahuan.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah dan menyadari pula bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini
karena kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan.
Maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan di masa yang akan datang. Semoga makalah yang kami buat
dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih
semoga Allah Swt senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1
B. TUJUAN KEGIATAN......................................................................... 2
C. MANFAAT KEGIATAN..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL..................... 3
B. PROFIL NARASUMBER.................................................................... 4
C. BIOGRAFI NARASUMBER............................................................... 5
D. POTRET KONDISI GUBUK NARASUMBER.................................. 6
E. PEMECAHAN MASALAH................................................................. 6
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 7
A. KESIMPULAN..................................................................................... 7
B. SARAN................................................................................................. 7
DAFTAR PUSAKA......................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Muhammadiyah merupakan suatu gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi
munkar dengan maksud dan tujuan yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi
Agama islam Sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Organisasi ini didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912
dengan melihat beberapa dinamika yang terjadi di masyarakat pada saat itu.
Dalam usia yang sudah cukup tua ini gerakan Islam membawa tujuan
gerakan ke arah modernisme Islam yang masih mampu menunjukkan gagasan
ataupun pergerakkannya untuk tetap bertahan dan berkiprah dalam percaturan
kehidupan umat manusia. Walaupun sudah menginjak umur 1 abad lebih
Muhammadiyah tidak pernah lelah untuk mengibarkan sayap dakwahnya
diberbagai bidang termasuk pendidikan, kesehatan, kemiskinan dll. William
Shapard (2004) mengkategorisasikan Muhammadiyah sebagai kelompok “Islamic
Modernism”, yang lebih terfokus bergerak membangun Islamic Society
ketimbang Islamic State; yang fokus gerakannya pada bidang pendidikan,
kesejahteraan sosial, serta tidak menjadi organisasi politik kendati para kadernya
tersebar di berbagai partai politik. (ideologi muhammadiyah hal 42).
Muhammadiyah membawa gerakan pencerahan dimana yang dimaksud
disini adalah membebaskan, memberdayakan dan memajukan kehidupan.
Muhammadiyah juga mempelajari dan mengaplikasikan surat Al-Maun sebagai
dasar berjalan pada ranah sosial. Gerakan ini hadir untuk memberikan jawaban
atas problem-problem kemanusiaan berupa kemiskinan, kebodohan,
ketertinggalan, dan persoalan-persoalan lainnya yang bercorak struktral dan
kultural. Kemudian melalui Ortom (organisasi Ortonom) yang dibentuk oleh
Muhammadiyah dapat menjadi tonggak perjuangan atau dakwah dalam berbagai
lini kehidupan dan mewujudkan negara atau umat islam ke arah lebih baik lagi.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Menurut BAPPENAS (1993) mendefinisikan kemiskinan sebagai
situasi kekurangan yang terjadi bukan karena kehendak oleh orang miskin, tetapi
karena keadaan yang tidak bisa dihindari oleh kekuatan yang ada padanya.
Penyebab kemiskinan dapat terjadi karena kondisi alamiah dan ekonomi,
kondisi struktural dan sosial, serta kondisi kultural (budaya). Kemiskinan alamiah
dan ekonomi timbul akibat keterbatasan sumber daya alam, manusia, dan sumber
1
daya lain sehingga peluang produksi relatif kecil dan tidak dapat berperan dalam
pembangunan, atau memang alam yang ditempati oleh masyarakat tidak layak
atau tidak memungkinkan untuk aktivitas ekonomi secara baik, misalnya daerah
yang ditempati tandus, sulit dijangkau, rawan bencana alam. (Nashir, 2014)
B . Tujuan Kegiatan
1. Menambah wawasan Kemuhammadiyahan serta rasa empati kepada warga
yang kurang mampu
2. Membantu dan juga meringankan beban warga yang kurang mampu
3. Menumbuhkan semangat serta rasa persaudaraan mahasiswa untuk saling
tolong menolong terhadap sesama
C . Manfaat Kegiatan
Dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan untuk semua mahasiswa/i
atau masyarakat agar selalu saling membantu kepada warga yang kurang mampu
karena saling membantu merupakan suatu ajaran dari Kemuhammadiyahan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
untuk sesuatu (amal keduniaan). Intinya apabila kita menarik benang
merah dari surat Al-Maun ini adalah, membela kaum Mustadzafin.
Dengan semangat Al-Maun inilah menjadikan Muhammadiyah
mendirikan banyak lembaga pendidikan, panti asuhan, rumah sakit dan
tempat layanan sosial lainnya. Pendirian tempat layanan sosial adalah
bentuk dari kepedulian Muhammadiyah kepada kaum miskin dan
kepentingan umat. Aplikasi dari semangat surah Al-Maun sudah banyak
masyarakat rasakan dibidang pendidikan, sosial, kesehatan
Kemudian, Muhammadiyah membuat suatu organisasi otonomi
seperti IMM, IPM, Aisyiyah, HW, NA, PM, TS. Organisasi ini salah satu
tujuan dakwah Muhammadiyah juga membawa misi-misi sosial. Untuk
menciptakan masyrakat yang makmur dan sejahtera peranan ortom sangat
penting. Pemberdayaan perempuan dari yang orientasinya hanya menjadi
pelayan malalui ortom bisa mempunytai orientasi maju kedepan, dan
pemberdayaan-pemberdayaan masyrakat yang mengalami keterbatasan
akses. Tidak hanya itu, Muhammadiyah membentuk suatu lembaga
seperti LAZISMU yang harapannya mampu memberi sumbangsih dalam
mendorong keadilan sosial, pembangunan manusia dan mampu
menuntaskan kemiskinan. LAZISMU dalam menajalankan perannnya
sebagai penghimpun dana dan penyaluran dana zakat kepada masyrakat
B. Profil Narasumber
4
Anak : 3
Riwayat penyakit : Katarak dan kaki sudah pincang
Alamat : Jalan Ya’m Sabran gg. Tanjung Ria, Tanjung Hulu
Pontianak Timur
C. Biografi Narasumber
Di pedalaman desa tanjung hulu, hiduplah seorang kakek
sebatangkara yang bernama kakek Agus. Dia telah hidup selama 11 tahun
di gubuk tua yang sudah reot dan hampir roboh. beliau telah berpisah dari
kelurganya sejak lama sehingga anak-anaknya tinggal bersama ibunya dan
hanya menjenguk ayahnya sesekali sehingga dia hanya hidup sendirian.
selama ini ia berdiam diri di masjid dan pulang ke gubuk nya hanya ketika
mengganti baju saja karena gubuk nya sudah sangat tidak layak untuk di
tinggali dan rawan roboh, jadi sehari-hari ia makan dan tidur di masjid.
ketika makan sehari-hari ia mendapatkan dari santunan masyarakat
sekitar dan uang infak masjid. kakek agus selalu bersyukur dan sangat
rajin beribadah walaupun kakinya pincang dan berjalan dibantu
menggunakan tongkat juga matanya yang sudah tidak bisa melihat, namun
ia tidak pernah mengeluh dan beliau berpesan kepada kami para
mahasiswa untuk selalu beribadah kepada Allah sang pencipta, juga untuk
tidak sombong terhadap harta yang kita miliki karena harta tersebut
bukanlah milik kita melainkan milik Allah SWT yang sewaktu-waktu bisa
saja Allah mengambilnya.
5
D. Kondisi Gubuk Kakek Agus
E. Pemecahan Masalah
Setelah melihat kondisi dan kehidupan pak agus kami merencanakan
beberapa hal yang dapat membantu pak agus diantaranya :
1) Memberikan bantuan berupa uang, makanan, dan pakaian layak pakai
2) kita sebagai salah satu tenaga kesahatan bisa mengecek kesehatan para
warga yang tidak mampu dan memberikan bantuan berupa obat
3) sebagai penyalur kepada pemerintah untuk menyampaikan bahwa
masih banyak warga kurang mampu yang belum mendapatkan bantuan
6
BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
Kemiskinan dalam Islam bukanlah hal hina. Oleh karena itu, mari kuatkan
kepedulian kita terhadap sesama, terutama terhadap hamba-hamba Allah yang
diuji dengan kemiskinan. Kita jangan sampai tertipu merasa diri lebih disayang
Allah hanya karena segala benda kita punya. Andai pun itu ada dalam genggaman
kita, membantu mereka adalah langkah cerdas untuk selamat dunia-akhirat, seperti
firman Allah dalam surah Ali-Imran ayat 103 :
“Hendaklah ada diantara kamu yang menjadi umat yang terbaik dengan berbuat
yang makruf dan mencegah yang mungkar”
B . Saran
Sebagai umat islam dan juga Mahasiswa Muhammadiyah, kita wajib
saling membantu kepada umat yang kurang mampu karena dalam Islam dan
Kemuhammadiyahan telah mengajarkan kita arti sedekah dan saling menolong
sesama umat manusia.
7
DAFTAR PUSAKA
http://komisariatfisipolumy.blogspot.com/2017/03/kesenjangan-sosial-
gerakan-muhammadiyah.html