Anda di halaman 1dari 20

PERAN IKATAN REMAJA MASJID DALAM MEMBENTUK

AKHLAK REMAJA DI DESA NIPAH PANJANG II


KECAMATAN NIPAH PANJANG

Anggota Kelompok VIII:

1. MUHAMMAD SUJA`AH JUFRIANDA


2. NUR ANNISA SUCIATI
3. SARI MARDIYANTI
4. WIWIN KURNIA SARI

Dosen Pengampu : FAHRI FIRDAUS,S.Pd.M.Pd

Fakultas Pendidikan Guru SD

UNIVERSITAS TERBUKA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …....................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………........................................................3
C. ujuan Dan Manfaat Penelitian................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Peranan Organisasi remaja Masjid. ……………………………….……...........................................................4

B. Tujuan Organisasi Remaja Masjid ………………………..…………….............................................................5

C. Kiprah Remaja Masjid …………………………………………..……….……………………….........................................5

D. Tanggung Jawab Remaja Mesjid Masa Depan

BAB II METEDOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian.....……………………………………………………………............................................................7

B. Jenis Penelitian.................................................................................................................................7

C. Metode Penelitian……………………………………………………………………………............................................7

D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………...…...........................................................7

E. Teknik Pengolahan Data....................................................................................................................8

BAB IV Hasil Penelitian atau Observasi

A. Metode Remaja Masjid Dalam Pembinaan.............................................................................12


B. Program Kegiatan di Masjid.....................................................................................................12
C. Faktor Pendorong Bagi Organisasi Remaja Masjid..................................................................12
D. Faktor Penghambat Remaja Masjid Dalam Membina Moral...................................................12
E. Manfaat Diadakannya Remaja Masjid.....................................................................................12
Program Kelompok VIII...........................................................................................................13
Strategi Pembimbingan ..........................................................................................................14

BAB V Penutup

A. Kesimpulan.............................................................................................................................15
B. Saran.......................................................................................................................................15
ii

KATA PENGANTAR

Assalamualakum `warohmatullohi Wabarokatuh

Puji dan syukur disampaikan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya
Laporan ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam selalu ditujukan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat-sahabatnya yang telah membuka tabir kegelapan dunia
menjadi terang penuh kenikmatan Allah SWT. Berlatar belakang pada rasa simpati penulis terhadap
kondisi akhlak remaja yang sekarang ini sudah sangat memprihatinkan dan menyedihkan, bagaimana
tidak, banyak orang sekarang yang tidak lagi mengenai bagaimana seharusnya akhlak kita kepada Allah,
yang kita kenal hablum minallah, dan akhlak kita kepada sesama manusia yang kita kenal hablum
minannas, oleh karena itu penulis merasa terpanggil untuk mengadakan penelitian ilmiah secara lebih
mendalam. Untuk itu penulis mengambil tema penelitian "Peranan Ikatan Remaja Masjid dalam
Membentuk Akhlak Remaja di Desa Nipah Panjang II Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung
Jabung TImur" disamping itu penulis laporan ini dalam rangka melengkapi Tugas 1 untuk memperoleh
nilai Materi Pembelajaran Berwawasan UPBJJ-Pokjar Tanjung Jabung Timur, Jambi. Dalam penulisan
laporan ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada agar
berhasil sebagaimana mestinya, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesainya penulisan
laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang selalu membimbing dan mengarahkan
penulis. Untuk itu semua penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:

1. FAHRI FAIRUZ,S.Pd.M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pembelajaran Berwawasan


2. Ust.IMAM SAMUJI selaku Ketua Remaja Masjid `USSILA ALA-TAQWA Di Desa Nipah Panjang II
3. MAS ADI WARSO selaku Penggerak Organisasi Remaja Masjid USSILA ALA-TAQWA Di Desa Nipah
Panjang II
4. Segenap Anggota Remaja Masjid` USSILA ALA-TAQWA Di Desa Nipah Panjang II
5. Teman-teman Kelompok VIII yang namanya tidak dapat di tuliskan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan yang
dimiliki. Namun besar harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua
pembaca.

Akhirnya, Hanya Kepada Allah Swt.Penulis memohon dan berserah diri, semoga di limpahkan
hidayah dan taufiq-nya Kepada semua pihak yang membantu.

Wassalamu `Alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masyarakat modern yangs erba kompleks,kemajuan teknologi,mekanisasi dan urbanisasi
memunculkan banyak masalah sosial, maka usaha adaptasi atau penyesuaian diri terhadap
masyarakat modern yang sangat kompleks itu menjadi tidak mudah. Kesulitan menghadapi
adaptasi menyebabkan banyak keseimabangan,kebingungan,dan kecemasan konflik. Baik
konflik eksternal yang terbuka, maupun yang internal dalam batin sendiri yang tersembunyi
tertutup sifatnya, sebagai dampaknya orang lalu mengembangkan pola tingkah laku yang
menyimpang dari norma-norma umum, dengan jalan berbuat semaunya sendiri demi
keuntungan pribadi dan merugikan pihak lain. Penyimpangan dari norma-norma umum
merupakan sebuah penyakit sosial karena gejalanya berkembang menjadi akses sosial yang
mengganggu keutuhan dan kelancaran berfungsinya organisasi sosial,di samping itu pula
bagian satu struktur sosial tersebut berkembang biak tidak seimbang. Sehingga prosesnya
mengganggu,menghambat,atau bahkan merugikan orang lain,kaena tidak dapat di
intgrasikan menjadi satu totalitas yang utuh.
Usaha-usaha yang menunjang pembinaan itu di perlukan sarana-sarana sebagai wadah
remaja menyalurkan kreativitasnya. Untuk kepentinga itu diperlukan fasilitas-fasilitas yang
memadai seperti gelaggang remaja, tempat olah raga, balai perpustakaan, kelompok
pembinaan mental dan lain-lainnya. Masa remaja merupakan masa yang rentan akan
berbagai persoalan hidup. Artinya dalam peruses perkembangnya remaja banyak
dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ada di sekitamya. Baik itu pengaruh positif maupun negatif.
Akhlak remaja seringkali dipengaruhi oleh hal-hal yang datang dari dalam maupun dari luar
dirinya. Ikatan Remaja Masjid ( IRMAS ) mempakan salah satu wadah para remaja
mengekspresikan dirinya untuk mengenali niali-nilai keislaman lebih baik lagi. Tetapi sejauh
mana peran dan pengaruh IRMAS bagi kehidupan remaja menjadi fenomena tersendiri.
Anak remaja sebagai anggota masyarakat selalu mendapat pengaruh dari keadaan
masyarakat dan lingkungan baik langsung maupun tidak langsung. Pengaruh yang dominan
adalah akselerasi perubahan sosial yang di tandai dengan peristiwa-peristiwa yang sering
menimbulkan ketegangan seperti persaingan dalam perekonomian, pengagguran, mass
media, dan fasilitas rekreasi.
Ketika kita mengharapkan dan mendambakan para remaja berbuat dan berprilaku
Islami, sesungguhnya lingkungan besar kecilnya sangat mempengaruhi tingkah laku remaja
itu, ketika remaja itu sering bergaul dan berintraksi dengan lingkungan yang islami seperti
organisasi yang ada di suatu masjid yang sering di sebut IRMAS ( ikatan remaja masjid ) maka
sedikit banyaknya pengetahuan agamanya akan bertambah serta pergaulanya akan
mengarahkan kepada hal yang positif. Kesadaran agama adalah bagian atau segi agama yang
hadir dan terasa dalam pikiran dan dapat diuji melalui instropeksi atau dapat dikatakan
bahwa ia adalah aspek mental dari aktivitas agama Pengalaman agama adalah unsur
perasaan dalam kesadaran agama yaitu perasaan yang membawa kepada keyakinan yang
dihasilkan oleh tindakan atau amaliah.
1
Hakikat pendidikan itu adalah pembentuk manusia kearah yang dicita-citakan. Dengan
demikian pendidikan Islam adalah proses pembentukan manusia kearah yang dicita-citakan
Islam.

Tujuan pendidikan agama ini adalah mengisi otak ( knowledge ) mengisi hati ( Value ),
mengisi tagan ( psikhomotorik ) peserta didik, sehingga seseorang bertindak dan berprilaku
sesuai dengan tuntunan agama.

Dalam perkembagan dunia yang semakin komplek dan semakin besar persaingan dalam
berbagai bidang, maka IRMAS harus menyadari bahwa perlu sekali pembinaan terhadap
akhlak remaja. Remaja dalam perkembangan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya lingkungan keluarga dan masyarakat. Peranan remaja masjid sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembang anak menuju remaja , di dalam mempersipakan
generasi mukmin yang soleh dan soleha yang berakhlak mulia, Kehidupan remaja masjid bisa
menjadi contoh remaja lain dan bisa mengajak mereka untuk selalu berbuat baik.
Sesungguhnya kehidupan pemuda atau remaja itu adalah kehidupan yang menentukan
kehidupan berikutnya. Maka apabila seseorang pemuda tumbuh dan berkembang dari
keluarga, lingkungan dan pergaulan yang berahlak mulia dan islami maka barang tentu
nantinya pemuda atau remaja akan berakhlak mulia. Begitupun sebaliknya,namun kita tidak
bisa pungkiri bahwa perkumpulan pemuda atau remaja dalam pergaulannya juga sangat
menentukan pola hidupnya di masyarakat Kita sudah memaklumi bahwa perkumpulan
pemuda itu dapat saja bersifat positif dan negatif. Oleh karena remaja adalah generasi
penerus bagi generasi sebelumnya tentu rawan akan pengaruh Barat yang masuk baik dari
sektor, baik itu dari sektor pendidikan, seni, budaya maupun olahraga, bahkan sektor-sektor
lain yang memungkinkan tumbuh kembangnya akan budaya Barat, maka oleh sebab itu
generasi penerus harus sedapat mimgkin berahlak mulia dan menciptakan kondisi yang baik
bagi likungannya. Oleh karena remaja merupakan komuunitas yang sangat pontesial
masuknya budaya yang tidak Islami ( budaya Barat ) hingga terkadang menyebabkan prilaku
mereka juga tidak baik seperti meninggalkan perintah agama, tidak mengedepankan akhlak
mulia, minum-minuman keras, mencuri, dan hal-hal lain yang senada. Maka jalan yang baik
dan yang bisa ditempuh adalah dengan menyekolahkannya mereka ke lembaga-lembaga
pendidikan Islam. Dalam mengantisipasi masuknya budaya yang menjadi imbas apa yang
mereka dengar, lihat dan saksikan dari pola hidup masyarakat disekelilingnya, seperti
tayangan televisi dan siaran radio serta media-media cetak maupun eiekteronik lainnya.
Maka ikatan remaja masjid, serta orang tua, untuk menuntun mereka kearah yang benar,
berilmu pengetahuan, beijiwa sosial, berakhlak mulia, berkepribadian muslim sesuai dengan
aturan Agama Islam yang mereka anut dengan mengadakan pengajian rutin dan tausiah.
Untuk mengarahkan tingkah laku akhlak remaja maka diperlukan wadah seperti ikatan
remaja masjid. IRMAS sebagai wadah kegitan remaja di masjid memberi suatu bentuk
kegiatan yang sedikit banyaknya merubah pemikiran dan tinggkah laku remaja yang
cenderung mudah dipengaruhi lingkungan dan media massa. Melalui IRMAS remaja
dikenalkan bagaimana membina diri berdasarkan nilai-nilai keislaman, menanamkan sifat
cinta kepada agama, serta tanggimg jawabnya sebagai khalifah fil ardh.
2

Keadaan seperti inilah yang di inginkan kepala desa dan warga desa NIPAH PANJANG II Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, maka kami Kelompok VII langsung melakukan Observasi dan ikut serta dalam
kegiatan Kepemudaan di Desa tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peranan ikatan remaja masjid dailam membentuk ddilak ikatan remaja masjid `USSILA
iiiiiiALA-TAQWA Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur?

2. faktor apa yang mendukung dan menghambat Pembinaan Moral Remaja Masjid `USSILA ALA-
iiiiiTAQWA?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

A . Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikekemukaan,maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pembinaan remaja Masjid `USSILA ALA-TAQWA dalam membina moral
remaja di desa Nipah Panjang II Kecamatan Nipah Panjang.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat bagi Organisasi Remaja
Masjid `USSILA ALA-TAWQA dalam membina moral remaja di Desa Nipah Panjang II
B. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang dapat menambah Khasanah
Keilmuan pendidikan dan sumbangan pemikiran dengan harapan dapat dijadikan bahan
studi banding oleh peneliti lainnya.
2. Praktis
a. Bagi remaja agar dapat meningkatkan kreativitas sosial(berorganisasi)
khusunya dalam ........bidang ilmu agama yang diperpadukan dengan ilmu sosial untuk
mengembangkan ,,,,,,.,watak,sikap,dan perilaku moral ditengah masyarakat yang lebih
baik.
b. Remaja Masjid Diharapkan dapat menjadi informasi dan sebagai motivasi bagi
........organisasi remaja untuk meningkatkan pernannya dalam menanggulangi kenakalan
........remaja.
c. Masyarakat Menambah wawasan dan khazanah pendidikan islam pada
masyarakat iiiiiitentang pentingnya peran organisasi kepemudaan remaja masjid
dalam menanggulangi ,,,,,,,,kenakalan remaja dan meningkatkan partisipasi remaja
dalam kegiatan keagamaan.
d. Bagi penulis untuk menambah pengalaman,pengetahuan,dan bahan pemasukan
dalam ,,,,,,,,pemahaman dan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama masa
perkuliahan.
3

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

1. Peran Organisasi Remaja Masjid


Menciptkan pemuda yang beriman dan bertakwa dan memilki jiwa sosial yang baik
dalam bermasyarakat terkhusus untuk membina Akhlak Remaja Desa Nipah Pajang II dan
menerapkan ilmu agama untuk bekalnya sebagai hamba. Organisasi Remaja Masjid adalah
wadah kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok Remaja Muslim yang memiliki
keterkaitan dengan Masjid untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi Remaja Masjid
merupakan pilihan positif dalam rangka pembinaan remaja, karena tanpa mengurangi ciri
khas remaja untuk berkreasi dan berkarya, organisasi remaja Masjid memberikan wadah
yang positif yaitu kreatifitas dengan tetap menjunjung nilai-nilai agama sebagai penggerak
semua aktivitas tersebut. Organisasi remaja masjid memiliki peran penting salah satunya
sebagai organisasi kemasjidan yang dilakukan para remaja muslim yang memiliki komitmen
dalam melaksanakan tugasnya. Organisasi remaja masjid dibentuk bertujuan untuk
mengorganisir kegiatan-kegiatan keagamaan maupun sosial. Organisasi remaja masjid
sangat diperlukan sebagai alat untuk membina remaja dan wadah bagi remaja muslim dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial. Remaja Masjid menjadi aura positif bagi para remaja
muslim dalam mayoritas keadaan remaja saat ini yang lebih condong pada kenakalan akhlak.
Melalui suasana kekompakan dalam mendukung kegiatan keislaman bisa menjadi dakwah
secara tidak langsung mulanya bagi anggota Remaja Masjid dan secara perlahan akan
menarik remaja lainnya untuk bisa berkecimpung di dalamnya. Pada dasarnya memang
kegiatan Islam yang dilakukan oleh Remaja Masjid merupakan suatu jalan atau upaya
muslim untuk mengarahkan kaum remajanya menuju nuansa perhatiaan terhadap indahnya
ajaran Islam. Terutama dilihat dari segi perkembangan struktur psikisnya, tidaklah banyak
berbeda. Mereka semuanya merupakan individu yang berada pada fase perkembangan ke
arah kedewasaan. Mereka adalah kelompok individu yang sedang mengalami berbagai
perkembangan intelektual, emosional maupun motoris. Tetapi sekaligus juga mendambakan
dan merindukan kehadiran akan kedamaian, ketenangan dan kelembutan suasana
pancaroba yang sebelumnya dan sedang mereka alami.
Sebagai wadah aktivitas kerja sama remaja muslim, maka Organisasi Remaja Masjid perlu
merekrut remaja-remaja di lingkungan wilayah sekitar Cilandak Barat untuk menjadi
anggota. Dipilih remaja muslim yang berusia antara l5 sampai 25 tahun. Pemilihan ini
berdasarkan pertimbangan tingkat pemikiran dan kedewasaan mereka.

Usia di bawah 15 tahun adalah terlalu muda, sehingga tingkat pemikiran mereka masih
belum berkembang dengan baik. Sedang usia di atas 25 tahun, sepertinya sudah kurang
layak lagi untuk disebut remaja. Namun, pendapat ini tidak menutup kemungkinan adanya
gagasan yang berbeda.

2. Tujuan Organisasi Remaja Masjid


Remaja Masjid sebagai salah satu bentuk organisasi kemasjidan yang dilakukan para
remaja muslim yang memiliki komitmen dakwah. Organisasi ini dibentuk bertujuan untuk
mengorganisir kegiatan - kegiatan memakmurkan masjid. Remaja masjid sangat diperlukan
sebagai alat untuk mencapai tujuan da'wah dan wadah bagi remaja muslim dalam
beraktivitas di masjid. Keberadaan remaja masjid sangat penting karena dipandang memiliki
posisi yang cukup strategis dalam kerangka pembinaan dan pemberdayaan remaja muslim di
sekitarnya. Itu sebabnya remaja masjid merupakan kelompok usia yang sangat professional
juga sebagai generasi harapan, baik harapan bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat,
agama, bangsa, dan negara. Dalam konteks kemasjidan, generasi muda juga menjadi tulang
punggung dan harapan besar bagi proses kemakmuran masjid pada masa kini dan
mendatang. Sebab, mereka adalah kader-kader umat Islam yang perlu di persiapkan untuk
menjadi pemimpin masa depan. Hal ini bukan berarti dalam masa pubertas (remaja) mereka
tidak bisa melakukan yang berguna. Bagi mereka yang sangat penting adalah pembinaan,
sehingga mereka dapat memahami Islam dengan benar, dan pada akhirnya bisa turut
berperan dalam gerakan dakwah Islam. Oleh karena itu mereka harus dibina secara
bertahap dan berkesinambungan, agar mampu berimab, berilmu dan beramal shalih dengan
baik. Selain itu juga mendidik mereka untuk berilmu pengetahuan yang luas serta memiliki
keterampilan yang dapat diandalkan. Dengan pengajian remaja, monitoring, malam bina
iman dan taqwa (MABIT), bimbingan membaca dan tafsir Al-Qur‟an, kajian 15 buku,
pelatihan (training), ceramah umum, keterampilan berorganisasi dan lain sebagainya
3. Kiprah Remaja Masjid
Remaja masjid merupakan suatu komunitas tersendiri di dalam masjid. Mereka adalah
kader, yang juga berupaya membentengi remaja agar tidak terjerumus ke dalam tindakan
kenakalan yang meresahkan orang banyak. Kehadiran mereka menambah makmurnya
masjid dan meringankan tugas pengurus masjid. Misalnya dalam pelaksanaan shalat jum’at;
pengurus masjid dapat melibatkan remaja masjid sebagai muadzin, penjaga sepatu, sandal,
dan barang milik jama’ah, pengedar tromol atau kotak amal, pembaca pengumuman masjid,
dan lain sebagainya. Kiprah bisa disederhanakan menjadi kata “ peran” ini bisa dikatakan
60% remaja aktif. Namun di lingkungan sosial sebagai remaja masjid mereka tetap
berperilaku agamis,artinya termasuk kriteria yang sangat baik. Kegiatan -kegiatan mereka
bermanfaat tidak hanya untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi juga untuk kepentingan
remaja umumnya dan masyarakat luas. Di dalam masyarakat, remaja masjid mempunyai
kedudukan yang khas, berbeda dengan remaja kebanyakan. Mereka menyandang nama
masjid: tempat suci, tempat ibadah, rumah Allah. Sebuah imbuhan status dengan harapan
mereka mampu menjaga citra masjid dan nama baik umat Islam. Mereka hendaklah menjadi
teladan bagi remaja-remaja lainnya, dan ikut membantu memecahkan berbagai
problematika remaja di lingkungan masyarakatnya

Ketika para remaja menghadapi problem, dari tingkat kenakalan hingga dekadensi moral
sekalipun, remaja masjid dapat menunjukkan kiprahnya melalui berbagai kegiatan. Jika
paket kegiatan yang di tawarkan menarik perhatian dan simpatik, mereka bisa diajak
mendatangi masjid, mengikuti kegiatan-kegiatan di masjid. Dan jika perlu mengajak mereka
menjadi anggota remaja masjid. Dengan demikian, kiprah remaja masjid akan dirasakan
manfaat dan hasilhasilnya manakala mereka bersungguh- sungguh dan aktif dalam
melakukan berbagai kegiatan, baik dimasjid maupun didalam masyarakatnya. Hal ini
membuktikan bahwa remaja masjid tidak pasif dan eksklusif, peka terhadap problematika
masyarakatnya. Sehingga keberadaannya benar-benar memberi arti dan manfaat bagi
dirinya sendiri, kelompoknya, dan masyarakat. Di samping itu, citra masjid pun akan menjadi
baik dan akan semakin makmur.

4. Tanggug Jawab Remaja Masjid Masa Depan


Organisasi remaja masjid banyak digemari para remaja atau pemuda yang jiwa dan
hatinya cendrung meningkatkan aktivitas agamanya lewat masjid. Generasi muda Islam, baik
remaja putra maupun putri, belakangan ini berbondong-bondong memasuki organisasi. Di
dalam wadah itu mereka mendapatkan sejumlah manfaat, seperti: bertambahnya wawasan
keagamaan, wawasan ilmu keislaman, memperbanyak kawan seiman dan seperjuangan,
mempererat rasa ukhuwah Islamiyah yang tidak akan mereka dapatkan dari organisasi lain.
Tetapi itu tergantung diri mereka sendiri karena kami sudah membina dalam pembentukan
moral. Eksistensi remaja masjid tentunya berbeda dari kebanyakan pemuda atau remaja
secara umum. Remaja masjid mampu mengelakkan diri dari bentuk pergaulan huru-hara,
dansa, disko, dan perilaku amburadul lainnya. Hal ini merupakan dampak positif yang dapat
dirasakan langsung, tak heran jika sebagian mereka begitu semangat mengikuti kegiatan
-kegiatan di masjid. Input yang positif tersebut hendaknya menjadikan masukan untuk
memacu diri agar mereka lebih serius dan sungguh-sungguh di dalam memajukan organisasi
masjid tetapi untuk tanggung jawab saat ini berperan aktif untuk memakmur kan Masjid.
Sebab di pundak remaja masjid inilah sebagian performance masa depan Islam di tentukan.
Salah satu tiang penyangganya adalah organisasi remaja masjid, tempat para remaja dan
pemuda. membuktikan diri bahwa kehadiran mereka mempunyai motivasi yang tinggi dan
dedikasi yang luhur dalam rangka membela dan menegakkan ajaran Allah dimuka bumi,
bersama kaum muslimin lainnya. Tentunya tidak layak, bila remaja masjid mengisi kegiatan
dan aktivitas keagamaannya hanya pada hari-hari besar atau pada acara
peringatan -peringatan. Mereka dapat memakmurkan masjid dalam banyak cara, mulai dari
menyempurnakan shalat rawatib: menghidupkan pengajian kitab suci Al-Qur’an sehabis
shalat Ashar, Magrib dan Isya bagi anak-anak kecil: memikirkan cara agar para remaja lain
dapat direkrut menjadi anggota remaja masjid: menjadikan masjid sebagai tempat berteduh
bagi batin-batin yang gersang: tempat yang syahdu untuk bermunajad kepada Allah SWT. Ini
merupakan serangkaian yang menantang bagi remaja masjid.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Adapun objek yang menjadi penelitian penulis adalah Metode Remaja Masjid `USSILA ALA-
TAQWA Jln.Pujakesuma Parit Jawa Rt.01 Rw.03 Ikatan Remaja Mesjid Desa Nipah Panjang II
Pemerintah Desa beserta pengurus masjid `USSILA ALA-TAQWA ,Penulis memilih Metode remaja
masjid `USSILA ALA-TAQWA dikarenakan mempermudah peneliti untuk menjangkau informasi yang
mendukung dalam penelitian ini, serta peneliti juga tergabung dalam organisasi tersebut, setidaknya
peneliti memahami perkembangan dari remaja masjid tersebut.

penelitian adalah tempat atau lokasi dimana penelitian ini dilakukan. Adapun tempat penelitian
yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu berlokasi di Masjid `USSILA ALA-TAQWA Jln.Pujakesuma
Parit Jawa Rt.01 Rw.03, Nipah Panjang II, Kec.Nipah Panjang.. Sedangkan waktu penelitian secara
keseluruhan penelitian ini dilakukan adalah 6 hari.

B . Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan Ke lompok delapan “Peranan Ikatan Remaja Masjid `USILLA ALA-
TAQWA Dalam Membentuk Akhlak Remaja Di Kelurahan Nipah Panjang II”. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode
observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah bahwa kenakalan remaja merupakan suatu
peniruan atau identifikasi dari gerak-gerak dan tingkah laku orang dewasa. Dengan menanamkan
nilai-nilai agama yang berisikan aqidah, akhlak dan syariah maka secara tidak langsung akan
menimbulkan dampak positif pada remaja di sekitar Masjid.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan metode observasi, interview dan dokumentasi. Hasil pemelitian ini adalah peran organisasi
Remas `USSILA ALA-TAQWA guna merangkul semua kalangan remaja Kauman Kidul untuk
mensuasanakan aktivitas positif dan membentuk akhlak remaja agar terhindar dari akibat pergaulan
negatif dengan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Remaja Masjid dengan konsep kegiatannya
terhadap pemberdayaan remaja dan pemakmuran masjid melalui kegiatan keagamaan, membawa
peranan cukup strategis dalam melaksanakan kegiatan pembinaan kepada remaja.
D. Metode Pengumpulan Data

Data merupakan bahan penting yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan atau
menguji hipotesis dan mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, data dan kualitas data
merupakan pokok penting dalam penelitian karena menentukan kualitas hasil penelitian. Data
diperoleh melalui suatu proses yang disebut pengumpulan data.

Istilah data menunjuk pada ukusran atau observasi aktual tentang hasil dari suatu
investasi survei, atau hasil observasi yang dicatat dan dikumpulkan, baik dalam bentuk angka
ataupun jumlah dan bentuk kata-kata ataupun gambar, disebut data. Adapun sumber data
yang berhubungan dengan penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer Sumber data primer adalah suatu objek atau dokumen original material
mentah dari pelaku yang disebut data “first hand information” data yang
dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi dinamakan data primer.
Individu, kelompok fokus, dan satu kelompok responden secara khusus sering
dijadikan peneliti sebagai sumber data primer. Dimana sumber data primer
diperoleh secara langsung dari pengurus remaja masjid `USSILA ALA-TAQWA
menggunakan teknik wawancara. Jumlah keseluruhan informan yaitu 6 dari
pengurus inti remaja masjid.
2. Data sekunder Sumber data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari
tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian
dilakukan. sumber data sekunder meliputi komentar, interpretasi, atau pembahasan
tentang teori original. Dimana sumber data sekunder diperoleh secara tidak
langsung yaitu dengan melalui observasi atau pengamatan peneliti di lingkungan
sekolah sekitar. Selain itu juga diperoleh melalui dokumentasi berupa data-data
yang didapat dari organisasi remaja masjid DesaNipah Panjang. Selain itu data
tambahan berupa buku dan skripsi yang berhubungan dengan judul penelitian ini.

E. Teknik Pengolahan data


Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut, yaitu
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
1. Wawancara Berdasarkan sifat dasarnya, penulis menggunakan teknik wawancara tak
terstruktur, Deddy Mulyana menambahkan;wawancara itu sendiri merupakan bentuk
komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari
orang lain dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.
Sedangkan wawancara struktur memberikan ruang yang lebih luas dibandingkan dengan tipe-
tipe wawancara yang lain. Wawancara tak terstruktur digunakan untuk memahami
kompleksitas prilaku anggota masyarakat tanpa adanya kategori prioritas yang dapat
membatasi kekayaan data yang dapat diperoleh. Wawancara tidak terstruktur bersifat lebih
luas dan terbuka. Meskipun pertanyaan yang diajukan ditentukan oleh maksud dan tujuan
penelitian, muatannya, runtutan, dan rumusan kata-katanya terserah pada pewawancara.

Pedoman Wawancara

No Jenis Data yang Sumber Data Pertanyaan


Dikumpulkan
1 Peran Ikatan RemajaKetua Remaja Apa saja peranan Organisasi
Masjid Masjid Remaja Masjid dalam
Penggerak Remaja melakukan Pembinaan Moral
Masjid dan akhlak?
Anggota Remaja
Masjid
Warga Parit Jawa
2 Faktor Penghambat dalam Ketua Remaja Apa saja faktor-faktor yang
kegiatan Remaja Masjid Masjid dapat menhambat kegiatan
Penggerak Remaja Organisasi Remaja Masjid itu
Masjid berlangsung?
Anggota Remaja
Masjid

3 Program Kegiatan Ketua Remaja Program apa saja yang


Organisasi Remaja Masjid Masjid dilaksanakan dalam kegiatan
Penggerak Remaja Remaja Masjid `USSILA ALA-
Masjid TAQWA?
Anggota Remaja
Masjid

4 Metode untuk Pembinaan Ketua Remaja Apa saja Metode yang


Remaja Masjid Masjid diberikan dallam Pembinaan
Penggerak Remaja Remaja Masjid?
Masjid
Anggota Remaja
Masjid

5 Faktor Pendorong Kegiatan Ketua Remaja Apa saja faktor Pendorong


Organisasi Remaja Masjid Masjid Kegiatan Organisasi Remaja
Penggerak Remaja Masjid `USSILA ALA-TAQWA?
Masjid
Anggota Remaja
Masjid

6 Sikap Remaja dalam Ketua Remaja Bagaimanakah sikap Remaja


mengikuti Organisasi Masjid terhadap Kegiatan Organisasi
Remaja Masjid Penggerak Remaja Tersebut?
Masjid
Anggota Remaja
Masjid
7 Manfaat dari Kegiatan Ketua Remaja Apa saja manfaat yang
Remaja masjid Masjid dirasakan secara langsung
Penggerak Remaja dari Kegiatan remaja Masjid
Masjid Tersebut?
Anggota Remaja
Masjid
Warga Parit Jawa
Ket :

a. Ketua Remaja Masjid Jami `USSILA ALA-TAQWA : 1 orang

b. Anggota Remaja Masjid`USSILA ALA-TAQWA : 9 orang

C. Penggerak Remaja Masjid `USSILA ALA-TAQWA : 1 orang

d. Warga Parit Jawa : 2 orang

e . Remaja Parit jawa : 5 orang

2. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis mengenai
fenomena-fenomena sosial dengan gejala-gejala untuk kemudian dilakukan pencatatan. Sutomo
hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psiklogis. Dua diantara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. Berdasarkan masalah dalam penelitian ini maka penulis
menggunakan metode observasi berstruktur. Penggunaan metode ini bertujuan untuk
menggambarkan keadaan tempat penelitian, kegiatan yang dilakukan para pelaku serta aktivitas
yang berhubungan dengan pembinaan moral remaja yang tak terungkap dalam metode
wawancara. Dalam penelitian ini penulis mencari data dengan cara datang langsung ke objek
penelitian mengamati dan melihat bagaimana organisasi remaja masjd `USSILA ALA-TAQWA
dalam membina moral remaja serta melihat apa saja yang menjadi kendala bagi remaja masjid
`USSILA ALA-TAQWA dalam membina moral remaja di Desa Nipah Panjang II, kemudian
mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya.

Pedoman Observasi

No Observasi yang Dilakukan Keterangan


Peranan Program Kegiatan Remaja Observasi dilakukan di Masjd `USSILA ALA-
Masjid TAQWA,melihat langsung kegiatan
Pengajian,marawisan,mendengarkan Tausiah
Uztad, dan mempelajari ilmu Tauhid
Mengobservasi Metode atau Teknik yang
digunakan dalam Pembinaan Moral dan
Akhlak organisasi Remaja Masjid Tersebut

10

3. Dokumentasi
Menurut Williams terjemah Moleong menjelaskan, bahwa dokumen merupakan
sumber lapangan yang telah tersedia dan berguna untuk memberikan gambaran
mengenai subjek penelitian.
Studi dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen
dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara
intens sehingga mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu
kejadian. Metode dokumentasi merupakan sumber non manusia, sumber ini adalah
sumber relatif murah pengeluaran biaya untuk memperolehnya, merupakan sumber
yang stabil dan akurat sebagai cermin situasi atau kondisi yang sebenarnya serta dapat
dianalisis secara berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan.

Pada penilitian ini, dokumen yang dikumpulkan adalah :


a) Dokumentasi kegiatan Organisasi Remaja Masjid ` USSILA ALA-TAQWA
b) Susunan Kepengurusan Organisasi Remaja Masjid `USSILA ALA-TAQWA

Pedoman Dokumentasi

No Dokumen Sumber Data


1. Dokumentasi Kegiatan Organisasi Pengurus Organisasi Remaja Masjid`USSILA
Remaja Masjid ALA-TAQWA
2. Dokumentasi Kegiatan Organisasi Pengurus Organisasi Remaja Masjid`USSILA
Remaja Masjid ALA-TAQWA

4. Teknik Analisis Data


Setelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah mengadakan analisis
data. Disini penulis menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan
keadaan atau status fenomena atau pengumpulan data yang diklasifikasikan dua kelompok
data dan digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, dipisah-pisahkan menurut kategori
tertentu.
11

BAB IV

HASIL PENELITIAN/OBSERVASI

A. Metode Remaja Masjid dalam Pembinaan


Metode yang lebih sering digunakan adalah metode konvesional artinya
menyampaikan secara lisan atau ceramah dan juga ada metode latihan atau
demontrasi .
Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara, maka dalam bab ini akan
dikemukakan tentang hasil penelitian yang telah didapatkan tentang metode pembinaan
remaja masjid dalam Pembinaan remaja Desa Nipah Panjang II Kecamatan Nipah
Panjang .
B. Program Kegiatan di Masjid

Adapun kegiatan yang mencakup progran kegiatan,yaitu :


 Pengajian,marawisan,mendengar tausiah Ustad
 Azan bergilir,belajar MC ceramah,membantu panitia masjid,di hari Jum`at
melakukan kegiatan bersih-bersih,mengikuti lomba yang diadakan
C. Faktor Pendorong bagi Organisasi Remaja Masjid
 Adanya partisipasi dari warga dan perangkat desa
 Adanya minat remaja untuk menimba ilmu tauhid di masjid
 Adanya dukungan sosial dari panitia masjid dn warga setempat
D. Faktor Penghambat Remaja Masjid dalam Membina Moral
Dikarenakan tidak adanya jadwal waktu karena terkuras dengan kesibukan
sekolah,tugas,kerja paruh waktu,dan juga mereka hadir jika ada waktu luang karena
Remaja masjid ini bukan karena paksaan tapi murni dari kesiapan hati mereka untuk
mengikuti kegiatan Remaja Masjid tersebut.
E. Manfaat diadakannya remaja masjid

 Dapat memberikan bekal ilmu dan ahklak pada remaja yang sedang membuka
jati dirinya
 Dapat membantu dan berpatisipasi dalam acara besar keagamaan
 Dapat membantu menggerakkan remaja untuk meramaikan Masjid dalam
kewajiban sebagai hamba-nya
 Mengarjarkan kebiasaan untuk bersih, terutama di masjid.

Sebelum membahas tentang metode remaja masjid `USSILA ALA-TAQWA Berdasarkan


wawancara dengan saudara Ust.IMAM SAMUJI selaku ketua remaja masjid `USSILA ALA-
TAQWA dan Penggerak Organisasi Mas Adi Warso. kemudian masyarakat berbondong-
bondong mengusulkan ide untuk melakukan kegiatan untuk masjid, alasan dia ingin
membentuk organisasi ini karena ia ingin melatih remaja-remaja di Desa ini untuk
terbiasa ber organisasi serta ingin menjadikan remaja yang berkualitas dan bertaqwa
kepada Allah. Setiap organisasi yang berbentuk memiliki tujuan agar organisasi tersebut
dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi lingkungan sekitarnya terutama
seluruh masyarakat, dengan harapan pengaruh yang ingin dicapai adalah pengaruh yang
mengarahkan kepada hal-hal yang bersifat positif.

12

PROGRAM KELOMPOK VIII

Peranan Ikatan Remaja Masjid Dalam Membentuk Akhlak Remaja

Di Desa Nipah Panjang II Tanjung Jabung Timur

No Program Pelaksanaan Pembinaan Waktu Pembinaan Daftar Hadir


1 Memepelajari Ilmu Tajwid 25 Oktober 2021 
14.00-16.00
2 Menghafal Ayat Al-qur`an 26 Oktober 2021 
10.00-12.00
Penyetoran Ayat Al-qur`an 18.30-20.00
3 Pembelajaran Ilmu Hadist 27 Oktober 2021 
14.00-16.00
4 Belajar Tilawatil Qur`an 28 Oktober 2021 
14.00.16.00
5 Pembinaan Moral dan Akhlak 29 Oktober 2021 
10.00-14.00
Pembelajaran Kaligrafi 18.30-20-00
6 Pembinaan Hadroh 30 Oktober 2021 
10.00-14.00

STRATEGI PEMBIMBINGAN

1. Mempelajari Ilmu Tajwid


Dilakukan pembinaan ini agar menghindari kesalahan dan perubahan
makna saat membaca ayat-ayat Al-qur`an. Karena kesalahan pembacaan
Harakat atau huruf perubahan arti yang sangat fatal.
2. Menghafal Ayat Al-qur`an dan Penyetoran Ayat Al-qur`an
Dilakukan agar melatih ingatan Remaja dalam penghafalan dan dapat
memahami Ketentuan-ketentuan di dalam Al-qur`an. Dan menjadikan
Remaja menjadi Tahfiz Qur`an yang Sholeh dan Sholehah.
3. Pembelajaran Ilmu Hadist
Dapat mengenal beberapa hadist Rosul dan Nabi serta Agar Remaja dapat
mengetahui dan memilah-milah Hadist yang Shahih dari Hadist lainnya.

13

4. Belajar Tilawatil Qur`an


Melatih Remaja dalam membaca Al-qur`an dengan diiringi nada sehingga
suara pembacaanya terdengar merdu Tetapi, tetap membaca dengan Tajwid
yang benar.

5. Pembinaan Moral dan Akhlak


Pembinaan ini mengacu pada memberikan nasehat atau pemahaman akan
sikap yang dapat digunakan dalam kehidupan di masyarakat. Karena
mempunyai Moral yang baik akan cepat diterima oleh masyarakat. Karena di
Era Global sekarang banyak Remaja yang kurang pemahaman akan Moral dan
Akhlak. Memberikan Motivasi dan dorongan termasuk langkah-langkah dalam
pembentukan sikap sesorang.
Pembelajaran Kaligrafi
Pembinaan ini dilakukan Untuk memudahkan sesorang dalam menghafal Al-
qur`an karena dalam praktiknya menulis Ayat Al-qur`an secara berulang hingga
tulisannya sesuai qaidah.
6. Pembinaan Hadroh
Pembinaan ini dilaksanakan agar Remaja memahami berbagai Sholawat yang
dapat dinyanyikan dengan menggunakan alat Religi. Dengan begitu memudahkan
Remaja dalam penghafalan Sholawat. serta kegiatan ini bisa dilakukan untuk mengisi
waktu luang,dapat kita pergunakan untuk kegiatan Pengajian.

Setelah kami Melakukan Observasi Peran kami selaku Pembimbing kegiatan Kepemudan
dengan Mengambil Materi Remaja Masjid,untuk Target Program yang kami fokuskan adalah
Pembinaan Kaligrafi dan Tilawatil Qur`an. Karena aktivitas remaja masjid ini belum pernah
mengikuti MTQ di luar Desa. Harapan kami kedepannya bisa membawa Remaja masjid
mengikuti Kaligrafi dan Lomba MTQ
Pembinaan terhadap Remaja Masjid ini memiliki tujuan diantaranya : Mewujudkan
generasi Islam yang memiliki pemahaman Islam yang benar, Membekali generasi muda yang
berkualitas secara moral, amal, ilmu, dan keahlian, Membangun generasi muda yang
memiliki karakteristik Islam yang khas,Menciptakan generasi muda yang berjuang untuk
Islam, Membangun generasi muda yang peduli terhadapnya umatnya.

14
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang lakukan tentang peranan organisasi remaja Masjid Alfathah
dalam membina moral remaja di Desa Nipah Panjang II Kecamatan Nipah Panjang
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat disimpulkan sebagai berikut: Organisasi
remaja masjid `USSILA ALA-TAQWA berpengaruh dan berperan penting dalam
membina moral remaja sebab itu merupakan tujuan utama terbentuk organisasi
tersebut yaitu pembinaan generasi muda Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Pembinaan dilakukan dengan mengikut sertakan seluruh remaja Islam maupun
masyarakat desa dalam kegiatan-kegiatan rutin maupun tahunan yang dilakukan oleh
organisasi remaja masjid`USSILA ALA-TAQWA Desa Nipah Panjang II. Organisasi remaja
Masjid melaksanakan berbagai kegiatan rutin dan tahunan, yaitu sebagai berikut:
pembinaan melalui Tausiyah siraman Rohani ,Marawisan,sehabis mengaji, moral nya
dibentuk melalui arahan Tasuk masalah apa yang sedang dibahas dengan menerapkan
penggunaan prinsip hidup seimbang untuk didunia dan akhirat.
Peranan Organisasi Remaja Masjid bisa dikatakan Pasif Karena, tidak semua Remaja
aktif dalam kegiatan ini. Tetapi bukan berarti Remaja di Desa tidak mau ikut
serta,mereka sangat antusias jika mampunyai waktu luang dari kesibukan mereka
masing-masing . Bukan hanya Remaja yang Antusias dalam kegiatan ini tetapi anak-anak
dan orang dewasa juga ikut hadir meramaikan dan memeberikan semngat dalam
kegiatan tersebut.
Dalam Organisasi ini Remaja turun langsung Membersihkan masjid yang dilaksanakan
setiap malam Jum’at yang bertempatkan di masjid`USSILA ALA-TAQWA Desa Nipah
Panjang II. Dalam kegiatan ini tidak semua anggota Remaja Masjid di ikut sertakan
secara bersama-sama, akan membagi seluruh anggota menjadi berapa kelompok dalam
satu minggunya. Merupakan tugas masing-masing anggota tersebut untuk dapat melibat
remaja muslim yang ada di Desa untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Tujuan
kegiatan ini pertama untuk mengajak remaja muslim memanfaatkan waktunya untuk
melakukan kegiatan yang bersifat positif, kedua untuk memakmurkan kegiatan masjid
Desa Nipah Panjang II sebagai mimbar kegiatan beribadah kepada sang pencipta.
B. Saran
1. Organisasi remaja masjid USSILA ALA-TAQWA Desa Nipah Panjang II, hendaknya
iiiiiimelakukan musyawarah antara seluruh organisasi remaja masjid sebelum
memutuskan untuk melakukan tindakan, agar tidak ada perselisihan dan
kesalahpahaman, salah satunya seperti adanya perbedaan pendapat antar
penggurusnya, harapannya agar kegiatan yang telah direncanakan berjalan dengan
lancar dan baik.
2. Organisasi remaja masjid USSILA ALA-TAQWA Desa Nipah Panjang II agar dapat
iiiiiimemberikan pengarahan dan bimbingan kepada masyarakat terkhusus untuk
remaja Muslim Desa Belabori agar dapat merubah perspektif remaja bahwa organisasi
remaja masjid itu diperuntukan kepada seluruh remaja Islam yang ada di Desa Desa
Nipah Panjang II dengan harapan agar semua remaja Islam memiliki akhlakul karimah
serta bertaqwa kepada Allah SWT.

15

Anda mungkin juga menyukai