UNIVERSITAS TERBUKA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Lokasi Penelitian.....……………………………………………………………............................................................7
B. Jenis Penelitian.................................................................................................................................7
C. Metode Penelitian……………………………………………………………………………............................................7
BAB V Penutup
A. Kesimpulan.............................................................................................................................15
B. Saran.......................................................................................................................................15
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur disampaikan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya
Laporan ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam selalu ditujukan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat-sahabatnya yang telah membuka tabir kegelapan dunia
menjadi terang penuh kenikmatan Allah SWT. Berlatar belakang pada rasa simpati penulis terhadap
kondisi akhlak remaja yang sekarang ini sudah sangat memprihatinkan dan menyedihkan, bagaimana
tidak, banyak orang sekarang yang tidak lagi mengenai bagaimana seharusnya akhlak kita kepada Allah,
yang kita kenal hablum minallah, dan akhlak kita kepada sesama manusia yang kita kenal hablum
minannas, oleh karena itu penulis merasa terpanggil untuk mengadakan penelitian ilmiah secara lebih
mendalam. Untuk itu penulis mengambil tema penelitian "Peranan Ikatan Remaja Masjid dalam
Membentuk Akhlak Remaja di Desa Nipah Panjang II Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung
Jabung TImur" disamping itu penulis laporan ini dalam rangka melengkapi Tugas 1 untuk memperoleh
nilai Materi Pembelajaran Berwawasan UPBJJ-Pokjar Tanjung Jabung Timur, Jambi. Dalam penulisan
laporan ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada agar
berhasil sebagaimana mestinya, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesainya penulisan
laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang selalu membimbing dan mengarahkan
penulis. Untuk itu semua penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan yang
dimiliki. Namun besar harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua
pembaca.
Akhirnya, Hanya Kepada Allah Swt.Penulis memohon dan berserah diri, semoga di limpahkan
hidayah dan taufiq-nya Kepada semua pihak yang membantu.
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan pendidikan agama ini adalah mengisi otak ( knowledge ) mengisi hati ( Value ),
mengisi tagan ( psikhomotorik ) peserta didik, sehingga seseorang bertindak dan berprilaku
sesuai dengan tuntunan agama.
Dalam perkembagan dunia yang semakin komplek dan semakin besar persaingan dalam
berbagai bidang, maka IRMAS harus menyadari bahwa perlu sekali pembinaan terhadap
akhlak remaja. Remaja dalam perkembangan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya lingkungan keluarga dan masyarakat. Peranan remaja masjid sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembang anak menuju remaja , di dalam mempersipakan
generasi mukmin yang soleh dan soleha yang berakhlak mulia, Kehidupan remaja masjid bisa
menjadi contoh remaja lain dan bisa mengajak mereka untuk selalu berbuat baik.
Sesungguhnya kehidupan pemuda atau remaja itu adalah kehidupan yang menentukan
kehidupan berikutnya. Maka apabila seseorang pemuda tumbuh dan berkembang dari
keluarga, lingkungan dan pergaulan yang berahlak mulia dan islami maka barang tentu
nantinya pemuda atau remaja akan berakhlak mulia. Begitupun sebaliknya,namun kita tidak
bisa pungkiri bahwa perkumpulan pemuda atau remaja dalam pergaulannya juga sangat
menentukan pola hidupnya di masyarakat Kita sudah memaklumi bahwa perkumpulan
pemuda itu dapat saja bersifat positif dan negatif. Oleh karena remaja adalah generasi
penerus bagi generasi sebelumnya tentu rawan akan pengaruh Barat yang masuk baik dari
sektor, baik itu dari sektor pendidikan, seni, budaya maupun olahraga, bahkan sektor-sektor
lain yang memungkinkan tumbuh kembangnya akan budaya Barat, maka oleh sebab itu
generasi penerus harus sedapat mimgkin berahlak mulia dan menciptakan kondisi yang baik
bagi likungannya. Oleh karena remaja merupakan komuunitas yang sangat pontesial
masuknya budaya yang tidak Islami ( budaya Barat ) hingga terkadang menyebabkan prilaku
mereka juga tidak baik seperti meninggalkan perintah agama, tidak mengedepankan akhlak
mulia, minum-minuman keras, mencuri, dan hal-hal lain yang senada. Maka jalan yang baik
dan yang bisa ditempuh adalah dengan menyekolahkannya mereka ke lembaga-lembaga
pendidikan Islam. Dalam mengantisipasi masuknya budaya yang menjadi imbas apa yang
mereka dengar, lihat dan saksikan dari pola hidup masyarakat disekelilingnya, seperti
tayangan televisi dan siaran radio serta media-media cetak maupun eiekteronik lainnya.
Maka ikatan remaja masjid, serta orang tua, untuk menuntun mereka kearah yang benar,
berilmu pengetahuan, beijiwa sosial, berakhlak mulia, berkepribadian muslim sesuai dengan
aturan Agama Islam yang mereka anut dengan mengadakan pengajian rutin dan tausiah.
Untuk mengarahkan tingkah laku akhlak remaja maka diperlukan wadah seperti ikatan
remaja masjid. IRMAS sebagai wadah kegitan remaja di masjid memberi suatu bentuk
kegiatan yang sedikit banyaknya merubah pemikiran dan tinggkah laku remaja yang
cenderung mudah dipengaruhi lingkungan dan media massa. Melalui IRMAS remaja
dikenalkan bagaimana membina diri berdasarkan nilai-nilai keislaman, menanamkan sifat
cinta kepada agama, serta tanggimg jawabnya sebagai khalifah fil ardh.
2
Keadaan seperti inilah yang di inginkan kepala desa dan warga desa NIPAH PANJANG II Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, maka kami Kelompok VII langsung melakukan Observasi dan ikut serta dalam
kegiatan Kepemudaan di Desa tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan ikatan remaja masjid dailam membentuk ddilak ikatan remaja masjid `USSILA
iiiiiiALA-TAQWA Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur?
2. faktor apa yang mendukung dan menghambat Pembinaan Moral Remaja Masjid `USSILA ALA-
iiiiiTAQWA?
A . Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikekemukaan,maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pembinaan remaja Masjid `USSILA ALA-TAQWA dalam membina moral
remaja di desa Nipah Panjang II Kecamatan Nipah Panjang.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat bagi Organisasi Remaja
Masjid `USSILA ALA-TAWQA dalam membina moral remaja di Desa Nipah Panjang II
B. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang dapat menambah Khasanah
Keilmuan pendidikan dan sumbangan pemikiran dengan harapan dapat dijadikan bahan
studi banding oleh peneliti lainnya.
2. Praktis
a. Bagi remaja agar dapat meningkatkan kreativitas sosial(berorganisasi)
khusunya dalam ........bidang ilmu agama yang diperpadukan dengan ilmu sosial untuk
mengembangkan ,,,,,,.,watak,sikap,dan perilaku moral ditengah masyarakat yang lebih
baik.
b. Remaja Masjid Diharapkan dapat menjadi informasi dan sebagai motivasi bagi
........organisasi remaja untuk meningkatkan pernannya dalam menanggulangi kenakalan
........remaja.
c. Masyarakat Menambah wawasan dan khazanah pendidikan islam pada
masyarakat iiiiiitentang pentingnya peran organisasi kepemudaan remaja masjid
dalam menanggulangi ,,,,,,,,kenakalan remaja dan meningkatkan partisipasi remaja
dalam kegiatan keagamaan.
d. Bagi penulis untuk menambah pengalaman,pengetahuan,dan bahan pemasukan
dalam ,,,,,,,,pemahaman dan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama masa
perkuliahan.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Usia di bawah 15 tahun adalah terlalu muda, sehingga tingkat pemikiran mereka masih
belum berkembang dengan baik. Sedang usia di atas 25 tahun, sepertinya sudah kurang
layak lagi untuk disebut remaja. Namun, pendapat ini tidak menutup kemungkinan adanya
gagasan yang berbeda.
Ketika para remaja menghadapi problem, dari tingkat kenakalan hingga dekadensi moral
sekalipun, remaja masjid dapat menunjukkan kiprahnya melalui berbagai kegiatan. Jika
paket kegiatan yang di tawarkan menarik perhatian dan simpatik, mereka bisa diajak
mendatangi masjid, mengikuti kegiatan-kegiatan di masjid. Dan jika perlu mengajak mereka
menjadi anggota remaja masjid. Dengan demikian, kiprah remaja masjid akan dirasakan
manfaat dan hasilhasilnya manakala mereka bersungguh- sungguh dan aktif dalam
melakukan berbagai kegiatan, baik dimasjid maupun didalam masyarakatnya. Hal ini
membuktikan bahwa remaja masjid tidak pasif dan eksklusif, peka terhadap problematika
masyarakatnya. Sehingga keberadaannya benar-benar memberi arti dan manfaat bagi
dirinya sendiri, kelompoknya, dan masyarakat. Di samping itu, citra masjid pun akan menjadi
baik dan akan semakin makmur.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Adapun objek yang menjadi penelitian penulis adalah Metode Remaja Masjid `USSILA ALA-
TAQWA Jln.Pujakesuma Parit Jawa Rt.01 Rw.03 Ikatan Remaja Mesjid Desa Nipah Panjang II
Pemerintah Desa beserta pengurus masjid `USSILA ALA-TAQWA ,Penulis memilih Metode remaja
masjid `USSILA ALA-TAQWA dikarenakan mempermudah peneliti untuk menjangkau informasi yang
mendukung dalam penelitian ini, serta peneliti juga tergabung dalam organisasi tersebut, setidaknya
peneliti memahami perkembangan dari remaja masjid tersebut.
penelitian adalah tempat atau lokasi dimana penelitian ini dilakukan. Adapun tempat penelitian
yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu berlokasi di Masjid `USSILA ALA-TAQWA Jln.Pujakesuma
Parit Jawa Rt.01 Rw.03, Nipah Panjang II, Kec.Nipah Panjang.. Sedangkan waktu penelitian secara
keseluruhan penelitian ini dilakukan adalah 6 hari.
B . Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan Ke lompok delapan “Peranan Ikatan Remaja Masjid `USILLA ALA-
TAQWA Dalam Membentuk Akhlak Remaja Di Kelurahan Nipah Panjang II”. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode
observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah bahwa kenakalan remaja merupakan suatu
peniruan atau identifikasi dari gerak-gerak dan tingkah laku orang dewasa. Dengan menanamkan
nilai-nilai agama yang berisikan aqidah, akhlak dan syariah maka secara tidak langsung akan
menimbulkan dampak positif pada remaja di sekitar Masjid.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan metode observasi, interview dan dokumentasi. Hasil pemelitian ini adalah peran organisasi
Remas `USSILA ALA-TAQWA guna merangkul semua kalangan remaja Kauman Kidul untuk
mensuasanakan aktivitas positif dan membentuk akhlak remaja agar terhindar dari akibat pergaulan
negatif dengan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Remaja Masjid dengan konsep kegiatannya
terhadap pemberdayaan remaja dan pemakmuran masjid melalui kegiatan keagamaan, membawa
peranan cukup strategis dalam melaksanakan kegiatan pembinaan kepada remaja.
D. Metode Pengumpulan Data
Data merupakan bahan penting yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan atau
menguji hipotesis dan mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, data dan kualitas data
merupakan pokok penting dalam penelitian karena menentukan kualitas hasil penelitian. Data
diperoleh melalui suatu proses yang disebut pengumpulan data.
Istilah data menunjuk pada ukusran atau observasi aktual tentang hasil dari suatu
investasi survei, atau hasil observasi yang dicatat dan dikumpulkan, baik dalam bentuk angka
ataupun jumlah dan bentuk kata-kata ataupun gambar, disebut data. Adapun sumber data
yang berhubungan dengan penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1. Data Primer Sumber data primer adalah suatu objek atau dokumen original material
mentah dari pelaku yang disebut data “first hand information” data yang
dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi dinamakan data primer.
Individu, kelompok fokus, dan satu kelompok responden secara khusus sering
dijadikan peneliti sebagai sumber data primer. Dimana sumber data primer
diperoleh secara langsung dari pengurus remaja masjid `USSILA ALA-TAQWA
menggunakan teknik wawancara. Jumlah keseluruhan informan yaitu 6 dari
pengurus inti remaja masjid.
2. Data sekunder Sumber data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari
tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian
dilakukan. sumber data sekunder meliputi komentar, interpretasi, atau pembahasan
tentang teori original. Dimana sumber data sekunder diperoleh secara tidak
langsung yaitu dengan melalui observasi atau pengamatan peneliti di lingkungan
sekolah sekitar. Selain itu juga diperoleh melalui dokumentasi berupa data-data
yang didapat dari organisasi remaja masjid DesaNipah Panjang. Selain itu data
tambahan berupa buku dan skripsi yang berhubungan dengan judul penelitian ini.
Pedoman Wawancara
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis mengenai
fenomena-fenomena sosial dengan gejala-gejala untuk kemudian dilakukan pencatatan. Sutomo
hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psiklogis. Dua diantara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. Berdasarkan masalah dalam penelitian ini maka penulis
menggunakan metode observasi berstruktur. Penggunaan metode ini bertujuan untuk
menggambarkan keadaan tempat penelitian, kegiatan yang dilakukan para pelaku serta aktivitas
yang berhubungan dengan pembinaan moral remaja yang tak terungkap dalam metode
wawancara. Dalam penelitian ini penulis mencari data dengan cara datang langsung ke objek
penelitian mengamati dan melihat bagaimana organisasi remaja masjd `USSILA ALA-TAQWA
dalam membina moral remaja serta melihat apa saja yang menjadi kendala bagi remaja masjid
`USSILA ALA-TAQWA dalam membina moral remaja di Desa Nipah Panjang II, kemudian
mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya.
Pedoman Observasi
10
3. Dokumentasi
Menurut Williams terjemah Moleong menjelaskan, bahwa dokumen merupakan
sumber lapangan yang telah tersedia dan berguna untuk memberikan gambaran
mengenai subjek penelitian.
Studi dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen
dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara
intens sehingga mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu
kejadian. Metode dokumentasi merupakan sumber non manusia, sumber ini adalah
sumber relatif murah pengeluaran biaya untuk memperolehnya, merupakan sumber
yang stabil dan akurat sebagai cermin situasi atau kondisi yang sebenarnya serta dapat
dianalisis secara berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan.
Pedoman Dokumentasi
BAB IV
HASIL PENELITIAN/OBSERVASI
Dapat memberikan bekal ilmu dan ahklak pada remaja yang sedang membuka
jati dirinya
Dapat membantu dan berpatisipasi dalam acara besar keagamaan
Dapat membantu menggerakkan remaja untuk meramaikan Masjid dalam
kewajiban sebagai hamba-nya
Mengarjarkan kebiasaan untuk bersih, terutama di masjid.
12
STRATEGI PEMBIMBINGAN
13
Setelah kami Melakukan Observasi Peran kami selaku Pembimbing kegiatan Kepemudan
dengan Mengambil Materi Remaja Masjid,untuk Target Program yang kami fokuskan adalah
Pembinaan Kaligrafi dan Tilawatil Qur`an. Karena aktivitas remaja masjid ini belum pernah
mengikuti MTQ di luar Desa. Harapan kami kedepannya bisa membawa Remaja masjid
mengikuti Kaligrafi dan Lomba MTQ
Pembinaan terhadap Remaja Masjid ini memiliki tujuan diantaranya : Mewujudkan
generasi Islam yang memiliki pemahaman Islam yang benar, Membekali generasi muda yang
berkualitas secara moral, amal, ilmu, dan keahlian, Membangun generasi muda yang
memiliki karakteristik Islam yang khas,Menciptakan generasi muda yang berjuang untuk
Islam, Membangun generasi muda yang peduli terhadapnya umatnya.
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang lakukan tentang peranan organisasi remaja Masjid Alfathah
dalam membina moral remaja di Desa Nipah Panjang II Kecamatan Nipah Panjang
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat disimpulkan sebagai berikut: Organisasi
remaja masjid `USSILA ALA-TAQWA berpengaruh dan berperan penting dalam
membina moral remaja sebab itu merupakan tujuan utama terbentuk organisasi
tersebut yaitu pembinaan generasi muda Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Pembinaan dilakukan dengan mengikut sertakan seluruh remaja Islam maupun
masyarakat desa dalam kegiatan-kegiatan rutin maupun tahunan yang dilakukan oleh
organisasi remaja masjid`USSILA ALA-TAQWA Desa Nipah Panjang II. Organisasi remaja
Masjid melaksanakan berbagai kegiatan rutin dan tahunan, yaitu sebagai berikut:
pembinaan melalui Tausiyah siraman Rohani ,Marawisan,sehabis mengaji, moral nya
dibentuk melalui arahan Tasuk masalah apa yang sedang dibahas dengan menerapkan
penggunaan prinsip hidup seimbang untuk didunia dan akhirat.
Peranan Organisasi Remaja Masjid bisa dikatakan Pasif Karena, tidak semua Remaja
aktif dalam kegiatan ini. Tetapi bukan berarti Remaja di Desa tidak mau ikut
serta,mereka sangat antusias jika mampunyai waktu luang dari kesibukan mereka
masing-masing . Bukan hanya Remaja yang Antusias dalam kegiatan ini tetapi anak-anak
dan orang dewasa juga ikut hadir meramaikan dan memeberikan semngat dalam
kegiatan tersebut.
Dalam Organisasi ini Remaja turun langsung Membersihkan masjid yang dilaksanakan
setiap malam Jum’at yang bertempatkan di masjid`USSILA ALA-TAQWA Desa Nipah
Panjang II. Dalam kegiatan ini tidak semua anggota Remaja Masjid di ikut sertakan
secara bersama-sama, akan membagi seluruh anggota menjadi berapa kelompok dalam
satu minggunya. Merupakan tugas masing-masing anggota tersebut untuk dapat melibat
remaja muslim yang ada di Desa untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Tujuan
kegiatan ini pertama untuk mengajak remaja muslim memanfaatkan waktunya untuk
melakukan kegiatan yang bersifat positif, kedua untuk memakmurkan kegiatan masjid
Desa Nipah Panjang II sebagai mimbar kegiatan beribadah kepada sang pencipta.
B. Saran
1. Organisasi remaja masjid USSILA ALA-TAQWA Desa Nipah Panjang II, hendaknya
iiiiiimelakukan musyawarah antara seluruh organisasi remaja masjid sebelum
memutuskan untuk melakukan tindakan, agar tidak ada perselisihan dan
kesalahpahaman, salah satunya seperti adanya perbedaan pendapat antar
penggurusnya, harapannya agar kegiatan yang telah direncanakan berjalan dengan
lancar dan baik.
2. Organisasi remaja masjid USSILA ALA-TAQWA Desa Nipah Panjang II agar dapat
iiiiiimemberikan pengarahan dan bimbingan kepada masyarakat terkhusus untuk
remaja Muslim Desa Belabori agar dapat merubah perspektif remaja bahwa organisasi
remaja masjid itu diperuntukan kepada seluruh remaja Islam yang ada di Desa Desa
Nipah Panjang II dengan harapan agar semua remaja Islam memiliki akhlakul karimah
serta bertaqwa kepada Allah SWT.
15