Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“STRATEGI MEMBANGUN JARINGAN DAN KEMITRAAN DALAM DAKWAH


ISLAMIAH”

Dosen Pengampu: Prof.Dr.H. Fahrurrozi, MA

Disusun Oleh:

Nurul Hidayati (200305077)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM

2022

i
KATA PENGANTAR

‫الر ِحي ِْم‬


َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ِ‫ــــــــــــــــــم هللا‬
ِ ‫س‬
ْ ِ‫ب‬

Puji syukur kehadirat Allah ta’alaa yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Nabi besar Muhammad ‫ﷺ‬ yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi
rahmat bagi seluruh alam.

Tidak lupa pula rasa terima kasih saya kepada Bapak Prof.Dr.H. Fahrurrozi, MA selaku
dosen pengampu mata kuliah Jaringan dan Mitra Dakwah, kami sangat bersyukur telah dapat
menyelesaikan makalah saya yang berjudul “ Strategi Membangun Jaringan dan Kemitraan
dalam Dakwah Islamiah “ dengan saran dan tunjuk ajar bapak kepada kami dan teman-teman
lainnya.

Akhir kata, kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik
dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya saya di waktu-waktu mendatang.

Mataram, 11 Maret 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3. Tujuan Makalah ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

1.1 Pengertian Jaringan dan Mitra Dakwah ..................................................... 3


1.2 Strategi Membangun Jaringan dan Kemitraan dalam Dakwah Islamiyah .. 5
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki kuantitas penduduk yang sangat
banyak, dapat dilihat dari data penduduk Indonesia sehingga dalam hal ini jumlah penduduk
di Indonesia adalah muslim karena mayoritas beragama Islam. Dengan banyaknya jumlah di
Indoenesia seharusnya membuat Indonesia setidaknya mampu mewujudkan suatu
kesejahteraan masyarakat, namun realitas yang terjadi masalah kemiskinan masih terus
terjadi di Negara ini1.

Dakwah Islamiyah secara umum merupakan suatu usaha untuk mengajak orang lain
untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syariah Islamiyyah yang terlebih dahulu telah
diyakini oleh pendakwah sendiri. Dan dalam hal lain salah satu tujuan dari kegiatan dakwah
ialah membuat seluruh umat manusia merasakan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Namun
jika melihat permasalahan yang terjadi saat ini yaitu kemiskinan yang menjadi permasalahan
utama Negara Indonesia ini, tentu menandakan masih kurangnya usaha kerjasama untuk
mewujudkan tujuan dari dakwah tersebut, hal in tentu membuat kita sebagai umat muslim
harus mulai berbenah diri bahwa kegiatan dakwah sebagai langkah penyebaran nilai-nilai
ajaran Islam belum terlasana secara efektif, hal ini yang kemudian akan berdampak pada
perbaikan sistem dakwah kearah yang lebih baik untuk memberantas atau meminimalisir dari
permasalahan yang terjadi.

Tentu dalam hal ini, membutuhkan kerja sama yang baik dari segala komponen yang
ada dan kerja sama yang baik tersebut tentu menandakan bahwa semuanya telah masuk dan
bergabung dalam suatu jaringan yang memilik satui tujuan yang sama yaitu merasakan
kebahagian di dunia dan akhirat dan hal tersebut merupakan tujuan dakwah. sehingga dalam
hal ini yang menjadi pembahasan selanjutnya adalah bagaimana Strategi Membangun
Jaringan dan Kemitraan dalam Dakwah Islamiah.

1
Abdul Asis Ibrahim, dkk. "Membangun Jaringan Sosial Dalam Penerapan Dakwah di Tengah
Masyarakat." Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2020,hlm. 2.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dipaparkan dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja maksud dari jaringan dan mitra dakwah?
2. Bagaimana Strategi Membangun Jaringan dan Kemitraan dalam Dakwah Islamiah?
1.2 Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui dan memahami maksud dari jaringan dan mitra dakwah.
2. Dapat mengetahui dan memahami berbagai Strategi Membangun Jaringan dan Kemitraan
dalam Dakwah Islamiyah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jaringan dan Mitra Dakwah dalam Perspektif Agama

Agama Islam memerintahkan kepada pengikutnya dalam mengerjakan pekerjaan-


pekerjaan selalu bekerja sama dengan orang lain dan ketika individuindividu bekerja
sama dan memiliki hubungan kemasyarakatan, spirit persatuan yang berhembus dalam
anatomi mereka akan menjaga mereka dari perpecahan, sehingga Islam sangat
memandang penting keikutsertaan dalam masyarakat. Allah Swt dalam al-Quran
berfirman:

Artinya:” Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs Al-Maidah [5]: 2)

Tidak diragukan lagi bahwa di dalam setiap masyarakat, terdapat orang-orang


yang fakir dan miskin, orang-orang yang tidak memiliki kemampuan bekerja dan
pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan memperhatikan
bahwa menurut sudut pandang agama Islam, semua manusia adalah makhluk Allah Swt
dan semua kekayaan pada dasarnya kepunyaan-Nya, maka kebutuhan-kebutuhan individu
ini harus dipenuhi dalam batasan yang memungkinkan dan dapat diterima. Masalah ini
membuktikan betapa pentingnya menjalin kerja sama dengan sesama individu dalam
masyarakat.

Oleh karena itu, Islam lebih mengedepankan pekerjaan yang dilakukan secara
bersama-sama daripada yang dilakukan secara individu. Pekerjaan yang dilakukan
bersama-sama memiliki kepastian dan kekuatan lebih dan karena kekuatan individu
terkumpul maka akan tercipta kekuatan besar sehingga pekerjaanpekerjaan yang susah
akan menjadi mudah. Bantuan dan partisipasi aktif dan tulus dalam pekerjaan yang baik
dan memiliki kegunaan dalam masyarakat wajib bagi setiap Mukmin. Seseorang yang
tidak peka terhadap kemajuan kaum Muslimin, walaupun hanya seorang Muslim saja,
dan hanya memikirkan dirinya sendiri saja, maka sejatinya ia tidak mengindahkan
maksud ayat yang menekankan adanya tolong menolong antara manusia yang satu

3
dengan yang lainnya. Tentu saja, maksud ayat tersebut bukan berarti seseorang dengan
penilaiannya sendiri turut campur tangan dalam urusan kaum muslimin, karena urusan
kaum muslimin berada di tangan hakim Islami. Apabila setiap orang memaksakan
akidahnya sendiri dan setiap mereka berpikir kemaslahatan dan ingin memaksakan
kehendaknya, maka akan terjadi kekacauan2.

Perlu diperhatikan bahwa kerja sama dan saling tolong menolong dalam
masyarakat tidak hanya terbatas pada pemberian uang dan sedekah kepada para fakir dan
miskin, namun merupakan suatu ajaran asli yang bersifat global dan sangat luas,
mencakup persoalan kemasyarakatan, hak-hak, akhlak dan lainnya. Sebagai contoh
bekerja sama dengan lembaga-lembaga tertentu untuk menyiapkan pernikahan dan
pembentukan keluarga bagi para pemuda dan pemudi merupakan salah satu contoh nyata
dalam kerja sama kemasyarakatan.

Berdasarkan dari penyampaian diatas maka dalam sebuah jaringan sosial


memiliki sebuah hubungan yang teratur dan tentunya seluruhnya memiliki keterkaitan
baik individu dan individu, individu dan kelompok maupun kelompok dan kelompok.
Jaringan sosial yang dibangun dengan rapi dapat berefek pada sebuah pola kerja yang
terstruktur sehingga jika satu komponen yang terlepas dapat berdampak pola kerjanya.
Hal tersebut yang membuat kita harus terus menjaga jaringan yang telah dibangun agar
komponen-komponen yang ada dalam jaringan tersebut saling mendukung/menopang
satu dan lainnya.

Sehingga membangun sebuah jaringan sosial sebagai langkah dalam berdakwah


sangat berefek pada terwujudnya tujuan dakwah. Dikarenakan segala komponen baik
individu maupun kelompok memiliki sebuah keterkaitan satu dan lainnya untuk
menyebarkan nilai-nilai Islam dan mewujudkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin
di tengah masyarakat, sehingga Islam tidak hanya dipandang sebagai ajaran yang
spiritualitas saja melainkan agama Islam hadir sebagai solusi untuk segala permasalahan
yang terjadi dimuka bumi ini

2
Chaira SaidahYusrie. "Implementasi Networking and Cooperative Dalam Dunia Pendidikan:
Tinjauan Perspektif Agama, Psikologi, Sosial ." Jurnal Dirosah islamiyah, 2020,hlm. 146.

4
2.2 Strategi Membangun Jaringan dan Kemitraan dalam Dakwah Islamiyah

Dari pemaparan yang telah di atas tentang dakwah Islamiyah dan jaringan sosial,
dapat kita pahami bahwa manfaat membangun sebuah jaringan sosial sangat membantu
untuk mengefektifkan kegiatan dakwah Islamiyah. Sehingga perlu adanya sebuah konsep
yang dapat digunakan sebagai langkah strategis untuk melaksanakannya.

Beberapa hal yang harus dilakukan sebagai awal membentuk jaringan sosial adalah
sebagai berikut:

1. Menetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan sangatlah penting agar apapun yang dilakukan dapat terukur
dan jelas, tujuan yang telah ditetapkan tentu akan membuat pola gerakan untuk
membangun sebuah jaringan sosial akan semakin jelas terarah dan dalam hal ini tujuan
dari membangun jaringan sosial adalah dakwah Islamiyah.
2. Melakukan Pendataan

Proses ini harus dilakukan untuk mendata individu maupun kelompok yang
sekiranya memiliki tujuan yang sama. Bukan hanya itu dalam proses pendataan ini harus
secara detail mendata segala sesuatu yang ada dalam target, baik dari kondisi sosialnya,
budayanya, dan sebagainya sesuai yang diinginkan.

3. Peningkatan Kualitas

Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sosial sehingga kita harus menambah
wawasan kita tentang komunikasi yang baik dan benar, hal ini disebabkan setiap orang
maupun kelompok memiliki pola komunikasi yang berbeda sehingga dengan menambah
wawasan tentang komunikasi, pola interaksi dengan siapa saja akan lebih mudah dan aman.
Karena seringkali kebanyakan orang gagal dalam hal ini, contohnya si A berasal dari sebuah
tempat yang memilliki karakter keras dan memiliki nada suara yang tinggi dan si B berasal
dari sebuah tempat yang memiliki karakter halus dan lembut, jika si A ingin membangun
sebuah jaringan sosial yang baik dengan si B tentu dia harus paham tentang karakter si B
begitupun sebaliknya, sehingga interaksi yang dilakukan akan terasa nyaman dan hal ini
tentu akan mempermudah si A untuk terus menjalin komunikasi dengan si B.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa Inti dari dakwah adalah mengajak seluruh umat
manusia agar kembali ke jalan yang benar dan baik dan tentunya hal tersebut ada dalam
Islam. Dan dalam menerapkan dakwah Islamiyah ini harus adanya sebuah jaringan sosial
yang dibangun dengan rapi, karena Jaringan sosial yang dibangun dengar rapi dapat
berefek pada sebuah pola kerja yang terstruktur sehingga jika satu komponen yang
terlepas dapat berdampak pola kerjanya.

Hal inilah yang membuat kita harus terus menjaga jaringan yang telah dibangun
agar komponen-komponen yang ada dalam jaringan tersebut saling
mendukung/menopang satu dan lainnya. Ketika jaringan tersebut dibangun secara rapi
maka akan berefek pada kelancaran dakwah. Islamiyah dan ini menjadi jalan untuk
mewujudkan dan membenarkan bahwa Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam

6
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Asis Ibrahim, dkk. "Membangun Jaringan Sosial Dalam Penerapan Dakwah di Tengah
Masyarakat." Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2020: 2.

Chaira SaidahYusrie. "Implementasi Networking and Cooperative Dalam Dunia Pendidikan:


Tinjauan Perspektif Agama, Psikologi, Sosial ." Dirosah islamiyah, 2020: 146.

Anda mungkin juga menyukai