MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Ilmu Hadis
DISUSUN OLEH :
SITI MUNIRAH AULIA
NIM : 90100123102
OKTAPIANA
NIM : 90100123116
UHRAYANTI
NIM : 90100123119
2023
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan kemampuan yang kami miliki. Shalawat beserta salam tak lupa pula kita
hadiahkan kepada Rasulullah SAW beserta seluruh keluarga beserta sahabat Beliau. Berkat
jasa Beliaulah pada saat ini kita masih dapat menghirup udara segar dari alam semesta.
Selanjutnya terima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad Sabir Maidin, M.Ag. selaku
dosen pembimbing dalam mata kuliah ini yang telah memberi kami kesempatan untuk
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena kami juga masih dalam proses
pembelajaran. Dan kami berharap kritik ataupun saran demi memperbaiki tulisan dalam
makalah ini. Kami hanya mampu mengucapkan banyak terima kasih dan berdoa semoga
Allah membalas jasa Bapak Pembimbing dan memperoleh ridha dari Allah SWT.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 15
B. Saran .......................................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekarang lebih senang meniru budaya barat yang bertolak belakang dengan budaya timur .
Hal ini disebabkan oleh para remaja yang bergaul dengan orang-orang yang kurang baik .
Perkembangan informasi dan komunikasi saat ini juga merupakan sebab pergaulan remaja
yang buruk.
Islam adalah agama yang baik dan adil, sesungguhnya Islam itu memberi
perhatian terhadap remaja sekarang yang terus berubah. remaja adalah penerus orang
tua,agama,dan juga sebagai insan muslim yang berakhlak karimah . Namun , remaja saat
ini sudah tidak berpegang pada ajaran agama Islam terutama etika pergaulan yang
semakin menyimpang.
Oleh karena itu penulis membuat makalah ini untuk memberikan pengetahuan dan
penjelasan tentang etika pergaulan yang sesuai dengan ajaran Islam. Yang perlu dicermati
adalah bagaimana seorang remaja itu bergaul, dengan siapa, dan apa saja dampak
B. Rumusan Masalah
4
5. Bagaimana cara menjaga pergaulan dalam Islam?
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pergaulan
1. Pengertian Pergaulan
Pergaulan berasal dari kata gaul. Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan
dikalangan kebanyakan remaja saat ini. Gaul menurut dimensi remaja-remaja yang
katanya modern itu adalah ikut dalam trend, mode, dan hal lain yang berhubungan
dengan keglamoran hidup. Harus masuk ke dalam geng-geng, sering nongkrong dan
bepergian di berbagai tempat seperti mall, tempat wisata, game center dan lain-lain.
Yang mana pada akhirnya, gaul dimensi remaja akan menimbulkan budaya
konsumtif.
pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur dan
bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena dapat membawa perubahan yang
saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak
negatif yang diakibatkan oleh perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya
Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari
istilah pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan
bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan
6
Tidak ada makhluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya
diciptakan Allah berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda.
Begitu halnya dengan manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri,
sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika
nantinya dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter,
Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang
wajar, sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan
adil. Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan
menjadi hal yang besar. Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita
(QS.Al_Hujurat[49]:13)
Perbedaan bangsa, suku, bahasa, adat, dan kebiasaan menjadi satu paket ketika
Allah menciptakan manusia, sehingga manusia dapat saling mengenal satu sama
lainnya. Sekali lagi tak ada yang dapat membedakan kecuali ketakwaannya.
1. Ta’aruf.(mengenal)
Apa jadinya ketika seseorang tidak mengenal orang lain? Mungkinkah mereka
akan saling menyapa? Mungkinkah mereka akan saling menolong, membantu, atau
Begitulah, ternyata ta’aruf atau saling mengenal menjadi suatu yang wajib ketika kita
akan melangkah keluar untuk bersosialisasi dengan orang lain. Dengan ta’aruf kita
7
dapat membedakan sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter, dan semua ciri khas
2. Tafahum (memahami)
Langkah kedua yang harus kita lakukan ketika kita bergaul dengan orang lain.
Setelah kita mengenal seseorang pastikan kita tahu juga semua yang ia sukai dan yang
ia benci. Inilah bagian terpenting dalam pergaulan. Dengan memahami kita dapat
memilah dan memilih siapa yang harus menjadi teman bergaul kita dan siapa yang
harus kita jauhi, karena mungkin sifatnya jahat. Sebab, agama kita akan sangat
Setelah mengenal dan memahami, rasanya ada yang kurang jika belum
tumbuh sikap ta’awun. Karena inilah sesungguhnya yang akan menumbuhkan rasa
cinta pada diri seseorang kepada kita. Bahkan Islam sangat menganjurkan kepada
ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Rasullulloh SAW telah
mengatakan bahwa bukan termasuk umatnya orang yang tidak peduli dengan urusan
Ta’aruf, tafahum , dan ta’awun telah menjadi bagian penting yang harus kita
lakukan. Tapi, semua itu tidak akan ada artinya jika dasarnya bukan ikhlas karena
Allah. Ikhlas harus menjadi sesuatu yang utama, termasuk ketika kita mengenal,
dari itu yaitu, untuk menyelamatkan peradaban manusia. Berduaan dengan lawan
jenis merupakan salah satu langkah awal terhadap terjadinya fitnah. Dengan
8
demikian, larangan perbuatan tersebut, sebenarnya sebagai langkah preventif agar
tidak melanggar norma-norma hukum yang telah ditetapkan oleh agama dan yang
Penjelasan hadist di atas bahwa bagi lawan jenis dilarang untuk berdua
(khalwah), kecuali sudah halal. Istilah pacaran, di zaman sekarang tidak heran banyak
sekali dari kalangan laki-laki dan perempuan melakukan itu, dengan alasan hak asasi
manusia atau kebebasan serta alasan mengikuti perkembangan zaman, jika tidak
berpacaran dianggap tidak gaul atau ketinggalan zaman. Padahal ini benar-benar telah
melanggar syariat islam dan ini sudah disinggung dari Rasulullah SAW, karena
perkembangan zaman dan hiruk pikuknya lingkungan, maka hilanglah karakter islam
dari para pemuda di era modern ini. Jadi, hadits ini berlaku untuk zaman sekarang
bukan hanya zaman Rasulullah saja, maka dari sebagai pemuda muslim tidak boleh
terlena dari perkembangan zaman dan harus menjaga batas antara lawan jenis,
Di zaman modern ini telah kita lihat banyak sekali kursi-kursi khusus di
memperindah dan menjadi tempat peristirahatan para pejalan, baik pejalan kaki atau
pengendara. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan terjadinya sesuatu yg tidak
diinginkan. Maka dari itu, jauh sebelumnya Rasulullah telah memperingati para
sahabat kala itu agar tidak nongkrong di pinggir jalan. Banyak para sahabat yg
9
bertanya, mengapa tidak boleh padahal itu adalah tempat kita berkumpul dan lain
sebagainya.
"Dari Abu Said Al-Khudry r.a. Rasulullah SAW. bersabda, Kami semua harus
larangan tersebut karena hanya itu tempat untuk mengobrol, berilah hak
jalan." Mereka bertanya, "Apakah hak jalan itu?" Nabi bersabda, "Menjaga
Rasulullah SAW dalam hadits ini telah melarang para sahabat untuk duduk di
pinggir jalan, baik di kursi-kursi khusus, di atas pohon, di trotoar, dan lain sebagainya.
Karena ini adalah sebuah kekhawatiran yang berkaitan dengan adab, khawatir
Dalam hal ini Rasulullah bukan melarang, melainkan ada larangan tertentu
yang tidak boleh dilakukan oleh seorang muslim. Berikut ini larangan yang tidak
Hal itu tidak mungkin dapat dihindari bagi mereka yang sedang duduk dipinggir
jalan. Ini karena akan banyak sekali orang yang lewat, dari berbagai uisa dan
berbagai tipe. Maka bagi para lelaki jangalah memandang dengan sengaja kepada
para wanita yang bukan muhrim dengan pandanagan syahwat. Begitu pula, tidak
boleh memandang dengan pandangan sinis atau iri kepada siapa saja yang lewat.
b. Tidak menyakiti
10
Tidak boleh menyakiti orang-orang yang lewat, dengan lisan, tangan, kaki, dan
tangan misalnya melempar dengan batu-batu kesil atau benda apa saja yang akan
menyebabkan orang lewatsakit dan tersinggung, tidak memercikkan air, dan lain-
lain yang akan menyakiti orang yang lewat atau menyinggung perasaannya.
c. Menjawab Salam
Oleh karena itu, jika ada yang mengucapkan salam ketika duduk dijalan, hukum
menjawabnya adalah wajib. Untuk lebih jelas tentang salam ini, akan dibahas di
bawah.
Apabila sedang duduk di jalan kemudian melihat ada orang yang berjalan dengan
sombong atau sambil mabuk atau memakai kendaraan dengan ngebut, dan lain-
lain, diwajibkan menegurnya atau memberinya nasihat dengan cara yang bijak.
Jika tidak mampu, karena kurang memiliki kekuatan untuk itu, doakanlah dalam
3. Menyebarluaskan salam
sesama. Salam adalah amalan sunnah berpahala besar. Hukum menyebarkan salam ialah
sunnah, sementara menjawabnya wajib. Salam adalah media untuk saling bertegur sapa
Dijelaskan dalam buku Syarah Hisnul Muslim oleh Syaikh Majdi Abdul Wahab Al-
Ahmad, ada sebuah hadits yang menganjurkan kaum muslimin untuk menyebarkan
11
"Kalian tidak akan masuk surga sebelum beriman, dan kalian tidaklah beriman sebelum
saling menyayangi. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang kalau kalian kerjakan
niscaya kalian akan saling sayang menyayangi? Yaitu sebar luaskan salam di antara
kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan hokum syara', serta memenuhi segala
hak yang berhak mendapatkannya masing-masing menurut kadarnya. berikut adalah tata
sehari-hari adalah memahami dan menerapkan etika atau tata cara bergaul dengan
orang tuanya. Adapun yang dimaksud dengan orang tua, dapat dipaharni dalani
a. Orang tua kandung, yakni orang yang telah melahirkan dan mengurus serta
b. Orang tua yang telah menikahkan anaknya dan menyerahkan anak yang telah
pilihan anaknya dan disetujuinya. Orang tua ini, lazim disebut dengan
“mertua”.
c. Orang tua yang telah mengajarkan suatu ilmu, sehingga kita mengerti, dan
“guru/dosen” kita.
12
Islam tidak menyebutkan jenis-jenis perbuatan baik kepada kedua orangtua secara
rinci, sebab berbuat baik kepada kedua orang tua bukan merupakan perbuatan
yang dibatasi beberapa batasan dan rincian. Kewajiban berbuat baik kepada kedua
Dalam pergaulan sosial, kita dituntut untuk menjunjung tinggi hak dan kewajiban
masing-masing, termasuk dalam pergaulan dengan orang yang lebih tinggi atau
lebih tua dari kita. orang yang lebih tinggi dari kita, dapat dikategorikan menjadi 3
b. Orang yang ilmu, wawasan, dan pemikirannya lebih tinggi, sekali pun bisa
c. Orang yang harta dan kedudukannya lebih tinggi dan lebih banyak.
Dalam pergaulan sosial dengan mereka, hendaklah kita bersikap wajar dan
mereka keliru dan berbuat kejahatan, dengan cara-cara yang lebih baik.
Bergaul dengan sesama atau teman sebaya, baik dalam umur, pendidikan,
Mungkin saja terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti terjadi salah pengertian
(mis understanding) atau bahkan ada teman yang zaim terhadap kita serta suka
terbaik yang kita miliki. Jika ada yang berbuat salah, hendaklah kita segera
13
memaafkan kesalahannya sekalipun orang yang berbuat salah tidak meminta
maaf. Begitu juga apabila kita berbuat kesalahan atau kekeliruan, hendaklah kita
segera meminta maaf kepada orang yang kita sakiti, baik disengaja maupun tidak
disengaja. Perkara orang itu memaafkan kita atau tidak, itu bukan urusan kita.
Pergaulan yang baik dengan lawan jenis. hendaklah tidak didasarkan pada
nafsu (syahwat) yang dapat menjerumuskan pada pergaulan bebas yang dilarang
agama. Inilah yang tidak dikehendaki dalam Islam. Islam sangat memperhatikan
perempuan.
senantiasa saling menjaga diri, menghormati dan menghargai atas dasar kasih
sayang yang tulus karena Allah, bukan karena derajat, pangkat, harta, keturunan,
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas jelaslah bagi kita bahwa pria dan wanita memang harus
menjaga batasan dalam pergaulan. Dengan begitu akan terhindarlah hal-hal yang tidak
oleh sebagian orang. Karena itu menjadi tanggung jawab kita menasihati mereka dengan
baik. Tentu saja ini harus kita awali dari diri kita masing-masing. Islam mempunyai
aturan-aturan dalam lingkup pergaulan antar pemuda- pemudi. Islam melarang sesuatu
yang dapat menyebabkan zina atau berdekatan dengan zina. Semua perbuatan pasti akan
B. Saran
Pergaulan dan persahabatan yang baik tidak sampai putus karena permasalahan
yang tidak prinsip dan sepele atau karena informasi negatif yang belum jelas
kebenarannya terhadap sahabat kita. Sebab sebagai sahabat sesama muslim mempunyai
kewajiban terhadap saudaranya untuk saling tolong menolong. Allah SWT berfirman :
“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa dan jangan saling menolong
dalam perbuatan dosa dan permusuhan”. (Q.S. Al-Maidah : 2). Dan dalam kehidupan
sehari – hari seharusnya kita menjadikan Al – Qur’an dan Assunah sebagai pegangan
15
DAFTAR PUSTAKA
M.ag,MateriHadists,Jakarta:BadarJayaOffset,2007
KaharMunsyur,BulughulMaram,Jakarta:PT.RinekaCipta,cet.3,hal.225
1,2010
RachmatSyafe'I,AlHadits(Aqidah,Akhlaq,SosialdanHukum),Jakarta:PT.P
ustakaSetia,2003,h.217
RachmatSyafe'I,AlHadits(Aqidah,Akhlaq,SosialdanHukum),Jakarta:PT.P
ustakaSetia,2003
16