Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKHLAK SOSIAL

DISUSUN OLEH:

Ahmad Suhaimi (20020002)


Andiko Ajis Saputra (20020004)
Rizky Melinia (20020024)
Triara Juniara (20020030)
Zakiah Ikhwan (20020032)

Dosen Pengampu: Markinis,S.Ag.,M.Pd.I


Prodi: DIII Keperawatan

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
kerunia-Nya kepada penulis . Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna menyelesaikan
tugas Mata Kuliah dari Dosen .

Dalam memyelesaikan makalah ini penulis menyadari banyak kekurangan baik dari segi penyusunan
ataupun dari segi materi . Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, dan semoga apa yang kita perbuat mendapat
Ridho dari Allah SWT .

Wassalamu’allaikum Wr.Wb

Palemban
g, 24 Palembang 2021

P
enulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................

B. Rumusan Masalah.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pandangan Islam Tentang Kehidupan Sosial.......................................

B. Masyarakat Dambaan Islam.................................................................

C. Toleransi Inter Dan Antar Umat Beragama Dalam Islam...................

D. Pandangan Islam Terhadap Beberapa Persoalan :

Kemiskinan, Kebodohan, dan Pengangguran......................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................

B. Saran.....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhlak secara etimologi, menurut pendekatan etimologi, perkataan “Akhlak” berasal dari bahasa Arab
jama dari bentuk mufradnya “khuluqun” yang menurut logat diartikan sebagai budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalkun
yang berarti kejadian, serta erat hubungan khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang
diciptakan. Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka
kebiasaannya itu disebut akhlak.

Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan,
bawaan dan kebiasaan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam
kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang
terdapat didalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah,sehingga ia mampu membedakan mana yang baik
dan buruk, mana yang bermanfaat dan tidak.

Diantara banyak sekali jenis tata kelakuan kita, semuanaya adalah akhlak yang mencerminkan kita. Baik
buruknya kita bisa terlihat dalam akhlak yang selalu kita gunakan dalam sendi-sendi kehidupan kita.
Untuk itulah kita perlu dan sangatlah butuh untuk mengatur segala bentuk tatanan akhlak kita sebagai
muslim yang baik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pandangan islam tentang kehidupan sosial ?

2. Bagaiman masyarakat dambaan islam ?

3. Bagaimana toleransi inter dan antar umat beragama dalam Islam?

4. Sebutkan prinsip-prinsip islam dalam mewujudkan kesejahteraan sosial?

5. Bagaimana pandangan islam terhadap beberapa persoalan seperti kemiskinan, kebodohan dan
pengangguran?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pandangan Islam Tentang Kehidupan Sosial

Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang
mudah dilakukan, tanpa banyak pertimbangan atau pemikiran. Dan akhlak sosial islami adalah suatu
perilaku atau suatu perangai yang baik dalam pandangan islam, baik akhlak kepada Allah SWT maupun
akhlak kepada manusia.

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia memiliki rasa saling ketergantungan
antara yang satu dengan yang lain sehingga mereka pun saling berinteraksi agar dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup berdampingan dengan manusia yang lain.
Manusia tidak dapat menjalani hidupnya secara individual. Manusia adalah makhluk sosial yang dalam
kehidupannya tidak dapat terlepas dari interaksi, sosialisasi, dan komunikasi yang pada akhirnya
membentuk sebuah kelompok.

8 akhlak sosial islami sbb:

1. Saling menyayangi

2. Beramal saleh

3. Saling menghormati

4. Berlaku adil

5. Menjaga persaudaraan

6. Berani membela kebenaran

7. Tolong menolong

8. Musyawarah

B. Pandangan islam tentang kehidupan sosial antara lain sbb:

Islam mengajarkan agar setiap muslim menjalin persaudaraan dan kebaikan dengan sesama seperti
dengan tetangga maupun anggota masyarakat lainnya masing - masing dengan memelihara dan
kehormatan baik dengan sesama muslim maupun dengan non-muslim, dalam hubungan ketetanggaan
bahkan Islam memberikan perhatian sampai ke area 40 rumah yang dikategorikan sebagai tetangga yang
harus dipelihara hak-haknya. Seperti yang dinyatakan pada surat Al hujuraat ayat 10

Q.S. Al hujuraat : 10)

10. Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan)
antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Dalam bertetangga dengan yang berlainan agama juga diajarkan untuk bersikap baik dan adil, mereka
berhak memperoleh hak-hak dan kehormatan sebagai tetangga, memberi makanan yang halal dan boleh
pula menerima makanan dari mereka berupa makanan yang halal, dan memelihara toleransin sesuai
dengan prinsip-prinsi yang diajarkan oleh Agama Islam.

Dalam hubungan-hubungan sosial yang lebih luas setiap orang baik sebagai individu, keluarga maupun
jama'ah (warga) dan jam'iyyah (organisasi) haruslah menunjukkan sikap-sikap sosial yang didasarkan
kehormatan manusia memupuk persaudaraan dan kesatuan kemanusiaan, mewujudkan kerjasama umat
manusia menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin, memupuk jiwa toleransi, menghormati kebebasan
orang lain, menegakkan budi baik, menegakkan amanat dan keadilan, perlakuan yang sama, menepati
janji, menanamkan kasih sayang dan mencegah kerusakan, menjadikan masyarakat yang shalih dan
utama, bertanggung jawab atas baik dan buruknya masyarakat dengan melakukan amar makruf dan nahi
munkar.

C. Toleransi Inter Dan Antar Umat Beragama Dalam Islam

Pengertian Toleransi

toleransi yaitu bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian
(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan
pendiriannya.

Jadi, toleransi beragama adalah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak mengganggu dan tidak
melecehkan agama atau sistem keyakinan dan ibadah penganut agama-agama lain.

Ø Karakteristik Toleransi
Toleransi menurut Syekh Salim bin Hilali memiliki karakteristik sebagai berikut:

o Kerelaan hati karena kemuliaan dan kedermawanan

o Kelapangan dada karena kebersihan dan ketaqwaan

o Kelemahlembutan karena kemudahan

o Muka yang ceria karena kegembiraan

o Rendah diri dihadapan kaum muslimin bukan karena kehinaan

o Mudah dalam berhubungan sosial (mu'amalah) tanpa penipuan dan kelalaian

o Terikat dan tunduk kepada agama Allah Subhanahu wa Ta'ala tanpa ada rasa keberatan.

Ø Toleransi Dalam Islam

Kaidah toleransi dalam Islam berasal dari ayat Al-Qur'an firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 13:

Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.

tata cara peribadatannya dan memberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinan agama masing-
masing Bahkan Islam melarang penganutnya mencela tuhan-tuhan dalam agama manapun. Maka kata
tasamuh atau toleransi dalam Islam bukanlah “barang baru”, tetapi sudah diaplikasikan dalam kehidupan
sejak agama Islam itu lahir.

Toleransi Sesama Muslim

Dalam firman Allah SWT QS. Al-Hujurat ayat 10

Artinya: “Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”.

Sikap toleransi dimulai dengan cara membangun kebersamaan atau keharmonisan dan menyadari adanya
perbedaan. Dan menyadari pula bahwa kita semua adalah bersaudara. Maka akan timbul rasa kasih
sayang, saling pengertian .
Toleransi Antar Umat Beragama

Sikap toleransi antar umat beragama bisa dimulai dari hidup bertetangga baik dengan tetangga yang
seiman dengan kita atau tidak. Sikap toleransi itu direfleksikan dengan cara saling menghormati, saling
memuliakan dan saling tolong-menolong.

Contoh toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain, yaitu:

o Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.

o Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan.

§ Adapun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:

o Merasa senasib sepenanggungan.

o Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme.

o Mengakui dan menghargai hak asasi manusia.

o Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.

o Menghindari Terjadinya Perpecaha

o Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan

D. Pandangan Islam Terhadap Beberapa Persoalan: Kemiskinan, Kebodohan, dan


Pengangguran

a Pandangan Islam Terhadap Kemiskinan

Kemiskinan adalah salah satu sebab kemunduran dan kehancuran suatu bangsa. Bahkan Islam
memandang kemiskinan merupakan suatu ancaman dari setan. Allah Swt.. berfirman:

َ َ‫ال َّش ْيطَانُ يَ ِع ُد ُك ُم ْالف‬


‫ق‬
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan (QS. Al-Baqarah [2]: 268)

. Sedangkan Miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai apa-apa. Karena itulah dalam
pembahasan selanjutnya, kedua istilah tersebut dilebur dalam satu istilah yaitu miskin, dengan pengertian
orang-orang yang tidak mempunyai kecukupan harta untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, berupa
pangan, sandang dan papan. Kemiskinan.

Cara Islam Mengatasi Kemiskinan

Allah Swt. sesungguhnya telah menciptakan manusia, sekaligus menyediakan sarana-sarana untuk
memenuhi kebutuhannya. Bahkan tidak hanya manusia; seluruh makhluk yang telah, sedang, dan akan
diciptakan, pasti Allah menyediakan rizki baginya. Tidaklah mungkin, Allah menciptakan berbagai
makhluk, lalu membiarkan begitu saja tanpa menyediakan rizki bagi mereka. Allah Swt. berfirman:

‫هللاُ الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ثُ َّم َرزَ قَ ُك ْم‬

Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberikan rizki.(QS. ar-Rum [30]: 40)

ِ ْ‫َو َما ِم ْن دَابَّ ٍة فِي ْاألَر‬


‫ض إِالَّ َعلَى هللاِ ِر ْزقُهَا‬
Tidak ada satu binatang melata pun di bumi, melainkan Allah yang memberi rizkinya. (QS. Hud [11]: 6)

Islam adalah sistem hidup yang shahih. Islam memiliki cara yang khas dalam menyelesaikan masalah
kemiskinan. Syariat Islam memiliki banyak hukum yang berkaitan dengan pemecahan masalah
kemiskinan; baik kemiskinan alamiyah, kultural, maupun sruktural.

Jaminan Pemenuhan Kebutuhan Primer


Pengaturan Kepemilikan
Penyediaan Lapangan Kerja
Penyediaan Layanan Pendidikan
B. Pandangan Islam terhadap Kebodohan

Bodoh di sini tidak dapat memahami agama Islam bukan karena IQ rendah, namun karena seseorang
tidak mau menggali ilmu agama yang dapat menguatkan imannya. Bisa juga karena belum sampainya
hidayah Allah kepadanya.

a. Solusi Islam Mengatasi Kebodohan

Semoga umat Islam cepat sadar dari keadaan dan penyakit yang berbahaya dan mengerikan ini untuk
kemudian meraih kehidupan yang diridhoi Allah SWT.Segala penyakit mempunyai penawarnya. Ada
beberapa hal yang bisa dilakukan ketika kita ingin menghindari atau ingin menyembuhkan kebodohan
dalam diri yakni dengan :

b.Menuntut Ilmu dan Banyak Bertanya

Jalan terbaik untuk menghilangkan keadaan bodoh adalah mempelajari ilmu-ilmu yang bermanfaat.
Karena kebodohan adalah penyakit hati yang tidak ada obatnya kecuali dengan ilmu, sebagaimana sabda
Rasulullah SAW “Tidak lain obatnya kebodohan selain bertanya“ (HR Ibnu Majjah dan Ahmad).

c. Menjadikan Al quran sebagai Obat

Oleh karena itu Allah SWT menurunkan Quran sebagai obat bagi segala penyakit hati, sebagaimana
firman Allah SWT :“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-panyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman” (QS Yunus 10:57) Al Quran tak lain adalah dokter yang kita butuhkan yaitu dokter hati.
c. Pandangan Islam Tentang Pengangguran

Seseorang yang memilih untuk menganggur padahal dia pada dasarnya adalah orang yang mampu untuk
bekerja, namun pada kenyataanya dia memilih untuk berpangku tangan dan bermalas-malasan hingga
menjadi beban bagi orang lain. Dia memilih hancur dengan potensi yang dimilki dibandingkan
menggunakannya untuk bekerja . Dia tidak pernah mengusahakan suatu pekerjaan dan mempunyai
pribadi yang lemah hingga menjadi “ sampah masyarakat”.

a. Dampak Bagi Pengangguran

1). Dampak buruk pengangguran bagi individu:

a). secara ekonomi tidak memiliki pemasukan ataupun penghasilan.

b). secara kesehatan akan mengurangi gerak tubuh

c). secara kejiwaan seseorang akan hidup dalam kekosongan waktu dan

akan menimbulkan perasaan dengki dan iri terhadap keberhasilan orang

lain

d). dampak buruk pengangguran bagi kehidupan keluargannya.`

2). Dampak buruk pengangguran bagi masyarakat sekitarnya:

a). perkembangan ekonomi akan terhambat karena dalam masyarakat terdapat

kerusakan dan kekurangan daya produksi

b). dampak terhadap interaksi sosial dimana seseorang yang pengangguran akan

merasa kehilangan semua kemampuannya dan akan selalu merasa pesimis dalam

hidupnya

c). dampak terhadap moralitas dalam masyarakat yaitu munculnya kecenderungan

atau indikasi untuk berbuat kriminalitas karena seseorang yang menganggur pada

umumnya akan memiliki banyak kekosongan dan kekhawatiran.

b. Kebijakan yang Perlu Lakukan


Islam telah memperingatkan agar umatnya jangan sampai ada yang menganggur dan terpeleset kejurang
kemiskinan, karena ditakutkan dengan kemiskinan tersebut seseorang akan berbuat apa saja termasuk
yang merugikan orang lain demi terpenuhinya kebutuhan pribadinya.

Walaupun Allah telah berjanji akan menaggung rizqi kita semua, namun hal itu bukan berarti tanpa ada
persyaratan yang perlu untuk dipenuhi. Syarat yang paling utama adalah kita harus berusaha untuk
mencari rizqi yang dijanjikan itu, karena Allah SWT telah menciptakan “sistem” yaitu siapa yang bekerja
maka dialah yang akan mendapatkan rizqi dan barang siapa yang berpangku tangan maka dia akan
kehilangan rizqi.Artinya, ada suatu proses yang harus dilalui untuk mendapatkan rizqi tersebut. Oleh
karena itu semua potensi yang ada harus dapat dimanfaatkan untuk mencari, menciptakan dan menekuni
pekerjaan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia sejak lahir membutuhkan orang lain, oleh sebab itu manusia perlu bersosialisasi dengan orang
lain dalam hidup bermasyarakat. Dalam pandangan islam sebuah masyarakat adalah kumpulan individu
yang berinteraksi secara terus-menerus, yang memiliki satu pemikiran, satu perasaan dan di bawah aturan
yang sama. Sehingga diantara kita semua akan terjalin hubungan yang harmionis.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharap pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat
membangun agar pembuatan makalah kedepannya dapat lebih baik lagi dan semoga makalah ini dapat
berguna buat para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

http://hilyaitsnainmumtaza.web.unej.ac.id/2015/09/27/islam-dan-kehidupan-sosial-masyarakat/

http://kiasuki.blogspot.co.id/2011/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

http://asri-jail.blogspot.co.id/2011/06/makalah-pandangan-islam-tentang.html

http://www.solihudin.com/2013/05/konsep-masyarakat-islam.html

http://tugaskuliahdesi.blogspot.co.id/2016/05/toleransi-inter-dan-antar-umat-beragama.html

http://hilmanemira.blogspot.co.id/2013/05/sistem-ekonomi-islam-dan-kesejahteraan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai