Disusun Oleh
KUALA TUNGKAL
TAHUN AJARAN
2023-2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat serta karuniaNya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan tepat waktu.Makalah ini disusun sedemikian rupa agar dosen
dan teman-teman mahasiswa dapat dengan mudah memahami isi dari Makalah ini.
Harapan kami semoga Makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak.......................................................................................2
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Secara etimologi, kata akhlaq berasal dari bahasa Arab yang merupakan
jamak dari kata khuluq, yang berarti adat kebiasaan, perangai, tabiat, dan muru'ah.
Dengan demikian, secara etimologi, akhlak dapat diartikan sebagai budi pekerti,
watak, tabiat. Dalam bahasa Inggris, istilah ini sering diterjemahkan sebagai
character1. Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang
didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan
yang baik.
Cara membedakan akhlak, moral dan etika yaitu Dalam etika, untuk
menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolok ukur
akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam moral dan susila menggunakan tolok
ukur norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dalam
masyarakat (adat istiadat), dan dalam akhlaq menggunakan ukuran Al Qur'an dan
Al Hadis untuk menentukan baik- buruknya.
Akhlaq kepada masarakat adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia
yang dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan terlebih dahulu dalam
lingkungan atau kehidupaan.
1
Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak, (Jakarta: Amzah, 2022), hal. 1.
2
Dari hadits shahih bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: "Tidak masuk
surga orang yang tetangganya tidak aman dari keburukannya" (H.R Muslim).
َلَقۡد َك اَن َلُك ۡم ِفۡى َر ُس ۡو ِل ِهّٰللا ُاۡس َو ٌة َحَس َنٌة ِّلَم ۡن َك اَن َيۡر ُجوا َهّٰللا َو اۡل َيۡو َم اٰاۡل ِخَر َو َذ َك َر َهّٰللا َك ِثۡي ًرا
1. Bertamu
2
Muhsin M.K, Bertetangga dan Bermasyarakat Dalam Islam, ( Jakarta: Al-Qalam, 2004),
hal. 75.
3
Bertamu adalah salah satu cara untuk menyambung tali persahabatan yang
dianjurkan oleh Islam. Islam memberi kebebasan untuk umatnya dalam bertamu.
Tata krama dalam bertamu harus tetap dijaga agar tujuan bertamu itu dapat
tercapai. Apabila tata krama ini dilanggar maka tujuan bertamu justru akan
menjadi rusak, yakni merenggangnya hubungan persaudaraan. Adapun cara
bertamu atau adab bertamu yang baik sebagai berikut:
"Berdirilah di sisi kanan pintu, bukan tepat di depannya. Jadi setelah dibuka
tidak melihat seluruh isi rumah, termasuk bila ada yang tidak boleh dilihat," ujar
Ustaz Khalid.Adab ini tertulis dalam hadits berikut yang :
Selanjutnya ucapkan salam dan ketuk pintu sampai tiga kali. Jika tidak ada
jawaban maka pulanglah. Mungkin sedang tidak ada di rumah atau tidak mau
diganggu.
4
4. Langsung pulang jika urusan sudah selesai
Jika sudah selesai bertamu segera pulang. Tamu tidak perlu tahu ada berapa
kamar di kediaman tuan rumah.
2. Menerima Tamu
"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata
baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia
menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya" (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Kalau tamu datang dari tempat yang jauh. dan ingin menginap, tuan rumah
wajib menerima dan menjamunya maksimal tiga hari tiga malam. Lebih dari itu
terserah tuan rumah tetap menjamunya atau tidak. Menurut Rasulullah saw,
menjamu tamu lebih dari tiga hari nilainya sedekah, bukan lagi kewajiban.
5
"Menjamu tamu itu hanya tiga hari. Jaizahnya sehari semalam. Apa yang
dibelanjakan untuk tamu diatas tiga hari adalah sedekah. Dan tidak boleh bagi
tamu tetap menginap (lebih dari tiga hari) Karen ahal itu akan memberatkan tuan
rumah." (HR. Tirmidzi)
6
"Demi Allah, dia tidak beriman!""Demi Allah, dia tidak beriman!""Demi
Allah, dia tidak beriman!" Seorang sahabat bertanya: "Siapa dia (yang tidak
beriman. itu) ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Orang yang tetangganya tidak
aman dari keburukannya." (H. Mutafaqun 'Alaih)
"Tidak masuk surga orang yang tetangga tidak aman dari keburukannya."
(HR. Muslim). Semakin kuat iman seseorang, semakin baik dia dengan
tetangganya, begitu pula sebaliknya.
7
pengaruh buruk bagi kehidupan keluarga adalah ucapan-ucapan mereka yang
negatif4.
ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو اۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد
ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر
1. Menjawab Salam.
Salam merupakan doa seorang Muslim kepada Muslim lainnya, jika ada
seseorang yang mengucapkan salam kepada kita berati ia sedang mendo’akan kita,
maka dari itu kita yang mendengarnya juga harus membalas mendo’akan dengan
menjawab salam kepada si pemberi salam. Kalau mengucap salam adalah sunnah,
maka menjawabnya adalah sebuah kewajiban.
8
mereka yang sakit akan lebih kuat, dan barangkali dengan perantara do’anya akan
jadi kesembuhan bagi penyakit yang diderita. Dengan menjenguk orang yang
sedang sakit, maka kita juga akan lebih mempererat tali silaturahmi.
3. Mengurus jenazah.
4. Memenuhi Undangan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi, kata akhlaq berasal dari bahasa Arab yang merupakan
jamak dari kata khuluq, yang berarti adat kebiasaan, perangai, tabiat, dan muru'ah.
Dengan demikian, secara etimologi, akhlak dapat diartikan sebagai budi pekerti,
watak, tabiat. Dalam bahasa Inggris, istilah ini sering diterjemahkan sebagai
character. Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang
didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan
yang baik.
Akhlaq kepada masarakat adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia
yang dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan terlebih dahulu dalam
lingkungan atau kehidupaan. Adapun akhlak dalam masyarakat ada 3 yaitu:
Bertamu, Menerima Tamu, dan Hubungan Baik Dengan Tetangga.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA