Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Pendidikan KOMUNIKASI KESEHATAN


(ETIKA, MORAL, & AHKLAK DALAM AGAMA ISLAM)
{Disusun U/ memenuhi tugas mata kuliah P.Komunikasi kesehatan}
Dosen: Masniati S.E,M.Kes

D
I
S
U
S
U
N
OLEH: KELOMPOK 3
1. Dian Nurazizah (B0522508)
2. Nur amalia (B0522395)
3. Hendrini (B0522352)
4. Marcelina Maroa' (B0522354)
5. Lutfiah.s (B0522360)
6. Nurfitriani Sufri (B0522303)
7. Nia Lestari (B0522063)
ADMINKES KELAS C
FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN AJARAN
2023 / 2024

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yg atas rahmat, karunia,


serta limpahan kesehatannya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pd waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “Membahas tentang
Etika, Moral, Dan Ahklak Dalam Agama Islam ”.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yg


sebesar-besarnya kepada dosen ibu Jamaluddin, SH., MH Mata kuliah
AGAMA ISLAM yg telah memberikan tugas terhadap kami. Kami jg ingin
mengucapkan terima kasih kepada teman” kelompok yg turut membantu
dlm mengumpulkan data” pemembuatan makalah ini.

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok matakuliah akidah akhlaq,


kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan
baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan, kami terima dengan
senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi para pembacanya. Kami jauh dari kata
sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik & studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu & kemampuan kami,
maka kritik & saran yg bersifat membangun yg senantiasa kami harapkan
semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pd khususnya u/ teman
sekalian. Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih.

Majene, 30 Oktober 2022

Kelompok 4

2|Page
DAFTAR ISI
Daftar Isi...............................................................................................................3
Kata Pengantar.....................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................... 4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................5
D. Manfaat………………………………………………………………………………………………….……5

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................6
A. Makna Etika, Moral, Akhlak……………………………………………..………………….……...6
B. Perbedaan &Persamaan Etika, Moral, Akhlak………………………..…..………….…….7
C. Macam” Etika, Moral , Akhlak………………………………………………………………………8
D. Karakteristik Etika Dalam Islam………………………………….…………………..……………9
E. Hubungan Tasawuf Dengan Akhlak……….…………………...................................10
F. Aktualisasi Akhlak Dalam Kehidupan……………………………………………………….…11
G. Dampak Modernisasi & Globalisasi Terhadap Etika, Moral & Akhlak.…….....13
H. Penurunan Etika, Moral & Akhlak………………………………………………………….…..14
I. Metode Peningkatan Etika, Moral & Akhlak ……………………………………..……...15

BAB III PENUTUP................................................................................................17


A. Kesimpulan....................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA……………………..……………………………………………………….……….…18

3|Page
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yg ingin dicapai dgn menjalankan
syariah agama itu hanya dpt terlaksana dgn adanya akhlak yg baik.Kepercayaan yg hanya
berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yg dilakukan hanya sebagai
formalitas belaka, muamalah yg hanya merupakan peraturan yg tertuang dlm kitab saja,
semua itu bukanlah merupakan jaminan u/tercapainya kebahagiaan tersebut. Timbulnya
kesadaran akhlak & pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalanyang menetukan
corak hidup manusia. Akhlak,/ moral,/ susila adalah pola tindakan yg didasarkan atas nilai
mutlak kebaikan. Hidup susila & tiap” perbuatan susila adalah jawaban yg tepat terhadap
kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yg tdk bersusila & tiap” pelanggaran kesusilaan adalah
menentang kesadaran itu.

Agama Islam merupakan agama yg datang secara damai & penuh dgn kesantunan
sehingga agama Islam menjunjung tinggi etika, moral & akhlak. Etika, moral & akhlak
merupakan 3 hal penting yg saling berkaitan 1 sama lain karena, telah mencakup segala
pengertian adab, kelakuan & kepribadian manusia yg baik maupun yg buruk dlm
hubungannya dgn Allah Swt & dgn sesama manusia itu sendiri.

Sebagai umat Islam, tentunya kita harus mempelajari makna dari etika, moral & akhlak
dlm agama islam sehingga kita dapat mengetahui yg mana hal yang baik & yg buruk serta
kita dapat berusaha u/ mengamalkan hal yg baik & meninggalkan hal yg buruk tersebut.
Namun, di zaman sekarang yg sudah semakin canggih ini banyak umat islam yg tidak
memahami bahkan tdk memperdulikan etika, moral d&an akhlak. Kebanyakan umat Islam di
zaman sekarang ini lebih menyukai & mengamalkan budaya luar negeri yg memiliki banyak
pertentangan dgn etika, moral & akhlak berdasarkan agama Islam.

Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dlm pergaulan, kita mampu menilai perilaku
seseorang, apakah itu baik / buruk. Hal tersebut dapat terlihat dari carbertutur kata &
bertingkah laku. Akhlak, moral, & etika masing” individu berbeda-beda, hal tersebut
dipengaruhi oleh lingkungan internal & eksternal tiap” individu. Di era kemajuan IPTEK
seperti saat ini, sangat berpengaruh terhadap perkembangan akhlak, moral, & etika
seseorang. Kita amati perkembangan perilaku seseorang pd saat ini sudah jauh dari ajaran
Islam, sehingga banyak kejadian masyarakat saat ini yg cenderung mengarah pd perilaku yg
kurang baik.

Dengan mengangkat tema mengenai etika, moral & akhlak, kami klp 4 sangat berharap
agar umat Islam lebih menyadari & memperdulikan tentang etika, moral & akhlak sehingga
umat islam tidak terpengaruh dgn budaya luar negeri yg memiliki banyak pertentangan dgn
agama Islam & umat Islam akan selalu menjaga kehormatan dan akhlaknya sebagai umat
Islam serta menjunjung tinggi akhlak nabi Muhammad SAW & menjadikannya sebagai suri
tauladan.

Di zaman modern saat ini perilaku seorang muslim semakin beraneka ragam, mulai dari
yg baik hingga yg buruk. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yg mewah & bergaya,

4|Page
karena adanya tren masa kini. Bahkan mereka lupa dgn adanya etika, moral & akhlak yg
diajarkan dlm Islam. Islam sangat menjunjung tinggi pentingnya akhlak, etika & moral.
Ketiganya adalah hal yg sangat penting karena telah mencakup segala pengertian
tingkah laku, tabiat, perangai karakter manusia yg baik dlm hubungannya dengan Allah
SWT. Atau dgn sesama makhluk. Timbulnya kesadaran etika, moral & akhlak merupakan
tindakanyg didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila & tiap” perbuatan susila
adalah jawaban yg tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaiknya hidup yg tdk bersusila &
tiap” pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.

Sebagai generasi penerus bangsa, sangatlah tdk terpuji jika kita para penerus tdk
memiliki etika, moral, & akhlak. Sebagai generasi penerus kita harus selalu berakhlak yg
baik dlm kehidupan sehari” demi terciptanya kehidupan yg rukun & damai.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana makna dari etika, moral & akhlak?
2. Bagaimana persamaan & perbedaan etika, moral & akhlak?
3. Bagaimana macam” etika, moral & akhlak?
4. Bagaimana karakteristik etika dalam Islam?
5. Bagaimana hubungan tasawuf dengan akhlak?
6. Bagaimana aktualisasi akhlak dalam kehidupan?
7. Bagaimana dampak modernisasi & globalisasi terhadap etika, moral & akhlak
pemuda” bangsa ini?
8. Mengapa etika, moral & akhlak dapat mengalamai kemerosotan?
9. Bagaimana metode peningkatan etika, moral & akhlak?

C. Tujuan
1. Mengetahui makna dari etika, moral & akhlak!
2. Mengetahui perbedaan etika, moral & akhlak!
3. Mengetahui macam” etika, moral & akhlak!
4. Mengetahui bagaimana karakteristik etika dlm Islam!
5. Mengetahui hubungan tasawuf dgn akhlak!
6. Mengetahui aktualisasi akhlak dlm kehidupan!
7. Mengetahui dampak modernisasi & globalisasi terhadap etika, moral & akhlak
pemuda-pemudi bangsa ini!
8. Mengetahui etika, moral & akhlak dpt mengalamai kemerosotan!
9. Mengetahui metode peningkatan etika, moral & akhlak!
D. Manfaat
A}. Kegunaan Teoritis
1. Yg dilakukan u/ menambah kajian & permasalahan dlm bidang ilmu komunikasi
terutama yg menggunakan pendekatan fenomenologi, sebagai landasan serta
pengalaman bagi penulis agar dpt melakukan penelitian selanjutnya.
B}. Kegunaan Praktis
1. Penelitian ini dpt bermanfaat u/ menambah khasanah keilmuan tentang budaya
Mandar & menjadi bahan evaluasi & masukan bagi semua yg mengenal laku tawe’ yg
ditulis lewat penelitian tradisi metawe’ dkm kebudayaan Majene. Selain itu, jg u/
memberikan sesuatu yg lebih bermanfaat pd masyarakat.

5|Page
2. Dpt menjadi referensi bagi mahasiswa sebagai bahan pertimbangan bagi yg
melakukan penelitian serup
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Makna Etika, Moral, Akhlak
 Secara etimologi, kata "etika" berasal dari bahasa Yunani kuno "ethos" yg artinya
adat kebiasaan sama dgn akhlak dlm arti bahasa. Artinya etika adalah sebuah
pranata perilaku seseorang / sekelompok orang yg tersusun dari suatu sistem nilai /
norma yg diambil dari gejala” alamiah masyarakat kelompok tsb. Sifat baik dari
perilaku tsb merupakan persetujuan sementara dari kelompok yg menggunakan
perilaku tersebut dgn kata lain nilai etika tsb bersifat dpt berubah sesuai dgn
persetujuan masyarakat tersebut. Etika jg dpt digolongkan sebagai ilmu pengetahuan
normative yg bertugas memberikan pertimbangan perilaku manusia dlm masyarakat
apakah baik / buruk & benar / salah (Iberani, 2003;112). Austin Fogothey dlm Jamal
Syarif mengemukakan bahwa etika berhubungan dgn seluruh ilmu pengetahuan
tentang manusia & masyarakat, meliputi bidang antropologi psikologi, sosiologi, ilmu
politik & hukum. Sedangkan Frankena menjelaskan bahwa etika sebagai cabang
filsafat yaitu filsafat moral/pemikiran kefilsafatan tentang moralitas & problem moral
& pertimbangan moral (Iberani, 2003;113).
 Etika dibagi atas 3 macam yaitu :
1. Etika deskriptif
Etika yg mengenai suatu fakta yg apa adanya. Indikator”fakta aktual yg terjadi
secara apa adanya terhadap nilai & perilaku manusia & merupakan suatu keadaan &
realita budaya yg berkembang di masyarakat.
2. Etika normatif
Norma” yg dpt menuntun agar manusia bertindak baik & menghindarkan hal” yg
buruk dgn kaidah / norma yg disepakati & berlaku di masyarakat.
3. Etika mataetika
 Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya :
a. Dgn etika seseorang / kelompok dpt mengemukakan penilaian tentang perilaku
manusia
b. Menjadi alat kontrol bagi seseorang / kelompok dlm melakukan suatu tindakan /
aktivitas
c. Etika menjadi penuntun agar dpt bersipak sopan, santun, & dgn etika kita bisa
dicap sebagai orang baik di dlm masyarakat.
 Moral berasal dari kata latin "Mos" & "Mores" (bentuk jamaknya) yg berarti adat
atau cara hidup. Moral adalah tindakan manusia yg sesusai dgn ide”umum
(masyarakat) yg baik & wajar. Moral & etika memiliki kesamaan dlm hal baik &
buruk. Terdapat beberapa pendapat apa yg dimaksud dgn moral.
1. Menurut kamu Kamus Bahasa Indonesia (Tim Prima Pena) Ajaran tentang baik
buruk yg di terima umum mengenaik akhlak” & budi pekerti, kondisi mental yg
mempengaruhi seseorang menjadi tetap bersemangat, berani, disiplin, dll.
2. Ensiklopedia Pendidikan Suatu istilah u/ menentukan batas” dari sifat”, corak”,
maksud”, pertimbangan”, / perbuatan” yg layak dpt dinyatakan baik/buruk.
Benar/salah, Lawannya amoral, Suatu istilah u/ menyatakan bahwa baik benar itu
lebih dari pd yg buruk/salah.

6|Page
Bila dilihat dari sumber & sifatnya, ada moral keagamaan & moral sekuler. Moral
keagamaan kiranya telah jelas bagi semua orang, sebab u/ hal ini orang tinggal
mempelajari ajaran” agama yg dikehendaki di bidang moral. Moral sekuler
merupakan moral yg tdk berdasarkan pd ajaran agamadan hanya bersifat diniawi
semata-mata. Bagi kita umat beragama, tentu moral keagamaan yg harus dianut &
bukannya moral sekuler.
Karma etik berkaitan dgn filsafat moral maka sebagai filsafat moral, etik mencari
jawaban u/ menentukan serta mempertahankan secara rasional teori yg berlaku
tentang apa yg benar / salah, baik / buruk, yg secara umum dpt dipakai sebagai suatu
perangkat prinsip moral yg menjadi pedoman bagi tindakan manusia.
Dan moral diartikan mengenai apa yg dinilainya seharusnya oleh masyarakat &
etika dpt diartikan pula sebagai moral yg ditujukan kpada profesi. Oleh karena itu
etika profesi sebaiknya jd berbentuk normatif.
 Kata akhlak berasal dari kala khalaqa dgn akar kata khaluqun yg berarti perangai,
tabiat & adat, / dari kata kalqun yg berarti kejadian, buatan & ciptaan. Jadi, secara
etimologi akhlak itu berarti perangai, adat, tabiat / system perilaku yg dibuat
(Daradjat, 1984; 253).
Akhlak secara kebahasaan bisa baik, bisa jg buruk tergantung kepada tata nilai yg
dipakai sebagai landasannya, meskipun secara sosiologis di Indonesia kata akhlak
sudah mengandung konotasi baik, jadi "orang yg berakhlak" berarti orang yg
berakhlak baik. Sebenarnya kata akhlak baik dpt disebut dgn aklak al-karomah
sedangkan yg buruk disebut dgn akhlak mazmumah.
Ibnu Miskawaih mengemukakan bahwa akhlak seseorang dpt berubah dgn
kebiasaan & latihan serta pelajaran yg baik. Manusia dpt diperbaiki akhlaknya dgn
mengosongkan dirinya dari segala sifat tercela & menghiasinya dgn sifat dgn terpuji
dan luhur (Iberani, 2003:114).
Menurut Imam al-Ghazali akhlak adalah suatu sifat yg tetap 100 pd jiwa seseorang.
Dari jiwa tersebut timbul perbuatan” dgn mudah, & tdk membutuhkan pemikiran
(Ghazali, tt; 52).
 Defenisi akhlak secara substansi tampak saling melengkapi, & darinya kita dpt
melihat lima ciri yg terdapat dlm perbuatan akhlak, yaitu:
1. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yg telah tertanam dlm jiwa seseorang, sehingga
telah menjadi kepribadiannya.
2. perbuatan akhlak adalah perbuatan yg dilakukan dgn mudah & tanpa pemikiran. Ini
berarti bahwa saat melakuakan sesuatu perbuatan, yg bersangkutan dlm keadaan
tdk sadar, hilang ingatan, tidur & gila.
3. Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yg timbul dari dlm diri orang yg
mengerjakannya, tanpa ada paksaan / tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah
perbutan yg dilakukan atas dasar kemauan, pilihan & keputusan yg bersangkutan.
Bahwa ilmu akhlak adalah ilmu yg membahas tentang perbuatan manusia yg dapat
dinilai baik / buruk.
4. Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yg dilakukan dgn sesunggunya, bukan
main” / karena bersandiwara
5. Sejalan dgn ciri yg ke-4, perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah
perbuatan yg dilakukan, karena keikhlasan semata-mata karena Allah, bukan karena
dipuji orang / karena ingin mendapatkan suatu pujian.
B. Perbedaan Etika, Moral, Akhlak

7|Page
Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan
sebagai berikut:
 Persamaan
1. Akhlak, etika, & moral mengacu kepada ajaran / gambaran tentang perbuatan,
tingkah laku, sifat, & perangai yg baik.
2. Akhlak, etika, moral merupakan prinsip / aturan hidup manusia u/ menakar martabat
& harakat kemanusiaannya Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral
seseorang / sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
3. Akhlak, etika, moral seseorang / sekelompok orang tdk. semata-mata merupakan
faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi
positif yang dimiliki setiap yg u/ pengembangan & aktualisasi potensi positif tsb
diperlukan pendidikan, pembiasaan, & keteladanan, serta dukungan lingkungan,
mulai dari lingkungan keharga, sekolah, & masyarakat secara tersu menerus,
berkesinambangan, dgn tingkat keajegan & konsistensi yg tinggi.
4. Akhlak, etika, & moral membahas tentang ide/ tujuan/ alasan/ hujjah/motif perilaku
5. Akhlak, etika, & moral merupakan ilmu yg normatif, artinya berpegang teguh pd
norma / kaidah yg berlaku.
6. Dilihat dari fungsi & peranannya, dpt dikatakan bahwa akhlak, etika, & moral sama,
yaitu menentukan hukum / nilai dari suatu perbuatan yg dilakukan manusia u/
ditentukan baik buruknya. Kesemua istilah tersebut sama” menghendaki terciptanya
keadaan masyarakat yg baik, teratur, aman, damai, & tentram sehingga sejahtera
batiniah & lahiriah.
7. Objek dari akhlak, etika, & moral yaitu perbuatan manusia, ukurannya yaitu baik &
buruk
 Perbedaan
1. Perbedaan antara akhlak dengan etika, moral kesusihan & kesopanan dpt kita lihat
pd sifat & kawasan pembahasannya, dimana etika lebih bersifat teoritis &
memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral lebih bersifat
praktis, yg ukurannya adalah bentuk perbuatan. Serta sumber yg dijadikan patokan
u/ menentukan baik & buruk pun berbeda, di mana akhlak berdasarkan pd Al-Qur'an
dan Al-Surah, etika berdasarkan akal pikiran, sedangkan moral, kesusilan &
kesoparan berdasarkan kebiasaan yg berlaku pd masyarakat.
2. Akhlak bersumberkan al-Quran & al-Sunnah. Nilai” yg menentukan baik & buruk,
layak / tdk layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, & perangai dlm akhlak bersifat
universal & bersumber dari ajaran Allah. Sedangkan etika berusmber dari akal,
karena bagian dari filsafat, yg pada intinya bersumber dari akal sehat & hati nurani.
Dan moral bersumberkan adat istiadat yg berlaku di masyarakat. Etika lebih bersifat
teoritis, moral bersifat praktis, etika bersifat umum, moral bersifat lokal & khusus,
sedangkan akhlak bersifat universal & komprehensif, mencakup aspek lahir & batin.
Berakhlak bersifat universal & bersumber dari ajaran Allah

C. Macam” Etika, Moral, Akhlak


 Macam” Etika
Dlm membalas etika sebagai ilmu yg menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis itu
sama halnya dgn berbicara tentang moral. Manusia disebut etis karena manusia secara utuh
& menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dlm rangka asas keseimbangan antara

8|Page
kepentingan pribadi dgn pihak yg lainnya, antara rohani dgn jasmaninya, & antara sebagai
makhluk dgn penciptanya yg Termasuk di dlmnya membahas nilai” / norma” yg dikaitkan
dgn etika, terdapat 2 macam etika yaitu Sbg:
 Etika Deskriptif
Etika yg menekah secara kritis & rasional tentang sikap & perilaku manusia, serta apa yg
dikejar oleh setiap orang dlm hidupnya sebagai sesuatu yg bemihi Etika deskriptif tsb
berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai & perilaku manusia
sebagai suatu fakta yg terkait dgn situasi & realitas yg membudaya. Dpt disimpulkan bahwa
tentang kenyataan dlm penghayatan nilai / tanpa nilai dlm suatu masyarakat yg dikaitkan
dgn kondisi tertentu yg memungkinkan manusia dpt bertindak secara etis.
 Etika Normatif
Etika yg menetapkan berbagai sikap & perilaku yang ideal & seharusnya dimiliki oleh
manusia / apa yg seharusnya dijalankan oleh manusia & tindakan apa yg bernilai dalam
hidup ini Jadi etika normatif merupakan norma” yg dpt menuntun agar manusia bertindak
secara bak & menghindarkan hal” yg buruk sesuai dgn kaidah / norma yg disepakati &
berlaku di masyarakat.
 Etika metaetika
Merupakan sebuah cabang dari etika yg membahas & menyelidiki serta menetapkan arti &
makna istilah” normatif yg diungkapkan kewat pertanyaan” etis yg membenarkan /
menyalahkan suatu tindakan Istiksh” normatif yg sering mendapat perhatian khusus, antara
lain keharusan, baik, buruk, berar, salah, yg terpuji, tercek, yg adil, yg semestinya.
 Macam-Macam Moral
 Moral keagamaan
Merupakan moral yg selalu berdasarkan pd ajaran agama Islam

 Moral sekuler
Merupakan moral yg tdk berdasarkan pd ajaran agama & hanya bersifat duniawi semata-
mata.
D. Karakteristik Etika, Moral, Akhlak
Karakteristik Etika dlm Islam (akhlak) : Allah telah berkehendak bahwa akhlak dlm Islam
memiliki karakteristik yg berbeda & unik (istimewa). Yusuf Al-Qardhawi mengajukan tujuan
karakteristik etika (moralakhlak) Islam.
1. Sebuah moral yg beralasan (argumentatif) & Dpt Dipahami.
Islam selalu bersandar pd penilaian yg logis & alasan (argumentatif) yg dpt diterim okeh
akal yg harus & nakri yg sehat, yaitu dgn menjelaskan maslahat (kebaikan) dibalik apa yg
diperintahkan-Nya & kerusakan dari terjadinya apa yg dilarang-Nya (QS Al-Ankabut:45, QS
AL Jumu'ah,9).
‫اتل ما أوحى إليك من الكتب وأقم الصلوة إت الصلوة تنهى عن الفحشاء والمنكر ولذكر هللا‬
‫أكبر وهللا يعلم ما تصنعون‬
Artinya: Bacalah apa yg telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) & dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan”) keji & mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari badat” yg
lain). Dan Allah mengetahui apa yg kamu kerjakan. (QS Al-Ankabut:45)
‫يتأيها الذين ءامنوا إذا نودي للصلوة من يوم الجمعة فاسعوا إلى ذكر هللا وذروا البيع ذالكم‬
‫ خير لكم إن كنتم تعلمون‬-

9|Page
Artinya: Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shaht Jumat, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual bek Yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS Al-Jumu'ah9)
2. Moral Universal
Moral dlm Islam berdasarkan karakteristik manusiawi yg universal yaitu larangan bagi
suatu ras manusia berlaku jg bagi ras yg mungkin, bahkan umat Islam & umat” yg lain adalah
sama dihadapan moral Islam yg universal. Dlm surah Al-Maidah ayat & menyebutkan "Dan
janganlah sekali kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu u/ berlaku tdk
adil Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa". Dgn demikian etika (moral
akhlak) Islam adalah bebas dari segala tendens (kecenderungan) rasisme kebangsaan,
kesukuin maupun golongan
3. Kesesuaian dengan fitrah
Islam datang dgn membawa sesuatu yg sesuai dgn fitrah dan tabiat serta
penyempurnaannya. Islam mengakui eksistensi manusia sebagaimana yg telah diciptakan
Allah dgn segala dorongan kejiwaan, kecenderungan ftrah serta segala yg telah digariskan-
Nya. Islam menjadikan mula & membuat batasan hukum agar dpt memelihara kebaikan.
masyarakat & individu manusia itu sendiri. Islam dgn segala yg diperbolehkannya demi
menjaga tabiat manusiawi telah meletakkan konsep aturan & batasan” yg netral / moderat,
sikap berlebih-lebihan & ekstrim akan menjurus kepada perangai binatang yg tercek.
4. Memperhatikan Realita Al-qur'an
Tidak membebankan kepada mamusia suatu kewajiban u/ mencintai musuh”nya, karena
hal ini merupakan sesuatu hal yg tidak dimiliki jiwa manusia, akan tetapi al-Qur'an
memerintahkan kepada orang” mukmin u/ berlaku adil terhadap musuh”-nya, supaya ras
permusuhan & kebencian mereka terhadap musuh”-nya tdk mendorong u/ melakukan
pelanggaran terhadap musuh” mereka.
5. Moral Positif
Moral Islam menganjurkan menggalang kekuatan, keyakinan & cita”, melawan sikap
ketidakberdayaan & pesimisme (keputusasaan), malas serta segala bentuk penyebab
kelemahan Islam menolak sikap "pasif (apatis) dlm menghadapi kerusakan sosial & politik,
dekadensi moral & agama, bahkan Islam memerintahkan kepada muslim u/ merubah suatu
kemungkaran dgn "tangannya", jika tdk mampu maka dgn lisannya, jika tidak mampu lagi
maka dgn hatinya.
6. Komprehensifitas (menyeluruh)
Islam bukanlah agama yg menganggap bahwa moral dlm agama berkisar pd pelaksanaan
ibadah ritual / seremonial, padahal akhlak / etika Islam tdk membiarkan kegiatan manusia
hanya dlm badah mahdah saja. Islam menggariskan bahwa hubungan manusia dgn dirinya
sendiri & manusia lainnya serta hubungan manusia dgn alam secara global maupun detail
haruskah dgn etika Islam / akhlak. Oleh sebab itu, akhlak Islam meletakkan apa yg
dikehendaki manusia dari adab susih yg tinggi & kubur.

7. Tawazun (keseimbangan)
Tawazun dlm etika Islam yaitu menggabungkan sesuatu dgn penuh keserasian &
keharmonisan, tanpa sikap berlebihan maupun pengurangan. Contohnya : seimbang dlm
"mengejar" dunia & akhirat. Dlm Isham dunia adalah ladang u/ mencapai akhirat, oleh
karena orang yg beruntung adalah. Orang yg bahagia dunia & akhirat.
E. Hubungan Tasawuf Dengan Ahklak

10 | P a g e
Tasawuf merupakan salah 1 dimensi spiritual dari ajaran Islam. Kaum orientals
menyebutnya sufisme / mistisme, suatu istih yg seberamya tdk tepat, karena istilah itu tdk
menggambarkan hakikat tasawuf yg sebenamya.

Tasawuf berasal dari kata suf artinya kain yg dibuat dari wool. Sebab para penganut
tasawuf pd masa dulu hanya menggunakan pakaian dari bulu binatang / kain wool kasar,
wool ini menggambarkan kesederhanaan & kemiskinan. Kaum sufi sebagai golongan yg
hidup sederhana & miskin, tetapi berhati suci & mulia (Suryana, 1996;78). Istilah tasawuf /
sufi baru muncul papdda abad ke-2 H. Pd dasarya tasawuf merupakan pola hidup
sederhana, memperbanyak ibadah dgn mendekatkan diri kepada Allah mensucikan jiwa dgn
menjauhi hawa nafsu & lain sebagainya. Tasawuf ini tidak dikenal siapa pencetusnya & tdk
pula diketahui secara pasti mengenai pengertian terminologisnya.

Beberapa literatur menyebutkan bahwa tasawuf muncul dgn latar belakang gerakan
moral yg dilakukan oleh suatu kelompok umat Islam u/ meningkatkan kualitas peribadatan
kepada Allah SWT. Dgn cara melakukan ulah (meninggalkan) kemewahan dunia. Mereka
hidup dgn amat sederhana sebagai bentuk perlawanan moral terhadap suasana kehidupan
ketika itu yg cenderung hidup bermewah-mewah Tujuan mereka adalah mendekatkan diri
sedekat”nya kepada Allah SWT, Sehingga dpt memelihara Zat Allah dgn mata hatinya, serta
merasakan kehadiran-Nya secara rohaniah (Dipertais,2001:96).

Dalam perkembangan selanjutnya, ada kelompok yaygng menjadikan tasawuf sebagai


suatu metode spesifik u/ meningkatkan kualitas pendekatan jiwa secara akstrim kepada
Allah SWT. Menurut kelompok ini Allah bersifat immateri hanya bisa didekati oleh sesuatu
yg immateri pula, yakni dgn jiwa. Oleh sebab itu, menurut mereka, karena dzat Allah itu
Mahasuci, maka jiwa yg bisa mendekatinya hanyalah jiwa yanygg bersih pula. Menurut
kelompok ini lagi dlm pendekatan diri kepada Allah mempunyai tingkatan” / station bisa jg
disebut magom. Tingkatan yg paling tinggi adalah itihad (menyatukan jiwa manusia dlm
wujud Allah) / hulul (menyatukan wujud Allah dlm jiwa raga mamusia). Demikian makna
tasawuf dlm kelompok ini (Dipertais, 2001,97)

Sebenarnya akhlak / etika pd dasamya telah diletakkan oleh Allah SWT. Dalam kitab-Nya
dan melalui akhlak yang dicontohkan secara kongkrit oleh Rasulullah dalam perilakunya
sehari-hari. Firman Allah dakum Al-Qur'an surat Al-Qalam ayat 4 & Al-Ahzab ayat 21,
dijelaskan bahwa contoh: keteladanan yg baik adalah Rasulullah SAW, karena itu konsepsi
tasawuf dpt diterima sepanjang memanifestasikan ajaran akhlak, yakni melatih kesucian
jiwa & budi pekerti yg baik. Artinya tasawuf dpt dipahami
F. Aktualisasi Ahklak Dalam Kehidupan
Aktualisasi Akhlak dlm Kehidupan Menurut obyeknya aktualisasi akhlak dlm kehidupan
terdapat pd akhlak kepada Allah, akhlak kepada manusia & akhlak kepada lingkungan.
1. Akhlak kepada Allah
a. Beribadah kepada-Nya yaitu melaksanakan perintah Allah u/ menyembah-Nya sesuai dgn
perintah-Nya.
b. Berdzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dlm berbagai situasi & kondisi apapun bak
daxcapkan dgn lisan maupun dlm hati, krn berdzikir akan menentramkan hati sesuai dgn
firman Allah surat Ar-Ra'd ayat 28. e. Berdo'a, yaitu meminta kepada Allah apa saja yg
diinginkan dgn cara yg baik sebagaimana yg dicontohkan Rasulullah.

11 | P a g e
c. Do'a adalah cara membuktikan kelemahan manusia dihadapan Allah, karena itu berdo'a
merupakan inti dari ibadah. Orang yg tdk suka berdo'a adalah orang yg sombong, sebab
ia tidak mengakui kelemahan dirinya di hadapan Allah.
d. Tawakkal kepada Allah, yaitu mempercayakan diri kepada Allah dlm melaksanakan suatu
kegiatan / rencana. Sikap tawakkal merupakan gambaran dari sabar & menggambarkan
kerja keras & sungguh sungguh dlm melaksanakan keinginan yg diharapkan / gagal dari
harapan semestinya, maka ia akan mampu menerimanya tanpa penyesalan & putus asa.
e. Tawadhu kepada Allah adalah rendah hati dihadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya
rendah & hina di hadapan Allah yg maha kuasa, oleh karena itu tdk layak kaku hidup dgn
angkuh & sombong, tdk mau memaafkan oranglain dan pamrih dlm melaksanakan
ibadah kepada Allah.
f. Husnudzan, yaitu berbaik sangka kepada Allah. Apa saja yg diberikan Allah merupakan
pilihan yg terbaik u/ manusia. Berprasangka baik kepada Allah merupakan gambaran
harapan & kedekatan seseirang kepadanya sehingga apa saja yg diterimanya dipandang
sebagai suatu yg terbaik bagi dirinya. Oleh karena itu, seorang yg husnadzon tdk akan
mengalami kekecewaan / putus asa.
2. Akhlak terhadap Manusia
a. Akhlak terhadap diri sendiri
1) Setia (Amanah), yaitu sikap pribadi setia, tulus hati & jujur dlm melaksanakan sesuatu yg
dipercayakan kepadanya, baik berupa harta rahasia, kewajiban / kepercayaan lainnya.
Orang yg setia adalah orang yg memegang kepercayaan dgn baik sesuai dgn
keharusannya.
2) Benar (Shidqatu), yaitu berlaku benar & jujur baik perkataan maupun perbuatan.
3) Memelihara kesucian (Ifafah) yaitu menjaga & memelihara kesucian & kehormatan diri
dari tindakan tercela, fitnah dan perbuatan yg dpt mengotori dirinya.
4) Malu (hayya), yaitu malu terhadap Allah dan diri sendiri dari perbuatan yg melanggar
perintah Allah. Perasaan ini dpt mencegah orang berbuat buruk & nista.
5) Sabar adalah perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian
nafsu & penerimaan terhadap apa yg menimpanya. Sabar diungkapkan ketika melaksanakan
perintah Allah, menjauhi barangan & ketika ditimpa musibah dari Allah.
6) Syukur adalah sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yg tdk bisa dihitung
banyaknya. Syukur dangkapkan dlm bentuk ucapan & perbuatan orang yg selalu bersyukur
akan ditambah nikmatnya oleh Allah

b. Akhlak terhadap orang tua


1) Patuh, yaitu mentaati perintah orang tua, kecuali perintah itu bertentangan dgn perintah
Allah.
2) Ihsan, yaitu berbuat baik kepada mereka sepanjang hidupnya
Lemah lembut dlm perkataan maupun tindakan
3) Merendahkan diri kepada mereka
4) Berterimakasih
5) Berdo'a u/ mereka baik ketika masih hidup maupun sudah meninggal ata/u memintakan
doa kepada mereka.
c. Akhlak kepada orang lain
1) Kasih sayang
2) Saling menghormati
3) Akhlak kepada Lingkungan

12 | P a g e
4) Tanggung jawab 5) Memelihara lingkungan & tidak mengeksploitasi
G. Modernisasi & Globalisasi Terhadap Etika, Moral & Akhlak Pemuda-
Pemudi Bangsa
Modernisasi merupakan suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yg lebih
maju / meningkat di berbagai aspek dlm kehidupan masyarakat. Sedangkan, globalisasi yg
berasal dari kata global / globe artinya bola dunia / mendunia. Jadi, globalisasi berarti suatu
proses masuk ke lingkungan dunia. Modernisasi & globalisasi dpt mempengaruhi sikap
pemuda pemudi dlm bentuk positif maupun negatif. Penjelasannya adalah Sbg:
 Sikap Positif
1) Penerimaan secara terbuka (open minded): lebih dinamis,tdk terbelenggu hal” lama yg
bersikap kolot
2) Pola fikir pemuda-pemudi bangsa ini lebih cerdas & tidak sulit mendapatkan pendidikan
karena hampir semua wilayah sudah di samaratakan terhadap dunia pendidikan
3) Mempermudah mayarakat dlm segala aspek & bidang tertentu
4) Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
5) Tdk lagi terikat oleh budaya / aturan” tertentu bisa terbuka).
6) Mengembangkan sikap antisipatif & selektif kepekaan (antisipatif) dlm menilai hal” yg
akan / sedang terjadi
 Sikap Negatif
1) Tertutup dan was” (apatis)
2) masyarakat yg telah merasa nyaman dgn kondisi kehidupan masyarakat yg ada
3) Acuh tah acuh
4) Mudah terjadinya konflik antar kekompok /pun individu
5) Masyarakat ada sebagian menerima ada jg sebagian yg menolak terhadap globalisasi
6) masyarakat awam yg kurang memahami arti strategis modernisasi & globalisasi.
7) Kurang selektif dlm menyikapi perubahan modernisasi dgn menerima setup bentuk hal”
baru tanpa adanya seleksifiker
8) Mudah terjadinya penyimpangan & lain sebagainya tentunya masih banyak hal” negatif
lain yg tanpa kita sadari itu akan membawa kerugian bagi bangsa ini ataupun kemajuan yg
bernilai positif u/ bangsa ini.
 Modernisasi & globalisasi dpt masuk ke kehidupan masyarakat melalui berbagai
media, terutama media elektronik seperti internet. Karena dgn fasilitas ini semua
orang dpt dgn bebas mengakses informasi dari berbagai belahan dunia. Pengetahuan
& kesadaran seseorang sangat menentukan sikapnya u/ menyaring informasi yg
didapat. Apakah nantinya berdampak positif / negatif terhadap dirinya, lingkungan,
dan masyarakat. u/ itu, diperlukan pemahaman agama yg baik sebagai dasar u/
menyaring informasi Kurangnya filter & selektivitas terhadap budaya asing yg masuk
ke Indonesia,budaya tersebut dpt saja masuk pd masyarakat yg labil terhadap
perubahan terutama remaja & terjadilah penurunan etika & moral pd masyarakat
Indonesia.

 Jika dilihat pd kenyataannya, efek dari modernisasi & globalisasi lebih banyak
mengarah ke negatif Kita dpt kehilangan budaya negara kita sendiri & terbawa oleh
budaya barat, jika masyarakat Indonesia sendiri tdk mempelajari pengetahuan
tentang kebudayaan Indonesia & tdk menjaga kebudayaan tersebut. Ada baiknya
budaya. Barat yg kita serap disaring terlebih dahulu. Karena tdk semua budaya barat
adalah baik. Jika kita terus menerima & menyerap budaya asing yg tidak sesuai dgn

13 | P a g e
karakter bangsa Indonesia, dpt terjadi penyimpangan etika & moral bangsa
Indonesia sendiri melalui penyimpangan etika dan moral tersebut, dpt tercipta pola
kehidupan & pergaulan yg menyimpang tdk hanya & negatif yg dihasilkan
modernisasi & globalisasi. Proses ini jg menghasilkan akibat positif, yaitu terciptanya
masyarakat yg lebih intelektual & terbuka terhadap perubahan & perkembangan
dunia.
H. Penurunan Etika, Moral & Akhlak
 Faktor-Faktor Kemerosotan Etika, Moral dan Akhlak :

1. Kemajuan teknologi.
Dampak globalisasi teknologi memang dpt memberikan dampak positif tetapi tidak dpt
di pungkiri lagi bahwa hal ini juga dpt berdampak negative bagi kerusakan moral
Perkembangan internet & ponsel berteknologi tinggi terkadang dampaknya sangat
berbahaya bila tdk di gunakan oleh orang yg tepat Misahya Video porno yg semakin
mudah di akses di ponsel dgn intemet, muhasiwa sebagian yg tidak sempat belajar
ketika ujian menggunakan hp u/ internet / menanyakan kepada tenunnya lewat SMS.
Hal tsb memang sangat memudahkan tapi itu melatih adanya sifat ketidakjujuran
kepada mahasiswa itu sendiri sehingga menjadi awal dari kerusakan moral.

2. Memadamya kualitas keimanan.


Sekuat apapun iman seseorang, terkadang mengalami nak turun Ketika tingkat keimanan
seseorang menurun, potensi kesalahan terbuka. Hal ini sangat berbahaya bagi moral, Jika
dibiarkan tentu membuat kesalahan semakin kronis dan mensak citra individu & institusi
Contohya : saja jika para pejabat negeri ini memiki landasan agama yg baik, maka apa
berani dia memakan uang rakyat (Korupsi)

3. Pengaruh lingkungan.
Tidak semua guru tu punya sifat yg buruk dan sebaliknya. Terkadang seorang guru
melakukan kesalahan karena ada pengarah buruk dari linkungan sekitarnya. Kondisi
lingkungan rumah & pengaruh kurang baik dari guru hingga dpt mendorong seorang guru
u/ berbuat kesalahan selain itu Pengaruh budaya barat serta pergaulan dgn teman
sebayanya yg sering mempengaruhinya u/ mencoba & akhirnya malah terjerumus ke
dahnya. Lingkungan adalah faktor yg paling mempengaruhi perilaku & watak remaja. Jika
dia hidup & berkembang di lingkungan yg buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya..
Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yg baik maka ia akan menjadi baik pula.

4. Hilangnya kejujuran.
Berdasarkan laporan hasil investigasi sebuah lembaga survei dinyatakan bahwa korupsi
menyebar merata di wilayah negara ini, dari Aceh hingga Papua. Karena itu dari tahun ke
tahun posisi Indonesia sebagai negara terkorup selalu menduduki peringkat 10 besar
dunia dalam indeks persepsi korupsi (CPI) menurut data dari Transperensey International

5. Hilangnya Rasa Tanggang Jawab.


Sebelum bendungan Situ Gintung jebol Kompas 28 Juli 2008 memberitakan bahwa
sebanyak 50 bendungan dari total 106 dinyatakan nasak. Rusaknya infrastruktur
pengairan ini menurut penelitian disebabkan perawatan operasional bangunan yg kurang
memadai. Masalah seperti ini terjadi juga pada infrastruktur lainnya seperti banyaknya

14 | P a g e
gedung yg hampir roboh. Kasus him adalah rusaknya beberapa rel kereta api yg
diakibatkan besi baja rel kereta diambil oleh oknum. Berita” tsb merupakan cermin
bahwa telah terjadi penurunan moral tanggung jawab di masyarakat yg dpt berakibat
fatal bagi keselamatan masyarakat.

6. Tidak Berpikir Jauh ke Depan (Visioner)


Eksploitasi alim adalah salah satu bentuk dari produk berpikir jangka pendek. Sebagai
contoh: pembalakan hutan mencapai 0,6-1,3 jt ha tahun (Abdoellah, 1999), bahkan angka
tsb diperkirakan telah melonjak menjadi 1,3-2 jt ha/tahun (KMNLH, 2002). Akibat dari
berbagai eksploitasi alam telah menimbulkan berbagai bencana. Dlm kurun waktu 2006-
2007 bencana ekologis (banjir, longsor, gagal panen, gagal tanam, kebakaran hutan)
tercatat 840 kejadian bencana.

7. Rendahnya Disiplin
Pada Sabtu, 9 Februari 2008 Suara Karya memberitakan bahwa ribuan pegawai negeri
sipil (PNS) di DKI Jakarta & berbagai daerah nekat tdk masuk kerja alas mangkir pda hari
pascalibur Imlek 2559 (8/2). Kasus mangkir, selalu terjadi setiap hari kejepit / pascalibur
(cuti) nasional Disebutkan bahwa meski ada aturan PP No.30/1980 yang menyatakan
bahwa ada 3 tingkatan pemberian sanksi kepada PNS dari mulai hukuman disiplin ringan,
sedang, & berat, namun budaya mangkir ini masih kental di kalangan pegawai negeri. Hal
ini merupakan cemmin karakter bangsa yg mengabaikan budaya disiplin.

8. Kris Kerjasama
Terjadinya perpecahan & benturan di antara komponen masyarakat menunjukkan bahwa
bangsa ini sedang mengalami krisis persatuan & mekrtunya budaya kerjasama. Demikian
jg dgn jumlah kasus tawuran di antara mahasiswa & pelajar yg cenderung meningkat.

9. Krisis Keadilan
Partnership for Governance Reform pada 2002 menempatkan lembaga peradilan di
Indonesia menempati peringkat lembaga terkorup menung persepsi masyarakat. Hal tsb
diperkuat dgn laporan Komisi Ombudsman Nasional (KON) tahun 2002, bahwa
berdasarkan pengaduan masyarakat menyebutkan penyimpangan di lembaga peradilan
menempati urutan tertinggi.

10. Krisis Kepedulian


Media massa beberapa waktu yg melaporkan adanya beberapa warga masyarakat yg
meninggal akibat kelaparan. Berita ini menunjukan bahwa kepedulian jg telah menipis
dlm kehidupan masyarakat. Jika kita melihat potret kehidupan bangsa saat ini, maka jelas
terlihat bahwa masalah moral sesungguhnya merupakan hal yg tidak kalah penting
dibanding masalah ekonomi. Jika hal itu dibiarkan, akan mengancam masa depan bangsa.
Namun sayang, masalah moral ini kerap terpinggirkan dari agenda & rencana para calon
pemimpin bangsa.
I. Metode Peningkatan Etika, Moral & Akhlak
1. Metode Syari'at
a. Dengan cara membiasakan diri u/ melakukan kebaikan & menjauhi yg dilarang
syara".
b. Berusaha menjauhkan diri dari permusuhan.

15 | P a g e
c. Membiasakan diri u/ menyesuaikan diri dgn lingkungan dimana kita tinggal.
2. Metode Pengembangan Diri
a. Berupaya meneladani perbuatan” terpuji dari pribadi” yg dikagumi.
b. Membiasakan konsisten u/ melakukan kebiasaan”terpuji & menghilangkan sifat”
tercela yg ada pd diri
c. Berusaha meningkatkan potensi” baik yg ada pd diri u/ menjadi pribadi yg lebih baik.
3. Metode Kesufan
a. Membiasakan diri bersifat zuhud
b. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
c. Berusaha u/ meningkatkan kualitas ibadah

16 | P a g e
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
 Etika adalah suatu ajaran tentang kebaikan & keburukan yg menyangkut kehidupan
manusia dlm hubungannya dgn Tuhan, sesama manusia & alam. Moral adalah
sebuah adat istiadat penentuan baik buruknya perbuatan & kelakuan manusia.
 Dan akhlak adalah sifat yg tertanam menimbulkan perbuatan dgn gampang
memerlukan pertimbangan & pemikiran. Dlm jiwa yg gampang & mudah tanpa
Etika, moral, & akhlak memiliki persamaan tentang ajaran baik buruknya sikap
hidup manusia, sedangkan yg membedakannya adalah sumber kebenarannya.
 Kegiatan dlm berbisnis pun jg membutuhkan etika agar usaha yg dijalankan tetap
dlm ajaran Allah SWT. Dlm berbisnis dibutuhkan kejujuran, dpt menjalankan
amanah, murah hati, & tidak melupakan akhirat.
 Antara akhlak dgn etika, & moral memiliki kesamaan arti, cakupan & tujuan.
Namunpun demikian, jg memiliki perbedaan 1 sama lainnya. Dlm perspektif Islam
akhlak & tasawuf sangat berkaitan erat karena samasama bertujuan u/
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Serta dapat pula disimpulkan 4 hal yaitu
bahwa Akhlak, etika & moral adalah suatu disiplin ilmu yang membicarakan tentang
persoalan baik dan buruk, Antara akhlak, etika & moral, yg persamaan &
perbedaan. Persamaannya adalah sama” mengkaji masalah baik & buruk,
sedangkan perbedaanya adalah terletak pd landasan yg dipakai, Dlm konteks
sejarah, antara akhlak & tasawuf memiliki tujuan & esensi yg sama, yaitu sebagai
jalan u/ mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta Indikator orang berakhlak
adalah beriman/ tidaknya seseorang. Salah 1 karakter seseorang dikatakan beriman
adalah ketika ia mampu melahirkan kedamaian & ketenteraman bagi alam
lingkungannya.

B. Saran
1. Semoga dgn diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dpt
menerapkan etika, moral & akhlak yg baik dan sesuai dgn ajaran islam dlm
kehidupan sehari” agar dapat menuju masyarakat yg madani & menuju suatu
perubahan yg lebih baik.
2. Adapun saran yg akan kami sampaikan adalah Kita harus bisa membentengi diri kita
dengan keimanan & ketaqwaan agar modernisasi dan globalisasi tidak
mempengaruhi etika, moral & akhlak kita tetapi kita yg modernisasi & globalisasi yg
harus kita peroleh & pelajari dgn akhlak, etika, moral,dan dalil yg kita miliki.
3. Hendaknya kita sebagai muslim dpt menerapan etika, moral, & akhlak ke dlm
kehidupan sehari-hari sesuai dgn syariat islam.

17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
o https://www.researchgate.net/publication/335867889_MAKALAH_ETIKA_MORAL_DAN_AKHLAK
o https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-45-bekasi/akuntansi/konsep-etika-moral-
dan-akhlaq/21521635
o https://www.slideshare.net/aisyahturidho/makalah-etika-moral-akhlak-agama?from_action=save
o file:///C:/Users/hp/Downloads/TGS%20MAKALAH%20KELOMPOK%206.pdf
o http://nurjamaliyahisraini.blogspot.com/2017/03/makalah-etika-moral-dan-akhlak.html

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai