Anda di halaman 1dari 14

12

MAKALAH
PENGANTAR ADMINISTRASI
KESEHATAN
(MASALAH PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN OLEH
MASYARAKAT)
{Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar ADMINKES}
Dosen : Rika Kurnia Kandacong, SKM M.,Kes

D
I
S
U
S
U
N
OLEH: KELOMPOK 5
1. Dian Nurazizah (B0522508)
2. Muh. Eislan Denni (B0522503)
3. Selviana (B0522509)
4. Dano (B0522402)
5. Reskilda (B0522510)
6. Sahrana(B0522514)
7. Joenny Sambo Bulawan (B0522502)
8. Hariyani (B0522513)
ADMINKES KELAS C
FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

P a g e 1 | 14
12

TAHUN AJARAN
2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yg atas rahmat, karunia,


serta limpahan kesehatannya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pd waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “MASALAH
PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN OLEH MASYARAKAT”.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yg


sebesar-besarnya kepada dosen ibu Rika Kurnia Kandacong, SKM M.,Kes
Mata kuliah PENGANTAR ADMINISTRASI KESEHATAN yg telah memberikan
tugas terhadap kami. Kami jg ingin mengucapkan terima kasih kepada
teman” kelompok yg turut membantu dlm mengumpulkan data”
pemembuatan makalah ini.

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok matakuliah akidah akhlaq,


kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan
baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan, kami terima dengan
senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi para pembacanya.


Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik &
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu &
kemampuan kami, maka kritik & saran yg bersifat membangun yg
senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pd
khususnya u/ teman sekalian. Akhir kata kami ucapkan banyak terima
kasih.

Majene, 6 November 2022

Kelompok 5

P a g e 2 | 14
12

DAFTAR ISI
Daftar Isi...............................................................................................................3
Kata Pengantar.....................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................... 4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................6
C. Tujuan..............................................................................................................6
D. Manfaat………………………………………………………………………………………………….……6

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................7
A. Definisi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan…………………….………………….……...7
B. Contoh Kasus Masalah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat....….8
C. Cara Mengatasi Masalah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat…..8
D. Faktor Yg Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat…8
E. Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta JKN…………………………………………………..…...9
F. Syarat Pokok Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat...............….....9
G. Kategori Utama Dalam Pelayanan Kesehatan……….…………………...................10
H. Kendala Pelayanan Kesehatan Di Indonesia……………………………………………….11

BAB III PENUTUP................................................................................................13


A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA……………………..……………………………………………………….……….…14

P a g e 3 | 14
12

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia & salah 2 unsur kesejahteraan yg harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dlm Pancasila
dan Undang” Dasar Negara RI Thn 1945. Setiap orang berhak atas kesehatan. Setiap hal yg2
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pd masyarakat Indonesia akan menimbulkan
kerugian ekonomi yg besar bagi negara, & setiap upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat jg berarti investasi bagi pembangunan negara (Menteri Hukum & HAM RI,
2009).

Dalam Undang” Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN disebutkan bahwa tantangan
pembangunan bidang kesehatan yg harus dihadapi bangsa Indonesia antara lain adalah
mengurangi kesenjangan status kesehatan & akses terhadap pelayanan kesehatan antar
wilayah, tingkat sosial ekonomi serta gender; meningkatkan jumlah & penyebaran tenaga
kesehatan yg kurang memadai: meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan: &
mengurangi beban ganda penyakit (Depkes RI, 2009).

Puskesmas merupakan pusat pembangunan masyarakat serta menyelenggarakan


pelayanan masyarakat yg bermutu, merata, terjangkau dgn peran masyarakat secara aktif
tuntutan masyarakat terhadap pemanfaatan Puskesmas semakin kompleks sebagai dampak
positif kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi dari hasil pembangunan nasional bangsa
Indonesia. Masyarakat semakin peka terhadap pemanfaatan Puskesmas yg bermutu
sehingga tahu haknya tentang pemanfaatan Puskesmas yg seharusnya mereka terima
(Depkes RI, 2003).

Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah hasil dari proses pencarian pelayanan


kesehatan oleh seseorang maupun kelompok. Pengetahuan tentang faktor Yg mendorong
individu membeli pelayanan kesehatan merupakan informasi kunci u/ mempelajari utilitas
pelayanan kesehatan. Mengetahui factor” yg mempengaruhi pencarian pelayanan
kesehatan berarti jg mengetahui faktor” yg mempengaruhi pemanfaatan/utilitas (Ilyas,
2006).

Menurut teori Anderson (1974) dlm Notoadmodjo (2014), ada 3 karakteristik yg


berhubungan dgn pemanfaatan pelayanan kesehatan yaitu: karakteristik predisposisi
(predisposing characteristics), karakteristik pendukung (enabling characteristics), &
karakteristik kebutuhan (need characteristics).

Menurut World Health Organization (WHO) pd tahun 2014 menyebutkan, jumlah


masyarakat yg memanfaatkan pelayanan kesehatan di India adalah 60,4 juta orang. Di
China sebanyak 98,5 juta orang yg memanfaatkan pelayanan kesehatan, sedangkan di
bagian lain Asia tercatat sebesar 38,4 juta orang Yg memanfaatkan pelayanan kesehatan
masih kurang (BPS RI, 2014 dalam Masita., dkk, 2016).
P a g e 4 | 14
12

Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik tahun 2016, Indonesia masih menghadapi
permasalahan pemerataan & keterjangkauan pelayanan kesehatan, diperkirakan hanya
sekitar 19,95% penduduk yg memanfaatkan pelayanan Puskesmas & Puskesmas Pembantu.
Jumlah ini lebih rendah jika dibandingkan dgn pemanfaatan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan lain seperti Praktek Dokter/Bidan/Perawat (25, 48%), Rumah Sakit Pemerintah
(23, 48%), & Rumah Sakit Swasta (20,87%).

Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan merupakan indikator yg sangat penting dlm


sistem pelayanan kesehatan, karena u/ mengetahui apakah pelayanan kesehatan sudah
merata & terjangkau, pemanfaatan fasilitas Puskesmas dapat dilihat dgn menggunakan
beberapa indikator antara lain rata”kunjungan perhari (rata” kunjungan Puskesmas yaitu 83
orang /hari) & frekuensi kunjungan Puskesmas (BPS RI, 2008 dlm Widiani., dkk, 2016).

Rendahnya utilisasi (penggunaan) fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit,


Balai Pengobatan, & sebagainya tdk hanya disebabkan oleh faktor jarak antara fasilitas
tersebut dgn masyarakat yang terlalu jauh (baik jarak secara fisik maupun secara sosial),
tarif yg tinggi, pelayanan yg tdk memuaskan & sebagainya, tetapi juga dipengaruhi oleh
faktor masyarakat itu sendiri, diantaranya persepsi / konsep dari masyarakat
(Notoatmodjo, 2014).

P a g e 5 | 14
12

A. Rumusan masalah
1. Definisi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat?
2. Bagaimana Contoh Kasus Masalah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat?
3. Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat?
4. Bagaimana Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta JKN?
5. Bagaimana Syarat Pokok Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat?
6. ApaSaja Kategorri Utama Dlm Pelayanan Kesehatan?
7. ApaSaja Kendala Pelayanan Kesehatan DiIndonesia?

B. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Pemanfaatan Pekayanan Kesehatan Oleh Masyarakat!
2. Mengetahui Contoh Kasus Masalah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat!
3. Mengetahui tentang Cara Mengatasi Masalah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat!
4. Mengetahui tentang Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta JKN!
5. Mengetahui Syarat Pokok Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat!
6. Mengetahui Kategori Utama Dalam Pelayanan Kesehatan!
7. Mengetahui kendala / Permasalahn Pelayanan Kesehatan Diindonesia!

C. Manfaat
A}. Kegunaan Teoritis
1. Yg dilakukan u/ menambah kajian & permasalahan dlm bidang ilmu komunikasi
terutama yg menggunakan pendekatan fenomenologi, sebagai landasan serta
pengalaman bagi penulis agar dpt melakukan penelitian selanjutnya.

B}. Kegunaan Praktis


1. Menambah pengetahuan & memperluas wawasan peneliti terkait fenomena di
masyarakat khususnya mengenai pemanfaatan layanan kesehatan oleh serta berguna
sebagai bahan untuk penerapan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.
2. Dpt menjadi referensi bagi mahasiswa sebagai bahan pertimbangan bagi yg
melakukan penelitian
3. Hasil penelitian ini diharapkan dpt memperkaya khasanah keilmuan, khususnya
bidang kesehatan masyarakat dgn peminatan Administrasi kesehatan (ADMINKES) serta
dpt berguna sebagai referensi bahan pustaka u/ pengembangan penelitian selanjutnya.

P a g e 6 | 14
12

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Masyarakat
 Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah penggunaan fasilitas pelayanan yg
disediakan baik dlm bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas
kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan tsb yg
didasarkan pd ketersediaan & kesinambungan pelayanan, penerimaan masyarakat, &
kewajaran, mudah dicapai oleh masyarakat, terjangkau serta bermutu (Azwar, A.,
2010).
 Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yg digunakan u/
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yg dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, &
masyarakat (Perpres No.71 Tahun 2013). Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) wajib memberikan pelayanan primer yg
komprehensif sebagai gatekeeper dgn kualitas pelayanan kesehatan menjadi prioritas
(Davi, M., 2016).
 Menurut Lavey dan Loomba (1973) yg dimaksud dgn pelayanan kesehatan ialah setiap
upaya yg diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dlm suatu organisasi u/
memelihara & meningkatkan kesehatan, mencegah & menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok & ataupun masyarakat
(Davi, M., 2016).
 Pelayanan kesehatan masyarakat (public health service) adalah bagian dari pelayanan
kesehatan yg tujuan utamanya adalah u/ meningkatkan kesehatan & mencegah
penyakit dgn sasaran utamanya adalah mayarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat
ditandai dgn cara pengorganisasian yg umumnya dilakukan secara bersam-sama dlm
suatu organisasi (Davi, M., 2016).

B. Contoh Kasus Masalah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat


Adapun kasus/permasalahan yg biasa terjadi di Indonesia khususnya dlm permasalahan
pelayanan kesehatan oleh masyarakat diantaranya:
1. Masalah pertama adalah accessibility yg dimana semua fasilitas yg baik & tenaga ahli”
masih terpusat di kota” besar, sehingga belum terjangkau oleh masyarakat yg tinggal di
daerah terpencil. Accessibility adalah keterjangkauan tempat pelayanan kesehatan yg
dapat diukur dgn jarak yg ditempuh oleh pasien menuju ketempat pelayanan kesehatan
tersebut Keterjangkauan / akses layanan kesehatan harus dpt dicapai oleh masyarakat,
tidak terhalang oleh keadaan geografis. Indikator aksesibilitas dpt diukur dgn jarak

P a g e 7 | 14
12

tempuh Jika jarak pelayanan kesehatan berdekatan dgn tempat tinggal pasien
dikatakan aksesibilitas antara ke-2 tempat tsb terjangkau begitu pula sebaliknya jika
jarak pelayanan kesehatan berjauhan dgn tempat tinggal pasien dikatakan aksesibilitas
antara kedua tempat tsb tdk terjangkau Aksesibilitas meliputi sarana transportasi, jalan,
& lain”
2. Ke-2, masalah capability yaitu dimana tenaga” dokter umum mungkin banyak, tetapi
adanya keterbatasan dgn dokter” spesialis dan biasanya ada di RS besar.
3. Ke-3 masalah Capacity, alat” medis dgn terobosan” inovatif yg belum dimiliki oleh
banyak rumah sakit. Kalau pun ada, ketersediaannya terbatas sehingga tdk mampu
mengakomodir jumlah pasien yg banyak. Rumah sakit & dokter yg cukup memadai
tetapi jumlah alat kesehatan sangat terbatas sehingga menciptakan antrean panjang.
4. Ke-4 masalah Affordability, berkaitan dgn apakah pasien mampu berobat? Sehingga u/
pasien” yg dlm kemampuan ekonomi kurang bagus kesehatannya harus bisa dicover
oleh pemerintah
C. Cara Mengatasi Masalah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1. Accessibility = > Akses bisa digunakan u/ mengidentifikasi kebutuhan, mencari &
mendapatkan sumber daya & menawarkan pelayanan yg tepat sesuai dgn kebutuhan
pengguna. Oleh karena itu, dlm menyelesaikan masalah accessibility, perlu kombinasi
dari karakteristik pelayanan, provider & sistem yg sejalan dgn karakteristik pengguna,
rumah tangga & kemampuan dari masyarakat.
D. Faktor Yg Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
 Faktor yang mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Masyarakat
berdasarkan dari kasus diatas yaitu :
1. Accessbility => Aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dipengaruhi
oleh banyak hal yg sangat multidimensional. Aksesibilitas tdk hanya dipengaruhi oleh
faktor supply semacam ketersediaan tenaga kesehatan & fasilitas, tetapi jg
dipengaruhi oleh beberapa hal yg justru bisa menjadi hambatan bila tdk dikelola &
diantisipasi dgn baik. Misalnya, kondisi geografis & cakupan kepemilikan jaminan
kesehatan.
Diperlukan strategi yg perlu memperhatikan secara komprehensif setiap faktor yg
menjadi determinan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Beberapa hal bisa diupayakan & dimodifikasi. Sedangkan hal lain yg tdk bisa
dimodifikasi (geografis), tetapi harus diantisipasi dgn baik.
 Faktor umum yg mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh
masyarakat yaitu :

Faktor”determinan dlm penggunaan pelayanan kesehatan didasarkan pd beberapa


katagori antara kependudukan, struktur sosial, psikologi sosial, sumber daya keluarga,
sumber daya masyarakat, organisasi & model” sIstem kesehatan. Anderson (1973)
menggambarkan model sistem kesehatan (health model system) yg berupa model

P a g e 8 | 14
12

kepercayaan kesehatan. Banyak teori yg berkaitan dgn alasan seseorang ketika memilih &
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, diantaranya:

A /. Teori Andersen/ Health System Model => Menurut teori Anderson lm Muzaham
(1995),
o ada 3 faktor yg mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan yaitu :
1) Mudahnya menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan (karakteristik predisposisi)
2) Adanya faktor” yg menjamin terhadap pelayanan kesehatan yg ad karakteristik
pendukung)
3) Adanya kebutuhan pelayanan kesehatan (karakteristik kebutuhan)

B /. Model Kepercayaan Kesehatan / Health Belief Model => HBM telah berkembang di
thn 1950 oleh para ahli psikologi sosial. Berkembangnya pelayanan kesehatan masyarakat
akibat kegagalan dari orang/masyarakat u/menerima usaha” pencegahan & penyembuhan
penyakit yg diselenggarakan oleh provider (Glanz, 2002).

E. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Bagi Peserta JKN


Berdasarkan kepesertaan JKN sesuai dgn peta jalan (roadmap) menuju jaminan
kesehatan semesta / Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2019, bahwa pada tahap
awal kepesertaan JKN. Selama masih ditetapkan sebagai peserta maka masih berhak
mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan dlm JKN (PMK No.28 Tahun 2014). Dalam
Perpres No.71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN menjelaskan macam”
jenis pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu:

a. Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan


Pelayanan Kesehatan rawat jalan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan
perseorangan yg bersifat nonspesialistik yg dilaksanakan pada fasilitas kesehatan tingkat
pertama u/ kepentingan observasi, diagnosis, pengobatan, & / pelayanan kesehatan lainya.
b. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
Pelayanan kesehatan rawat inap tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan
perseorangan yg bersifat nonspesialistik & dilaksanakan pada fasilitas kesehatan tingkat
pertama u/ keperluan observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, & / pelayanan medis
lainnya, dimana peserta & / anggota keluarganya dirawat inap paling singkat 1 hari.
o Fasilitas kesehatan tingkat pertama merupakan pelayanan kesehatan non spesialistik yg
meliputi :
1) Administrasi Kesehatan
2) Pelayanan promotif & preventif
3) Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
4) Tindakan medis nonspesialistik, baik operatif & non operatif
5) Pelayanan obat & bahan medis habis pakai
6) Tranfusi darah sesuai dgn kebutuhan medis
7) Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama
8) Rawat inap tingkat pertama sesuai dgn indikasi medis

P a g e 9 | 14
12

F. Syarat Pokok Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Masyarakat


o Pelayanan kesehatan harus meiliki syarat pokok. Syarat pokok yg dimaksud adalah :

a. Tersedia dan Berkesinambungan


Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yg baik adalah pelayanan kesehatan
tersebut harus tersedia di masyarakat (available) serta bersifat berkesinambungan
(continuous). Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yg dibutuhkan oleh masyarakat
tidak sulit ditemukan, serta keberadaannya di masyarakat adalah pada setiap saat yg
dibutuhkan.
b. Dapat Diterima dan Wajar
Syarat pokok ke-2 pelayanan kesehatan yg baik adalah yg dpt diterima (acceptable) oleh
masyarakat serta bersifat wajar (appropriate), artinya pelayanan kesehatan tsb tdk
bertentangan dgn adat istiadat, kebudayaan, keyakinan & kepercayaan masyarakat, serta
bersifat tidak wajar, bukanlah suatu pelayanan kesehatan yg baik.
C . Mudah Dicapai => Syarat pokok ke-3 pelayanan kesehatan yg baik adalah yg mudah
dicapai (accessible) oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yg dimaksud disini terutama
dari sudut lokasi. Dengan demikian u/dpt mewujudkan pelayanan kesehatan yg baik, maka
pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan kesehatan yg
terlalu terkonsentrasi di daerah perkotaan saja, & sementara itu tidak ditemukan di daerah
pedesaan, bukan pelayanan kesehatan yg baik.
D . Mudah Dijangkau => Syarat pokok ke-4 pelayanan kesehata yg baik adalah yg mudah
dijangkau (affordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan yg dimaksudkan yaitu
dari sudut biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan seperti ini harus dpt diupayakan biaya
pelayanan kesehatan tsb sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan
kesehatan yg mahal & karena itu hanya mungkin dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat
saja, bukan pelayanan kesehatan yg baik.
E . Bermutu => Pelayanan kesehatan yg baik adalah yang bermutu (quality). Pengertian
mutu yg dimaksud disini adalah yg menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yg diselenggarakan, yg disatu pihak dpt memuaskan para pemakai jasa
pelayanan, & dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dgn kode etik serta standar
yg telah ditetapkan.
G. Kategori Utama Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat
o Terdapat 3 kategori utama dlm pelayanan kesehatan yakni karakteristik predisposisi,
karakteristik pendukung & karakteristik kebutuhan (Davi, M., 2016).
a. Karakteristik predisposisi (predisposising characteristics)
Kecenderungan individu u/ mempergunakan pelayanan kesehatan ditentukan oleh
serangkaian variable” karena adanya ciri” individu yg digolongkan dlm 3 kelompok:
1) Ciri-ciri demografi meliputi:
a) Umur b) Jenis Kelamin
2) Struktur Sosial meliputi:
a) Tingkat Pendidikan b) Pekerjaan

b. Karakteristik Pendukung (Enabling Characterictic)

P a g e 10 | 14
12

Karakteristik ini mencerminkan bahwa meskipun mempunyai predisposisi untuk


menggunakan pelayanan kesehatan, ia tak akan bertindak u/ menggunakannya, kecuali bila
mampu menggunakannya. Penggunaan pelayanan kesehatan yg ada tergantung kepada
kemampuan konsumen u/ membayar meliputi:
1) Sumber daya keluarga, seperti penghasilan, asuransi, kemampuan membeli jasa
pelayanan.
2) Sumber daya masyarakat, seperti ketersedian fasilitas kesehatan, jarak tempuh & biaya
transportasi.
c. Karakteristik Kebutuhan (Need Characterictic)
Faktor predisposisi dan faktor yg memungkinkan u/ mencari pengobatan dpt terwujud di
dlm tindakan apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan. Dlm kata lain kebutuhan merupakan
dasar & stimulus langsung u/ menggunakan pelayanan kesehatan, bilamana tingkat
predisposisi & enabling itu ada. Kebutuhan (need) dibagi menjadi 2 katagori:
1) Penilaian individu /perceived (subject assessment) berupa persepsi masyarakat.
2) Penilaianklinik / Evaluated (clinical diagnosis) berupa pemeriksaan gejala & diagnosa
penyakit.
H. Kendala Dalam Pelayanan Kesehatan masyarakat
o Setidaknya terdapat 6 kendala yg perlu dibenahi & disikapi secepatnya. Adapun kendala
tersebut antara lain:
1. Konektivitas
Kendala konektifitas menjadi penyebab utama sistem kesehatan digital (E-Health) di
Indonesia tdk berkembang, terutama di daerah” terpencil yg seharusnya butuh akses
kesehatan yg sama dgn masyarakat kota.
Bila konektifitas sudah merata di seluruh Indonesia, maka bisa dipastikan masyarakat
bisa mendapat akses kesehatan yg baik krn bisa berkonsultasi dgn dokter meski berjauhan.
Pun biayanya jauh lebih murah.
2. Kejelasan Regulasi
Menurut sebuah survei dari Deloitte Indonesia, Bahar, & Chapter, sebesar 15, 6persen
pengguna masih merasa tdk puas dgn adanya layanan kesehatan digital. Ketidakpuasaan ini
terjadi krn pengguna mengkhawatirkan keamanan data yg diinput ke dlm layanan
kesehatan digital tsb. Pun belum adanya aturan tentang tata cara pengantaran obat agar
tdk terkontaminasi benda lain hingga sampai kepada pasien.
Selain keamanan data, yg masih menjadi masalah utama dlm perkembangan layanan
digital ini antara lain, terjadinya komunikasi yg kurang baik antara dokter dgn penderita
penyakit karena tdk memeriksa penyakit secara langsung. Apalagi secara pengalaman,
banyak dokter yg tdk terbiasa memeriksa penyakit hanya melalui telepon. Dokter tdk bisa
melihat ekspresi pasien tentang apa yg dirasakan hanya melalui ponsel. Dokter jg tak
berpengalaman memeriksa pasien melalui aplikasi, meski saat ini pelan” banyak yg sudah
terbiasa. Ditambah banyak jg dokter senior yg tdk cakap menggunakan teknologi.
Kendala”soal regulasi di atas, tentu menjadi kendala pd perkembangan e-health.
Pemerintah hendaknya mengatur regulasi tsb secara cepat mengingat pengguna layanan
kesehatan digital semakin bertumbuh.
3. Bonus Demografi
P a g e 11 | 14
12

Populasi Indonesia merupakan populasi ke-4 terbesar di dunia, yg banyak didominasi


oleh usia muda & masyarakat ekonomi kelas menengah. Bonus demografi ini menjadi
kekuatan u/ Indonesia u/ bersaing di kancah global. Sayangnya, bonus demografi ini tak
dibarengi dgn pelayanan kesehatan yg baik. Anak muda & masyarakat yg dianggap mampu
memajukan Indonesia justru jadi tak terlindungi krn tdk ada pelayanan kesehatan yg baik.
4. Negara Kepulauan
Menjadi negara kepulauan, memang sangat berpengaruh besar terhadap potensi ekspor
(SDA) Indonesia. Indonesia terkenal dgn beragam SDA & keindahan alam yg mampu
menarik wisatawan berkunjung. Di sisi lain, distribusi pangan & distribusi kesehatan banyak
terkendala krn tdk bisa ditempuh hanya dgn jalur darat. "Apalagi secara bisnis, rumah sakit
swasta tidak serta merta ingin membangun cabangnya di tempat terpencil. Akhirnya
investor maunya investasi di daerah” yg punya impact banyak sehingga ada disparitas di
sini.
5. Pelayanan Rendah
Tingkat pelayanan rumah sakit diIndonesia relatif rendah. Ini tercermin dari kendala
masyarakat dlm mendapatkan layanan kesehatan di beberapa rumah sakit. Pasien yg
menderita penyakit berat diminta menanti pelayanan hingga 1 bulan lamanya di rumah.
"Prosesnya itu sendiri masih belum membantu. Sampai hari ini masih kita lihat antrian
panjang di beberapa rumah sakit. Mereka, pasien yg menderita penyakit berat, harus
menunggu 1 bulan di rumah, hal” tsb yg mesti kita sikapi dgn baik," Akibatnya, banyak
masyarakat di daerah yg akhirnya memilih Penang, Malaysia, u/ berobat ketimbang di
Indonesia
6. Teknologi
Tak Dimanfaatkan dgn Baik Teknologi yang ada tak dimanfaatkan dgn baik u/ pelayanan
kesehatan. Padahal, penggima internet di Indonesia paling tinggi ketimbang negara lain.
"sebagai contoh tentang iWatch. I Watch kita pasang di tangan kita, itu bisa mendeteksi
kondisi jantung & kondisi sistem tubuh lainnya. Tapi saat berobat, kita tdk memberitahukan
kepada dokter kalau kita punya rekam manual melalui iWatch itu. Padahal kalau diberitahu,
dokter bisa langsung merekomendasikan pengobatan yg lebih tepat,"

P a g e 12 | 14
12

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
 Berdasarkan hasil penelitian dpt disimpulkan bahwa perspektif masyarakat tentang
akses pelayanan kesehatan dari aspek fisik masih sulit u/ dijangkau, dikarenakan jalan
u/ menuju ke layanan kesehatan susah. Sedang pd aspek sosial juga masih sulit u/
dijangkau, dikarenakan tenaga kesehatan yg ada kurang ramah dlm memberikan
pelayanan serta belum bisa membaur dgn masyarakat. Sementara aspek ekonomi tdk
ada permasalahan, dikarenakan saat ini masyarakat sdh merasakan manfaat dari
program JKN.
 Hak masyarakat dlm mendapatkan pelayanan kesehatan secara utuh belum
sepenuhnya terwujud dikarenakan pemerintahan yg jauh lebih mengutamakan
pembangunan” di bidang infrastruktur dibandingkan pembangunan di bidang
pelayanan kesehatan. Hal ini dpt dilihat dari kurang lengkapnya fasilitas yg tersedia di
Puskesmas /pun RS yg ada di Indonesia seperti (Accessibility, Capability, Capacity, dan
Affordability) & masih banyak program” yg tdk terlaksana.

B. Saran
 Untuk meningkatkan & memelihara mutu dari Pelayanan Kesehatan Masyarakat di
harapkan agar selalu memberikan pelayanan yg terbaik terlebih pd kecepatan dlm
penanganan masalah yg ada (respon).
 Dalam mendukung tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat dlm bidang
pelayanan kesehatan diperlukan kerjasama yg kuat antara masyarakat,
pemerintah, serta tenaga kesehatan. Salah 1 faktor yg terpenting adalah pengalokasian
Anggaran Pendapatan haruslah sesuai dgn kebutuhan bidang kesehatan. Kemudian dlm
melaksanakan program” di bidang kesehatan pihak” yg bertanggung jawab harus
memiliki perencanaan yg matang & mewujudkannya dlm pelaksanaan.

P a g e 13 | 14
12

DAFTAR PUSTAKA
o https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-12767-BAB1.Image.Marked.pdf
o https://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/1103
o https://www.researchgate.net/profile/Agung-Laksono-2/publication/
326439465_Aksesibilitas_Pelayanan_Kesehatan/links/5b4d881aaca27217ff9b1903/
Aksesibilitas-Pelayanan-Kesehatan.pdf
o https://money.kompas.com/read/2019/08/19/171503026/6-kendala-ini-membuat-
pelayanan-kesehatan-di-indonesia-tak-maksimal?page=all
o https://blud.co.id/wp/blud-bisa-meningkatkan-pelayanan-kesehatan/
o https://www.fimela.com/beauty/read/3813020/4-masalah-utama-pelayanan-kesehatan-di-
indonesia

P a g e 14 | 14

Anda mungkin juga menyukai