Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Asuhan
Keperawatan Komunitas dengan sebaik-baiknya. Tugas ini disusun untuk
memenuhi tugas Keperawatan Komunitas Poltekkes Kemenkkes Surakarta
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan semester 6.
Dengan makalah ini, diharapkan dapat memudahkan kita dalam
mempelajari kembali materi Keperawatan Komunitas khusunya tentang kasus
agregat balita. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
terdapat banyak kekurangan, karenanya kami siap menerima kritik maupun saran
dari dosen mata kuliah dan pembaca demi tercapainya kesempurnaan dalam
pembuatan makalah berikutnya.
Kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
kami ucapkan terima kasih. Semoga kita semua senantiasa dilimpahkan berkat dan
bimbingannya oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era industrialisasi di Indonesia dewasa ini mengalami
perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat. Dengan adanya
perkembangan yang pesat ini akan mendukung meningkatnya penggunaan
peralatan kerja, mesin kerja serta bahan-bahan yang digunakan dalam
proses produksi. Serta sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam
perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang berkaitan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini merujuk pada
perlindungan tenaga kerja dari bahaya, penyakit dan kecelakan akibat
kerja maupun lingkungan kerja. (Wijayanti, & Indarjo, 2018)
Beban kerja fisik, Stress Kerja, pola makan, pola aktivitas serta
gaya hidup masyarakat RW. 20 merupakan permasalahan pekerja yang
cukup menjadi perhatian yang menyebabkan peningkatan tekanan darah
dikarenakan semakin berat beban kerja maka tubuh semakin banyak
3
4
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Keperawatan kepada masalah kesehatan yang
diderita aggregat usia produkti RW. 20 dengan menggunakan
pendekatan proses keperawtan
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada anggregat usia produktif RW.
20
b. Merumuskan masalah dan menegakkan diagnosa pada
anggregat usia produktif RW. 20
5
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas khususnya pada kelompok balita.
c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana
dalam menghadapi dinamika masyarakat.
d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah
kesehatan yang di alami masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
D. Sistematika Penulisan
Penulisan Asuhan Keperawatan ini berdasarkan literatur konsep
dan sistematika penulisan Asuhan Keperawatan Komunitas. Bahan tulisan
di ambil dari berbagai telaah jurnal maupun buku kesehatan dan buku
keperawatan komunitas. Data yang diperoleh berdasarkan observasi dan
wawancara langsung kepada masyarakat RW 20 Kampung Millenial.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kasus
jadi tersebut. Para ibu yang kebanyakan tidak bekerja, bercerita bahwa
membeli makanan lebih hemat dibandingkan memasak, karena jika memasak
harus membeli minyak tanah, minyak goreng, serta bahan makanan, namun
ketika telah dimasak kadang-kadang makanan tersebut tidak dimakan oleh
anggota keluarga dengan alasan selera yang beda, kurang sedap, ataupun tidak
sempat dimakan. Sehingga menurut ibu lebih praktis membeli dibandingkan
memasak.
memiliki kebiasaan merokok lebih dari 3 batang per hari. Merokok juga
dilakukan pekerja saat mereka merasa stress. Makanan yang paling disukai
kelompok ini adalah makanan berminyak, bersantan, gulai, dan jeroan
termasuk sop kambing dan nasi goreng, yang banyak ditemukan pedagangnya
di sekitar pabrik. Pekerja mengatakan tidak menggunakan masker dan saat
bekerja.
9
B. Pengkajian
1. Core (Inti)
a. Pengkajian dilakukan di RW 20, Kelurahan Millenial, didapatkan data
bahwa RW 20, merupakan salah satu RW yang memiliki penduduk
yang padat, jumlah penduduk 600 jiwa. Data demografi yang
didapatkan: Komposisi penduduk: 20% anak usia sekolah yang
berusia di bawah 15 tahun, 30% usia produktif, sedangkan 20% lansia.
Rentang usia produktif yang ada di RW 20 yaitu 15 s.d. 64 tahun.
Sebagian besar kelompok usia produktif adalah buruh pabrik dan
pekerja swasta
b. Jumlah pekerja adalah 80 orang; jam kerja pekerja rata-rata 8 – 10 jam
per hari, belum termasuk lembur, jika banyak pesanan.
c. Sebagian besar dari pekerja menyatakan tidak pernah berolah raga dan
makan seadanya sesuai penghasilan mereka yang mereka anggap pas-
pas an.
d. Mayoritas pekerja menyatakan memiliki kebiasaan merokok lebih dari
3 batang per hari. Merokok juga dilakukan pekerja saat mereka
merasa stress
e. Makanan yang paling disukai kelompok ini adalah makanan
berminyak, bersantan, gulai, dan jeroan termasuk sop kambing dan
nasi goreng, yang banyak ditemukan pedagangnya di sekitar pabrik.
f. Sebagian besar pekerja menyatakan sering mengeluh pegal-pegal,
nyeri otot dan sendi, batuk-batuk yang hilang timbul bahkan ada
pekerja yang mengatakan sering mengalami nyeri dada.
g. Pekerja mengatakan tidak menggunakan masker dan saat bekerja.
2. Lingkungan Fisik
a. Di beberapa lokasi banyak didapatkan pangkalan ojek, yang sekaligus
menjadi tempat berkumpul laki-laki usia dewasa yang tidak bekerja,
mereka tampak ngobrol, sambil merokok dan minum kopi.
b. Jarak antara RW 20 dengan pasar sangat dekat yaitu 0,5 KM sehingga
orang dan kendaraan yang menuju ke pasar harus berlalu lalang
10
C. Analisis Data
No Data Diagnosa
. Keperawatan
D. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan skoring masalah, urutan prioritas masalah adalah sebagai berikut :
Hasil Wawancara D.0099 Perilaku kesehatan L. 12106 Prevensi Primer I.12435 Prevensi Primer
1. Mayoritas pekerja menyatakan cenderung beresiko
Pemeliharaan Edukasi perilaku upaya
memiliki kebiasaan merokok lebih pada kelompok usia
Kesehatan pada kesehatan
dari 3 batang per hari dan mengatakan produktif di RW 20,
kelompok usia produktif Anjurkan
merokok juga dilakukan saat merasa Kelurahan Millenial
di RW 20, Kelurahan menggunakan fasilitas
stress. berhubungan dengan
Millenial meningkat, layanan kesehatan
2. Pekerja mengatakan jam kerja rata- kurang terpaparnya
dengan kriteria hasil: Ajarkan latihan fisik
rata 8 – 10 jam per hari, belum informasi tentang
Menunjukkan perilaku Beritahu pentingnya
termasuk lembur dan jika banyak peningkatan
adaptif meningkat dari keselamatan
pesanan. kesehatan
skala 1 menjadi skala lingkungan kerja
3. Pekerja mengatakan tidak
menggunakan masker dan saat 5
bekerja. Menunjukkan
4. Sebagian besar dari pekerja pemahaman perilaku
menyatakan tidak pernah berolah raga sehat meningkat dari
16
17
Kemampuan tindakan
peningkatan
kesehatan meningkat
dari skala 1 menjadi
skala 5
L. 12104 Prevensi tersier I.09282 Prevensi tersier
Hasil Wawancara D.0112 Manajemen kesehatan L. 12104 Prevensi primer I.12383 Prevensi primer
tidak efektif pada Manajemen kesehatan
1. Kelompok ini mengatakan hanya Edukasi Kesehatan
kelompok usia pada kelompok usia
mendapatkan informasi untuk
produktif di RW 20 produktif di RW 20, Identifikasi faktor-
meningkatkan pengetahuan terkait
berhubungan dengan Kelurahan Millenial faktor yang dapat
ganguan kesehatan melalui televisi
kurang terpaparnya meningkat, dengan meningkatkan dan
dan radio.
informasi tentang kriteria hasil: menurunkan motivasi
2. Masyarakat mengatakan bahwa
peningkatan Melakukan tindakan perilaku hidup bersih
lingkungan RW 20 memiliki
kesehatan untuk mengurangi dan sehat
keterbatasan tidak memiliki pelayanan
faktor risiko Jadwalkan pendidikan
kesehatan dan jarak dari RW 20 ke
meningkat dari skala kesehatan sesuai
puskesmas sangat jauh yaitu 7 KM
23
terhadap masalah
menurun dari skala 1
menjadi skala 5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan objek
pelayanan kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan
mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari
pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan
melibatkan individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat.
Berdasarkan hasil pengkajian di wilayah RW 20 Kelurahan Millenial
didapatkan permasalahan kesehatan yaitu perilaku kesehatan cenderung
beresiko pada kelompok usia produktif di RW 20 Kelurahan Millenial
berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang peningkatan
kesehatan. Selain itu juga, didapatkan masalah tentang manajemen kesehatan
tidak efektif pada kelompok usia produktif di RW 20 Kelurahan Millenial
berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang peningkatan
kesehatan.
Sehingga mahasiswa melakukan asuhan keperawatan, mahasiswa juga
memberikan pendidikan kesehatan (health education) terhadap pengetahuan
dalam menggunakan fasilitas kesehatan, mengetahui pentingnya keselamatan
lingkungan kerja, menganjurkan berhenti merokok, bahaya merokok dan pola
hidup sehat (makanan sehat). Dengan pendekatan ini, peneliti mengharapkan
mampu mengatasi masalah kesehatan khususnya perilaku kesehatan cenderung
beresiko pada kelompok usia produktif di wilayah RW 20 Kelurahan
Millenial.
B. Saran
1. Perawat kesehatan komunitas agar bisa bekerja sama dengan komunitas
masyarakat untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatan.
2. Perawat kesehatan komunitas dapat terlibat dalam koordinasi dan
organisasi dalam merespons isu yang berhubungan dengan kesehatan.
28
29
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Persatuan Perawat Nasional Indonesia