Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP UPAYA KESEHATAN


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan

Dosen Pengampu : Juliyanti S.Kep.,Ners.,M.Si

Disusun Oleh :

Succy Rosanita / 1440121001 Setia Nurdiani / 1440121043

Sherli Afrilianti / 1440121004 Winda Amanda / 1440121021

Sylla Atalia Putri Danisa / 1440121008 Yuliana Felicya / 1440121035

Shofi Salsabila Nurfadilah / 1440121036

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah “Konsep Upaya
Kesehatan”.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan yang telah memberikan tugas kepada
kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan makalah ini,


karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami begitu
mengharapkan kritik dan saran serta pengalaman kami. Untuk itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Bandung, 02 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................... 1

PENDAHULUAN............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ................................................................................ 3
E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 3

BAB II .............................................................................................................. 4

TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 4

A. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 4

BAB III............................................................................................................. 5

TINJAUAN TEORI ......................................................................................... 5

A. Pengertian Upaya Pelayanan Kesehatan .............................................. 5


B. Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan .......................................................... 6
C. Bentuk Pelayanan Kesehatan .............................................................. 6
D. Program Pelayanan Kesehatan ............................................................. 7
E. Pengembangan Pelayanan Kesehatan .................................................. 11
F. 4 Upaya Pelayanan Kesehatan ............................................................. 12

BAB IV ............................................................................................................ 15

PENUTUP ........................................................................................................ 15

A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan
pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Konsep kesehatan di Indonesia termasuk rumah sakit.
Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan
rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi pasien (Menkes,
2004).
Perkembangan terkini menunjukkan bahwa masyarakat pengguna
pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta semakin menuntut pelayanan
yang bermutu. Pasien saat ini semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan,
keamanan dan kenyamanannya. Apabila rumah sakit atau puskesmas tidak
mempersiapkan secara lebih baik dalam upaya peningkatan pelayanan
kesehatan, maka sarana tersebut akan dijauhi masyarakat dan masyarakat
akan mencari sarana kesehatan alternatif. Setiap rumah sakit maupun
puskesmas seharusnya meningkatkan penampilan masing-masing secara
terencana sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat agar dapat terus
berkembang (Satrianegara dan Saleha, 2009).
Dalam kehidupaan sehari-hari kita sering menemui pelayanan kesehatan di
tempat tertentu, seperti di Puskesmas, dan Rumah sakit. Pelayanan kesehatan
meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan, baik
pelayanan kesehatan konvensional maupun pelayanan kesehatan yang terdiri

1
dari pengobatan tradisional dan komplementer melalui pendidikan dan
pelatihan dengan selalu mengutamatan keamanan dan efektivitas yang tinggi.
Ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan
masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan
masyarakat mempunyai bagian atau porsi yang besar. Namun karena
keterbatasan sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat perlu digali
atau diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Upaya Pelayanan Kesehatan ?
2. Apa jenis-jenis Pelayanan Kesehatan ?
3. Bagaimana bentuk Pelayanan Kesehatan ?
4. Apa saja program Pelayanan Kesehatan ?
5. Bagaimana pengembangan Pelayanan Kesehatan ?
6. Apa saja 4 Upaya Pelayanan Kesehatan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan makalah ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan
pengetahuan bagi penulis dan pembacanya. Serta makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis serta sebagai
pembelajaran penulis.

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa/i mampu memahami pengertian Upaya Pelayanan
Kesehatan
b. Mahasiswa/i mampu mengetahui jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
c. Mahasiswa/i mampu mengetahui bentuk Pelayanan Kesehatan
d. Mahasiswa/i mampu mengetahui program Pelayanan Kesehatan
e. Mahasiswa/i mampu memahami pengembangan Pelayanan Kesehatan
f. Mahasiswa/i mampu mengetahui 4 Upaya Pelayanan Kesehatan

2
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan kepada Mahasiswa/i berupa pemahaman tentang Konsep Upaya
Kesehatan.

E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapat gambaran secara singkat dan menyeluruh mengenai makalah
ini, maka penulis memberikan sistematika uraian sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka.
BAB III : Tinjauan Teori.
BAB IV : Penutup, berisi kesimpulan dan saran.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Di Puskesmas Simpang Tiga Kecamatan Banyuke Hulu
Kabupaten Landak. Serta mengambarkan dan mendeskrifsikan pelaksanaan
pelayanan kesehatan masyarakat. Jenis penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif, dan diperoleh dari data sekunder yang di ambil
dari publikasi resmi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Simpang Tiga Kecamatan Banyuke
Hulu Kabupaten Landak belum optimal dalam pelaksanaannya. Dikarenakan
belum adanya alat Rongent, belum adanya Tenaga Farmasi dan Tenaga
Analis Kesehatan, masih ada yang kurang ramah, masih kurang mampu untuk
menangani pasien secara cepat, masih kurang mampu untuk membuat
masyarakat lebih percaya, kurang tanggap dan cepat melayani pasien dan bagi
pihak Pemerintah harus lebih memperhatikan Puskesmas Simpang Tiga agar
bisa memberikan pelayanan yang baik dan bisa di banggakan oleh masyarakat
Kecamatan Banyuke Hulu Kabupaten Landak.
Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskemas Simpang Tiga Kecamatan
Banyuke Hulu Kabupaten Landak belum optimal dalam pelaksanaannya.
Banyak sekali yang harus dibenahi dengan baik agar bisa memberikan
pelayanan yang berkualitas. Paling tidak bisa memberikan kemudahan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Puskesmas Simpang
Tiga belum mampu memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal
karena tidak didukung dengan fasilitas yang cukup atau lengkap, hal ini bisa
lihat dari tidak tersedianya alat rontgen, alat bedah seperti gunting, serta
persediaan obat yang masih mengalami kekurangan hal ini bisa dilihat dari
beberapa obat dibeli oleh Dokter Puskesmas Simpang Tiga di Apotik
terdekat.

4
BAB III
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Upaya Pelayanan Kesehatan


Pelayanan Kesehatan adalah suatu upaya yang diberikan oleh Puskesmas
kepada masyarakat yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam suatu sistem. Fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan baik dari segi promotif, preventif, kuratif serta
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat (Permenkes RI No.75, 2014).
Pelayanan Kesehatan adalah segala upaya dan kegiatan pencegahan dan
pengobatan penyakit. Semua upaya dan kegiatan meningkatkan dan
memulihkan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dalam
mencapai masyarakat yang sehat. Tujuan pelayanan kesehatan adalah
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan harapan dan
derajat kebutuhan masyarakat (Consumer saticfaction) melalui pelayanan
yang efektif oleh pemberi pelayanan yang juga akan memberikan kepuasan
dalam harapan dan kebutuhan pemberi pelayanan (Provider satisfaction)
dalam institusi pelayanan yang diselenggrakan secara efisien (Institusional
satisfaction) (Wulandari, 2016).
Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo Pelayanan Kesehatan adalah sub
sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran
masyarakat.
Menurut Levey dan Loomba (1973) Pelayanan Kesehatan adalah upaya
yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok, atau masyarakat.

5
B. Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
Dalam pengertian sederhana, Pelayanan Kesehatan merupakan konsep
untuk menjalankan program Kesehatan dari perorangan maupun organisasi
kepada masyarakat secara berkelanjutan.
Jenis-jenis pelayanan Kesehatan di Indonesia terdiri dari dua, yaitu pelayanan
kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat.
1. Pelayanan Kesehatan Kedokteran (Medical Services)
Pelayanan kedokteran (medical service) merupakan pelayanan Kesehatan
yang cara pengorganisasiannya secara individua tau sendiri (solo
practice) maupun kelompok dalam satu organisasi. Pelayanan kedokteran
ini mempunyai tujuan pokok demi menyebuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan yang sasaran utamanya adalah individu dan
keluarga.
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service)
Pelayanan Kesehatan masyarakat merupakan bentuk pelayanan Kesehatan
yang dilakukan secara bersama-sama di dalam organisasi. Pelayanan
Kesehatan masyarakat atau public health service ini mempunyai tujuan
untuk menyembuhkan penyakit, memelihara dan meningkatkan
Kesehatan serta mencegah penyakit. Kelompok dan masyarakat menjadi
sasaran utama pada pelayanan Kesehatan ini.

C. Bentuk Pelayanan Kesehatan


Setidaknya terdapat tiga bentuk pelayanan Kesehatan di Indonesia, yaitu
pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier. Berikut penjelasan dari
masing-masing bentuk pelayanan Kesehatan tersebut :
1. Pelayanan Kesehatan Primer atau Tingkat Pertama
Pelayanan Kesehatan Primer (primary health care) bersifat paling dasar
yang dilakukan bersama masyarakat dan tenaga kesehatan atau paramedis
seperti dokter maupun perawat. Pelayanan Kesehatan primer ditujukan
pada keluarga atau masyarakat yang berada di pedesaan maupun
perkotaan dengan penghasilan rendah. Sifat pelayanan kesehatan premier

6
adalah berobat jalan (ambulatorty servives) pada pasien yang sakit ringan
atau masyarakat sehat untuk meningkatkan kesehatannya. Fasilitas
kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan primer ini seperti
puskesmas atau klinik.
2. Pelayanan Kesehatan Sekunder atau Tingkat Kedua
Pelayanan Kesehatan sekunder (secondary health care) bersifat spesialis
atau subspesialis yang dilakukan oleh dokter spesialis dan dokter
subspesialis terbatas. Pelayanan Kesehatan sekunder atau tingkat kedua
ini ditujukan kepada masyarakat atau kelompok yang membutuhkan
pelayanan jalan atau pelayanan rawat inap. Adapun kriteria sasaran
pelayanan Kesehatan sekunder ini adalah pasien yang tidak lagi dapat
ditangani oleh pelayanan Kesehatan primer. Fasilitas Kesehatan yang
dapat memberikan pelayanan Kesehatan sekunder ini seperti rumah sakit
tipe C, rumah sakit tipe D seperti RSUD atau rumah sakit swasta.
3. Pelayanan Kesehatan Tingkat Tersier atau Tingkat Ketiga
Pelayanan Kesehatan tersier (teritary health care) mengutamakan
pelayana subspesialis dan subspesialis luas yang dilakukan oleh dokter
subspesialis dan dokter subspesialis luas. Pelayanan Kesehatan tingkat
tiga ini ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan jalan
maupun pelayanan rawat inap (rehabilitasi) pada kelompok atau
masyarakat. Adapun kategori pasien yang membutuhkan pelayanan
Kesehatan tersier ini adalah mereka yang tidak dapat ditangani pada
pelayanan Kesehatan sekunder. Fasilitas Kesehatan yang dapat
memberikan pelayanan Kesehatan tersier atau tingkat ketiga ini adalah
rumah sakit tipe A, rumah sakit tipe B seperti RSUD, RSUP maupun
rumah sakit swasta.

D. Program Pelayanan Kesehatan


Untuk memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada
seluruh masyarakat, maka berikut ini akan dipaparkan beberapa program
pelayanan kesehatan masyarakat.

7
1. Puskesmas
Usaha kesehatan masyarakat terutama dilakukan peningkatan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan kerja. Upaya kesehatan Puskesmas
direncanakan terutama ditujukan kepada golongan ibu, anak, tenaga kerja,
dan masyarakat berpenghasilan rendah baik di pedesaan maupun
diperkotaan. Puskesmas akan dikembangkan menjadi pusat pembangunan
kesehatan wilayah kerjanya. Pemerataan upaya kesehatan Puskesmas
akan diusahakan, baik melalui peningkatan fungsi Puskesmas maupum
peran serta masyarakat dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD)
2. Keluarga berencana
Kegiatan keluarga berencana diarahkan pada pengembangan keluarga
sehat sejahtera, yaitu dengan makin diterimanya Norma Keluarga Kecil
yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) melalui kegiatan penyuluhan dan
motivasi pada pasangan usia subur, generasi muda serta pelayanan medis
KB. Pelaksanaan program KB dilaksanakan secara bertahap, mula-mula
program mempunyai orientasi klinis. Kemudian berkembang dengan
pesat, untuk mendapat liputan yang lebih luas, beberapa tenaga pelaksana
lapangan ditempatkan di klinik juga diwajibkan mengadakan kunjungan
ke rumah-rumah untuk memberikan motivasi dan penerangan di mana
dapat memperoleh pelayanan KB. Peningkatan peranan masyarakat dalam
program KB akan memungkinkan alih peran pengelolaan program KB
kepada masyarakat di masa yang akan datang dengan demikian
perkembangan NKKBS juga menjadi kenyataan.
3. Kesejahteraan Ibu dan Anak
Pelayanan dan monitoring ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu menyusui
ditingkatkan melalui pemeriksaan kehamilan, imunisasi, identifikasi
risiko tinggi kehamilan dan tindak lanjutnya, pelayanan ibu menyusui dan
pertolongan oleh tenaga terlatih. Pelayanan bayi dan anak prasekolah
termasuk murid taman kanak-kanak dilakukan melalui penelitian dan
pengamatan dari pertumbuhan dan perkembangan secara berkala,

8
imunisasi, identifikasi risiko tinggi dengan tindak lanjut dan pencegahan
dehidrasi. Peran serta masyarakat ditingkatkan melalui penyuluhan yang
terutama ditujukan kepada ibu dan dukun beranak serta guru TK.
Penyuluhan juga dilakukan melalui PKK
4. Kesehatan Sekolah
Melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diharapkan dapat meningkatkan
derajat kesehatan dan kemampuan untuk hidup sehat dari anak sekolah
pada tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), SMP,
dan SMA termasuk pondok pesantren melalui upaya peningkatan,
pencegahan, pengobatan dan pemeliharaan sehingga mempunyai dampak
terhadap penurunan angka absensi karena sakit.
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
Dalam memperluas jangkauan, pemertaan dan peningkatan suatu
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan kegiatan-kegiatan :
a. Pelayanan kesehatan gigi pada unit keluarga terutama ibu hamil, ibu
menyusui dan anak pra sekolah.
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara paripurna di sekolah dasar,
kegiatan promotif dan preventif di SD.
c. Pelayanan medis dasar kedokteran gigi dilakukan di puskesmas
6. Kesehatan Jiwa
Tujuan pokok kesehatan ini adalah mencegah meningkatnya angka
penderita berbagai gangguan jiwa, seperti psikonerotik, psikomatik,
retardasi menta, kelainan perilaku dan penyalahgunaan narkotik, alkohol,
obat dan bahan berbahaya lainnya. Pelayanan kesehatan jiwa dilakukan
berdasarkan pendekatan yang menyeluruh dan mendalam dari berbagai
segi yang saling berkaitan, dan melakukan pembinaan sehingga dapat
memberikan pelayanan kesehatan jiwa, terutama untuk dapat mendeteksi
secara dini berbagai gangguan jiwa.
7. Laboratorium Sederhana
Sasaran pokok kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan
pemeriksaan sediaan, untuk mencapai ini dilakukan penataran tenaga

9
laboratorium. Kegiatannya adalah melaksanakan pelayanan rutin,
penyuluhan dan pengiriman sediaan penyakit dalam rangka pengamatan
kejadian penyakit.
8. Pemabangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
PKMD diselenggarakan oleh masyarakat sendiri yang pengelolaan di
lapangan memanfaatkan sumber-sumber setempat dalam
penyelenggaraaan secara terus-menerus serta terorganisir hingga ikut
merangkaikan hasil-hasil kegiatannya secara tersambung dengan
perpanjangan program-program Puskesmas di desanya serta mampu
terpadu dan menunjang sistem kesehatan nasional.
9. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Tujuan pokok kegiatan ini adalah untuk mencegah timbulnya penyakit,
menurunkan angka kesakitan, kematian, dan akibat buruk dari penyakit
menular. Untuk mencapai tujuan tersebut diambil langkah-langkah untuk
meningkatkan :
a. Pengamatan penyakit menular.
b. Kualitas dan kuantitas tenaga di bidang epidemiologi, entomologi,
ekologi, sanitasi, dan laboratorium.
c. Kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam hal
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dengan
menggunakan teknologi tepat guna dan secara sederhana berhasil
guna dan berdaya guna.
d. Penggunaan alat, serum dan vaksin dalam negeri.
e. Isolasi penderita penyakit menular.
f. Pengamatan vector penyakit.
10. Pencegahan dan Pemberatasan Penyakit Tidak Menular
Tujuan kegiatan ini adalah menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker,
kecelakaan dan lain-lain. Kegiatan pelayanan penyembuhan dan
pemulihan diutamakan pada pengobatan jalan melalui Puskesmas dan
rujukannya. Sebagai langkah pertama diadakan kegiatan pengumpulan

10
data dan penelitian tentang masalah penyakit tidak menular, antara lain
dengan mengadakan kegiatan panduan dan penjaringan selektif pada
Puskesmas di daerah tertentu.
11. Program Perbaikan Gizi
Program ini bertujuan untuk menunjang upaya penurunan angka kematian
balita, dan meningkatkan kemampuan masyarakat guna mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal, melalui peningkatn status gizi, terutama
bagi golongan rawan dan masyarakat berpenghasilan rendah baik didesa
maupun di Kota. Pokok kegiatan yang dilaksanakan dalam program
perbaikan gizi adalah Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPKG),
pencegahan dan penanggulangan penyakit gangguan gizi terutama KKP,
kekurangan vitamin A, gondok endemik dan anemi gizi besi, peningkatan
gizi anak sekolah, dan pelayanan gizi insitusi.
12. Program Peningkatan Kesehatan Lingkungan
Program ini bertujuan mencapai mutu lingkungan yang dapat menjamin
kesehatan menuju derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta untuk
mewujudkan keikutsertaan dan kesadaran masyarakat dan sektor
pemerintah yang berkaitan dalam tanggung jawab upaya peningkatan dan
pelestarian kesehatan lingkungan. Program ini meliputi program
peningkatan air bersih, program penyehatan perumahan dan lingkungan,
program pengawasan kualitas lingkungan, dan pengembangan kegiatan
instalasi pemeriksaan spesimen kesehatan lingkungan.

E. Pengembangan Pelayanan Kesehatan


Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui
Puskesmas didasarkan pada misi didirikannya Puskesmas sebagai pusat
pengembangan kesehatan (Centre for Health Development) di wilayah kerja
tertentu. Upaya pengembangannya dapat dilaksanakan melalui perluasan
jangkauan wilayah sesuai dengan tingkat kemajuan wilayah sesuai dengan
tingkat kemajuan transportasi, peningkatan rujukan, peningkatan mutu
pelayanan dan keterampilan staf, peningkatan manajemen organisasi dan

11
peningkatan peran serta masyarakat. Adapun upaya untuk pengembangan
pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain :
1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa dengan
membangun Puskesmas yang baru, Puskesmas pembantu, pos kesehatan,
posyandu, dan penempatan bidan di desa yang mengelola sebuah polindes
(Poliklinik Persalinan Desa).
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, baik dengan meningkatkan
keterampilan dan motivasi kerja staf dengan memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat maupun dengan cara mencukupi berbagai
jenis kebutuhan peralatan dan obat-obatan.
3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat. Perencanaan pengadaan obat seharusnya didasarkan pada
analisis epidemiologi penyakit yang berkembang di wilayah kerjanya.
4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih diperkuat
dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sampai ke tingkat desa.
Rujukan pelayanan kesehatan akan dapat terlaksana bila pembangunan
sektor lain di tingkat Kecamatan juga mendukung yaitu tersedianya
fasilitas trsnportasi yang lebih memadai dan peningkatan pendapatan
keluarga.
5. Peran serta masyarakat melalui Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Desa (PKMD). Kegiatan ini perlu dilakukan secara gotong-royong dan
swadaya sehingga masyarakat mampu mencapai mutu hidup yang sehat
dan sejahtera.

F. 4 Upaya Pelayanan Kesehatan


1. Promotif (Peningkatan Kesehatan)
Upaya promotif adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk
meningkatkan status atau derajat kesehatan yang optimal. Suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.

12
Tujuannya adalah agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya.
Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Contohnya memberikan
informasi tentang penyakit IMS kepada remaja, penyuluhan tentang PMS,
pemberian informasi tentang bahaya merokok, dan contoh lainnya.
2. Preventif (Pencegahan Penyakit)
Upaya preventif adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah
terjadinya penyakit atau sakit. Preventif adalah sebuah tindakan yang
diambil untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkinan terjadinya
suatu kejadian yang tidak diinginkan di masa depan.
Tujuannya adalah agar masyarakat tidak jatuh sakit atau terkena sakit
penyakit (primary prevention). Sasarannya adalah kelompok masyarakat
yang beresiko tinggi (high risk). Contohnya imunisasi terhadap bayi dan
anak balita, pemberian tablet Fe kepada ibu hamil dan penderita anemia.
3. Kuratif (Pengobatan dan Penyembuhan Penyakit)
Upaya kesehatan kuratif adalah upaya untuk mencegah penyakit menjadi
lebih parah melalui pengobatan. Suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal
mungkin.
Tujuannya adalah agar kelompok masyarakat ini mampu mencegah
penyakit tersebut tambah parah dan bahkan untuk menyembuhkan
(Secondary Prevention). Sasarannya ialah kelompok orang sakit (pasien)
terutama penyakit kronis. Contohnya pemeriksaan dan pengobatan yang
tepat pada pasien TBC, pemberian motivasi terhadap orang yang sakit,
dan contoh lainnya.
4. Rehabilitatif (Pemulihan)
Upaya kesehatan untuk memelihara dan memulihkan kondisi atau
mencegah kecacatan. Kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat

13
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya
dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan (Tertiary
Prevention). Sasarannya ialah orang yang baru sembuh dari sakit
penyakitnya. Contohnya istirahat yang cukup dan pengaturan diet yang
tepat, latihan fisik yang tepat, teratur dan rutin pasca operasi, dan contoh
lainnya.

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan Kesehatan adalah suatu upaya yang diberikan oleh Puskesmas
kepada masyarakat yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam suatu sistem. Fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan baik dari segi promotif, preventif, kuratif serta
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat (Permenkes RI No.75, 2014). Pelayanan kesehatan mencakup
pelayanan kedokteran (medical services) dan pelayanan kesehatan masyarakat
(public health services). Program-program pelayanan kesehatan masyarakat
meliputi Puskesmas, Keluarga Berencana, Kesejahteraan Ibu dan Anak,
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan
Jiwa, Laboratorium sederhana, Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
(PKMD), Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular,
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tak Menular, Program Perbaikan
Gizi, dan Program Peningkatan Kesehatan Lingkungan.

B. Saran
Dalam pelayanan kesehatan perlu terus di tingkatkannya mutu serta
kualitas dari pelayanan kesehatan agar sistem pelayanan kesehatan ini dapat
berjalan dengan efektif, itu semua dapat dilakukann dengan melihat nilai-nilai
yang ada di masyarakat, dan diharapkan perawat dapat memberikan
pelayanan dengan kualitas yang bagus dan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asun, 2015 Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Simpang


Tiga Kecamatan Banyuke Hulu Kabupaten Landak, UNTAN. Jurnal S-1 Ilmu
Administrasi Negara Volume 4, Nomor 4 (2015), (Online)
https://docplayer.info/41478004-Kualitas-pelayanan-kesehatan-masyarakat-di-
puskesmas-simpang-tiga-kecamatan-banyuke-hulu-kabupaten-landak.html.
Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2016.
Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Tanggerang:
Binapura Aksara
Munjinjaya,A.A Gde. 1999. Manajemen Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Sukarni, Mariyati. 1994. Kesehatan Keluarga Lingkungan. Yogyakarta : Kanisius
Notoadmodjo, Soekidjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar).
Jakarta : PT. Asdi Mahasatya

16

Anda mungkin juga menyukai