Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ivan Dwiputra Kusumah

NIM : 1440121019
Prodi : D – 3 Keperawatan
Tugas : Membuat Resume tentang Sistem Hematologi dan imunologi, Sistem
Imun

 Sistem hematologi dan imunologi adalah 2 sistem yang tidak bisa dipisahkan satu sama
lain. Komponen darah dalam sistem hemotologi juga merupakan komponen yang
berperan dalam sistem imunologi.
 Sistem imun merupakan sistem kekebalan tubuh yang membentuk kemampuan dalam
melawan sumber penyakit dan menolak benda asing yang masuk ke tubuh, agar terhindar
dari penyakit/kondisi sakit. Proses kekebalan tubuh terbentuk salah satunya karena
peranan dari darah.
 Darah merupakan cairan jaringan yang dialirkan dari pembuluh darah terdiri dari, Sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit), serta
plasma darah.

1. Eritrosit ( Sel darah merah )


 Berbentuk kepingan bikonkaf tidak berinti dengan diameter 8 μm dan tebal 2 μm.
Mengandung hemoglobin sehingga berwarna kuning kemerahan, jumlah eritrosit
4,5 juta – 5 juta / mm3.
 Memiliki masa hidup sekitar 120 hari, dan yang sudah tua akan dirombak oleh
hati. Sel eritrosit mati dihancurkan dalam sistem reticuloendothelial, sistem
terutama dibagian limfa dan hati, hemoglobin yang dipecah akan menghasilkan
bilurubin dan besi. Zat besi ini akan berikatan dengan protein dalam transferin
dan diolah kembali menjadi hemoglobin baru.
 Pembentukan : dibentuk di sumsum tulang dan dalam pembentukan ini diperlukan
zat besi, asam folat, vitamin B12, vitamin B6
 Fungsi Eritrosit : Mengikat O2 dari paru-paru untuk disebarkan ke seluruh
jaringan tubuh dan mengikat CO2 dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui
paru-paru.

2. Leukosit ( Sel darah putih )


 Bentuknya dapat berubah-ubah dengan ukuran 10-12 μm, memiliki inti, tidak
mengandung warna (bening), dapat bergerak secara ameboid dan dapat
melakukan diapedesis (menembus kapiler darah) dengan perantara kaki palsu
( pseudepodi ) yang bisa berubah dan bergerak.
 Jumlahnya sekitar 6000 – 10000/ mm3
 Berusia sekitar 12 hari
 Pembentukan : dibuat di dalam sumsum tulang merah. Leukosit tinggal dalam
sirkulasi darah dalam rentang satu hari sebelum masuk ke jaringan kemudian
leukosit tinggal di jaringan selama berhari - hari/minggu/bulan. Leukosit yang
berperan melawan penyakit dalam tubuh dikenal dengan antibodi
 Jenis : Granulocytes (neutrophi, eosinophi,basophil), Agranulocytes ( monocyle,
lymphocyle).
 Dalam keadaan tertentu seperti terjadinya suatu infeksi maka kadar leukosit
meningkat diluar dari biasanya, ini diakibatkan oleh bergeraknya leukosit secara
masif yang ada di kelenjar limpeu,kemudian dia bergerak kedalam darah untuk
mempertahankan tubuh dari serangan kuman penyebab infeksi tersebut.
 Leukosit mempunyai kemampuan membunuh dan memakan bakteri (mikroba)
yang masuk kedalam jaringan melalui sistem reikulo endotelial. Dia juga berperan
sebagai pengangkut zat lemak dari usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.

3. Trombosit ( Keping darah )


 Bentuk : Bulat, lonjong, warna putih
 Bagian inti : plagmen sel tanpa nukleus berasal dari tulang sumsum tulang.
 Berukuran 1⁄2 dari sel darah merah, sitoplasmanya terbungkus,membran plasma
mengandung granula.
 Kadar normal trombosit adalah 150.000-300.00/mm3
 Berusia 5 – 9 hari
 Trombosit berfungsi untuk proses pembekuan darah (homeostesis darah)

4. Plasma darah darah (komponen terbesar dari darah)


Bagian dari plasma darah merupakan darah yang cair, tersusun dari :
 Air : 91%
 Protein plasma 7%
 Asam amino, lemak, glukosa, urea garam, 0,9%, hormon dan antibodi 0,1 %
 Protein plasma mencapai 7 % dari plasma dan merupakan satu-satunya unsur
pokok plasma yang tidak dapat menembus membran kapiler untuk bisa mencapai
sel
 Fungsi : mengangkut sari makanan ke sel-sel membawa sisa pembakaran ke sel
(pembuangan), menghasilkan zat kekebalan tubuh ( zat antibodi)
 Jenis protein plasma : Albumin, glubulin, fibrinogen.
A. Sistem Imunologi
Sistem imun adalah perlindungan alami yang memproteksi diri. Sistem pertahanan tubuh
ada 3;
(1) level 1 barier (pelapis dari tubuh yang ada diluar) tameng utama.
(2) Level 2 innate immunity (sistem imun bawaan dan non spesifik).
(3) Level 3 adaptive immunity (sistem imun adaptif dan spesifik)
Fungsi sistem Imun:
(1) Pertahanan melawan patogen invasif (mikroorganisme penyebab penyakit)
(2) Menyingkirkan sel yang “aus” dan jaringan yang rusak oleh trauma atau
penyakit, melicinkan jalan untuk penyem-buhan luka dan perbaikan jaringan.
(3) Mengenali dan mengahancurkan sel abnormal yang berasal dari tubuh. Fungsi
ini, yang dinamai pengawasan imun, merupakan mekanisme pertahanan
internal utama terhadap kanker.
Sel darah memiliki asal yang sama dari sel punca pluritipoten di sumsum tulang.
Sel punca pluritipoten bisa melalui dua jalur difrensiasi yaitu jalur sel punca mieloid dan
sel punca limfoid.
(1) Sel punca mieloid bisa berdifrensiasi menjadi 4 jenis sel yaitu : meghakariosit
(tromobosit) prekursor granulosit (granulosit (basofil, eosinofil, neutrofil)),
prekursor eritrosit (eritrosit), dan prekursor (monosit) monosit).
(2) Sel punca limfoid, jalur ini menjadi dua, limposit B (matang di tempat atau di
sumsum tulang) dan limfosit T (matang di timus).

1. Leukosit adalah efektor sistem imun, diklasifikasikan menjadi


(1) Granulosit Polimorfonuklear
1) Neutrofil : dua inti menyatu, fungsinya fagositik (60%-70%)
2) Eusinofil : intinya tiga, fungsinya respon parasite & alergi (1%-4%)
3) Basofil : intinya banyak, fungsinya sekresi histamin, heparin & alergi
(0,25%-0,5%).
(2) Agranulosit mononuklear
1) Monosit : sel leukosit terbesar, fungsinya fagositik (2%-6%)
2) Limfosit : kecil, intinya besar, fungsi Sel B untuk antibodi dan sel T
untuk seluler (25%-33%).
2. Eritrosit tidak berinti konsentrasinya =5 miliar/mL darah
3. Trombosit konsentrasinya =250 juta/mL darah.

Jaringan limfoid adalah tempat jaringan sel imun, jaringan limfoid adalah tempat
maturasi, deferensiasi, dan prolifetasi limfosit.
Sistem imun dibagi menjadi non spesifik dan spesifik :
1. Non spesifik
Sistem bawaan atau sudah ada sejak lahir dan dapat mengenali dan
mempertahankan diri terhadap benda apapun. Tidak menghasilkan sel memori.
(1) Fisis/mekanis : kulit, selaput lendir, silia, batuk, bersin
(2) Larut : asam lambung, lisozim, laktoferin, asam neurominik
(3) Selular : Fagosit (mononuklear; monosit dan makrofag,
polimorfonuklear/PMN; neutrofil dan eosinofil), Sel Nol (natural killer
Cell;sel NK, killer cell;sel K), sel mediator(basofil dan mastrosit, trombosit).
Pathogen recognition PRR
(1) Suface PRRs:
1) Toll-like receptor (TLR)
2) C-Type Lectin Receptor (CLR)
3) Mannan Binding Lectin (MBL)
(2) Sytosolic receptor:
1) NOD-like Receptor (NLR)
2) Retinoid acid-induciblegene (RIG)-like Receptors (RLR)
Antigen
Mampu memicu respon antibodi, karakteristik antigen:
(1) Imunogenenicity ; mampu merangsang antibodi
(2) Reactivity : mampu mereaksi terhadap adanya sel imun
Respon imun non spesifik :
(1) Inflamasi, proses imflamasi; kemotaksin, marginasi, diapedesis,
fagositosis
(2) Interferon
(3) Natural killer cell
(4) Sistem komplement
2. Spesifik
Memberi imunitas hanya jika sudah terpapar benda asing tertentu. Setiap sel B
dan sel T dapat mengenai dan mempertahankan diri terhadap hanya satu tipe
benda asing tertentu. Dan menghasilkan sel memori.
(1) Humoral/sel B
(2) Selular

Anda mungkin juga menyukai