Anda di halaman 1dari 6

Nama: Nur Ainun Nisa (Konversi S1 Farmasi)

NPM : 20330739

Alasan baru bergabung: Karena kartu rencana studi baru ada tanggal 15 Oktober 2020.

Tugas Biologi Sel

1. Gambarkan jenis-jenis nucleus sel leukosit lengkap dengan karakter dan fungsinya
( 5 macam) dan pengertian serta mekanisme diapedesis!

5 Macam nucleus sel leukosit, diantaranya:

1) Basofil

a. Karakteristik Basofil:

 Bersifat fagosit (pemakan penyakit)


 Plasma bersifat basa dan terdapat granular kasar yang mengandung histamine
 Berdiameter antara 12-15 μm.
 Berbentuk seperti u dan berbintik
 Memiliki inti yang tidak bersegmen
 Setiap mm3 darah mengandung 20-50 butir
 Terkadang berwarna biru

b. Fungsi Basofil:

 Mencegah terjadinya penggumpalan dalam pembuluh darah


 Membantu perbaikan luka
 Memperbesar pembuluh darah
 Memberika reaksi terhadap alergi dengan mengeluarkan histamine
2) Neutrofil

a. Karakteristik Neutrofil:

 Memiliki inti sel


 Tiap mm3 darah mengandung 3000-7000 butir (50-60%)
 Plasma bersifat netral dan terdapat granular
 Bersifat fagosit
 Berukura kurang lebih 8 mm, dan terbentuk di sumsum tulang
 Waktu hidup 6-20 jam

b. Fungsi Neutrofil:

 Antibiotik tubuh
 Memakan mikroorganisme dan benda asing dalam tubuh
 Membantu menghapus stimulus yang berbahaya dan menyebabkan kematian sel
 Berperan dalam proses peradangan

3) Limfosit

a. Karakteristik Limfosit:

 Tiap mm3 darah mengandung 1500-3000 butir


 Dapat bergerak bebas
 Berinti sel satu
 Berbentuk oval atau bulat
 Tidak memiliki granular (bintik)
 Berwarna biru pucat
 Terbentuk di sumsum tulang dan limfa

b. Fungsi Limfosit:

 Menghasilkan antibodi dan mengaktifkan sel kekebalan tubuh


 Membuang bahan kimia dan menghancurkan pathogen
 Dapat melawan kanker

4) Eosinofil

a. Karakteristik Eosinofil:

 Tiap mm3 darah mengandung 100-400 butir


 Plasma bersifat asam dan terdapat bintik biru
 Bersifat fagosit
 Memiliki nucleus dengan 2 lobus
 Berdiameter 10-12 μm
 Terbentuk dalam sumsum tulang
 Memiliki granular kasar dan padat
 Berbentuk mirip bola dengan ukuran sekitar 9 mm
 Masa hidup 8-12 hari

b. Fungsi Eosinofil:

 Merespon dan mencegah terjadinya alergi


 Sebagai penghancur parasit besar
 Menghancurkan antigen antibody

5) Monosit

a. Karakteristik Monosit:

 Tiap mm3 darah mengandung 100-700 butir


 Bergerak cepat
 Monosit dapat membesar dan berkembang menjadi makrofag
 Bersifat fagosit
 Berbentuk seperti kacang
 Waktu hidup cenderung lebih lama dari neutrophil

b. Fungsi Monosit:

 Membunuh sel kanker


 Pembersih dari fagositosis yang dilakukan oleh neutrofil
 Merangsang sel putih lain untuk melindungi tubuh
 Penunjuk perubahan kesehatan seseorang dengan banyak atau sedikitnya monosit dalam
tubuh

Diapedesis adalah kemampuan sel darah putih untuk menembus atau keluar dari dinding
pembuluh darah kapiler menuju ke jaringan yang dituju.

Mekanisme diapedesis dirangsang akibat adanya cedera atau inflmasi, dimana secara
umum tubuh akan segera mengaktifkan makrofag local dan segera melepaskan zat-zat yang
terdapat dalam pembuluh endothelium dan menarik limfosit untuk ke lokasi yang terinfeksi.
Leukosit (sel darah putih) melewati dinding pembuluh melalui jendela atau pori-pori khusus
untuk mencapai area dimana leukosit akan melakukan perlindungan akibat infeksi. Diapedesis
terdapat 4 tahapan:
 Bantalan
Terjadi kontak limfosit ke endotel vaskuler (lapisan terdalam penutup pembuluh darah),
proses dimediasi oleh berbagai zat yang disebut selectins yang terdapat di endotel.
Sehingga terjadi interaksi dengan reseptor di permukaan limfosit.
 Signage
Ketika selektin berinteraksi dengan reseptor masing-masing sinyal dikiim ke bagian sel
dan dengan segera molekul adhesi diaktifkan untuk mempersiapkan jalan bagi limfosit
untuk menempel di endothelium.
 Adhesi Kuat
Setelah molekul adhesi diaktifkan, limfosit menjadi lebih sempit dengan endothelium
dan banyak jalan terbuka untuk penyatuan di dinding pembuluh darah dan
mempersiapkan untuk keluar berikutnya
 Diapedesis
Limfosit spesifik melewati dinding pembuluh darah dan mencapai tujuannya.

2. Gambarkan sel darah pada leukemia dan bandingkan dengan sel darah normal,
lengkap dengan penjelasannya!

Perbedaan
Sel darah normal Sel darah leukimia
 Lebih banyak jumlah sel darah  Lebih banyak jumlah sel darah
merah putih
 Sel darah putih normal  Sel darah putih tidak normal
 Sel darah putih akan mati sesuai  Sel darah putih membelah tumbuh
waktu pertahanan hidupnya banyak disbanding eritrosit

Leukimia bisa terjadi karena terjadi mutasi (perubahan) DNA terhadap sel-sel yang akan
membentuk sel darah putih (leukosit) di sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan sel
menjadi tidak normal dan tumbuh tak terkendali. Akibatnya sumsum tulang belakang
menghasilkan begitu banyak sel-sel darah putih yang abnormal dan non fungsional yang sering
dijumpai di darah perifer atau darah tepi sedangkan leukosit normal sangat sedikit jumlahnya.
Sel-sel darah putih yang berlebihan pada penderita leukemia merugikan produksi sel-sel darah
lainnya, sel darah merah (eritrosit), dan keping darah (trombosit) menjadi menurun, bahkan
jumlah atau kadarnya sampai kritis (di bawah normal) dan tentunya mengganggu imunitas (daya
tahan tubuh) seseorang.

3. Jumlah nucleolus pada sel hati dewasa lebih sedikit dari pada sel hati manusia usia
lanjut. Apa alasannya?

Jumlah nucleolus lebih banyak di usia lanjut dikarenakan telah terjadi penuaan pada seluler
hati dan seiring bertambahnya usia kandungan DNA hepatosit pada sel hati yang bertugas
mengatur metabolisme juga meningkat . Sel hati berpartisipasi dalam berbagai kegiatan terkait
sintesis protein, metabolisme, dan juga menghancurkan serta menghilangkan racun dalam tubuh,
kegiatan itu tentunya butuh energi yang besar dikarenakan banyak terjadi penurunan fungsi
organ pada usia lanjut, maka sel hati menjadi poliploidi (membelah lebih banyak). Poliploidisasi
memungkinkan hati untuk beradaptasi dengan kehilangan seluler yang terkait dengan penuaan
atau dapat menjadi respon perlindungan terhadap akumulasi DNA yang rusak. Dalam kondisi
patologis, hati yang terluka dengan kehilangan fungsi hati dapat mencoba mengkompensasi
kehilangan massa dengan poliploidisasi. Dengan terjadinya poliploidisasi , secara otomatis
nucleolus (anak inti sel) juga berjumlah lebih banyak.

Dalam penelitian Duncan, A. W. (2010) menyimpulkan, jumlah relatif sel poliploid kurang
dari 15% pada usia 20 tahun sedangkan pada usia 80 tahun sebesar 42%.

Anda mungkin juga menyukai