Anda di halaman 1dari 4

Resume Kimia Medisinal

Pertemuan-1(Pendahuluan)

Kimia medisinal gabungan dari berbagai cabang disiplin ilmu, diantaranya kimia organik,
biokimia, farmakologi, toksikologi, farmakokinetik, komputer, kimia fisika, ktistalograpi. Kimia
medisinal menghubungan kuantitatif ntara struktur kimia dan bagaimana aktivitas obat terhadap
tubuh disingkat HKSA.

Ruang lingkup kimi medisinal:

 Isolasi dan identifikasi senyawa tanaman yang terbukti secara empiris


 Sintesis struktur analog
 Menciptakan struktur induk baru
 Menghubungkan struktur dengan cara kerja obat
 Mengembangkan rancangan obat
 Mengembangkan hubungan struktur kimia dan aktivitas biologis.

Faktor-faktor mempengaruhi efek dan aktivitas molekul obat:

1. Aspek streokimia: struktur asimetrik karena ada atom C kiral (mengikat 4 unsur berbeda)
penggerakkan obatnya secara 3 dimensi. Senyawa asimetrik seperti protein dan lipid yang
memberikan efek kerja terhadap reseptor. Molekul obat dalam tubuh bisa berubah atau disebut
dengan biotransformasi yang memberikan efek kerja lebih aktif.

Isomer optic (kaca)

Isomer geometric (cis-trans)

Isomer konformasional (perahu atau kursi)

Efek sterik (atom yang menempati ruang tertentu), molekul yang bergerak sampai
memberikan efek aktivitas obat.

2. Aspek elektronik: pasangan electron bebas N,S, O sangat berperan dalam sifat khas obat.
Efek langsung terjadi pada pasangan electron bebas seperti ikaatan H, ion, hidrofob, alih muatan
dan terkadinya donor dan akseptor dan tak langsug jaraknya lebih panjang seperti gaya van der
waals dan dipol.

Langsung : efek elektron yang timbul akibat interaksi atom dengan atom.

Korelasi Hammet: Interaksi antara donor-akseptor dari suatu substituen

Pengionan obat: Obat menembus lapisan lipid, kemudian terionisasi dan terlarut dalam
pelarut polar yakni darah, pKa obat ideal 6-8 mudah menembus membrane lipid, kecuali untuk
obat disinfektan yang bekerja diluar membrane lipid yang mengion sehingga tertahan diluar
membrane.

3. Aspek Ikatan kimia: ikatan Van der Waals, antraksi hidrofob, ikatan H, alih muatan, ikatan
iok, kovalen, dan dipol. Obat biasanya non kovalen (mudah terurai).
Resume Kimia Medisinal

Pertemuan 2 (Vitamin)

Vitamin ialah zat organik yang dihasilkan dari makanan yang kita makanan dan berfungsi
dalam reaksi metabolisme dan biokimia.

Penggolongan vitam berdasarkan kelarutan:

1. Larut dalam lemak : Vitamin A, D, E, K, dan ditimbun dalam organ tubuh terutama hati.

 Vitamin A (Axerophtol), bersumber dari minyak hati ikan.

Provitamin-A Vitamin A

Struktur vitamin A berisomer cis-trans dengan ikatan rangkap berseling dan gugus
alkohol. Contoh vitamin A: retinol (A1), A2 (3-dehidro retinol), neovitamin A (11-mono
cis retinol), peka terhadap cahaya, penyakit rabun, dan kerusakan jaringan lunak lain jika
kekurangan vit A. Turunannya, asam retinoat (tretinoin), isotretinoin.
Vitamin A + CHCl3 Biru intensif
 Vitamin D, bersumber dari minyak ikan dan reaksi di bawah ini:
UV
7-dehidrokolesterol Kolekalsiferol (Vit D3)
Kulit

Bila gugus OH menjadi keton aktivitas menurun

UV
Ergostreol ragi Ergokalsiferol (Vit D2)

Struktur steroid dengan cincin B terbuka, ikatan rangkap bersering pada posisi-5, peka
terhadap cahaya, dan penyakit rakitis terjadi jika kekurangan vit D.
 Vitamin E (Tokoferol), bersumber dari biji-bijian, mempunyai struktur fenol, dan
intikroman yang merupakan derivate tokol tersubstitusi metil, hasil isolasi menghasilkan
α-tokoferol(poten), β-tokoferol, γ-tokoferol, δ-tokoferol berbeda jumlah dan posisi gugus
metil. Mudah teroksida membentuk senyawa kinon oleh udara dan zat pengoksidasi,
dijadikan sebagai antioksidan dengan kekuatan berbalik dari potensial vitamin.
Kekurangan vit e menyebabkan steril pada hewan coba. Produk stabil, ester asetat dan
propionat.
 Vitamin K, bersumber dari sayur dan minyak kedelai fitomenadion (K1), flora dalam
salyran cerna (K2), dan sintesa molekul sederhana (menadion). Struktur hidrokinon,
gugus metil posisi 2, posisi 3 rantai alkil tak jenuh. HKSA vit k:
o Cincin aromatic A non substitusi, B tersubstitusi
o R: OH,=O,-OCH3, OC2H5,-OAc.
o R1:-CH3
o R2: H, alkil ≥ 10 C, ikatan rangkap β, γ potensi
o R3:H, OH, NH2, OCH3, OC2H5

Sifat reduktor, kekurangan vit k menyebabkan haemoragi

2. Larut dalam air: Vitamin C dan B kompleks, diekskresikan keluar tubuh jadi harus ada
asupan tiap hari.

Anda mungkin juga menyukai