MAKALAH
VITAMIN C DAN E UNTUK ANTIOKSIDAN
Mata Kuliah
Dosen Pembimbing
: P.174.24.211.060
A.
Pendahuluan
Informasi penting yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa kerusakan sel
dan jaringan merupakan akar dari sebagian besar penyakit disebabkan oleh
kelompok kimia yang sangat aktif dan berbahaya yang disebut Radikal Bebas.
Radikal bebas selalu terbentuk didalam tubuh sebagai akibat dari dasar penyakit.
Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh maupun dari lingkungan. Dari
dalam tubuh, radikal bebas dapat berasal dari proses metabolisme seperti proses
pembentukan
energi,detoksifikasi,
pembuangan
limbah
metabolisme
dan
Efek merusak dari radikal bebas terhadap jaringan dan organ tubuh
sangatlah serius. Radikal bebas dapat memicu berbagai penyakit antara lain
penyakit degeneratif organ (seperti jantung koroner,stroke,kanker), penyakit
akibat serangan virus dan bakteri,serta penuaan dini.
Namun jangan khawatir, karena sejumlah besar penelitian menunjukkan
bahwa radikal bebas dapat diperangi secara efektif. Disinilah vitamin antioksidan
berperan. Antioksidan adalah zat gizi yang terdapat di dalam bahan makanan yang
berfungsi mencegah pembentukan radikal bebas baru, menangkap radikal bebas
yang sudah terbentuk, menetralkan, serta mencegah reaksi berantai maupun
memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak akibat radikal bebas. Sumber
antioksidan ada dua yaitu :
1.
2.
Antioksidan eksogen, antioksidan yang diperoleh dari luar tubuh dengan cara
melaliu makanan dan minuman vitamin C , E atau Betakaroten.Antioksidan
eksogen banyak diperoleh dari tanaman dan hasil laut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa radikal bebas dapat dibatasi atau bahkan
dicegah dengan penggunaan antioksidan, dua macam vitamin yang dapat
menangkal radikal bebas yaitu vitamin C dan E. Banyak peneliti menyebutkan
penggunaan vitamin ini dalam dosis besar namun aman dapat dijadikan
antioksidan.
B.
Pembahasan
Telah disebutkan bahwa antioksidan terdiri dari zat gizi yang terkandung
dalam bahan makanan. Zat tersebut antara lain vitamin A, B,C,E, Seng, selenium
dan mineral lain. Yang akan kita bahas disini adalah vitamin C dan E sebagai
antioksidan, manfaat dan pembahaan dari vitamin tersebut akan dijelaskan
dibawah ini.
1.
Vitamin C
proses
penting,
mulai
dari
pembuatan
kolagen,pengangkut
besar. Pada konsumsi melebihi 100 mg sehari kelebihan juga akan dikeluarkan
sebagai asam askorbat atau sebagai karbon dioksida melalui pernafasan. Terdapat
kontroversi
cukup
tajam
mengenai
dosis
optimal
vitamin
untuk
Vitamin E
Vitamin E pertama kali diisolasi pada tahun 1936 dari minyak tepung gandum.
Disebut vitamin E karena ditemukan setelah vitamin-vitamin yang sudah ada yaitu
A, B, C, dan D. Bentuk vitamin E merupakan kombinasi dari delapan molekul
yang sangat rumit yang disebut tocopherol. Vitamin E murni tidak berbau dan
tidak berwarna, sedangkan vitamin E sintetik yang dipasarkan berwarna kuning
muda hingga kecoklatan. Vitamin E alami mudah diserap oleh tubuh, lebih lama
berada di dalam tubuh, dan lebih aktif. Vitamin E larut dalam lemak, karena tidak
larut dalam air, vitamin E dalam tubuh hanya dapat dicerna dengan bantuan
empedu hati, sebagai pengelmulsi minyak saat melalui duodenum. Vitamin E
stabil pada pemanasan namun akan rusak bila pemanasan terlalu tinggi. Vitamin E
bersifat basa jika tidak ada oksigen dan tidak terpengaruh oleh asam pada suhu
100C. Bila terkena oksigen di udara, akan teroksidasi secara perlahan-lahan.
Sedangkan bila terkena cahaya warnanya akan menjadi gelap secara bertahap.
Karakteristik kimia utamanya adalah bertindak sebagai antioksidan. Sekarang ini
telah semakin jelas bahwa vitamin E terlibat dalam banyak proses tubuh dan
beroperasi sebagai antioksidan alami yang membantu melindungi struktur sel
yang penting,terutama selaput sel,dari efek radikal bebas yang merusak. Tokoferol
terdiri atas dua struktur cincin 6-kromanol dengan rantai samping jenuh panjang
enam belas karbon fitol. Perbedaan antar jenis tokoferol pada jumlah dan posisi
gugus metil pada struktur cincin.
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai antioksidan dalam tubuh, vitamin E
bekerja dengan cara mencari, bereaksi dan merusak rantai reaksi radikal bebas.
Dalam reaksi tersebut, vitamin E sendiri diubah menjadi radikal. Namun radikal
ini akan segera beregenerasi menjadi vitamin aktif melalui proses biokimia yang
melibatkan vitamin C dan Glutation.
Tubuh membutuhkan asupan Vitamin E sekitar 200-400 IU per hari. Banyak
pakar menyebutkan, dosis harian suplemen vitamin E sebesar 400-800 IU masih
dikatakan aman. Keracunan vitamin E dapat terjadi bila konsumsi melebihi 3.200
IU setiap hari. Efek samping berupa meningkatnya risiko perdarahan, diare, nyeri
perut, lemah, menurunnya kekebalan tubuh, dan meningkatnya tekanan darah
sementara. Beberapa riset menganjurkan bahwa dosis yang sangat tinggi malah
menyebabkan oksidasi (mis. bertindak sebagai radikal bebas), terutama pada
perokok. Tanda-tanda keracunan vitamin E adalah pusing-pusing, diare, dan
tekanan darah tinggi. Sebelum menggunakan vitamin E dosis tinggi sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter, untuk mencegah efek samping yang tidak
dikehendaki.
C.
1.
Kesimpulan
Radikal bebas merupakan senyawa yang sangat merugikan bagi tubuh karena
dapat merusak sel-sel dan jaringan tubuh sehingga tubuh menjadi rentan terhadap
penyakit. Tak jarang radikal bebas dapat memicu terjangkitnya penyakit
degeneratif organ (seperti jantung koroner,stroke,kanker), penyakit akibat
serangan virus dan bakteri,serta penuaan dini. Namun, bahaya dari radikal bebas
tersebut dapat ditanggulangi oleh antioksidan, yang merupakan senyawa yang
berfungsi mencegah pembentukan radikal bebas baru, menangkap radikal bebas
yang sudah terbentuk, menetralkan, serta mencegah reaksi berantai maupun
memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak akibat radikal bebas. Antioksidan
banyak terdapat pada vitamin C dan E. Kedua vitamin ini mempunyai susunan
senyawa yang dapat merusak atau mengubah radikal bebas menjadi senyawa yang
tidak berbahaya bagi tubuh. Kedua vitamin ini sangat efektif dalam menyapu
radikal bebas, dan kadang-kadang bekerja bersama-sama. Jika kedua vitain ini
digunakan untuk pengobatan atau antioksidan, dibutuhkan dosis yang besar dari
kebutuhan harian. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan vitamin C dan E
yang terlalu banyak dari yang telah dianjurkan dapat menibulkan berbagai banyak
efek samping yang merugikan tubuh.
2.
Saran
Saya berharap dengan makalah ini kita dapat menambah pengetahuan tentang
antioksidan khususnya vitamin C dan E, sehingga kita dapat menekan efek
samping radikal bebas yang tidak dapat kita hindari dari kehidupan dan aktifitas
kita sehari-hari. Namun, penggunaan vitamin ini harus sesuai dosis yang benar
dan tepat.
Daftar Pustaka
Almatsier,Sunita.2009.prinsip dasar ilmu gizi.jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka
Utama
Khomsan,Ali.2004.pangan
dan
Gizi
untuk
Kesehatan.jakarta:PT
RAJAGRAVINDO PERSADA
Sukanta,Putu Oka.2005.Potensi Diri dan Alam untuk pengobatan HIV/AIDS.jakarta:
Penebar Swadaya
Youngson,Robert.2005.Antioksidan, Manfaat Vitamin C & E Bagi Kesehatan.
Cet.1. Jakarta: Arcan.
http://www.metris-community.com/antioksidan-dan-radikal-bebas/
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_E dan C