Anda di halaman 1dari 12

ALKANA

Oleh :
Ega Januhandika
1907036202
Definisi Alkana
Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki
ikatan rantai karbon tunggal. Rumus umum alkana yaitu
CnH2n+2. Dari metana ke etana memiliki perbedaan –CH2–,
begitu seterusnya. Deret senyawa karbon dengan gugus
fungsi sama dengan selisih sama yakni –CH2– disebut
deret homolog.
Alkana atau parafin adalah senyawa kimia
hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana juga termasuk senyawa
alifatik atau dengan kata lain, Alkana adalah sebuah rantai
karbon panjang dengan ikatan tunggal.
Sifat Fisika Alkana
1) Semua hidrokarbon merupakan senyawa
nonpolar sehingga tidak larut dalam air. Jika suatu
hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan
hidrokarbon selalu di atas sebab massa jenisnya
lebih kecil. Pelarut yang baik untuk hidrokarbon
adalah pelarut nonpolar, seperti CCl4 atau atau
sedikit polar (dietil eter atau benzena).
2) Alkana mudah larut dalam pelarut organik.
Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr ikut
bertambah akibatnya titik didih dan titik leleh
semakin tinggi. Alkana rantai lurus mempunyai titik
didih lebih tinggi dibanding alkana rantai bercabang
dengan jumlah atom C sama. Semakin banyak
cabang, titik didih makin rendah.
3) Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana
yang pertama (CH4 sampai C4H10 berwujud gas.
Pentana (C5H12) sampai heptadekana (C17H36)
berwujud cair, sedangkan oktadekana (C18H38) dan
seterusnya berwujud padat.
Sifat Kimia Alkana
1) Alkana dan sikloalkana tidak reaktif, cukup stabil
apabila dibandingkan dengan senyawa organik lainnya. Oleh
karena kurang reaktif, alkana kadang disebut paraffin
(berasal dari bahasa Latin: parum affins, yang artinya
"afinitas kecil sekali").
2) Pembakaran/oksidasi alkana bersifat eksotermik
(menghasilkan kalor). Pembakaran alkana berlangsung
sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran sempurna
menghasilkan gas CO2 sedang pembakaran tidak sempurna
menghasilkan gas CO. [1] Itulah sebabnya alkana digunakan
sebagai bahan bakar. Secara rata-rata, oksidasi 1 gram
alkana menghasilkan energi sebesar 50.000 joule.
Reaksi pembakaran sempurna :

CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g) + Energi

Reaksi pembakaran tak sempurna:

2 CH4(g) + 3 O2(g) → 2 CO(g) + 4 H2O(g)


+ Energi
Penamaan (IUPAC)
Rumus Molekul Jumlah Atom C Nama
CH4 1 Metana
C2H6 2 Etana
C3H8 3 Propana
C4H10 4 Butana
C5H12 5 Pentana
C6H14 6 Heksana
C7H16 7 Heptana
C8H18 8 Oktana
C9H20 9 Nonana
C10H22 10 Dekana
Penamaan (TRIVIAL)
No. Rumus Nama IUPAC Nama Trivial
Molekul

1. CH3Cl Kloro Metana Metil Klorida


2. CH3CH2I Iodo Etana Etil Klorida
3. CH2Cl2 Dikloro Metana Metil Diklorida
4. CHCI3 Trikloro Metana Kloroform
5. CHI3 Triodo Metana Iodoform
6. CCl4 Tetrakloro Metana Karbon Tetraklorida
7. CCl2F2 Dikloro Difluro Metana Freon
8. CH3Br Bromo Metana Metil Bromida
Reaksi Pembuatan / Sintesis
Alkana
1. Pembakaran
Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO2 dan H2O
(uap air), sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan
gas CO dan uap air, atau jelaga (partikel karbon).

2.Substitusi atau pergantian


Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya
golongan halogen. Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain
disebut reaksi substitusi.Salah satu reaksi substitusi terpenting dari
alkana adalah halogenasi yaitu penggantian atom H alkana dengan
atom halogen, khususnya klorin (klorinasi).Klorinasi dapat terjadi
jika alkana direaksikan dengan klorin.
Reaksi-reaksi Alkana
1. Reaksi Subtitusi
Pada reaksi subsitusi terjadi pergantian atau pertukaran suatu
atom/gugus atom oleh
atom atau gugus lain.

CH4 + Cl2 à CH3Cl + HCl metil klorida (klorometana)

CH3Cl + Cl2 à CH2Cl2 + HCl metil diklorida


(diklorometana)
CH2Cl2 + Cl2 à CHCl3 + HCl metil triklorida
(triklorometana)
CHCl3 + Cl2 à CCl4 + HCl karbon tetraklorida
(tetraklorometana)
CnH2n+2 + X2 → CnH2n+1X + HX
2. Reaksi Oksidasi
Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat
seperti KMNO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila
dibakar. Oksidasi yang cepat dengan oksingen yang akan
mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau
combustion
Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon
dioksida dan sejumlah air. Sebelum terbentuknya produk akhir
oksidasi berupa CO2 dan H2 O, terlebih dahulu terbentuk alkohol,
aldehid dan karboksilat.

Alkana terbakar dalam keadaan oksigen berlebihan dan


reaksi ini menghasilkan sejumlah kalor (eksoterm)
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2 + 212,8 kkal/mol
C4H10 + 2O2 → CO2 + H2O + 688,0 kkal/mol
Industri yang relevan dengan
Alkana

Anda mungkin juga menyukai