Topik 9
Endang Prangdimurti
Evaluasi Antioksidan
1
11/8/2007
Penggolongan antioksidan
2
11/8/2007
1. b. Pengkelat logam
Transferin, laktoferin:
laktoferin: mengikat Fe
Haptoglobin:: mengikat hemoglobin
Haptoglobin
Hemopexin:: menstabilkan heme
Hemopexin
Seruloplasmin, albumin:
albumin: mengikat Cu
3
11/8/2007
Vitamin E
Vitamin E berada pada membran sel dan dalam LDL yang
bersirkulasi
merupakan antioksidan non polar (antioksidan utama pada
medium non polar)
α-tokoferol efektif dalam sistem pangan, sedangkan -
tokoferol efektif dalam in vivo.
Vitamin E bekerja sebagai antioksidan pemutus rantai
(mendonorkan atom H pada radikal) serta mendeaktifasi
singlet oksigen
Vitamin E radikal dapat diregenerasi oleh vitamin C
Sumber utama : sayuran, biji-
biji-bijian, minyak kacang-
kacang-kacangan
RDA : 15 IU
Vitamin E
laboratory and animal studies
Vitamin E the oxidation of LDL-
LDL-C
inhibit smooth-
smooth-muscle cell growth
inhibit platelet adhesion
improves endothelial function
reduced the number and severity of atherosclerotic
lesions in rabbits fed high-
high-fat diets
4
11/8/2007
Vitamin C
merupakan antioksidan utama pada medium polar
(darah, cairan interstitial dan sitosol)
bekerja mendonorkan atom H pada radikal,
mendeaktifasi anion superoksida dan singlet oksigen,
meregenerasi radikal vitamin E.
Namun dapat menjadi prooksidan dalam reduksi Fe3+
menjadi Fe2+ (reaksi Fenton)
Sumber : buah dan sayur
RDA : 60 mg
Vitamin C
a water-
water-soluble vitamin
found in many fruits and vegetables
a less potent antioxidant than vit E
associated with lower LDL-
LDL-C, higher HDL
HDL--C,
and lower BP
inhibits platelet aggregation
recommended daily allowance 60 mg
5
11/8/2007
Karotenoid
Berada di dalam darah dan membran
Karotenoid dan vitamin A bekerja mendeaktifasi singlet
oksigen dan meredam SOA lain.
Kemampuan mendeaktifasi singlet oksigen lebih besar
dibandingkan asam askorbat maupun tokoferol
Beta--carotene
Beta
A plant-
plant-derived nutrient
contained in yellow and orange vegetables and
fruits, and leafy green vegetables
provides up to half of dietary vit A
recommended daily allowance is 5,000 IU
Mineral--mineral
Mineral
Zn, Cu, Mn kofaktor enzim Superoxide Dismutases (SOD)
6
11/8/2007
Indoles Indole--3-carbinol
Indole
7
11/8/2007
stabil.
DPPH berwarna ungu, namun apabila DPPH tereduksi oleh
diinkubasi bersama-
bersama-sama dengan asam linoleat, kemudian dioksidasi
oleh CuSO4. Kadar dien terkonjugasi diukur pada 245 nm setiap
interval waktu tertentu sejak penambahan CuSO4 sehingga
membentuk kurva oksidasi. Semakin besar aktivitas antioksidan
ditunjukkan oleh semakin panjangnya fase lag (dalam menit)
oksidasi.
8
11/8/2007
LDL teroksidasi
Model ini menggunakan LDL yang diisolasi dari
hewan atau manusia.
Senyawa uji diinkubasi bersama-
bersama-sama dengan LDL,
kemudian dioksidasi oleh CuSO4. Kadar dien
terkonjugasi diukur pada 245 nm setiap interval
waktu tertentu sejak penambahan CuSO4 sehingga
membentuk kurva LDL teroksidasi.
Semakin besar aktivitas antioksidan ditunjukkan oleh
semakin panjangnya fase lag (dalam menit) oksidasi.
Sebagai pembanding digunakan model yang sama
namun tanpa penambahan senyawa uji.
Pengujian in vivo
(menggunakan hewan percobaan atau manusia)
9
11/8/2007
Vitamin E (tokoferol)
Selenium (Se)
Askorbat (vitamin C)
Analisis askorbat dalam plasma dilakukan dengan menggunakan
metode HPLC yang telah divalidasi.
Askorbat dalam plasma terdegradasi menjadi produk sekunder
walaupun disimpan pada suhu -70oC apabila tidak distabilkan dengan
asam metafosforat pada saat kolektif.
Secara in vitro,
vitro, askorbat dapat juga berperan sebagai prooksidan,
karena askorbat mereduksi ion feri menjadi fero dan mempromosikan
terjadinya reaksi Fenton. Secara in vivo,
vivo, peran askorbat sebagai
prooksidan masih kontroversial.
10
11/8/2007
Karotenoid
Sebagai indikator status karotenoid dalam plasma umumnya
berdasarkan kadar likopen dan -karoten dalam plasma.
Pengukuran status karotenoid akan lebih baik jika
berdasarkan pengukuran beberapa karotenoid dibandingkan
hanya satu parameter.
Pengukuran kompleks karotenoid dalam jaringan biologis
dapat dilakukan dengan menggunakan metode HPLC.
Meskipun karotenoid bereaksi dengan cepat dengan singlet
oksigen dan juga bekerja efisien menangkap ROS lain secara
in vitro, namun perannya secara in vivo sebagai antioksidan
belum terbukti secara penuh.
Glutation (GSH)
Salah satu antioksidan larut air yang utama dalam tubuh
manusia adalah tripeptida glutation (GSH), yang berperan
sebagai kofaktor GSH-
GSH-Px dan GSH-GSH-S-transferase.
Biosintesis GSH memerlukan asam amino sistein dan
metionin, sehingga kekurangan konsumsi asam amino tersebut
berakibat pada defisiensi GSH.
GSH dapat diukur dalam plasma, eritrosit, dan limfosit.
Pengukuran kadar GSH dapat dilakukan dengan kolorimetri
dan HPLC. HPLC dapat mengukur baik GSH maupun GSSG
(glutation tereduksi) dalam plasma, sel dan jaringan.
Enzim--enzim Antioksidan
Enzim
Analisis dilakukan dengan menggunakan sel darah
merah.
Setelah dihemolisis, enzim antioksidan yang
umumnya diukur adalah aktivitas enzim :
- superoksida dismutase (SOD)
- katalase
- glutation peroksidase (GSH-
(GSH-Px).
11
11/8/2007
Enzim SOD
Berfungsi mempercepat dismutasi superoksida (*O2-).
Untuk analisis enzim ini dibuat sistem yang
menghasilkan radikal superoksida yaitu sistem
xantin/xantin oksidase.
Superoksida mengoksidasi suatu senyawa (misalnya
ferisitokrom, NBT) sehingga menghasilkan suatu
kromogen, misalnya ferisitokrom teroksidasi yang
dapat diukur pada 430 nm atau formazan pada 560
nm.
Enzim Katalase
Enzim katalase memecah H2O2 menjadi H2O dan ½
O2.
Perubahan absorbansi H2O2 pada 240 nm diukur pada
selang waktu tertentu selama waktu tertentu.
Kemiringan (slope) kurva menggambarkan aktifitas
katalase. Semakin tinggi aktifitas katalase maka
slope semakin rendah.
12
11/8/2007
Struktur Flavonoids
TERIMA KASIH
13