(PSF 312)
MODUL 2
ANTIOKSIDAN I
DISUSUN OLEH
INHERNI MARTI ABNA S.Si, M.Si
D. Kunci Jawaban
1. Antioksidan ialah suatu senyawa yang dapat menyerap atau menetralisir radikal
bebas sehingga mampu mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti
kardiovaskuler, karsinogenesis, dan penyakit lainnya.
2. Radikal bebas adalah molekul, atom atau gugus yang memiliki 1 atau lebih
elektron yang tidak berpasangan pada kulit terluarnya sehingga sangat reaktif dan
radikal seperti misalnya radikal bebas turunan oksigen reaktif (Reactive Oxygen
Species). Adanya elektron yang tidak berpasangan menyebabkan senyawa
tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat
elektron molekul yang berada di sekitarnya. Target utama radikal bebas adalah
protein, asam lemak tak jenuh dan lipoprotein, serta unsur DNA termasuk
karbohidrat.
3. Secara non-enzimatik, senyawa antioksidan bekerja melalui empat cara, yaitu
sebagai berikut:
a. Penangkap radikal bebas, misalnya vitamin C dan vitamin E,
b. Pengkelat logam transisi, misalnya EDTA,
c. inhibitor enzim oksidatif, misalnya aspirin dan ibuprofen, dan
d. kofaktor enzim antioksidan, misalnya selenium sebagai kofaktor glutation
peroksidase.
Absorbansi hitung sampel dan DPPH pada puncak 517 nm dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut ini :
D. Kunci Jawaban
1. Aktivitas antioksidan menggambarkan kemampuan suatu senyawa antioksidan
untuk menghambat laju reaksi pembentukan radikal bebas.
2. Analisis suatu senyawa antioksidan dapat dilakukan secara in vitro (di luar sel)
dan in vivo (di dalam sel). Secara in vitro (di luar sel) dapat ditentukan kapasitas
antioksidannya sedangkan secara in vivo (di dalam sel) dapat ditentukan aktivitas
antioksidan endogennya seperti aktivitas enzim SOD, GPx dan katalase atau kadar
Malondialdehid dan kadar 8- OHdG.
3. Imunohistokimia adalah metode untuk mendeteksi protein di dalam sel suatu
jaringan dengan menggunakan prinsip pengikatan antara antibodi dan antigen
pada jaringan hidup. Pengecatan imunohistokimia banyak digunakan pada
pemeriksaan sel abnormal seperti sel kanker.
E. Referensi
1. Harborne, J.B, 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. (Kosasih Padmawinata). ITB. Bandung.
2. Harmita dan Radji, M., 2008, Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
3. Indriati, A.,Widjanarko, S.B. dan Rakhmadiono, S. 2002. Analisis Aktivitas
Antioksidan Pada Buah Jambu Mete (Annacardium occidentale L.),
BIOSAINS, 2(1) : 12-17.
4. Inoue, M. 2001. Protective Mekanism Against Reactive Oxygen Species in
Arias IM The Liver Biology and Pathobiology. Lippincott Williams and
Wilkins. 4th ed. Philadelphia.pp. 281-90.
5. Jamil, D.O., 2010. Pelacakan Aktivitas Antikanker Terhadap Tiga Senyawa
Santon Terprenilasi dari Spesies Garcini. (Skripsi). Jurusan Kimia FMIPA ITS
Surabaya.