Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KOSMETOLOGI

“ ANTIOKSIDAN ”

Dosen : Prof. Dr. Teti Indrawati, MS.Apt

Disusun Oleh:

Kelompok 15

1. Ni Wayan Dessy Puspha Sari (17334007)


2. Arif Rahmat (17334013)
3. Ismulazam Dhamir Amanah (17334015)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

FAKULTAS FARMASI

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah.SWT atas segala limpahan rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kuliah Kosmetologi. Harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar
menjadi lebih baik.

Makalah ini membahas mengenai kosmetika dengan zat antioksidan yang mana
didalam makalah ini akan kami bahas mengenai jenis-jenis, sifat-sifat, hingga kegunaan
antioksidan.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu saya menerima segala kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Antioksidan 3
B. Karateristik Antioksidan 3
C. Klasifikasi Antioksidan 4
D. Jumlah batas ambang penggunaan antioksidan 8
E. Metode Analisis Pengujian Antioksidan 9
F. Manfaat Antioksidan bagi tubuh manusia 9

BAB III PEMBAHASAN 11

BAB IV KESIMPULAN 14

DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antioksidan adalah senyawa atau zat yang dapat menghambat, menunda, mencegah,
dan memperlambat reaksi oksidasi dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul yang
sangat reaktif atau dalam kosentrasi yang kecil. Oksidasi adalah reaksi kimia yang dapat
menghasilkan radikal bebas, sehingga memicu reaksi berantai yang dapat merusak sel.
Radikal bebas adalah spesies yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak
berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi.

Menurut Winarsi (2007), dalam jurnal Evy D et al, menyatakan bahwa secara biologis
antioksidan dan didefinisikan sebagai senyawa yang mampu meredam dampak negatif
oksidan dalam tubuh. Fungsi antioksidan adalah sebagai senyawa yang dapat menghambat
reaksi radikal bebas penyebab penyakit karsinogenis (proses pembentukan kanker),
kardiovaskuler (Penyakit berkaitan dengan jantung) dan penuaan dalam tubuh manusia.

Menurut (Murray,2009), antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat menyerap


radikal bebas sehingga mampu mencegah penyakit-penyakit degenaritif seperti
kardiovaskuler, karsinogenis, dan penyakit lainnya. Senyawa antioksidan merupakan
substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan
yang di timbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal, protein, dan lemak. Senyawa ini
memiliki struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas
tanpa terganggu sama sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja karateritsik antioksidan ?

2. Sebutkan klasifikasi antioksidan !

3. Sebutkan berapa jumlah batas ambang penggunaan antioksidan !

4. Sebutkan metode analisis pengujian antioksidan !

5. Apa saja manfaat antioksidan bagi tubuh manusia ?


C. Tujuan Masalah

1. Untuk memahami dan mengetahui karateristik dari antioksidan

2. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi antioksidan yang ada

3. Untuk mengetahui dan memahami batas jumlah ambang penggunaan antioksidan


bagi tubuh manusia

4. Untuk mengetahui dan memahami metode metode analisis pengujian antioksidan

5. Untuk mengetahui dan memahami manfaat antioksidan bagi tubuh manusia


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Antioksidan adalah senyawa atau zat yang dapat menghambat, menunda, mencegah,
dan memperlambat reaksi oksidasi dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul yang
sangat reaktif atau dalam kosentrasi yang kecil. Oksidasi adalah reaksi kimia yang dapat
menghasilkan radikal bebas, sehingga memicu reaksi berantai yang dapat merusak sel.
Radikal bebas adalah spesies yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak
berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi.

Menurut Winarsi (2007), dalam jurnal Evy D et al, menyatakan bahwa secara biologis
antioksidan dan didefinisikan sebagai senyawa yang mampu meredam dampak negatif
oksidan dalam tubuh. Fungsi antioksidan adalah sebagai senyawa yang dapat menghambat
reaksi radikal bebas penyebab penyakit karsinogenis (proses pembentukan kanker),
kardiovaskuler (Penyakit berkaitan dengan jantung) dan penuaan dalam tubuh manusia.

Menurut (Murray,2009), antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat menyerap


radikal bebas sehingga mampu mencegah penyakit-penyakit degenaritif seperti
kardiovaskuler, karsinogenis, dan penyakit lainnya. Senyawa antioksidan merupakan
substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan
yang di timbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal, protein, dan lemak. Senyawa ini
memiliki struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas
tanpa terganggu sama sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas.

Karateristik Antioksidan

Secara umum, menurut Coppen (1983),antioksidan memiliki karateristik sebagai berikut :

1. Aman dalam penggunaan

2. Tidak memberikan flavor, odor, warna pada produk

3. Efektif pada kosentrasi rendah

4. Tahan terhadap proses penggolahan produk (berkemampuan antioksidan yang baik)

5. Tersedia dengan harga yang murah


Klasifikasi Antioksidan
a. Berdasarkan sumbernya, antioksidan di bagi menjadi :
1. Antioksidan Alami
Antioksidan Alami adalah senyawa antioksidan yang sudah ada dari satu atau
dua komponen makanan. Merupakan senyawa antioksidan yang terbentuk dari reaksi-
reaksi selama proses pengolahan. Merupakan senyawa antioksidan yang diisolasi dari
sumber alami dan ditambahkan ke makanan sebagai bahan tambahan pangan.
Antioksidan alami terbagi menjadi 2 yaitu :

1.1 Antioksidan Flavonoid

Flavonoid adalah antioksidan dibawah kelas polifenol, adalah senyawa


antioksidan yeng terutama ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Hal ini
diketahui sebagai pigmen yang membentuk warna kuning, biru, ungu,
atau merah pada daun, umbi, buah, dan bunga. Terdapat lebih dari 4.000
flavonoid yang dikenal, dan bisa dibagi menjadi beberapa kelompok :

a. Antocianidin, kelompok antioksidan ini pada umumnya


ditemukan dalam makanan yang berwarna merah dan biru,
seperti buah berry dan anggur. Kelompok jenis ini bermanfaat
untuk membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, yang pada
akhirnya mencegah penyakit stroke, darah tinggi, dan jantung.

b. Flavanol¸ jenis antioksidan ini bisa dipecah lagi menjadi 3 kelas


yaitu : katekin, theaflavin, dan proantocianidin. Antioksidan
katekin dan theaflavin banyak ditemukan dalam teh. Hal ini
terutama teh hijau diketahui lebih tinggi menagndung katekin,
disisi lain teh hitam lebih kaya theaflavin. Salah satu senyawa
khusus nya epikatekin telah terbukti bermanfaat meningkatkan
aliran darah dan mungkin juga baik bagi kesehatan jantung.
Proantocianidin lebih banyak ditemukan dalam coklat, buah apel,
berry, anggur dan anggur merah. Nurisi ini dapat meningkatkan
vitamin c dalam sel, serta bisa menghambat kerusakan kolagen,
protein paling banyak dalam tubuh.

c. Flavanon, kelompok antioksidan ini banyak ditemukan dalam


buah jeruk dan lemon.
d. Flavonol, flavonoid jenis ini banyak ditemukan dan dalam
kelompok ini terdapat quercetin, yang banyak ditemukan dalam
bawang, daun bawang, kale, brokoli, buah apel, dan teh. Anggur
merah juga diketahui mengandung tinggi quercetin.

e. Flavon, sumber makanan dari kelompok antioksidan ini relatif


lebih sedikit. Flavon terutama ditemukan dalam kulit buah jeruk,
juga dalam makanan seperti paterseli, thyme, seledri, dan cabai.

f. Isoflavon, kelompok antioksidan ini adalah paling banyak


terdapat dari sumber makanan daripada antioksidan flavonoid
lainnya, kedelai mengandung genistein flavonoid, dan kacang-
kacangan juga mengandung isoflavon.

1.2 Antioksidan Non Flavonoid

Antioksidan non flavonoid dapat dipecah menjadi 3 katagori yaitu


vitamin, mineral dan pigmen atau warna pada tumbuhan :

a. Vitamin C dan E, adalah vitamin utama yang bersifat


antioksidan. Vitamin C banyak ditemukan dalam buah jeruk dan
sayuran hijau seperti brokoli. Vitamin E pada umumnya
ditemukan dalam makanan yang mengandung lemak sehat,
seperti kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak seperti
safflower, minyak jagung, dan juga minyak biji-bijian.

b. Selenium, adalah mineral yang merupakan unsur dari


antioksidan, yang ditemukan dalam daging,ikan, telur, dan biji-
bijian.

c. Ada tiga jenis utama dari warna tanaman yang mengandung


antioksidan yaitu karotenoid, betakarote, dan likopen.
Karotenoid adalah pigmen warna orange yang ditemukan dalam
makan seperti labu, wortel, dan ubi jalar. Betakaroten adalah
prekusor vitamin A. Lutein ditemukan dalam sayur-sayuran hijau
tua seperti kale, brokoli, kiwi, dan bayam. Likopen adalah yang
memberikan warna merah yang ditemukan dalam tomat, jeruk
dan semangka.

2. Antioksidan Sintesis

Antioksidan Sitensis adalah senyawa antioksidan yang dapat dapat diperoleh


dari hasil sintesis reaksi kimia dan telah diproduksi untuk tujuan komersil
Contoh-contoh antioksidan sintesis :

2.1 BHA (Butil Hidroksi Anisol)


BHA memiliki kemampuan antioksidan yang baik pada lemak hewan
dalam sistem makanan panggang, namun relatif tidak efektif pada
minyak tanaman. BHA bersifat larut lemak dan tidak larut air, berbentuk
padat putih dan dijual dalam bentuk tablet atau serpih, bersifat volatil
sehingga berguna untuk penambahan ke materi pengemas
2.2 BHT (Butil Hidroksi Toluen)
Antioksidan sintetik BHT memiliki sifat serupa BHA, akan memberi
efek sinergis bila dimanfaatkan bersama BHA, berbentuk kristal padat
putih dan digunakan secara luas karena relatif murah.
2.3 Propil Gallat
Propil galat mempunyai karakteristik sensitif terhadap panas,
terdekomposisi pada titik cairnya 148 0C, dapat membentuk komplek
warna dengan ion metal, sehingga kemampuan antioksidannya rendah.
Propil galat memiliki sifat berbentuk kristal padat putih, sedikit tidak
larut lemak tetapi larut air, serta memberi efek sinergis dengan BHA dan
BHT.
2.4 TBHQ
TBHQ dikenal sebagai antioksidan paling efektif untuk lemak dan
minyak, khususnya minyak tanaman (Anonim, 2012). TBHQ memiliki
kemampuan antioksidan yang baik pada penggorengan tetapi rendah
pada pembakaran. TBHQ dikenal berbentuk bubuk putih sampai coklat
terang, mempunyai kelarutan cukup pada lemak dan minyak, tidak
membentuk kompleks warna dengan Fe dan Cu tetapi dapat berubah
pink dengan adanya basa.
b. Berdasarkan mekanisme kerjanya terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Antioksidan Primer

Antioksidan primer adalah zat atau senyawa yang dapat menghentikan reaksi
berantai pembentukan radikal bebas yang melepaskan hidrogen. Antioksidan primer
dapat berasal dari alam atau sintetis. Contoh antioksidan primer adalah Butylated
hidroxytoluene (BHT). Reaksi antioksidan primer terjadi pemutusan rantai radikal
bebasyang sangat reaktif, kemudian diubah menjadi senyawa stabil atau tidak reaktif.

2. Antioksidan Sekunder

Antioksidan sekunder disebut juga antioksidan eksogeneus atau non enzimatis.


Antioksidan ini menghambat pembentukan senyawa oksigen reatif dengan cara
pengelatan metal, atau dirusak pembentukannya. Prinsip kerja antioksidan non
enzimatis ini yaitu dengan cara memotong reaksi oksidasi berantai dari radikal bebas
atau dengan menangkap radikal tersebut, sehingga radikal bebas tidak akan bereaksi
dengan komponen seluler. Antioksidan sekunder diantaranya adalah vitamin e,
vitamin c, beta karoten, flavonoid, asam lipoad, bilirubin, melatonin, dll.

Antioksidan sekunder ini bekerja dengan satu atau lebih mekanismer berikut :

a. Memberikan suasana asam pada medium (sistem makanan)

b. Meregenarsi antioksidan utama

c. Mengkelat atau mendeaktifkan kontaminan logam prooksidan

d. Menangkap oksigen

e. Mengkilat singlet oksigen dan mengubahnya ke bentuk triplet oksigen

3. Antioksidan tersier

Pada antioksidan tersier enzim-enzim tersebut berfungsi dalam perbaikan


biomolekuler yang rusak akibat aktivitas radikal bebas. Kerusakan DNA akibat
radikal bebas dapat dicirikan oleh rusaknya single atau double strand pada gugus basa
dan non basa (Winarsi,2007). Contoh antioksidan tersier adalah Enzim Metionin
Sulfoksida Reduktase.
Jumlah Batas Ambang Penggunaan Antioksidan

Tabel 1. Asam Eritorbat


No. Antioksidan Jenis Bahan Makanan Batas Maksimum
Daging Olahan 500 mg/kg
1. Asam Eritorbat Ikan beku 400 mg/kg
Saus apel kalengan 150 mg/kg

Tabel 2. Asam Askorbat


No. Antioksidan Jenis Bahan Makanan Batas Maksimum
Daging Olahan 500 mg/kg
Ikan beku 400 mg/kg
Buah kalengan 700 mg/kg
2. Asam Askorbat Pekatan sari buah 400 mg/kg
anggur
Buah zaitun 200 mg/kg
Kaldu 1 g/kg
Potongan kentang beku 100 mg/kg

Tabel 3. α-Tokoferol
No. Antioksidan Jenis Bahan Makanan Batas Maksimum
Lemak dan minyak Secukupnya
3. Alpha-Tokoferol Pangan bayi 300 mg/kg
Kaldu 50 mg/kg

Tabel 4. BHA (Butil Hidroksi Anisol)


No. Antioksidan Jenis Bahan Makanan Batas Maksimum
Lemak dan minyak 200 mg/kg
Ikan beku 1 g/kg
Margarin 100 mg/kg
4. BHA Ikan asin 200 mg/kg
Minyak mentega dan 200 mg/kg
lemak susu
Tabel 5. BHT (Butil Hidroksi Toluen)
No. Antioksidan Jenis Bahan Makanan Batas Maksimum
Lemak dan minyak 200 mg/kg
Ikan beku 1 g/kg
Ikan asin 200 mg/kg
5. BHT Margarin 200 mg/kg
Mentega 200 mg/kg
Minyak mentega dan 200 mg/kg
lemak susu

Tabel 6. Propil Gallat


No. Antioksidan Jenis Bahan Makanan Batas Maksimum
Lemak dan minyak 100 mg/kg
Margarin 100 mg/kg
6. Propil Gallat Pangan selain daging, 200 mg/kg
ikan, unggas
Minyak mentega dan 100 mg/kg
lemak susu anhidrat

Metode Analisis Pengujian Antioksidan


a. Metode Kualitatif
1. Uji warna
Merupakan suatu metode kualitatif untuk menentukan keberadaan suatu
antioksidan dengan mereaksikan suatu sampel dengan reaktan tertentu sehingga
menunjukkan sifat fisik berupa warna tertentu sebagai indicator.
2. Spektrofotometri
3. DPPH (Diphenyl pycril Hidrazil)

b. Metode Kuantitatif
1. Metode ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity)
2. Iodometri dan Iodimetri
Iodometri merupakan metode titrasi langsung yang didasari jumlah I2 yang
dihasilkan antara sampel dengan ion iodida.
Manfaat Antioksidan Bagi Tubuh Manusia

Antioksidan sangat bermanfaat bagi tubuh manusia diantaranya adalah :

1. Menangkal Radikal Bebas

Antioksidan dapat berfungsi sebagai tameng dalam menghalau segala virus,


bakteri maupun pengaruh buruk dari luar tubuh. Radikal bebas bisa terjadi akibat
makanan, lingkungan, maupun polusi. Saat tubuh terpapar pada situasi buruk, tubuh
yang memiliki antioksidan tidak mudah dijangkit pengaruh buruk dari radikal bebas
ini.

2. Mencegah Penyakit

Fungsi utama dari antioksidan ialah mencegah kerusakan sel, jadi jika ada
terdapat virus atau racun yang terlanjur masuk ke dalam tubuh, antioksidan akan
berfungsi mencegah kerusakan sel tubuh.

3. Mencegah Penuaan Dini

Vitamin C dan vitamin E ialah jenis antioksidan yang dapat mencegah


penuaan, mencegah keriput dan menghilangkan bintik-bintik hitam. Intinya jika ingin
awet muda , memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung 2 vitamin ini.

4. Menyehatkan Kulit

Jenis antioksidan seperti vitamin E mampu menjaga kulit terutama dari


pengaruh buruk sinar matahari. Vitamin C juga berfungsi mencerahkan,
melembabkan dan menghaluskan kulit.

5. Menyehatkan Organ Tubuh

Antioksidan tidak hanya mencegah kerusakan sel, tetapi juga bisa menjaga
kesehatan organ tubuh. Sebab beberapa jenis antioksidan ada yang berfungsi
mengatur kadar dan mengontrol kadar gula darah dan kadar kolesterol.

6. Mencegah Bayi Lahir Cacat

Asam folat dan beberapa senyawa antioksidan dapat mengurangi resiko bayi
lahir cacat. Sebab fungsinya adalah menjaga kesehatan dan kekuatan janin dalam
kandungan.

7. Mengatur Kolesterol Darah

Vitamin C juga bisa mengatur kadar kolesterol dalam tubuh dengan baik.

8. Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria

Likopen berfungsi dalam menjaga kesehatan prostat dan proantosianidin


menjaga kesehatan kandungan kemih.
BAB III

PEMBAHASAN

Antioksidan adalah senyawa atau zat yang dapat menghambat, menunda, mencegah,
dan memperlambat reaksi oksidasi dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul yang
sangat reaktif atau dalam kosentrasi yang kecil.

Sifat sifat antioksidan adalah :

1. Aman dalam penggunaan bahwa yang dimaksud adalah tidak menimbulkan reaksi
diluar efek yang diharapkan seperti hal nya alergi iritasi dll.
2. Tidak memberikan flavor, odor dan warna pada produk flavor dan odor
maksudnya tidak mengubah rasa, bau dan perubahan warna pada bahan aktif sehingga
produk yang ditambah antioksidan tidak membuat perubahan pada struktur rasa bau
dan warna
3. Efektif pada konsetrasi rendah
4. Tahan terhadap proses penggolahan produk (berkemampuan antioksidan yang
baik)
5. Tersedia dengan harga yang murah
Mekanisme antioksidan sendiri yaitu
1. Sebagai pemberi atom hidrogen contohnya pada yang berasal alami adalah enzim
katalase yaitu enzim yang melindung tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida
yang berbahaya kemudian contoh yang berasal dari sintesis nya adalah BHT
(Butylated hisroxytoluene) BHT ini adalah antioksidan yang menyerupai vit. E yang
mana dalam industri pangan digunakan untuk pengawet makanan untuk mencegah
minyak dan lemak pada makanan teoksidasi menjadi tengik. BHT ini aman
dikonsumsi dalam jumlah besar sekalipun, belum ada penelitian yang menghasilkan
bahwa BHT ini dapat memicu kanker. Bht apabila dikonsumsi terlalu banyak dapat
memicu timbulnya interaksi hormone kontrasepsi serta hormone steroid. Namun aman
bila digunakan 125x sehari pun.
2. MEMPERLAMBAT LAJU AUTOOKSIDASI ini adalah antioksidan sekunder
mekanisme nya dengan cara merusak pembentukannya dengan memotong reaksi
oksidasi berantai dari radikal sehingga raikal bebas tidak akan bereaksi dengan
komponen seluler.
3. BERPERAN DALAM MEKANISME BIOMOLEKULER contoh antioksidan
tersier ini adalah Enzim metionin sulfoksida reduktase yaitu enzim yang dapat
mengembalikan fungsi protein, sel dan jaringan yang teganggu akibat kerusakan yang
terjadi akibat radikal bebas enzim ini dapat memperbaiki DNA yang rusak pada
intisel).

Berdasarkan sumbernya antioksidan terbagi menjadi 2 yaitu antiokisdan alami dan


antioksidan sintesis. Dimana antioksidan alami terbagi menjadi 2 yaitu antioksidan flavonoid
dan antioksidan non-flavonoid. ANTOCIANIDIN ini berfungsi membantu menjaga
kesehatan pembuluh darah yang pada akhirnya mencegah terjadinya stroke, darah tinggi dan
jantung. FLAVANOL katekin dan theaflavin banyak ditemukan dalam the hijau dan the
hitam. Senyawa khusus nya yaitu epikatekin yang bermanfaat menigkatkan aliran darah dan
kesehatan jantung. Poantocianidin yang ditemukan pada berry, buah apel, anggur merah yang
bermanfaat meningkatka vit. C dalam sel, dan dapat menghambat kerusakan kolagen. Nah
Pada Flavonol ini terdapat quercentin, banyak ditemukan pada bawang, brokoli daun
bawang dll. Fungsi quercentin adalah melawan kerusakan radikal bebas, efek penuaan dan
peradangan juga manfaatnya termasuk untuk penyakit jantung dan masalah pembuluh darah,
alergi dan radang sendi.

Betakaroten adalah prekursor vitamin A, KAROTENOID adalah pigmen warna


yang ditemukan pada tumbuhan, Likopen adalah zat yang memberikan warna merah pada
tomat, jeruk dan semangka.

Antioksidan sintesis terdiri dari :

1. BHA (Butil Hidroksi Anisol) dan BHT (Butil Hidroksi Toluen)


Adalah antioksidan sintesis yang digunakan dalam pengawet makanan untuk
mencegah makanan bau tengik.
2. Propil Gallat ini merupakan ester propanol dari asam trihidroksi benzoate yang
merupakan antioksidan sintetik untuk penggunaan pangan
3. TBHQ (Tert-Butyl Hydroquinon)
Juga merupakan antioksidan sintesis yang memungkinkan sejumlah kecil makanan
antioksidan yang akan ditambahkan. Bila dibandingkan dengan BHA dan BHT,
TBHQ ini memiliki kinerja yang lebih aman dan tidak beracun juga secara efektif
dapat menghambat pertumbuhan bacillus subtilis, staphylococcus aureus, Escherichia
colli dll.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Selain antioksidan alami terdapat pula antioksidan Sintesis/buatan
2. Manfaat antioksidan bagi tubuh manusia tidak hanya digunakan untuk bagian luar
tubuh namun dapat juga untuk melindungi organ bagian dalam tubuh bahkan
mampu mencegah bayi lahir cacat
3. Dalam penggunaan antioksidan terdapat batas maksimum penggunaan perhari

Saran
Diharapkan setelah mengetahui berbagai macam efek dari antioksidan
terhadap tubuh, kita dapat meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik dengan
cara mengkonsumsi zat-zat antioksidan yang banyak terkandung dalam makanan
terutama sayur-sayuran dan buah-buahan., guna menghambat berbagai macam radikal
bebas yang dapat merusak jaringan tubuh serta dapat menimbulkan berbagai macam
kanker.
DAFTAR PUSTAKA

1. Id.m.wikepedia,org
2. Langseth :ilian.1995.oxidants, Antioxidants, and Diseaseprevention.
3. https://simdos.unud.ac.id
4. Feronikalianasimajuntak.blogspot.com
5. Abdi, Redha “Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif Dan Peranannya
Dalam Sistem Biologis” jurnal, (Pontianak:Politeknik Negeri Pontianak,
2010)
6. Winarsi, Hery,Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Yogyakarta: Kanisius,
2011.

Anda mungkin juga menyukai