Anda di halaman 1dari 17

Nama Tiara Ratulia Katiandagho

NIM P21119070
Kelas B

Tn M (60 tahun) masuk ke RS dengan keluhan nyeri pada dada, bibir merot, dan bagian
tubuh kanan tidak dapat digerakkan. Setelah diperiksa ternyata batas jantung pasien melebar
sehingga menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah di jantung. Pasien tidak pernah merasa
sakit dan masuk RS sebelumnya. Ketika masuk di RS, pasien dirawat di ICU selama 6 hari
sebelum akhirnya dipindah ke ruang rawat inap biasa.
Tekanan darah pasien sebesar 125/76 mmHg. Pemeriksaan antropometri pasien berupa
BB 62 kg dan TB 160 cm. Selama 3 bulan terakhir pasien mengaku celana semakin longgar.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hemoglobin 11,2 g/dl, hematokrit 32% dan natrium
darah 127 mmol/L. Diagnosis medis mengatakan bahwa pasien menderita stroke infark emboli
dengan hemiparesis dekstra dan stemi inferior. Riwayat hipertensi disangkal. Pasien mendapat
Ringer Laktat sebanyak 40 cc, 14 tpm tiap 24 jam. Terapi obat yang diberikan adalah
Simvastatin. Pola makan pasien makan tidak teratur. Pasien bekerja sebagai juru masak di
asrama sekolah. Pasien mengasup makanan yang sama dengan menu yang dimasak di asrama
sekolah tersebut. Seminggu terakhir pasien kurang berselera makan.
Berdasarkan Recall 24 jam terakhir sebelum masuk RS pasien mengonsumsi nasi 2
centong nasi, timlo 2 porsi, segelas kopi manis, dan segelas teh manis. Pasien memiliki
kebiasaan makanan menyukai jagung rebus 1 bonggol sebulan sekali. Setiap pagi, pasien minum
teh manis 1 gelas dan ketika malam minum kopi manis 1 gelas.
Menu yang biasa dikonsumsi pasien sesuai menu asrama adalah telur 1 butir
ceplok/dadar/bacem 3x/minggu, ayam goreng 1 potong sedang 2x/minggu, daging empal 1
potong sedang 2x/minggu, ikan bandeng presto goreng 1 potong sedang 2x/minggu, lele goreng
1 ekor sedang 3x/minggu, rolade ayam sayur 1 potong sedang 2x/minggu, tahu goreng 1 potong
sedang 3x/minggu, tempe goreng 3/minggu. Pasien biasa mengonsumsi sayur hanya jika sedang
suka menunya, seperti timlo, sop , sayur bening, 1 mangkuk, 4x/minggu.
Pasien berniat untuk mengonsumsi makanan dari RS. Walaupun kadang tidak menyukai
makanan yang diberikan dari RS, namun pasien juga tidak mengkonsumsi makanan dari luar RS.
Pasien memiliki pendidikan terakhir SD, dan saat ini tinggal bersama istri dan anak beserta
menantu dan 1 cucu. Anak pasien bekerja sebagai satpam di sekolah asrama tersebut.
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

A. ASESSEMENT

1. Client History (Nilai 5)


a. Data Pasien
Nama : Tn. M
Usia : 60 Tahun
Pekerjaan : Juru Masak
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Riwayat Pendidikan : SD (Sekolah dasar)
Keluhan : Keluhan nyeri pada dada, bibir merot, dan bagian tubuh kanan tidak dapat digerakkan
Diagnosa : Stroke Infark Emboli dengan Hemiparesis Dekstra dan Stemi Inferior

b. Riwayat personal
- Riwayat penyakit dahulu :-

- Riwayat penyakit sekarang : Stroke Infark Emboli Dengan Hemiparesis Dekstra dan Stemi Inferior

- Riwayat penyakit keluarga :-


2. Food Habit (Nilai 15)
a. Dietary History
Pasien memiliki pola makan yang tidak teratur, pasien mengkonsumsi makanan yang sama dengan menu dimasak
diasrama sekolah tersebut. Menu yang biasa dikonsumsi pasien sesuai menu asrama adalah telur 1 butir ceplok/dadar/bacem
3x/minggu, ayam goreng 1 potong sedang 2x/minggu, daging empal 1 potong sedang 2x/minggu, ikan bandeng presto
goreng 1 potong sedang 2x/minggu, lele goreng 1 ekor sedang 3x/minggu, rolade ayam sayur 1 potong sedang 2x/minggu,
tahu goreng 1 potong sedang 3x/minggu, tempe goreng 3/minggu. Pasien biasa mengonsumsi sayur hanya jika sedang suka
menunya, seperti timlo, sop , sayur bening, 1 mangkuk, 4x/minggu.
b. Anamnesa MRS
Berdasarkan hasil Recall 24 jam, diketahui pasien memiliki tingkat kecukupan energi 1.619 kkal (86%), protein 47,7 gr
(67,6%), lemak 31,7 gr (76%) dan karbohidrat 286 gr (93,6%).
𝐴𝑀𝐵 (𝑘𝑘𝑎𝑙) = (13,8 𝑥 BB) +(5,0 𝑥 𝑇𝐵)−(6,8𝑥 𝑈) + 66,5
= (13,8 X 62) +(5,0 x 160) - (6,8 x 60) + 66,5
= 855,6 + 800 – 408 + 66,5
=1,314 Kkal
TEE = BMR x Fa x FS
=1.314 kkal x 1,1 x 1,3
=1.879 kka
P = (15% 𝑥 E) : 4
= ( 15% 𝑥 1.879) : 4
= 70,46 gr
L = (20% 𝑥 E) : 9
= (20% 𝑥 1.879) : 9
= 41,75 gr
Kh = (65% 𝑥 E) : 4
= (65% 𝑥 1.879) : 4
= 305,33 gr
• Perhitungan tingkat kecukupan
TKE = (Hasil recall : Kebutuhan Energi) x 100%
= (1.619 : 1.879) x 100%
= 86% (Baik)
TKP = (Hasil recall : Kebutuhan Protein) x 100%
= (47,7 : 70,46) x 100%
= 67,6% (Kurang)
TKL = (Hasil recall : Kebutuhan Lemak) x 100%
= (31,7 : 41,75) x 100%
= 76% (Kurang)
TKKh = (Hasil recall : Kebutuhan Karbohidrat) x 100%
= (286 : 305,33) x 100%
= 93,6% (Baik)
Kesimpulan: Berdasarkan hasil recall 24 jam diketahui pasien memiliki tingkat kecukupun Energi baik (86%), karbohidrat
yang baik (93,6%), memiliki tingkat kecukupan Protein kurang (67,6%) dan Lemak yang kurang (76%).
3. Antropometri (Nilai 5
- BB : 62 kg
- TB : 160 cm
- Usia : 60
- IMT = BB / TB (m)2
= 62 / 1,6 x 1,6
= 62 / 2,56
= 24,21 kg/m2
- BBI = (TB - 100) - 10% (TB -100)
= (160 - 100) - 10% (160 -100)
= 60 - 10% x 60
= 60 - 6
= 54 kg
4. Biokimia (Nilai 5)
Data Hasil Status Rujukan
Hemoglobin 11,2 g/dl Rendah 16-18 g/dl

Hematokrit 32% Rendah 40-48%

Natrium darah 127 mmol/L Normal 135-145 mmol/dl


Kesimpulan :
Berdasarkan hasil data biokimia dapat disimpulkan bahwa Tn. M memiliki kadar hemoglobin dan hematokrit yang rendah.

5. Fisik/Klinis (Nilai 5)
Hasil Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Status
Tekanan Darah 125/76 mmHg 120/80 mmHg Normal
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik/klinis Tn.M memiliki tekanan darah normal, mengalami nyeri pada dada, bibir merot,
dan bagian tubuh kanan tidak dapat digerakkan.
B. Diagnosis Gizi (Nilai 20)

Problem Etiologi Sign/Symptom


NI – 5.6.1 Asupan lemak tidak Berkaitan dengan pola makan pasien yang Ditandai dengan adanya hasil data
adekuat tidak teratur dan seminggu terakhir pasien asupan lemak deficit berat (76%),
kurang berselera makan 41,75

NI – 5.7.1 Asupan protein tidak Berkaitan dengan pola makan pasien yang Ditandai dengan adanya hasil data
adekuat tidak teratur dan seminggu terakhir pasien asupan protein deficit berat (67,6%),
kurang berselera makan 70,46 gr

NC – 2.2 Perubahan data lab terkait Berkaitan dengan adanya penyakit stroke Ditandai dengan adanya hasil data
permasalahan zat gizi infark emboli dengan hemiparesis dekstra biokimia dengan nilai hemoglobin 11,2
dan stemi inferior g/dl, hematokrit 32% dan natrium darah
127 mmol/L
C. Intervensi Gizi (Nilai 20)

Keterangan NI – 5.6.1
P Asupan lemak tidak adekuat Tujuan Menambah asupan cairan makanan ataupun minuman
yang memiliki lemak tinggi yang masuk ke dalam tubuh
E Berkaitan dengan pola makan Strategi Memberikan edukasi kepada pasien mengenai pola
pasien yang tidak teratur dan makan yang baik dan benar serta tambahan pengetahuan
seminggu terakhir pasien kurang berupa makanan yang di anjurkan
berselera makan
S Ditandai dengan adanya hasil data Target mecapai asupan lemak yang normal
asupan lemak deficit berat (76%),
41,75

Keteranga NI – 5.7.1
n
P Asupan protein tidak adekuat Tujuan Menambah asupan cairan makanan ataupun minuman
yang memiliki protein tinggi yang masuk ke dalam tubuh
E Berkaitan dengan pola makan Strategi Memberikan edukasi kepada pasien mengenai pola makan
pasien yang tidak teratur dan yang baik dan benar serta tambahan pengetahuan berupa
seminggu terakhir pasien kurang makanan yang di anjurkan
berselera makan
S Ditandai dengan adanya hasil data Target mecapai asupan protein yang normal
asupan protein deficit berat
(67,6%), 70,46 gr

Keteranga NC – 2.2
n
P Perubahan data lab terkait Tujuan Memperbaiki nilai hasil Lab mencapai normal
permasalahan zat gizi
E Berkaitan dengan adanya penyakit Strategi Memberikan asupan makan kaya akan gizi sesuai
stroke infark emboli dengan kebutuhan
hemiparesis dekstra dan stemi
inferior
S Ditandai dengan adanya hasil data Target Mencapai nilai normal hemoglobin 13-16 g/dl, hematokrit
biokimia dengan nilai hemoglobin 40-48% dan natrium darah 135-147 mmol/L
11,2 g/dl, hematokrit 32% dan
natrium darah 127 mmol/L

1. Pemberian Makanan dan Zat Gizi


a. Preskripsi diet
Jenis Diet : Diet Stroke
Bentuk Makanan : Makanan Lunak
Frekuensi : 3x Makan Utama dan 2x selingan
Rute : Oral

b. Tujuan Diet :
- Mencukupi kebutuhan energi dan zat gizi pasien stroke.
- Mencegah terjadinya dehidrasi pada pasien.
- Mempertahankan status gizi Normal pasien.
- Meningkatkan nilai Hemoglobin menjadi normal.
c. Syarat Diet :
- Kebutuhan energi : Pada prinsipnya manajemen gizi pada pasien stroke adalah mengoptimalkan pemenuhan energi
dalam mencegah katabolisme. Kebutuhan energi 30 45 kkal/kg BBI, pada kondisi akut 1100-1500 kkal/hari, dinaikkan
bertahap sesuai kondisi pasien.
- Protein : 0,8-1,5 g/kg BBI/Hari (normal), jika ada penyakit penyerta misalnya ginjal atau ensefalopati disesuaikan
dengan kondisi pasien.
- Lemak : 20-35% dari total kebutuhan energi.
- Kolesterol : <200 mg/hari.
- Karbohidrat : 60-70% (kecuali diabetes melitus disesuaikan dengan kondisi pasien).
- Serat : 25-30 gr/hari.
- Cairan : 1500-2000 ml/hari (perhatikan kondisi edema, restriksi cairan dan lain-lain)
d. Perhitungan kebutuhan
𝐴𝑀𝐵 (𝑘𝑘𝑎𝑙) = (13,8 𝑥 BB) +(5,0 𝑥 𝑇𝐵)−(6,8𝑥 𝑈) + 66,5
= (13,8 X 62) +(5,0 x 160) - (6,8 x 60) + 66,5
= 855,6 + 800 – 408 + 66,5
=1,314 Kkal
TEE = BMR x Fa x FS
=1.314 kkal x 1,1 x 1,3
=1.879 kka
P = (15% 𝑥 E) : 4
= ( 15% 𝑥 1.879) : 4
= 70,46 gr
L = (20% 𝑥 E) : 9
= (20% 𝑥 1.879) : 9
= 41,75 gr
Kh = (65% 𝑥 E) : 4
= (65% 𝑥 1.879) : 4
= 305,33 gr
2. Rencana Edukasi
a. Tujuan Edukasi :
- Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketaatan pasien terhadap diet yang diberikan agar dapat meningkatkan status
kesehatannya.
- Untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien mengenai masalah kesehatan yang dialami oleh pasien dan
cara menanggulanginya.
b. Sasaran : Pasien dan keluarga
c. Tempat : Ruang rawat inap
d. Media : Leaflet
e. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

3. Konseling Gizi
Memberikan pemahaman dan perubahan perilaku makan yang baik kepada pasien maupun keluarga pasien tentang
pentingnya memenuhi asupan makanan sesuai dengan kebutuhan dan memperhatikan prinsip dan syarat diet yang diberikan
untuk membantu proses penyembuhan penyakit pasien.
4. Koordinasi dokter
a. Dokter : Mengatasi masalah klinis pasien.
b. Perawat : Mengukur tanda-tanda vital pasien.
c. Keluarga : Memberikan dukungan/motivasi kepada pasien agar pasien mau menghabiskan makanannya dan menjalani
diet yang dianjurkan.
2. Perencanaan Diet (Nilai 20)

Waktu Menu
Bahan URT gram E P L KH
makan Makanan

1.Bubur 1.Beras 1/2 gls 50 180,4 3,3 0,3 39,8

2.Udang Kecap 1.Udang 3 ekr sdg 20 15,8 3,3 0,2 0,0

2.Tomat ¼ ptg 15 0,2 0,0 0,0 0,0

3.Minyak Goreng 1 sdm 5 86,2 0,0 10,0 0,0

Pagi

07.00

2.Sop Ayam 1.Daging Ayam 1 ptg sdg 25 71,2 6,7 4,7 0,0
2.Kacang ¾ gls 50 17,4 0,9 0,2 4,0
Panjang

3.Wortel
¾ gls 50 12,9 0,5 0,1 2,4

1.Tahu
3.Tahu Bacem 3 ptg sdg 50 38,0 4,1 2,4 0,9
2.Minyak Goreng
1 sdm 10 86,2 0,0 10,0 0,0

1.Pisang Ambon
4. Buah 1 bh sdg 100 92,0 1,0 0,5 23,4

1.Kacang Hijau 2 sdm 20 23,2 1,5 0,1 4,2

Selingan 1.Bubur Kacang 2.Santan 3/5 gls 3 3,2 0,0 0,3 0,1

09.00 Hijau 3.Gula Aren 2 sdt 15 55,4 0,1 0,0 14,1

1.Bubur 1.Beras 1/2 gls 50 180,4 3,3 0,3 39,8


2.Ikan Bakar 1.Ikan Kembung 1 ptg sdg 30 33,5 6,4 0,7 0,0
Kembung

Siang
3.Bening bayam
12.00 1.Bayam Merah 5 sdm 50 18,5 1,9 0,1 3,7
merah + jagung
2.Jagung 3 sdm 50 32,4 1,0 0,4 7,5

4.Tahu Bacem
1.Tahu 1 ptg sdg 30 22,8 2,4 1,4 0,6

2.Minyak Goreng 1 sdm 10 86,2 0,0 10,0 0,0

5.Buah
1. Semangka 1 ptg sdg 50 16,0 0,3 0,2 3,6
Selingan
1.Ubi Ungu
16.00 1.Ubi Ungu 1 ptg sdg 50 56.,0 1,2 0,1 13,1
Rebus

1.Bubur 1.Beras 1/2 gls 50 180,4 3,3 0,1 39,8

Malam
2.Ikan 1.Ikan Kembung 1 ptg sdg 30 33,6 6,4 0,3 0,0
19.00 Kembung
2. Gula Pasir 1 sdt 5 19,3 0,0 0,0 5,0
Bumbu Kuning
3.Minyak Goreng 1 sdm 10 86,2 0,0 5,9 0,0

3.Oseng Sawi
Hijau Tempe 1.Sawi Hijau 2 sdm 20 3,0 0,5 0,7 0,4
2.Tempe 1 sdm 25 84,2 4,8 0,0 4,3

3.Minyak Goreng 1 sdt 10 86,2 0,0 5,9 0,0

4.Gula Pasir 1 sdt 5 19,3 0,0 0,0 5,0

4.Buah

1.Pisang Ambon 1 bh sdg 100 92,0 1,0 0,5 23,4

Jumlah 1.525,6 59,7 49,2 229,9

Kebutuhan 1.620 64,8 45 238,9

Persentase 90% 90% 109% 90%

Mencuk Mencuk Mencuk Mencuk


Keterangan
upi upi upi upi

Sumber : (Depkes,1996)
MONITORING (Nilai 5)
Rencana Monitoring
Parameter Target Waktu
Asupan Makanan Memenuhi kebutuhan Setiap hari
Antropometri IMT tetap Normal Akhir monev
Biokimia Hb, Hematokrit, Na darah Normal Setiap hari
Fisik/Klinis Nyeri dada hilang, bibir kembali seperti normal, Akhir monev
tubuh pasien dapat kembali normal bergerak
sebagaimana mestinya

Anda mungkin juga menyukai