Anda di halaman 1dari 31

Oksiradikal dan Antioksidan

Yuhernita

BIOMEDIK 2 - 2013/2014
Oksigen
 berperan penting dalam metabolisme  penghasil energi
 Sebagian besar digunakan dalam rantai transport elektron
(>90%)
 Oksigen : penting tapi sekaligus toksik
 Toksisitas oksigen berkaitan dengan pembentukan radikal bebas
yang bila berinteraksi dengan lemak, protein, karbohidrat dan DNA
akan menyebabkan difungsi sel.
◦ menjadi penyebab penyakit atau
◦ memperparah suatu penyakit
 Radikal bebas : spesies yang mengandung satu atau lebih elektron
tidak berpasangan, yang ditemukan secara bebas atau tidak terikat
dengan molekul lainnya.
 Permasalahan :
◦ struktur elektronik dari molekul O2 :
 spin elektron yang tidak berpasangan

 mendorong terjadinya reduksi oksigen secara bertahap


yang melibatkan transport elektron tunggal
 memperlambat oksidasi senyawa organik (mencegah
pembakaran spontan)
◦ Struktur oksigen juga menyebabkan terbentuknya
radikal oksigen dan spesies radikal lainnya
-> merusak sel
O2*

H2O2

OH
*
Pembentukan Oksiradikal
 Bila molekul oksigen mengambil satu elektron,
sehingga membentuk anion superoksida O2*
◦ Superoksida ini sangat reaktif dan bersifat toksik terhadap
membran sell
O2 + e-  O2*
 Superoksida O2* dapat menangkap elektron lebih
lanjut membentuk hidrogen peroksida (H2O2) yang
juga bersifat toksik
 H2O2 dapat bereaksi lebih lanjut dengan
superoksida, dengan bantuan Fe+2
membentuk radikal bebas hidroksil dan
oksigen singlet -> reaksi Haber-Weiss-
Fenton.
 Superoksida (O2*) dapat menerima H+ dan
membentuk radikal hidroperoksi

Ctt : setiap kali superoksida terbentuk dalam


jaringan, akan memicu pembentukan radikal bebas
lainnya spt hidroksi peroksida, radikal bebas
hidroksil dan juga hidrogen peroksida. -> sangat
reaktif dan toksik bagi membran biologi
 Oksida Nitrat -> dari arginin (dg enzim
nitrogen oxide sintase)
-> bereaksi dgn O2* -> ONOO-
-> ONOO- terurai menjadi OH*
 Radikal bebas lainnya : CCl3- dan Cl* yang
terbentuk dari CCl4
Reactive Oxygen Species (ROS)
 Metabolit yang dihasilkan melalui reduksi satu
elektron oksigen -> Reactive Oxygen Species (ROS)
 Beberapa ROS yang dijumpai dalam tubuh :
◦ Radikal bebas superoksida (O2*)
◦ Radikal bebas hidroksil (OH*)
◦ Radikal bebas alkoksil (RO*)
◦ Radikal bebas peroksil (ROO*)
◦ Peroksida Lipid (LOOH)
◦ Hidrogen peroksida (H2O2)
◦ Singlet Oksigen (1O2)
◦ Ion hipoklorit (OCl*)
paling potensial
Sumber ROS
Efek Radikal bebas pada
biomembran
 Radikal bebas mempunyai reaktifitas yang tinggi
◦ memicu terjadinya reaksi berantai
◦ Peoksidasi lipid akan membentuk lipoksida dan peroksida
lipid
 Radikal bebas ini merupakan ancaman bagi integritas
biomembran, karena dapat mengoksidasi :
◦ gugus –SH pada protein membran menjadi gugus disulfida
(-SSH)
◦ Sulfur metionin menjadi sulfoksida
◦ Membran lipid, asam lemak tak jenuh menjadi lipid
peroksida dan lipoksida
Semuanya akan mempengaruhi fluiditas membran sehingga
dapat menyebabkan membranophathy
Peroksidasi Lipid

Merupakan reaksi berantai pada asam lemak


tak jenuh, yang dipicu oleh suatu radikal
bebas yang menghasilkan radikal bebas
lainnya sehingga terjadi peroksidasi
selanjutnya.
 Peroksidasi lipid berlangsung dalam beberapa
tahap :
◦ Inisiasi
ROOH + logam(n)+  ROO* + logam(n-1) + H+
X* + RH  R* + XH
◦ Propagasi
R* + O2  ROO*
ROO* + RH  ROOH + R* , dst
◦ Terminasi
ROO* + ROO*  ROOR + O2
ROO* + R*  ROOR
R* + R*  RR
Pertahanan Sel Terhadap Toksisitas Oksigen

 Enzim Antioksidan
◦ Superoksida Dismutase (SOD)
◦ Katalase
◦ Glutation Peroksidase
 Vitamin Antioksidan
◦ Vitamin E (a-tokoferol)
◦ Vitamin C (asam askorbat)
◦ Karotenoid
Antioksidan
 Berfungsi mengurangi/mengeliminasi
oksiradikal -> mereduksi peroksidasi lipid
 Dapat digolongkan menjadi 2 :
◦ Antioksidan preventif yang mengurangi
kecepatan dimulainya rangkaian reaksi
 Katalase dan peroksidase lainnya
 Pengkhelat : DTPA, EDTA
◦ Antioksidan pemutus rangkaian reaksi yang
memutus proses propagasi dalam rangkaian
reaksi
 Senyawa fenol dan amino aromatik
Superoksida Dismutase (SOD)
 Banyak terdapat dalam sitosol dan mitokondria
 Terdapat diseluruh jaringan aerobik
 Merupakan pertahanan promer terhada stress
oksidatif
 Fungsi : melindungi organisme aerobik yang
mampu mengatasi superoksida
Katalase
 Ditemukan dalam peroksisom, dan sedikit
dalam sitosol dan mikrosom sel.
 Punya Km yang tinggi
 Mengurai hidrogen peroksida menjadi
molekul air dan O2
Glutation peroksidase
 Terdapat pada sitosol dan mitokondria
 Punya Km yang kecil
 Mengkatalisis reduksi H2O2 dan LOOH oleh
glutation (yg mengandung gugus sulfuhidril -> GSH)
mjd air

 Bekerja bila konsentrasi H2O2 kecil


(katase sudah tidak dapat menguraikannya)
Ferri sitokrom
 Superoksida juga dapat direduksi oleh
ferrisitokrom
Vitamin E (tokoferol)
 Paling banyak di alam
 Bersifat lipofilik : larut dalam lemak
 Fungsi : pelindung terhadap peroksidasi lemak di dalam
membran
Menghentikan reaksi penyebaran radikal bebas dalam
lipid membran dengan menstabilkan radikal bebas
melalui resonansi
Vitamin C (asam askorbat)
 Bersifat hidrofilik -> bekerja baik dalam lingkungan air.
 Bereaksi langsung dengan cara menetrima elektron
tunggal dari superoksida, anion hidroksil atau peroksida
lemak.
 Dapat bereaksi dengan gas NO2 (asap rokok dan
kendaraan bermotor)
 Dapat bereaksi dengan radikal vit E untuk memperbaharui
vitamin E
karotenoid
 Prekursor vitamin A
 Bekerja dengan memutus rantai propagasi melalui reaksi
dengan cara menerima sebuah elektron dari peroksi lemak
untuk membentuk zat antara radikal bebas.
 Dapat mencegah dan memperlambat perkembangan
kanker dan penyakit degenaratif lainnya.
Sumber Antioksidan
 Yang biasa dipakai dalam makanan :
◦ Propil galat (PG)
◦ Hidroksianisol terbutilasi (BHA)
◦ Hidroksitoluena terbutilasi (BHT)
 Yang ditemukan secara alami
Signifikansi Klinik
 Role in Aging
 Neonatal Oxygen Radical Desease
 Rheumatoid Arthritis
 Atheosclerosis vs thrombosis
 Chronic Granulomatous Desease
 Role in Phagocytosis
 Role in Malaria
Beberapa penyakit yang berkaitan
dengan radikal bebas
 Aterogenesis
 Emfisema/bronkitis
 Penyakit Parkinson
 Kehamilan/Preeklamsia
 Kanker serviks
 Penyakit hati alkaholik
 Penderita hemodialisis
 Diabetes
 Gagal ginjal akut
 Sindrom Down
 Penuaan
 Gangguan serebrovaskular
 Cedera iskemia/reperfusi

Mark, DB. , Mark, AD., Smith, CM, Basic medical biochemistry, 2000

Anda mungkin juga menyukai