Anda di halaman 1dari 29

BAGIAN IKM-IKK REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN OKTOBER 2019


UNIVERSITAS HALU OLEO

ANALISIS MASALAH KESEHATAN LANSIA DI PUSKESMAS


PERUMNAS

PENYUSUN:
Ayu Dwi Safitri, S.Ked
K1A1 14 011
Pembimbing :
dr. Amiruddin Eso, M,Kes

KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN IKM-IKK


RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI BAHTERAMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019

1
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa :

Nama : Ayu Dwi Safitri, S.Ked

Stambuk : K1A1 14 011

Judul Referat : Analisis masalah kesehatan lansia di puskesmas Perumnas


Telah menyelesaikan tugas Laporan referat dalam rangka kepaniteraan klinik pada
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Halu Oleo
.

Kendari, Oktober 2019


Mengetahui :
Pembimbing,

dr. Amiruddin Eso, M.Kes

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
referat sebagai tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Masyarakat dan
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo.
Penulis menyadari bahwa pada proses pembuatan referat masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi penyempurnaan penulisan berikutnya sangat penulis
harapkan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Amiruddin Eso, M.Kes
atas bimbingan dan arahannya sehingga berbagai masalah dan kendala dalam
proses penyusunan referat ini dapat teratasi dan terselesaikan dengan baik.
Atas segala bantuan dan perhatian baik berupa tenaga, pikiran dan materi
pada semua pihak yang terlibat dalam menyelesaikan laporan ini penulis
mengucapkan terima kasih.

Kendari,Oktober 2019
Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….… 1
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………2
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. 3
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..4
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..5
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… 6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………..7
B. Rumusan Masalah………………………………………………….9
C. Tujuan…………………………………………………………….. 9
D. Manfaat…………………………………………………………… 10
BAB II ANALISIS SITUASI PUSKESMAS
A. Sosio Demogrfi…………………………………………………….11
B. Geografis…………………………………………………………. 11
C. Sosio Ekonomi…………………………………………………….12
D. Lingkungan fisik dan biologis …………………………………….12
E. Cakupan pelayanan Kesehatan…………………………………….13
BAB III IDENTIFIKASI UPYA PELAYANAN
A. Analisis Masalah…………………………………………………..16
B. Prioritas Masalah…………………………………………………. 17
C. Besarnya Masalah…………………………………………........... 17
D. Kegawatdaruratan Masalah………………………………………. 18
E. Kemudahan Penanggulangan……………………………………. 20
F. Ketentuan PEARL Faktor……………………………………….. 21
G. Penilaian Proritas Masalah ………………………………………..22
H. Urutan Prioritas Masalah…………………………………………. 23
I. Identifikasih Penyebab Masalah Dengan Analisis Pendekatan
Sistem ……………………………………………………………… 24
J. Analisis Penyebab Masalah………………………………………. 25
K. Pemecahan Masalah……………………………………………….26
L. Pembuatan Plan Of Action (POA)…………………………………27
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………28
B. Saran……………………………………………………………….28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

4
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas PerumnasBerdasarkan


Kecamatan Tahun 2018
Tabel2. Cakupan PWS KIA-KB Puskesmas Perumnas S/D Juni 2019
Tabel 3. Capaian program KIA-KAB
Tabel4. Besarnya maslah terhadap pencapaian program
Tabel 5. Bobot nilai untuk menentukan kegawatan masalah
Tabel 6. Tabel Jumlah Kegawatan Pada Puskesmas
Tabel 7. Bobot nilai untuk menentukan Kemudahan Penanggulangan
Tabel 8. Nilai Kemudahan Dari Berbagai Indikator
Tabel 9. Tabel PEARL faktor
Tabel 10. Perhitungan Perioritas Dari Beberapa Indikator
Tabel 11. Tabel Analisis Pendekatan Sistem
Tabel 12. Paired Comparison
Tabel 13. Tabel Kumulatif
Tabel 14. Nilai Kriteria Mutlak
Tabel 15. Plan Of Actions Dalam Program KIA-KB

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kadia

6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan primer merupakan
salah satu pelayanan publik terdepan pemerintah kabupaten/kota. Dalam
lampiran keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 128
tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas disebutkan bahwa
puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan (keputusan
menteri kesehatan RI, 2004).
Puskesmas berperan mewakili daerah kecamatannya untuk
menangani pasien dari setiap desa dengan jenis penyakit pasien yang
berbeda-beda. Dikarenakan cara hidup dan lingkungan yang berperan
dalam perjalanan penyakit. Berdasarkan hal tersebut untuk meningkatkan
upaya angka tingkat kesehatan dan menurunkan prevalensi timbulnya
komplikasi pada penyakit maka perlu dilakukan analisis masalah
kesehatan yang menyebabkan tingginya suatu angka kejadian penyakit
disuatu daerah tertentu sehingga dapat dilakukan upaya promotif dan
preventif (pencegahan) serta upaya rehabilitatif (pemulihan) bagi
penderita penyakit dengan pendekatan yang menyeluruh, sehingga dampak
terjadinya berbagai penyakit yang diderita tidak berkelanjutan (Rianty,
2019).
Puskesmas adalah salah satu penanggungjawab penyelenggara
upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama, sebab puskesmas
merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam
suatu wilayah kerja yang memiliki fungsi sebagai ; (1) Pusat Penggerak
Pembangunan Berwawasan Kesehatan, (2) Pusat Pemberdayaan
Masyarakat, dan (3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.

7
Peraturan PemerintahRepublikIndonesiaNomor
87Tahun2014tentangPerkembangan Kependudukandan
PembangunanKeluarga,KeluargaBerencana,danSistemInformasiKeluarga,
menyebutkanbahwapembangunankeluargadilakukandalamupayauntuk
mewujudkankeluarga berkualitas yang hidupdalamlingkunganyang sehat.
Selainlingkungan yang sehat, masih menurut
peraturanpemerintahtersebut,kondisikesehatandaritiapanggota keluarga
sendirijugamerupakan salahsatusyarat darikeluarga yangberkualitas.
Sebagai komponen yang tidak terpisahkan dari masyarakat,
keluarga memiliki peran signifikandalamstatus
kesehatan.Keluargaberperanterhadapoptimalisasipertumbuhan,
perkembangan,dan produktivitasseluruhanggotanya melaluipemenuhan
kebutuhangizidan menjamin kesehatan anggotakeluarga.
Didalamkomponenkeluarga,ibudan anakmerupakan
kelompokrentan.Halini
terkaitdenganfasekehamilan,persalinandannifaspadaibudan fase
tumbuhkembangpada anak.Halini yang menjadi alasanpentingnya
upayakesehatanibudananak menjadi salahsatuprioritas pembangunan
kesehatandi Indonesia.
Ibudananak merupakananggotakeluargayangperlu
mendapatkanprioritasdalam
penyelenggaraanupayakesehatan,karenaibudananakmerupakan
kelompokrentanterhadap keadaan keluargadan
sekitarnyasecaraumum.Sehinggapenilaianterhadap statuskesehatandan
kinerja upayakesehatanibudananak pentinguntuk
dilakukan.Kelasibuhamiladalahkelompokbelajaribu-
ibuhamildenganjumlahpeserta maksimal10 orang.Dikelasiniibu-
ibuhamilakanbelajarbersama,diskusidantukar pengalamantentang
kesehatanibudananak(KIA)secara menyeluruhdansistematissertadapat
dilaksanakansecara terjadwaldan berkesinambungan. Kelas ibu hamil
difasilitasi oleh bidan/tenagakesehatan dengan menggunakanpaketKelas
IbuHamilyaituBukuKIA,FlipChart(lembarbalik), Pedoman Pelaksanaan
Kelas IbuHamil, danPeganganFasilitatorKelas IbuHamil.
Cakupan inididapatkandengan menghitung puskesmas yang telah
melaksanakan dibandingkan dengan seluruh puskesmas di wilayah
kabupaten/kota. Puskesmas dikatakantelah
melaksanakanapabilatelahmelakukan kelas ibuhamil sebanyak4kali.
BerdasarkanUndang-UndangRepublikIndonesiaNomor 36Tahun
2009tentangKesehatan, pemerintahwajib
menjaminketersediaansaranainformasidansaranapelayanankesehatan
reproduksi yang aman, bermutu, dan terjangkau masyarakat, termasuk
keluarga berencana. Pelayanankesehatandalamkeluargaberencana
dimaksudkan untuk pengaturankehamilanbagi
pasanganusiasuburuntukmembentukgenerasipenerusyangsehatdancerdas.

8
PasanganUsia Subur bisa mendapatkan pelayanan kontrasepsi di tempat-
tempat yang melayani program KB. (Kemenkes RI ,2017)
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil identifikasi masalah KIA-KB di puskesmas Perumnas?
2. Bagaimana hasil analisis masalah KIA-KB di puskesmas Perumnas?
3. Bagaimana POA (Plan Of Action) dari analisis masalah KIA-KB yang
didapatkan di puskesmas perumnas?
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Menyusun perencanaan program KIA-KB di puskesmas
secara sistematis berdasrkan permasalahan yang ada di puskesmas
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Diketahui analisis masalah, prioritas penyebab alternative
pemecahan masalah yang ada
b. Tersusunya Plan of Action (POA) puskesmas dalam upaya
mengatasi masalah atau sebagian masalah yang ada di bagian
KIA-KB
c. Menjelaskan dan mengetahui hasil identifikasi masalah KIA-
KB di puskesmas perumnas
d. Menjelaskan dan mengetahui hasil analisi masalah KIA-KB di
puskesmas perumnas
e. Menjelaskan dan mengetahui POA (Plan of Action) dari
analisis masalah kesehatan KIA-KB di puskesmas Perumnas
1.4. Manfaat
1.4.1 penulis
1. Melakukan identifikasi masalah yang terjadi di puskesmas
mengenai KIA-KB
2. Melakukan penilaian besar masalah KIA-KB untuk menentukan
prioritas masalah
3. Menganalisi dan menentukan prioritas penyebab masalah
4. Menyusun perencanaan program KIA-KB sebagai alternative
pemecahan masalah yang ada
1.4.2. Puskesmas
1. Memperoleh hasil penyusunan perencanaan program KIA-KB
sebagai alternative pemecahan masalah yang ada di puskesmas
perumnas

9
2. Sebagai saran untuk meningkatakan kualitas pelayanan KIA-KB
pada masyarakat dan puskesmas perumnas
1.4.3. Masyarakat
1. Memperoleh pelayanan kesehatan KIA-KB Yang lebih muda
ditemukan oleh masyarakat secara menyeluruh
2. Meningkatkan Kualitas hidup Masyarakat dari hasil
perencanaan baru terhadap masalah program KIA-KB yang ada
sebelumnya

10
BAB II
ANALISIS SITUASI PUSKESMAS
1.1. Sosio Demografi
Puskesmas Perumnas telah menempati gedung yang baru terhitung
sejaktahun2017yangberalamdiJl.H.SupuYusufNo.22, Kelurahan Bende,
Kecamatan Kadia, Kota Kendari
4. Visi Puskesmas
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di
wilayah kerja puskesmas perumnas
5. Misi Puskesmas
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan inovatif
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
c. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
6. Motto Puskesmas
Puskesmas Prumnas mempunyai Motto yaitu‘melayani dengan ikhlas dan
tuntas’

1.2. Kondisi Geografis


Wilayah kerja Puskesmas Perumnas meliputi 3 (tiga) kelurahan
yaitu Kelurahan Mandonga, Kelurahan Korumba, Kelurahan Bende
dengan luas wilayah kerja 21.673km2.

Letak geografis wilayah kerja Puskesmas Perumnas secara


administrasi berbatasan langsung

a) Utara : berbatasan dgn Kel. Tobuha &Mandonga


b) Timur : berbatasan dgn Kel. Poasia
c) Barat : berbatasan dgn Kel. Kadia
d) Selatan : berbatasan dgn Kel.Bonggoeya

11
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kadia

1.2.1. Keadaan Penduduk


Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Perumnas
adalah sebanyak 49,244 jiwa, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel.1 Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas


PerumnasBerdasarkan Kecamatan Tahun 2018

N KECAM LUAS JUMLAH JUMLA JUMLAH RATA- KEPAD


O ATAN WIL. DESA KELU DESA+ HPEND RUMAHT RATAJ ATANP
2) RAH KELU
(KM
AN RAHAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KADIA 21,673 0 3 3 49.244 6.272 7,85 2272,14

JUMLAH(K 21,7 0 3 3 49.244 6.272 7,85 2.272


ABKOTA)

1.2.2. Sosial Ekonomi


Pada umumnya penduduk yang berdomisili di wilayah
kerja Puskesmas Perumnas Kadia bermata pencaharian sebagai
Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri, pedagang dan buruh.

1.2.3. Lingkungan Fisik dan Biologi


A. Lingkungan Fisik
Puskesmas Perumnas Kadia terdiri dari beberapa
ruangan diantaranya sebagai berikut.

12
1) Ruangan KepalaPuskesmas
2) Administrasi
3) Ruang Promkes/Kesling/ P2M
4) Ruang Rapat
5) Poli KIA dan KB
6) Poli Umum
7) Ruang Pendaftaran/Kartu
8) Poli Anak
9) Ruangan Rekam Medik
10) Poli Gigi
11) Ruangan Apotik
12) Gudang Obat
13) Ruang Tindakan
14) Poli Lansia
15) Kamar Bersalin 24 jam
16) Ruang Rawat Pasca Persalinan
17) Ruang Bersalin/ASI
18) Ruang Laboratorium
19) Ruang dapur
Secara umum kondisi semua ruangan dalam keadaan
baik, namun ada ruangan yang tidak bisa berfungsi optimal
karena ukurannya yang sangat sempit seperti Apotik dan Poli
Gizi.

1.3. Cakupan pelayanan kesehatan


Upaya kesehatan wajib merupakan salah satu UKM yang diatur
dalam Permenkes No. 75 tahun 2014 yang harus diselenggarakan oleh
setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan. Selama ini
Puskesmas Perumnas Kadia telah menyelenggarakan semua Upaya
Kesehatan Wajib, yaitu sebagai berikut.

1.3.1 Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana,
mengembangkan berbagai program untuk ibu malalui klinik KIA-KB di
dalam gedung Puskesmas maupun kegiatan di luar gedung Puskesmas
seperti di Polindes dan Posyandu. Kegiatan di dalam gedung berupa

13
pelayanan pemeriksaan ibu hamil,pelayanan konseling dan sebagainya.
Tabel 2. Cakupan PWS KIA-KB Puskesmas Perumnas S/D Juni 2019
K1
Mandonga Korumba Bende Puskesmas
% Bulan Lalu 8,96 9,61 8,08 8,81
% Bulan Ini 8,96 7,79 9,09 8,65
% Komulatif 57,24 58,44 57,14 57,33

K4
Mandonga Korumba Bende Puskesmas
% Bulan Lalu 8,73 9,35 8 8,65
% Bulan Ini 8,50 7,79 8 8,11
% Komulatif 56,32 58,18 54,76 56,31

Persalinan Tenkes
Mandonga Korumba Bende Puskesmas
% Bulan Lalu 8,67 9,23 8,39 8,74
% Bulan Ini 9,87 8,15 9,29 9,15
% Komulatif 57,59 58,96 57,36 57,92
Kn1
Mandonga Korumba Bende Puskesmas
% Bulan Lalu 9,09 9,68 8,83 8,74
% Bulan Ini 8,08 5,12 8,11 7,2
% Komulatif 58,08 58,4 58,71 58,4

Kn Lengkap
Mandonga Korumba Bende Puskesmas
% Bulan Lalu 9,09 9,68 8,83 8,74
% Bulan Ini 8,08 5,12 8,11 7,2
% Komulatif 58,08 58,4 58,71 58,4
KF3
Mandonga Korumba Bende Puskesmas
% Bulan Lalu 8,67 9,23 8,39 8,74
% Bulan Ini 9,87 8,15 9,29 9,15
% Komulatif 57,59 58,96 57,36 57,92

Pelayanan Komplikasi Kebidanan


Mandonga Korumba Bende Puskesmas

14
% Bulan Lalu 8,04 7,79 7,6 7,8
% Bulan Ini 8,04 9,09 7,6 8,2
% Komulatif 42,52 38,96 46,73 42,96

Pelayanan Komplikasi Neonatal


Mandonga Korumba Bende Puskesmas
% Bulan Lalu 3,38 3,84 3,17 3,44
% Bulan Ini 6,77 5,76 4,76 5,74
% Komulatif 33,89 38,46 46,03 39,65

Pelayanan Kesehatan Balita


Mandonga Korumba Bende Puskesmas
% Bulan Lalu 10,5 8,64 8,37 8,43
% Bulan Ini 8,85 9,43 8,31 8,36
% Komulatif 46,22 45,83 46,09 46,05
KB Aktif
Mandonga Korumba Bende puskesmas
% Bulan Lalu 8,34 8,72 7,79 8,5
% Bulan Ini 8,35 8,52 8,33 8,4
% Komulatif 52,91 54,36 54,42 54,46

Pelayanan Kesehatan Bayi


Mandonga Korumba Bende puskesmas
% Bulan Lalu 9,09 9,68 8,83 8,74
% Bulan Ini 8,08 5,12 8,11 7,2
% Komulatif 58,08 58,4 58,71 58,4

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

15
A. Analisis Masalah

Capaian Selisi
No indikator Target (%)
(%) (%)
KIA-KB
1 K1 58.31 57.14 1.17
2 K4 58.31 58.18 0.1
Persalinan
3 58.31 57.36 0.9
Tenkes
4 Kn1 58.31 58.4 0.0
5 Kn Lengkap 58.31 58.4 0.0
6 Kf3 58.31 57.9 0.4
Pelayanankompl
7 58.31 46.73 11.5
ikasi obstetri
Pelayanan
8 komplikasi 58.31 46.03 12.2
neonatal
Pelayanan
9 58.31 58.4 0
kesehatan bayi
Pelayanan
10 58.31 46.5 11.8
kesehatan balita
11 KB aktif 58.31 54.45 3.8

B. Prioritas Masalah
a) A : Menilai Besar (Kuantitas) Masalah (0-10)
b) B : Menentukan Kegawatan Masalah (1-5)
c) C : Meninjau Kemudahan Penanggulangan (1-5)
d) D : Menetapkan Ketentuan PEARL Factor (0 atau 1)

C. Besar Masalah (Kriteria A)


Penilaian besar masalah dengan menggunakan interval menggunakan
rumus sebagai berikut:

16
Kelas N : 1 + 3.3 log n
Interval :
(Nilai Tertinggi - Nilai Terendah)
Jumlah kelas

Berikut Cara Menentukan Kelas N dan Interval dari Masalah diatas:


Kelas N = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 11
= 1 + 3.3 (1.04)
= 1 + 3.4
= 4
Interval = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah / Jumlah Kelas
= 12.2– 0 /4
= 3.05

Tabel 4. Besarnya maslah terhadap pencapaian program


BESAR MASALAH TERHADAP
PENCAPAIAN PROGRAM
No INDIKATOR INTERVAL
NILAI
0 – 3.05 3.06 – 6.09 10.08 –
12.2
6.11 -9.09
Nilai

17
2.5 5 7.5 10
A. KIA-KB
1. K1 X 7.5
2. K4 X 7.5
Persalinan
3. X 2.5
Tenkes
4. Kn1 X 2.5
5. Kn lengkap X 7.5
6. Kf3 X 7.5
Penanganan
7. komplikasi X 2.5
obstetri
Penangan
8. X 10
neonatal risti
Penanganan
10
9. kesehatan X
bayi
Kesehatan
10. X 10
anak balita
11. KB aktif X 2.5

3.2.2. Kegawatan Masalah (Kriteria B)

Merupakan hasil pemilihan secara individu mengenai 3


faktor tingkatkegawatan dengan bobot nilai :
Tabel5. Bobot nilai untuk menentukan kegawatan masalah
Keganasan Urgensi Biaya
5 : sangat ganas 5 : sangat mendesak 5 : sangat murah
4 : ganas 4 : mendesak 4 : murah
3 : cukup berpengaruh 3 : cukup mendesak 3 : cukup murah
2 : kurang ganas 2 : kurang mendesak 2 : mahal
1 : tidak ganas 1 : tidak mendesak 1 : sangat mahal

Tabel 6. Tabel Jumlah Kegawatan Pada Puskesmas

NO INDIKATOR KEGANASAN URGENSI BIAYA JUMLAH


B KIA-KB
1 K1 5 5 4 14
2 K4 5 5 3 13

18
Persalinan
3 3 4 4 11
Tenkes
4 Kn1 2 2 3 7
5 Kn Lengkap 3 3 4 10
6 Kf3 4 4 5 13
Penanganan
7 komplikasi 5 5 5 15
obstetri
Penangan
8 5 5 4 14
neonatal risti
Penanganan
9 1 2 3 6
kesehatan bayi
Kesehatan
10 2 3 4 9
anak balita
11 KB aktif 1 1 4 6

3.2.3. Kemudahan Penanggulangan (Kriteria C)


Tabel 7. Bobot nilai untuk menentukan Kemudahan
Penanggulangan
KEMUDAHAN PENANGGULANGAN
5 : Tidak mudah
4 : agak mudah
3 : cukup mudah
2 : mudah
1 : sangat mudah

Tabel 8 . Nilai Kemudahan Dari Berbagai Indikator


KEMUDAHAN
NO INDIKATOR NILAI
PENANGGULANGAN
C KIA-KB
1 K1 2 2
2 K4 2 2
3 Persalinan Tenkes 5 5
4 Kn1 3 3
5 Kn Lengkap 3 3
6 Kf3 2 2
Penanganan
7 5 5
komplikasi obstetri

19
Penangan neonatal
8 4 4
risti

Penanganan
9 2 2
kesehatan bayi

Kesehatan anak
10 2 2
balita
11 KB aktif 2 2

3.2.4. Ketentuan PEARL Faktor (Kriteria D)


Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan :
o Propriety : Kesesuaian dengan program
daerah/nasional/dunia
o Economy : Memenuhi syarat ekonomi
untukmelaksanakannya
o Acceptability : Dapat diterima oleh petugas, masyarakat, dan
lembagaterkait
o Resources : Tersedianya sumber daya
o Legality : Tidak melanggar hokum dan etika
Skor yang digunakan diambil melalui VOTING anggota kelompok
o 1 = Setuju
o 0 = Tidak Setuju
Tabel 9. Tabel PEARL faktor
HASIL
PEARL
NO INDIKATOR KERJA
P E A R L

D KIA-KB
1 K1 1 1 1 1 1 1
2 K4 1 1 1 1 1 1
Persalinan
3 1 1 1 1 1 1
Tenkes
4 Kn1 1 1 1 1 1 1

20
5 Kn Lengkap 1 1 1 1 1 1
6 Kf3 1 1 1 1 1 1
Penanganan
7 komplikasi 0 0 1 1 1 0
obstetri
Penangan
8 1 1 1 1 1 1
neonatal risti
Penanganan
9 1 1 1 1 1 1
kesehatan bayi
Kesehatan anak
10 1 1 1 1 1 1
balita
11 KB aktif 1 1 1 1 1 1

3.1. Penilaian Prioritas Masalah


Setelah Kriteria A, B, C dan D diterapkan, nilai tersebut dimasukkan
ke dalamrumus:
 Nilai Prioritas Dasar (NPD) : (A+B) x C
 Nilai Prioritas Total (NPT) : (A+B) x C x D
Tabel 10. Perhitungan Perioritas Dari Beberapa Indikator
INDIKATOR/
NO DAFTAR A B C D NPD NPT PRIORITAS
MASALAH
KIA-KB
1 K1 7.5 14 2 1 35.5 35.4 3
2 K4 7.5 13 2 1 33.5 33.5 4
Persalinan
3 2.5 11 5 1 57.5 57.5 1
Tenkes
4 Kn1 2.5 7 3 1 23.5 23.5 6
5 Kn Lengkap 7.5 10 3 1 37.5 37.5 2
6 Kf3 7.5 13 2 1 33.5 33.5 6
Penanganan
7 komplikasi 7.5 15 5 0 82.5 0 11
obstetri
Penangan
8 10 14 4 1 66 66 7
neonatal risti
9 Penanganan 10 6 2 1 22 22 9

21
kesehatan bayi
Kesehatan
10 10 9 2 1 28 28 8
anak balita
11 KB aktif 2.5 6 2 1 14.5 14.5 10

3.2. Urutan Prioritas Masalah


Berdasarkan tabel urutan prioritas masalah, didapatkan urutan
masalah diPuskesmas Perumnas Kadia sebagai berikut:
1. Persalinan Tenkes
2. Kn Lengkap
3. K1
4. K4
5. KF3
6. Kn1
7. Persalinan neonatal risti
8. Kesehatan anak balita
9. Penangan kesehata bayi
10. KB aktif
11. Penanganan komplikasi obstetri
3. 3. Identifikasi Penyebab Masalah Program KIA-KBAnalisisPendekatan
Sistem
Tabel 11. Tabel Analisis Pendekatan Sistem
KEMUNGKINAN
KOMPONEN
PENYEBAB
INPUT Kurangnya jumlah
petugasdan fasilitas
Man
kesehatan dalam
persalinan tenkes
Money Tidak ada masalah
Material Tidak ada masalah
Method Tidak ada masalah.
Marketing Kurangnya upaya
promosimengenai
pentingnya melakukan
persalinan di fasilitas
kesehatan untuk
mencegah komplikasi

22
pada saat persalinan
Kurangnya partisipasi
masyarakat dalam
LINGKUNGAN
melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan
P1 Tidak ada masalah
PROSES
P2 Tidak ada masalah
P3 Tidak ada masalah.
Sumber : Data Sekunder
3.4. Analisis Penyebab Masalah
A. Kurangnya jumlah petugas dan fasilitas kesehatan dalam persalinan
tenkes
B. Kurangnya upaya promosimengenai pentingnya melakukan
persalinan di fasilitas kesehatan untuk mencegah komplikasi pada
saat persalinan
C. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan

3.4.1.Tabel Paired Comparison


Tabel 12. Paired Comparison
A B C Total
A A A 2

23
B B 1
C 0
Total Vertikal 0 0 0 0
Total 2 1 0 0
Horizontal
Total 2 1 0 3

3.4.2.Tabel Kumulatif
Tabel 13. Tabel Kumulatif
A 2 2/3 × 100% 66.6% 66.6%
B 1 1/3 × 100% 33.3% 100%
C 0 0/3 × 100% 0% 100%
JUMLAH 3 100%

Berdasarkan nilai kumulatif diatas cukup menyelesaikan 3


penyebab karena penyebab tersebut belum mencapai 80%, diantaranya
adalah:
A. Kurangnya jumlah petugas dan fasilitas kesehatan dalam persalinan
Tenkes
B. Kurangnya upaya promosimengenai pentingnya melakukan persalinan
di fasilitas kesehatan untuk mencegah komplikasi pada saat persalinan
C. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan

3.5. Pemecahan Masalah


Rencana Kegiatan:
1. Melakukan Penambahan Petugas medis Terlatih seperti bidan dalam
penangan persalinan di puskesmas
2. Mengadakan penyediaan fasilitas kesehatan KIA- KB berupa
pengadaan KB implan

24
3. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan untuk mencegah komplikasi pada saat persalinan
3.5.1. Kriteria Mutlak
Tabel 14. Nilai Kriteria Mutlak
OUTP KETERAN
INPUT
KEGIAT UT GAN
AN MATE MARKE
MAN MONEY METHOD
RIAL TING
Dapat
A 1 1 1 1 1 1
dilakukan
Tidak dapat
B 1 0 0 1 1 1
dilakukan
Berdasarkan kriteria mutlak, maka hanya 1 rencana kegiatan diatas
yang dapat dijadikan rencana kegiatan/Plan Of Action (POA), yaitu:
A. Melakukan pertemuan lintas sektor untuk membahas pentingnya ibu
hamil melakukan persalinan di fasilitas kesehatan seperti puskesmas

3.6. Pembuatan Plan Of Actions (POA)


Tabel 15. Plan Of Actions Dalam Program KIA-KB
No Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Person Biaya
1 Membahas Melakukan Masyarak Sabtu Puskes Kepala Konsumsi
masalah pertemuan at dan masPer Puskes Peserta
KIA-KB 10
ada dan
lintas pemerint umnas mas pertemuan:
mencarisol sektor ah agustu dan 40x 10.000,-
usi untuk setempat kepala =Rp. 400.000,-
s 2019

25
bersama membahas progra • Fotokopi
masyarakat pentingnya m printdata KIA-
dan
KIA- KB
pemerintah melakukan
setempat KB untuk peserta :
persalinan beserta 40 x 3.000,- =
jejeran Rp. 120.000,-
di fasilitas
stafnya.
kesehatan
JUMLAH TOTAL PENGELUARAN BIAYA Rp. 520.000,-

BAB VI
PENUTUP
6.1. Simpulan
2. Berdasarkan hasil identifikasi masalah KIA-KB, didapatkan 11cakupan
KIA-KB yang terdapat di Puskesmas Perumnas.
3. Berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan, yang menjadi prioritas
masalahKIA-KB Puskesmas Perumnas adalah kurangnya partisipasi
masyarakat melakukan persalinan di puskesmas untuk mencegah
komplikasi yang terjadi pada saat persalinan

26
4. Plan Of Action yang bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan
programKesehatan KIA-KB yaitu :
a. Melakukan pertemuan untuk membahas pentingnya ibu hamil
melakukan persalinan di fasilitas kesehatan sepeti puskesmas dengan
masyarakat dan pemerintah setempat.
6.2. Saran
Adapun saran sebagai alternatif pemecahan masalah, yaitu:
1. Mengkoordinasikan segera dengan pihak dinas kesehatan
danpemerintahsetempat mengenai cakupan program kegiatan.
2. Membuat media penyuluhan yang berhubungan dengan program
tersebut,Misalnya flip chart, pamphlet, leaflet, dan lain-lain.
3. Menambah jumlah petugas KIA-KB
4. Meningkatkan peran aktif petugas KIA-KB dalam
Melakukanprogramnya.
5. Menambah pembiayaan untuk program KIA-KB

DAFTAR PUSTAKA

Agustini M, Suryani N, Murdani, P. 2013. Hubungan antara tingkat pengetahuan


ibu dan dukungan keluarga dengan cakupan pelayanan antenatal di
wilayah kerja Puskesmas Buleleng I. Jurnal Magister Kedokteran
Keluarga 1(1):67-79.

27
Hardianti, U. Amir Y.M., Balqis. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pelayanan Antenatal Di Puskesmas Pattingalloang Kota Makasar
2013.Jurnal Akk. 2(2): 35-41

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)


2013.Jakarta
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
2018.Jakarta
Marniyati, L. Saleh ,I. Soebyakto, B.B. 2016. Pelayanan Antenatal Berkualitas
dalam meningkatkan Deteksi Risiko Tinggi pada Ibu Hamil oleh
TenagaKesehatan di Puskesmas Sako , Sosial , Sei Baung dan Sei
Selincah di Kota Palembang. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan.
3(1): 355–62

Prawirohardjo S. 2014. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

Reskiani, N.M. Balqis, Nurhayani. 2016. Hubungan perilaku ibu hamil dengan
pemanfaatan pelayanan antenatal care di Puskesmas Antang.

Varney H. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC Waryono.


2010.Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihanna.

Wundashary, Darmawansyah, Nurhayani. 2012. Analisis mutu pelayanan


antenatal care di puskesmas wonrely kabupaten maluku barat daya
provinsi maluku tahun 2012.

LAMPIRAN

28
29

Anda mungkin juga menyukai