Terdapat hubungan antara infeksi virus Gangguan pembuluh darah seperti trombus atau
dengan kejadian tuli mendadak, dimana embolus,vasopasme,atau berkurangnya aliran
infeksi virus ini merusak koklea sehingga darah sehingga mengakibatkan perfusi atau
didapatkan hilangnya sel – sel rambut dan oksigenasi jaringan terganggu. Pembuluh darah
koklea merupakan arteri ujung atau end-artery
sel penyokong, atrofi membran tektorial,
sehingga apabila mengalami gangguan pada
atrofi stria vascularis dan hilangnya sel – sel pembuluh darah ini maka koklea akan mudah
neuron. mengalami kerusakan.
01 02 03
DIAGNOSIS
• Onset dan Venus hasterjadinya
proses a beautiful name but it’s also
ketulian terribly hot tiba – tiba,
(berlangsung
01 progresif cepat atau lambat, fluktuatif, atau stabil)
• Persepsi subjektif pasien mengenal derajat ketulian
• Sifat ketulian (unilateral atau bilateral)
• Tanyakan juga gejala yang menyertai seperti sensasi penuh pada
telinga, tinitus, vertigo, disequilibrium, otalgia, otorea, nyeri
kepala, keluhan neurologis, dan keluhan sistemik lainnya
• Riwayat trauma, konsumsi obat – obatan ototoksik, operasi dan
penyakit sebelumnya, pekerjaan dan pajangan terhadap
kebisingan, serta faktor lain yang penting untuk ditanyakan.
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan tanda – tanda vital untuk mencari faktor resiko dari tuli mendadak
• Dapat di lakukan inspeksi
Venus saluran name
has a beautiful telingabutdan
it’s membran
also terriblytimpani
hot untuk menilai 02
apakah terdapat kelainan atau penyakit tertentu pada telinga luar
• Pada pemeriksaan untuk tuli sensorineural bisa di lakukan pemeriksaan tes penala
maupun tes hum
• Dimana pada pemeriksaan tes hum pasien diminta bersenandung dan kemudian
memberitahu apakah suara didengar lebih keras di satu telinga atau sama di keduanya.
• Pada tuli konduktif, suara akan terdengar lebih keras pada telinga yang sakit,
sebaliknya pada tuli sensorineural suara akan terdengar lebih keras pada telinga yang
sehat
• Pada pemeriksaan tes penala berupa tes Weber dan tes Rinne dilakukan dengan alat
bantu garpu tala 256 Hz atau 512 Hz juga melihat ada tidaknya lateralisasi ke salah
satu sisi telinga. Dimana interpretasi yang didapat pada tes penala yaitu rinne positif,
Weber lateralisasi ke telinga yang sehat, Schwabach memendek sehingga interpretasi
yaitu tuli sensorieural
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Audiometri dimana pada tuli
03 mendadak yakni terdapat penurunan pendengaran
≥30 dB sekurang-kurangnya pada 3 frekuensi
berturut-turut
• Pemeriksaan laboratorium dapat dilakuakan
berdasarkan keluhan dan riwayat serta
kemungkinan etiologinya
• Tes keseimbangan ENG (elektronistamografi)
• Pemeriksaan tomografi komputer (CT-san) dan
pencitraan resonasi magnetic (MRI)
penatalaksanaan
• Apabila etiologi ditemukan terapi harus ditujukan pada etiologi tersebut.
• Terapi yang dapat diberikan yaitu :
1. Tirah baring (total bed rest)
2. Prednison 4 X 10 mg (2 tablet) tappering off tiap 3 hari
3. Vitamin C 500 mg 1 X 1 tablet/ hari
4. Diet rendah garam dan rendah kolesterol
5. Terapi oksigen hiperbarik
penatalaksanaan
Terapi kortikosteroid intratimpani sebagai pengganti kortikosteroid sistemik
atau salvage therapy pada pasien yang tidak mengalami perbaikan dengan
kortikosteroid sistemik minimal. Steroid intratimpani yang biasa diberikan
adalah deksametason atau metilprednisolon. Konsentrasi kortikosteroid yang
biasa digunakan bervariasi, sebagian besar studi menganjurkan deksametason
10-24 mg/ml dan metilprednisolon 30 mg/ml atau lebih. Efek samping terapi
intratimpani yang harus diantisipasi adalah efek lokal, seperti otalgia,
dizziness, vertigo, perforasi membran timpani, atau infeksi (otitis media).
penatalaksanaan
Penelitian yang dilakukan oleh departemen THT-KL RSUPN-
Ciptomangunkusumo tahun 2019, telah memulai menggunakan terapi
metilprednisolon dengan dosis 1 mg/kgbb, diberikan sekali sehari setelah makan
pagi, kemudian ditapering off setiap 5 hari sebanyak 20 mg. Terapi ini
menggantikan protokol terapi lama yaitu prednison 4 x 10 mg (2 tablet) tapering
off selama 3 hari. Selama pemberian kortikosteroid sistemik baik oral maupun
intravena, diberikan juga omperazole 40 mg/hari untuk mengurangi efek stress
ulcer pemakaian steroid dosis tinggi. Evaluasi terhadap terapi dilakukan pada
hari ke 7,15,30, dan 90 hari dengan pemeriksaan audiometri berkala.
PROGNOSIS
0 Prognosis dan keberhasilan penatalaksanaan tuli mendadak dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya onset kehilangan pendengaran, ada tidaknya
1 vertigo, jenis audiogram pertama dan penyakit sistemik. Pasien yang di
berikan terapi dalam onset kurang dari 5 hari mempunyai prognosis yang
lebih baik dibandingkan onset yang lebih dari 5 sampai 15 hari.