Disusun Oleh:
Kelompok 1
MOJOKERTO
2022
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt serta shalawat dan salam kami
sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekain
banyak nikamt Allah SWT. Yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang
memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia,sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dari pembuatan
makalah ini kami membahas mengenai konsep puskesmas
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar
datangnya dari Tuhan, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan
demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harap kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya
bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1Definisi.........................................................................................................................................3
2.2 Sejarah dan Perkembangan..........................................................................................................3
2.3 Kedudukan puskesmas dalam sistem pelayanan..........................................................................8
2.4 Kebijakan – kebijakan pemerintah terkait dengan puskesmas.....................................................9
2.5 Tujuan, sasaran dan program – program puskesmas..................................................................10
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satu kesatuan organisasi fungsionil yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja
tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok (Azwar, 1999).
Meskipun sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah seperti Puskesmas telah
terdapat disemua kecamatan dan ditunjang paling sedikit oleh tiga puskesmas pembantu,
namun upaya kesehatan belum dapat dijangkau oleh masyarakat. Indonesia masih
menghadapi permasalahan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan,diperkirakan
hanya 30% penduduk yang memanfaatkan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
(Depkes RI, 2004).
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (2007) menunjukkan sekitar 33%
penduduk yang sakit berobat ke Puskesmas, sedangkan layanan kesehatan lain yang dituju
adalah praktik dokter, poliklinik dan rumah sakit swasta. Rendahnya pemanfaatan pelayanan
Puskesmas tersebut mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
umur,"pengetahuan, status pendidikan, ekonomi, jarak, waktu tempuh, perilaku petugas
kesehatan, kebutuhan kesehatan dan stigma atau pengaruh luar terhadap pelayanan
Puskesmas.
1
Menurut Abbas dan Kristiani (2006) faktor biaya menjadi alasan masyarakat
tidakmemanfaatkan pelayanan bidan didesa. Elfiatri, Kusnanto dan Lazuardi (2008)
menyebutkan bahwa faktor keterpencilan, sulit dan mahalnya transportasi merupakan
hambatan untuk menjangkau sarana kesehatan. Nurcahyani (2000) menyimpulkan ada
hubungan antara biaya berobat, biaya transportasi, jarak dan lama waktu terhadap
pemanfaatan pelayanan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian puskesmas
2. Untuk mengetahui sejarah berdirinya dan perkembangan puskesmas
3. Untuk mengetahui kedudukan psukesmas dalam sistem pelayanan kesehatan
4. Untuk mengetahui kebijakan kebijakan pemerintah terkait dengan puskesmas
5. Untuk mengetahui tujuan, sasaran dan program program puskesmas
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Definisi
Menurut Kementerian Kesehatan RI, (2014) dalam permenkes no. 75 Tahun 2014,
dinyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH (1980) pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah
suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara
menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha
kesehatan pokok.
3
2.2 Sejarah dan Perkembangan
Pusat Kesehatan Masyarakat, atau yang disingkat dan lebih dikenal di Indonesia dengan
nama Puskesmas, adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja UPT.
Sebagai unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan dalam unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/ kota, tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas
Kesehatan Pembangunan Kesehatan. Maksudnya adalah sebagai penyelenggara upaya
kesehatan seperti melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus
penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi. Sementara pertanggung
jawaban secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di Puskesmas.
Kolera masuk di Indonesia tahun 1927 dan tahun 1937 terjadi wabah kolera eltor di
Indonesia. Kemudian pada tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia melalui Singapura dan
mulai berkembang di Indonesia. Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut maka
pemerintah Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Kemudian pada September 1959, wabah malaria masuk ke Malang. Dengan tekad di dada,
malaria ditargetkan terberantas pada tahun 1970.
Puskesmas telah menjadi tonggak periode perjalanan sejarah Dinas Kesehatan Kabupaten
di Indonesia. Konsep Puskesmas sendiri diterapkan di Indonesia pada tahun 1969. Perihal
diterapkannya konsep Puskesmas ini, pada awal berdirinya, sedikit sekali perhatian yang
dicurahkan Pemerintah di Kabupaten pada pembangunan di bidang Kesehatan. Sebelum
konsep Puskesmas diterapkan, dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat
maka dibangunlah Balai Pengobatan (BP), Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA), yang
tersebar di kecamatan-kecamatan. Unit tersebut berdiri sendiri-sendiri tidak saling
berhubungan dan langsung melaporkan kegiatannya kepada Kepala Dinas Kesehatan,
umumnya unit tersebut dipimpin oleh seorang Mantri (perawat) senior yang pendidikannya
bisa Pembantu Perawat atau Perawat.
Sejalan dengan diterapkannya konsep Puskesmas di Indonesia tahun 1969, maka mulailah
dibangun Puskesmas di beberapa wilayah yang dipimpin oleh seorang Dokter Wilayah
(Dokwil) yang membawahi beberapa Kecamatan, sedang di tingkat kabupaten ada Dokter
Kabupaten (Dukabu) yang membawahi Dokwil. Pelayanan kesehatan yang diberikan
Puskesmas tersebut adalah pelayanan kesehatan menyeluruh (komprehensif) yang meliputi
pelayanan: pengobatan (kuratif), upaya pencegahan (preventif), peningkatan kesehatan
(promotif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Selain hal tersebut masalah ketenagaan, khususnya dokter, perawat gigi, nutrisionis,
jumlahnya juga masih terbatas. Disadari bahwa tanpa partisipasi masyarakat secara memadai,
tidaklah mungkin keinginan atau tuntutan (demand) masyarakat yang semakin meningkat di
bidang kesehatan. Untuk itu pada tahun 1976 dikembangkanlah konsep Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).
Jadi PKMD bisa dikatakan perpanjangan konsep dari Puskesmas. PKMD adalah bagian
integral dari Pembangunan Desa secara keseluruhan. Usaha-usaha PKMD jika dilihat dari
kepentingan masyarakat merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Jika dilihat dari
kepentingan Pemerintah maka PKMD merupakan usaha untuk memperluas jangkauan
pelayanan kesehatan baik oleh Pemerintah maupun oleh swasta sebagai “Health Provider”
dengan peran serta aktif dari masyarakat sendiri. Diharapkan dengan pelaksanaan PKMD
akan menyediakan pelayanan untuk perbaikan hygiene perorangan, kesehatan lingkungan,
perbaikan taraf gizi, pengembangan kesadaran untuk hidup sehat, penyuluhan kesehatan,
pelayanan kuratif dan preventif termasuk kesejahteraan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana,
Imunisasi, Pemberantasan Penyakit Menular, Usaha Kesehatan Sekolah dan lain sebagainya
sesuai dengan kebutuhan setempat.
Keberhasilan Program Kesehatan secara nyata dapat dilihat dari semakin meningkatnya
kualitas upaya Pelayanan Rujukan yang diketahui dari meningkatnya strata/score Puskesmas
dan RSUD dimana Untuk Puskesmas yang terakriditasi secara penuh dan RSUD type B.
Peran serta segenap masyarakat dan kerja sama lintas sektoral dan PKK dalam upaya
pembangunan Kesehatan cukup besar. Terbukti dengan semakin memasyarakatnya Posyandu
dan tercapainya target-target program Kesehatan khususnya Imunisasi/UCI, Kesejahteraan
Ibu dan Anak (KIA), Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM), Pembinaan Kesehatan
Lingkungan (PKL), Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga (UPGK), Upaya Kesehatan Rujukan, Penyuluhan Obat Generik, dan lain-lain.
Keberhasilan program pembangunan Kesehatan merupakan “hasil upaya terobosan”
sebagaimana tercermin dalam ungkapan “Gerakan Utama” yaitu :
Memanfaatkan semua potensi sarana sektoral/lintas program dan lintas sektoral serta
masyarakat yang ada untuk mencapai target Imunisasi/UCI.
2. Gerakan Momentum.
5. Gerakan Taat.
Mentaati semua pedoman dan petunjuk program kesehatan / prioritasnya, yang diberikan
tingkat atas (Pusat/Tingkat I/ Tingkat II).
6
6. Gerakan Waskat Program.
Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi program secara ketat dengan feed back report /
supervisi oleh atasan langsung masing-masing program.
Memberikan penghargaan dan petunjuk agar supaya potensi yang ada pada masing-
masing petugas kesehatan dapat lebih ditingkatkan lagi.
Gerakan Puskesmas Bersih, Sehat, Indah dan Nyaman dimaksudkan agar secara fisik dan
non fisik, kualitas sarana dan prasarana Puskesmas (Fisik) dan kualitas manusianya (Non
Fisik) sesuai dengan yang dimaksudkan di dalam nama gerakan yaitu senantiasa bersih
hatinya.
Meningkatkan keberhasilan program Kesehatan dengan peran nyata LKMD melalui desa
percontohan Kesehatan di setiap wilayah kerja Puskesmas.
Yaitu gerakan dimana petugas Puskesmas baik Dokter maupun karyawan lain, diharapkan
lebih ramah, baik hati, atensi (perhatian) pada pasien dan memperhatikan etika Kedokteran
7
maupun etika Keperawatan, Kebidanan serta memperhatikan norma agama dan adat istiadat
setempat.
Gerakan anti Gondok Endemis, cegah keterbelakangan mental dan kretin dengan jalan
pemasyarakatan garam beriodium dan kapsul beriodium.
Di Indonesia pernah terjadi Krisis Moneter 1997 yang memberikan dampak negative
kepada masyarakat, khususnya keluarga miskin. Banyak diantara mereka yang kehilangan
pekerjaan, sehingga daya beli merosot tajam, tidak mampu berobat ke Puskesmas dan banyak
pula yang tidak mampu mendapatkan pelayanan keluarga berencana. Apabila hal tersebut
didiamkan berlarut-larut, maka tidak mustahil masa depan generasi mendatang akan sangat
memprihatinkan. Oleh karena itu, untuk meminimkan dampak negatif krisis tersebut,
pemerintah telah meluncurkan program “JPS-BK” ( Jaring Pengaman Sosial Bidang
Kesehatan ). Dalam kaitan menunjang pengentasan kemiskinan dilaksanakan pula pemberian
“Kartu Sehat ” bagi penduduk tidak mampu untuk memperoleh pelayanan kesehatan secara
Cuma-Cuma.
Pada periode 2001 sampai sekarang salah satu peristiwa penting yang terjadi pada periode
ini adalah diberlakukannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
dan Undang-Undang No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dan daerah. Adanya Undang-Undang tersebut membawa implikasi dimana pola
sentralistik dalam pengambilan keputusan maupun dalam pembiayaan berubah menjadi pola
desentralisasi, yaitu pemberian kewenangan untuk melaksanakan pembangunan kesehatan di
daerah dengan pendekatan lokal spesifik yaitu lebih memperhatikan dan memanfaatkan
potensi yang dimiliki sehingga Pemerintah Daerah harus dapat menyelesaikan sendiri
permasalahan di daerah.
Sesuai dengan pergeseran paradigma di bidang kesehatan dan sejalan dengan penerapan
desentralisasi sekaligus untuk menghadapi berbagai tantangan yang terkait dengan era
globalisasi dan informasi yang menuntut transparansi dan akuntabilitas. Puskesmas Ideal
dibangun sebagai “salah satu terobosan” di bidang pengembangan fungsi dan institusi
Puskesmas yang mempunyai tujuan akhir pada keterjangkauan pelayanan di seluruh lapisan
masyarakat. Kualitas pelayanan diharapkan bermutu serta berorientasi kepada kepuasan
pelanggan atau masyarakat pengguna
8
Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
9
kesehatan dasar, menyiapkan tenaga kesehatan yang kompeten serta menyelenggarakan
capacity building dalam rangka menjaga keberlangsungan program-program reformasi
puskesmas. Kebijakan dan strategi pemerintah kabupaten/kota (Dinkes Kabupaten/Kota)
meliputi penataan struktur organisasi, pelatihan/pemantapan manajemen, penguatan sistem
informasi dan pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan, penyediaan dana operasional
puskesmas termasuk dana pemeliharaan, melakukan pembinaan ke puskesmas dan
mengupayakan keberadaan KKK di wilayah kerja puskesmas. Reformasi puskesmas
dilakukan melalui reformasi SDM kesehatan, pembiayaan, upaya kesehatan, pemberdayaan
masyarakat dan reformasi manajemen kesehatan
Kebijakan
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dilakukan dengan memperhatikan
sasaran promosi kesehatan yaitu rumah tangga, sekolah dan dan tempat-tempat umum
Peningkatan kualitas sanitasi lingkungan baik rumah tangga, sekolah dan tempat-tempat
umum
Peningkatan Peran Serta Masyarakat (PSM) di bidang kesehatan Untuk mewujudkan
kemandirian
Pembinaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam Jamkesda
Komitmen global mengenai Eradikasi polio (ERAPO), reduksi campak dan Eliminasi
Tetanus Neonatorum (ETN)
Strategi DOTs untuk TB Paru dan Kusta melalui Eliminasi
Penatalaksanaan dan pengobatan standar
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)\
Pemantapan survailens epidemiologi melalui kajian data Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS), pemetaan lingkungan dan kewaspadaan dini karena penyakit menular tidak
mengenal batas administrasi wilayah
Peningkatan kualitas pelayan kesehatan dasar
Pemenuhan kebutuhan dana operasional program Puskesmas
Perlindungan petugas kesehatan dan konsumen dalam pelayanan kesehatan
Ø Pelayanan kesehatan keluarga
Ø Perbaikan gizi masyarakat
Ø Peningkatan pelayanan ibu hamil dan ibu bersalin
Ø Pengendalian, pengelolaan dan pengawasan obat, makanan dan zat aditif
2.5 Tujuan, sasaran dan program – program puskesmas
1. Memberikan pelayanan kesehatan melalui penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
4. Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
10
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.
o Sasaran
o Program-program puskesmas
11
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
2) Upaya Kesehatan Pengembangan
Tugas Puskesmas: Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunankesehatan disuatu
wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan
berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan
pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan
termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan
pelayanan secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam
bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan kemampuan
puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas
ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan
yang ada serta kemampuan puskesmas
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Puskesmas dan Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan akses peningkatan
pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan kelarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang
meliputi pelayanan kesehatan perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan
masyarakat (public goods).
3.2 Saran
Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih mengahayati fungsi puskesmas, karena
puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat.
Selayaknya kita sebagai tenaga kesehatan turut mengembangkan program-program yang ada
di Puskesmas. Sehingga kita dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien.
13
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes, T. W. (2014). VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN, TATA NILAI DI PUSKESMAS. 14 november 2014.
https://pkmcompreng.tubankab.go.id/page/sejarah
http://puskesmasjumo.temanggungkab.go.id/home/halaman/271/tugas-pokok-dan-fungsi
https://puskesmasprimaryhealthcare.wordpress.com/2011/10/11/kedudukan-puskesmas/
http://pkm-kamoning.sampangkab.go.id/tugas-pokok-dan-fungsi/
https://dinkes.purbalinggakab.go.id/kebijakan/
Dinkes, T. W. (2014). VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN, TATA NILAI DI PUSKESMAS. 14 november 2014.
14