Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK KECIL

BLOK 19 MODUL 2
Manajemen Puskesmas dan Layanan Kesehatan

Disusun oleh : Kelompok 3

ANANDA RIZKY ADELIA 1910026003


SATYA MEILISA RAUDHANTI 1910026004
DESTY TRI DAMAYANTI 1910026009
FANNY DINDA NUR AULIA 1910026012
AZKA NURIL AZIZAH 1910026017
TIARA HANIFAH SANTOSA 1910026020
PUTRI AZZAHRA 1910026023
KRISNA WAHYU WICAKSONO 1910026027
NUR AINI ILHAM 1910026031

Tutor : drg. Rochmad Koesbiantoro, M.Kes

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Manajemen Puskesmas dan Layanan Kesehatan” ini tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari Diskusi
Kelompok Kecil (DKK) kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga terselesaikannya laporan ini, antara lain :
1. drg. Rochmad Koesbiantoro, M.Kes selaku tutor kelompok 3 yang telah
membimbingkami dalam menyelesaikan Diskusi Kelompok Kecil (DKK).
2. Teman-teman kelompok 3 yang telah menyumbangkan pemikiran dan
tenaganya sehingga Diskusi Kelompok Kecil (DKK) 1 dan 2 dapat berjalan
dengan baik, serta dapat menyelesaikan laporan hasil Diskusi Kelompok Kecil
(DKK).
3. Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
angkatan 2019 dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per
satu.
Kami menyadari bahwa kemampuan kami dalam menyusun laporan ini sangat
terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi tercapainya kesempurnaan dari isi laporan hasil Diskusi
Kelompok Kecil (DKK) ini.

Samarinda, 27 Agustus 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1


1.2 Tujuan ......................................................................................................1
1.3 Manfaat .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2


2.1 Skenario ................................................................................................... 2
2.2 Identifikasi Istilah Sulit ............................................................................ 2
2.3 Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
2.4 Analisa Masalah ....................................................................................... 4
2.5 Kerangka Teori ........................................................................................ 9
2.6 Learning Objectives ................................................................................. 9
2.7 Belajar Mandiri ........................................................................................ 9
2.8 Sintesis ................................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 24


3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 24
3.2 Saran ...................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut PERMENKES No. 43 Tahun 2019, Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan dasar yang menyeluruh dan
terpadu pagi seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah kerjanya, karena
puskesmas merupakan ujung tombak yang mempunyai peranan yang cukup
besar dalam upaya pembangunan kesehatan.
Puskesmas bertujuan mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia Sehat. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat, yaitu
mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu, hidup dalam lingkungan sehat, dan memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan fungsi puskesmas
2. Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen puskesmas
a. Perencanaan (P1)
b. Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
c. Pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3)
3. Mahasiswa mampu menjelaskan program puskesmas
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pengorganisasian puskesmas
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan
menjelaskan mengenai tujuan, fungsi, manajemen, program kerja, dan
pengorganisasian puskesmas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Skenario
PUSKESMAS….. PUSKESMAS

dr.Atik, kepala Puskesmas Talang Rumpun, sudah bertugas satu bulan di


Puskesmas, sebagai kepala Puskesmas merangkapp sebagai seorang dokter di
poli umum. Ia harus melakukan penanganan dan pengobatan pasien di wilayah
kerja Puskesmasnya sesuai Visi dan Misi Puskesmas. Puskesmasnya terletak 40
km dari ibu kota kabupaten, di daerah perairan. Apabila menuju Puskesmas harus
melalui ibukota propinsi dengan menggunakan speed boat. Staf Puskesmasnya
ada 7 orang, tidak termasuk Pustu dan Poskesdes. Latar belakang pendidikan
perawat 2 orang, petugas gizi 1 orang, bidan 2 orang, sanitarian 1 orang, Asisten
Apoteker 1 orang, 1 orang Penyuluh kesehatan, Puskesmas Pembantu ada 2,
masingmasing ada perawatnya. Jumlah desa ada 15 desa,dan sudah memiliki
bidan desanya. Jumlah pasien rata-rata 30 orang per hari, dr.Atik sangat
sibuk dalam Pemantauan Wilayah Setempat (PWS),melakukan Mini lokakarya,
perencanaan tingkat Puskesmas, terkadang diundang rapat oleh Pak Camat,
sesekali diundang pertemuan ke kabupaten untuk pelatihan. Tidak jarang juga
harus mengikuti pelatihan ke propinsi dan tidak dapat diwakilkan, belum
lagi setiap bulan harus ke Posyandu, karena staffnya sering ditanya ibu Ketua
Tim Penggerak PKK kecamatan: “ Kenapa dokter tidak ikut Posyandu?” Di
Puskesmas, semua pasien inginnya diperiksa langsung oleh dokter dan
Dinas Kesehatan Kabupaten, Propinsi setiap tahun melakukan Penilaian Kinerja
Puskesmas. Betapa sibuknya dr Atik, bagaimana dia harus mengatur
Puskesmasnya agar semua dapat berjalan dengan teratur dan sesuai dengan
fungsinya….

2.2 Identifikasi Istilah Sulit


1. Puskesmas : Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.

2
2. Posyandu : Salah satu upaya menyediakan pelayanan kesehatan untuk
masyarakat, dari oleh dan untuk masyarakat. Merupakan pelayanan keluarga
berencana, lansia, dan balita yang biasanya dijalankan bersama PKK.
3. Pustu : Merupakan puskesmas pembantu. Fasilitas penunjang puskesmas
dalam ruang lingkup yang lebih kecil , sistem pelayanan sama dengan
puskesmas, dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan
tenaga dan sarana yang tersedia.
4. Poskesdes : Upaya kesehatan berbasis UKGM dan sebagai wadah bagi
masyarakat sebelum dilanjutkan ke puskesmas.
5. Sanitarian : Tenaga profesional dalam bidang sanitasi dan kesehatan
lingkungan, biasanya melalui sekolah kesehatan yang di didik secara khusus
dan berfokus pada pencegahan, serta kegiatan pengamatan, pengawasan dan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan
lingkungan.
6. Poli umum : Pelayanan pemeriksaan secara umum (indikasi, gejala, secara
umum).
7. Lokakarya : Pertemuan atau forum untuk menyusun manajemen struktur
operasional, meliputi perencanaan, pelaksanaan, untuk meningkatkan kinerja
puskesmas.
8. Pemantauan wilayah setempat : Kegiatan yang bertujuan memantau masalah
dalam suatu wilayah kerja, agar dapat di tindak dengan cepat. Contohnya
adala PWS KIA dan PWS gizi.
9. Bidan : Tenaga kesehatan yang membantu kesehatan ibu dan anak.
10. Penilaian kinerja puskesmas : Instrumen untuk melihat atau menilai kinerja
puskesmas, hasilnya berupa pengelompokkan sesuai kinerjanya. Aspek
penilaiannya berupa upaya kesehatan perseorangan dan masyarakat.

2.3 Identifikasi Masalah


1. Apa tujuan dibentuknya puskesmas?
2. Apa fungsi puskesmas?
3. Apa visi-misi puskesmas?
4. Apa syarat berdirinya puskesmas?
5. Bagaimana struktur organisasi puskesmas?
6. Bagaimana proses manajemen puskesmas?

3
7. Apakah pustu, poskesdes, dan posyandu merupakan bagian dari puskesmas?
Dan bagaimana keterlibatannya?
8. Apa saja program dari puskesmas?
9. Apakah dokter harus selalu berada di posyandu atau dapat digantikan
tugasnya oleh tenaga kesehatan lainnya?
10. Apa tujuan mini lokakarya?
11. Berapa jumlah ideal staff puskesmas?
12. Apa saja kategori puskesmas?
13. Bagaimana agar puskesmas dapat berjalan sesuai fungsinya?

2.4 Analisa Masalah


1. Apa tujuan dibentuknya puskesmas?
- Mendukung pembangunan kesehatan nasional
- Mewujudkan kesadaran masyarakat
- Melakukan upaya promotif dan preventif
- Mewujudkan wilayah kerja yang sehat
- Menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
- Menciptakan masyarakat dalam lingkungan sehat
- Derajat keehatan optimal (individu dan keluarga) yang dilaksanakan dari
berbagai ruang lingkup
2. Apa fungsi puskesmas?
- Penyelenggaraan UKM
- Penyelenggaraan UKP
- Sebagai pusat pembangunan kesehatan
- Pembinaan peran serta masyarakat
- Edukasi dan pengetahuan masyarakat
- Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
- Rekomendasi kesehatan
- Mendukung SDGs
3. Apa visi-misi puskesmas?
 Visi :
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia
Sehat. 4 indikator kecamatan sehat antara lain :
a. Lingkungan sehat

4
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
 Misi :
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat beserta lingkungannya
4. Apa syarat berdirinya puskesmas?
- Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan
- Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari
1 (satu) Puskesmas.
- Puskesmas harus memenuhi persyaratan
a. Lokasi
b. Bangunan
c. Prasarana
d. Peralatan
e. Ketenagaan (dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga promosi
kesehatan dan ilmu perilaku, tenaga sanitasi lingkungan, nutrisionis,
tenaga apoteker dan/atau tenaga teknis kefarmasian, dan ahli
teknologi laboratorium medic)
f. Kefarmasian
g. Laboratorium klinik
5. Bagaimana struktur organisasi puskesmas?
- Kepala Puskesmas
- Kepala tata usaha : memiliki tugas dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan administrasi perkantoran Puskesmas.
- Penanggung jawab
a. Penanggung jawab UKM dan keperawatan kesehatan masyarakat
b. Penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium

5
c. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
Puskesmas
d. Penanggung jawab bangunan, prasarana, dan peralatan puskesmas
e. Penanggung jawab mutu
6. Bagaimana proses manajemen puskesmas?
 Perencanaan
a. Penyusunan rencana lima tahunan
b. Penyusunan rencana tahunan
- Persiapan
- Analisis data
- Perumusan masalah
- Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
- Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiaran (RPK)
 Pelaksanaan dan pergerakan kegiatan
Penggerakan dan Pelaksanaan program/kegiatan merupakan kegiatan
lanjutan dari RPK. Penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dapat
dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya adalah rapat dinas,
pengarahan pada saat apel pegawai, pelaksanaan kegiatan dari setiap
program sesuai penjadwalan pada Rencana Pelaksanaan Kegiatan
bulanan.
 Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan Puskesmas dibedakan menjadi dua, yaitu pengawasan
internal dan eksternal. Pengawasan internal adalah pengawasan yang
dilakukan oleh Puskesmas sendiri, baik oleh Kepala Puskesmas, tim audit
internal maupun setiap penanggung jawab dan pengelola/pelaksana
program. Adapun pengawasan eksternal dilakukan oleh instansi dari luar
Puskesmas antara lain dinas kesehatan kabupaten/kota, institusi lain selain
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan/atau masyarakat. Pengendalian
adalah serangkaian aktivitas untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan
kegiatan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan cara
membandingkan capaian saat ini dengan target yang telah ditetapkan
sebelumnya.
 Penilaian Kinerja Puskesmas
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan
sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan
informasi untuk menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan

6
Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil
kerja/prestasi Puskesmas. Penilaian Kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh
Puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan diverifikasi oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota.
7. Apakah pustu, poskesdes, dan posyandu merupakan bagian dari puskesmas?
Dan bagaimana keterlibatannya?
Posyandu merupakan suatu program. Yang merupakan bagian dari puskesmas
adalah puskesmas pembantu. Dimana Jaringan puskesmas terdiri dari :
a. Puskesmas pembantu
b. Puskesmas keliling
c. Praktik bidan desa
8. Apa saja program dari puskesmas?
Terdiri dari kesehatan dasar Basic Six atau 6 program pokok puskesmas,
antara lain :
a. Promosi kesehatan
b. Kesehatan lingkungan
c. Pencegahan pemberantasan penyakit menular
d. Kesehatan keluarga dan reproduksi
e. Perbaikan gizi masyarakat
f. Penyembuhan penyakit dan pelayanan kesehatan
9. Apakah dokter harus selalu berada di posyandu atau dapat digantikan
tugasnya oleh tenaga kesehatan lainnya?
Dokter tidak harus selalu hadir di posyandu. Tugasnya dapat diwakilkan atau
dijalankan oleh kader sesuai bidangnya.
10. Apa tujuan mini lokakarya?
- Menjaga kekompakan dan meningkatkan kerjasama
- Membahas dan memecahkan masalah
- Meningkatkan fungsi puskesmas
- Terpantaunya hasil kegiatan
- Tersusun rencana kerja untuk selanjutnya
11. Berapa jumlah ideal staff puskesmas?
 Perkotaan
a. Dokter : 2
b. Dokter gigi : 1
c. Perawat : 5

7
d. Bidan : 4
e. Kesehatan masyarakat : 2
f. Kesehatan lingkungan : 1
g. Farmasi : 2
h. Admin : 3
i. Gizi : 2
 Pedesaan
a. Dokter : 1
b. Dokter gigi : 1
c. Perawat : 5-8
d. Bidan : 4-7
e. Kesehatan masyarakat : 1
f. Kesehatan lingkungan : 1
g. Farmasi : 1
h. Admin : 2
i. Gizi : 2
 Terpencil
a. Dokter : 1
b. Dokter gigi : 1
c. Perawat : 5-8
d. Bidan : 4-7
e. Kesehatan masyarakat : 1
f. Kesehatan lingkungan : 1
g. Farmasi : 1
h. Admin : 2
i. Gizi : 2
12. Apa saja kategori puskesmas?
 Kategori puskesmas berdasarkan kaakteristik wilayah kerja :
a. Puskesmas kawasan perkotaan
b. Puskesmas kawasan pedesaan
c. Puskesmas kawasan terpencil
d. Puskesmas kawasan sangat terpencil
 Kategori puskesmas berdasarkan kemampuan pelayanan :
a. Puskesmas non rawat inap
b. Puskesmas rawat inap

8
13. Bagaimana agar puskesmas dapat berjalan sesuai fungsinya?
Puskesmas dapat berjalan sesuai fungsinya bergantung pada :
a. Koordinasi
b. Manajemen
c. Kemampuan staff

2.5 Kerangka Teori

Puskesmas

Tujuan dan
Manajemen Program Pengorganisasian
Fungsi

Perencanaan

Penggerakan dan
Pelaksanaan

Pengawasan,
Pengendalian,
dan Penilaian

2.6 Learning Objective


1. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan fungsi puskesmas
2. Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen puskesmas
a. Perencanaan
b. Penggerakan dan Pelaksanaan
c. Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian
3. Mahasiswa mampu menjelaskan program puskesmas
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pengorganisasian puskesmas

2.7 Belajar Mandiri


Pada step ini, masing-masing anggota kelompok belajar secara mandiri untuk
menjawab learning objective yang telah disepakati bersama.

9
2.8 Sintesis
1. Tujuan dan Fungsi Puskesmas
Menurut PERMENKES No. 43 Tahun 2019, Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya.
Tujuan :
a. Masyarakat memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat;
b. Masyarakat mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu;
c. Masyarakat hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Masyarakat memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
1) menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
4) menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat
yang bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
5) melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
6) melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
7) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
8) memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor
biologis, psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;

10
9) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
10) memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem
kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit;
11) melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga;
12) melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui
pengoordinasian sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
1) menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan
faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina
hubungan dokter - pasien yang erat dan setara;
2) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
3) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat;
4) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja;
5) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi;
6) melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
7) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan;
8) melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
9) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan; dan

11
10) melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Manajemen Puskesmas
a. P1 (Perencanaan)
1) Penyusunan Rencana 5 Tahunan
a) Persiapan
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam
proses penyusunan Rencana Lima Tahunan Puskesmas dengan
cara:
- Kepala Puskesmas membentuk Tim Manajemen Puskesmas
yang anggotanya terdiri dari Tim Pembina Wilayah, Tim
Pembina Keluarga, Tim Akreditasi Puskesmas, dan Tim
Sistem Informasi Puskesmas
- Kepala Puskesmas menjelaskan tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas kepada tim agar dapat memahami pedoman
tersebut demi keberhasilan penyusunan Rencana Lima
Tahunan Puskesmas.
- Tim mempelajari:
 Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten / kota,
yang merupakan turunan dari Rencana Lima Tahunan
dinas kesehatan provinsi dan Rencana Lima Tahunan
Kementerian Kesehatan.
 Standar Pelayanan Minimal tingkat kabupaten/kota.
 Target yang disepakati bersama dinas kesehatan kabupaten
/ kota, yang menjadi tanggung jawab Puskesmas.
 Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga.
 Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan
Keluarga.
 NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh
tim di dalam penyusunan perencanaan Puskesmas.
b) Analisis situasi
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan dan mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi

12
Puskesmas, agar dapat merumuskan kebutuhan pelayanan dan
pemenuhan harapan masyarakat yang rasional. Tahap ini
dilakukan dengan cara:
- Mengumpulkan data kinerja puskesmas
- Analisis data
- Analisis masalah dari sisi masyarakat melalui Survey Mawas
Diri (SMD)
c) Perumusan masalah
Dari hasil analisis data, dilaksanakan perumusan masalah.
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Tahapan ini dilaksanakan melalui:
- Identifikasi masalah
- Menetapkan urutan prioritas masalah
- Mencari akar penyebab masalah
- Menetapkan cara pemecahan masalah
d) Penyusunan rencana 5 tahunan
Berdasarkan kesepakatan cara pemecahan masalah dapat
dikembangkan program kegiatan dan ditentukan target yang akan
dicapai. Pengawasan dan pengendalian untuk pencapaian target
Rencana Lima Tahunan dilakukan setiap tahun, dan pada tengah
periode lima tahunan dilakukan evaluasi periode tengah lima
tahun (Midterm evaluation), untuk menyesuaikan target akhir
Rencana Lima Tahunan.
2) Penyusunan Rencana Tahunan
Perencanaan merupakan suatu proses penysusunan rencana tahunan
puskesmas untuk mengatasi maslaah kesehatan di wilayah kerja
puskesmas. Perencanaan tahunan bermanfaat untuk :
- Memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
secara efektif dan efisien
- Memudahkan pengawasan dan pertanggung jawaban
- Dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang
ada
Rencana tahunan puskesmas dibedakan atas dua macam; rencana
tahunan upaya kesehatan wajib dan rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan.

13
- Upaya kesehatan wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas meliputi 6 upaya yaitu promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, KIA dan KB, perbaikan gizi
masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,
dan pengobatan.
- Upaya kesehatan pengembangan
Contohnya seperti kesehatan sekolah, kesehatan olahraga,
kesehatan kerja, kesehatan gigi dan mulut, dan kesehatan jiwa
Tahapan dari rencana tahunan adalah:
a) Persiapan
- Kepala Puskesmas membentuk Tim Manajemen Puskesmas
yang anggotanya terdiri dari Tim Pembina Wilayah, Tim
Pembina Keluarga, Tim Akreditasi Puskesmas, dan Tim
Sistem Informasi Puskesmas
- Kepala Puskesmas menjelaskan tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas kepada tim agar dapat memahami pedoman
tersebut demi keberhasilan penyusunan Rencana Tahunan
Puskesmas.
- Tim mempelajari:
 Rencana Lima Tahunan Puskesmas
 Penjabaran tahunan rencana capaian target Standar
Pelayanan Minimal tingkat kabupaten/kota.
 Target yang disepakati bersama Dinas kesehatan
kabupaten kota, yang menjadi tanggung jawab Puskesmas.
 Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga.
 Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan
Keluarga.
 NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh
tim di dalam penyusunan perencanaan Puskesmas.
b) Analisis situasi
- Mengumpulkan data kinerja puskesmas
- Analisis data
c) Perumusan masalah

14
Perumusan masalah dilaksanakan seperti pada Penyusunan
Rencana Lima Tahunan Puskesmas.
d) Penyusunan rencana 5 tahunan
- Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Penyusunan RUK diformulasikan setelah melalui tahapan
diatas, bersama dengan lintas sektor terkait dan didampingi
oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Penyusunan RUK
terintegrasi kedalam sistem perencanaan daerah dan dalam
tataran target pencapaian akses, target kualitas pelayanan,
target pencapaian output dan outcome, serta menghilangkan
kondisi yang dapat menyebabkan kehilangan peluang dari
sasaran program untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
yang seharusnya dapat dilaksanakan secara terintegrasi dalam
satu pelaksanaan (missed opportunity).
- Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Tahap penyusunan RPK dilaksanakan melalui pendekatan
keterpaduan lintas program dan lintas sektor dalam lingkup
siklus kehidupan. Dengan keterpaduan tidak akan terjadi
missed opportunity, kegiatan Puskesmas dapat terselenggara
secara efisien, efektif, bermutu, dan target prioritas yang
ditetapkan pada perencanaan lima tahunan dapat tercapai.
Penyusunan RPK terintegrasi kedalam sistem perencanaan
didaerah, dengan tahapan:
 Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah
disetujui.
 Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan
RUK yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan
RPK.
 Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan
yang akan dilaksanakan serta sumber daya pendukung
menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
 Mengadakan Lokakarya Mini Bulanan Pertama untuk
membahas kesepakatan RPK.
 Membuat RPK tahunan yang telah disusun dalam bentuk
matriks.

15
 RPK dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target
pencapaiannya, dan direncanakan kegiatan pengawasan
dan pengendaliannya.
 RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan
kebutuhan saat itu apabila dalam hasil analisis pengawasan
dan pengendalian kegiatan bulanan dijumpai kondisi
tertentu (bencana alam, konflik, Kejadian Luar Biasa,
perubahan kebijakan mendesak, dll) yang harus dituangkan
kedalam RPK. Perubahan RPK dilakukan dengan
pendampingan dinas kesehatan kab/kota, dan tidak
mengubah pagu anggaran yang ada.
 Untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan, agar dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik, perlu didukung
dokumen yang relevan. Dengan tuntunan dokumen yang
dibuat, dipastikan bahwa kegiatan yang dimaksud dapat
diselesaikan, sehingga sasaran dan tujuan akan tercapai.
Dokumen tersebut antara lain berupa Peraturan /
Keputusan Kepala Puskesmas, Kerangka Acuan Kegiatan,
Standar Operasional Prosedur, dan Dokumen lain yang
dibutuhkan.
b. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan)
Penggerakan dan Pelaksanaan program/kegiatan merupakan kegiatan
lanjutan dari RPK. Penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dapat
dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya adalah rapat dinas,
pengarahan pada saat apel pegawai, pelaksanaan kegiatan dari setiap
program sesuai penjadwalan pada Rencana Pelaksanaan Kegiatan
bulanan, maupun dilakukan melalui forum yang dibentuk khusus untuk
itu. Forum yang dibentuk khusus untuk melakukan penggerakan
pelaksanaan program/kegiatan dinamakan forum Lokakarya Mini
Puskesmas.
1) Lokakarya Mini Bulanan
Lokakarya mini bulanan bertujuan untuk menilai sampai seberapa
jauh pencapaian dan hambatan-hambatan yang dijumpai oleh para
pelaksana program/kegiatan pada bulan atau periode yang lalu
sekaligus pemantauan terhadap pelaksanaan rencana kegiatan

16
Puskesmas yang akan datang sehingga dapat dibuat perencanaan
ulang yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
a) Lokakarya Mini Bulanan yang pertama
Yaitu lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya RPK
Puskesmas. Dimana pengorganisasian dilaksanakan dalam rangka
penentuan penanggungjawab dan pelaksana dari setiap kegiatan
serta untuk satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja dan
wilayah kerja Puskesmas dilakukan pembagian habis kepada
seluruh pegawai Puskesmas, dengan mempertimbangkan
kemampuan yang dimilikinya.
b) Lokakarya Mini Bulanan Rutin
Lokakarya mini bulanan rutin dilaksanakan sebagai tindaklanjut
dari lokakarya mini bulanan yang pertama. Lokakarya mini
bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
kegiatan Puskesmas, yang dilakukan setiap bulan secara teratur.
Pada forum Lokakarya mini bulanan rutin, dapat sekaligus
dilaksanakan pertemuan tinjauan manajemen, sesuai jadwal yang
telah ditetapkan tim audit internal. Penanggungjawab
penyelenggaraan lokakarya mini bulanan rutin adalah kepala
Puskesmas, yang dalam pelaksanaannya dibantu staf Puskesmas
dengan mengadakan rapat kerja seperti biasanya. Fokus utama
lokakarya mini bulanan rutin adalah ditekankan kepada masalah
pentingnya kesinambungan arah dan kegiatan antara hal-hal yang
direncanakan, integrasi antar program dalam menyelesaikan
masalah prioritas Puskesmas yang telah ditetapkan pada tiap
tahunnya, pelaksanaannya serta hasilnya, agar kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna.
2) Lokakarya Mini Tribulan
Lokakarya mini tribulanan bertujuan untuk menginformasikan dan
mengidentifikasikan capaian hasil kegiatan tribulan sebelumnya,
membahas dan memecahkan masalah dan hambatan yang dihadapi
oleh lintas sektor pada kegiatan tribulan sebelumnya, dan menganalisa
serta memutuskan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dengan
memasukkan aspek umpan balik dari masyarakat dan sasaran

17
program. Lokakarya mini bulanan tetap dilaksanakan jika pada bulan
yang bersamaan ada lokakarya mini tribulanan, dimana lokakarya
mini bulanan mempersiapkan bahan untuk pelaksanaan lokakarya
mini tribulanan.
a) Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama
Lokakarya Mini Tribulanan yang Pertama merupakan lokakarya
penggalangan tim yang diselenggarakan dalam rangka
pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan
sektoral yang terkait dengan pembangunan kesehatan. Pada
tahapan ini, Puskesmas mendiskusikan usulan yang akan
disampaikan didalam Musrenbang kecamatan yang memerlukan
dukungan dari lintas sektor terkait, sehingga pada saat
dilaksanakan Musrenbang kecamatan semua pihak sudah
tersosialisasi dan dapat mendukung program kesehatan di tingkat
kecamatan. Pengorganisasian dilaksanakan untuk penentuan
penanggungjawab dan pelaksana setiap kegiatan serta untuk
satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja dan wilayah kerja
kecamatan dilakukan pembagian habis kepada seluruh sektor
terkait, dengan mempertimbangkan kewenangan dan bidang yang
dimilikinya.
b) Lokakarya Mini Tribulanan Rutin
Sebagaimana lokakarya bulanan Puskesmas, maka lokakarya mini
tribulanan rutin merupakan tindaklanjut dari penggalangan
kerjasama lintas sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya
dilakukan tiap tribulan secara tetap. Penyelenggaraan lokakarya
mini tribulanan rutin dilakukan oleh camat dan Puskesmas dibantu
sektor terkait dikecamatan.
c. P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian)
1) Pengawasan dan Pengendalian
Pengawasan Puskesmas dibedakan menjadi dua, yaitu pengawasan
internal dan eksternal. Pengawasan internal adalah pengawasan yang
dilakukan oleh Puskesmas sendiri, baik oleh Kepala Puskesmas, tim
audit internal maupun setiap penanggung jawab dan
pengelola/pelaksana program. Adapun pengawasan eksternal
dilakukan oleh instansi dari luar Puskesmas antara lain dinas

18
kesehatan kabupaten/kota, institusi lain selain Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dan/atau masyarakat. Pengawasan yang dilakukan
mencakup aspek administratif, sumber daya, pencapaian kinerja
program, dan teknis pelayanan. Apabila ditemukan adanya
ketidaksesuaian baik terhadap rencana, standar, peraturan
perundangan maupun berbagai kewajiban yang berlaku perlu
dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengawasan dilakukan melalui kegiatan supervisi yang dapat
dilakukan secara terjadwal atau sewaktu-waktu. Pengendalian adalah
serangkaian aktivitas untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan
kegiatan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan
cara membandingkan capaian saat ini dengan target yang telah
ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka harus
dilakukan upaya perbaikan (corrective action). Kegiatan pengendalian
ini harus dilakukan secara terus menerus. Pengendalian dapat
dilakukan secara berjenjang oleh Dinas kesehatan kabupaten/kota,
Kepala Puskesmas, maupun penanggung jawab program. Tujuan dari
pengawasan dan pengendalian adalah sebagai berikut:
a) Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan,
apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber
daya telah ada dan digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
b) Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan, sehingga dapat ditetapkan
pemecahan masalah sedini mungkin.
c) Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan pelayanan
kesehatan sehingga dapat segera dilakukan klarifikasi.
d) Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang
adanya penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat
mengambil keputusan untuk melakukan koreksi pada pelaksanaan
kegiatan atau program terkait, baik yang sedang berjalan maupun
pengembangannya di masa mendatang.
e) Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan
tentang adanya perubahanperubahan lingkungan yang harus
ditindaklanjuti dengan penyesuaian kegiatan.

19
f) Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil
kinerja program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan,
secara kontinyu dan dari waktu ke waktu.
2) Penilaian Kinerja Puskesmas
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan
sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan
informasi untuk menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan
Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian
hasil kerja/prestasi Puskesmas. Penilaian Kinerja Puskesmas
dilaksanakan oleh Puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan
diverifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Tujuan
dilaksanakannya penilaian kinerja adalah agar Puskesmas:
a) Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan
kegiatan, mutu kegiatan, dan manajemen Puskesmas) pada akhir
tahun kegiatan.
b) Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di
tahun yang akan datang.
c) Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di
wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian
kinerja.
d) Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk
persyaratan akreditasi Puskesmas.
e) Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk
dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya.
3. Program Puskesmas
a. Program pengobatan
Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan
kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada
seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan.
b. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang
diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal

20
melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).
Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan
masyarakat dalam berbagai tatanan dengan membuka jalur komunikasi,
menyediakan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan prilaku dengan melakukan advokasi, pembinaan
suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali,
menjaga atau memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
Tujuannya untuk tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan
masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat, serta
berperan dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Sasaran dari promosi kesehatan adalah pelaksanaan posyandu dan
pembinaan kader, penyuluhan kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat,
promosi kesehatan tentang narkoba, dsb.
c. Pelayanan KIA dan KB
Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB
di Puskesmas yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada PUS
(Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan
nifas serta pelayanan bayi dan balita.
d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular yaitu program pelayanan
kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular
penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).
e. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman
melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat
umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan
peningkatan peran serta masyarakat. (2) Kegiatan-kegiatan utama
kesehatan lingkungan yang dilakukan puskesmas meliputi : penyehatan
air, penyehatan makanan dan minumam, pengawasan pembuangan
kotoran manusia, pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah,
penyehatan pemukimam, pengawasan sanitasi tempat umum,
pengamanan polusi industri pengamanan pestisida, dsb.
f. Perbaikan Gizi Masyarakat

21
Perbaikan gizi masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,
perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan
pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi
Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin
A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan
Pemberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
4. Pengorganisasian Puskesmas
Setiap puskesmas harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan
akuntabel. Organisasi puskemas paling sedikit terdiri atas:
a. Kepala Puskesmas
Puskesmas dipimpin oleh Kepala Puskesmas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Kepala puskesmasmerupakan
penanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan kegiatan di Puskesmas,
pembinaan kepegawaian di satuan kerjanya, pengelolaan keuangan, dan
pengelolaan bangunan, prasarana, dan peralatan. Kepala Puskesmas
diangkat dan diberhentikan oleh bupati/wali kota. Untuk dapat diangkat
sebagai kepala Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
1) berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara
2) memiliki pendidikan bidang kesehatan paling rendah sarjana S-1
(strata satu) atau D-4 (diploma empat)
3) pernah paling rendah menduduki jabatan fungsional tenaga kesehatan
jenjang ahli pertama paling sedikit 2 (dua) tahun
4) memiliki kemampuan manajemen di bidang kesehatan masyarakat
5) masa kerja di Puskesmas paling sedikit 2 (dua) tahun
6) telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas
Dalam hal di Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil tidak
tersedia seorang tenaga kesehatan dengan kualifikasi pendidikan sesuai
dengan persyaratan diatas, kepala Puskesmas dapat dijabat oleh pejabat
fungsional tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan paling rendah
diploma tiga.
b. Kepala Tata Usaha dan Unit Tata Usaha
Kepala tata usaha memiliki tugas dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan administrasi perkantoran Puskesmas. Dan unit tata usaha
bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam pengelolaan data

22
dan informasi, perenscanaan dan penilaian, keuangan, dan umum serta
pengawasan.
c. Penanggung Jawab
Penanggung jawab UKM dan keperawatan kesehatan masyarakat,
penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium, penanggung
jawab jaringan pelayanan Pusekesmas dan jejaring Puskesmas,
penanggung jawab bangunan, prasarana, dan peralatan puskesmas serta
penanggung jawab mutu. Selain penanggung jawab, dapat dibentuk
penanggung jawab lainnya berdasarkan kebutuhan Puskesmas dengan
persetujuan kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/ kota.
Dalam kondisi tertentu, Puskesmas dapat menambah jenis tenaga
kesehatan lainnya meliputi terapis gigi dan mulut, epidemiologi
kesehatan, eutomolog kesehatan, perekam medis, dan informasi
kesehatan, dan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan.

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya. Manajemen puskesmas terdiri atas perencanaan
(P1), penggerakan dan pelaksanaan (P2), serta pengawasan, pengendalian, dan
penilaian (P3). Untuk mencapai tujuannya, puskesmas memiliki beberapa
program yaitu, program pengobatan, promosi kesehatan, pelayanan KIA dan
KIB, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, kesehatan lingkungan,
serta perbaikan gizi masyarakat.
Setiap puskesmas harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan
akuntabel. Organisasi puskemas paling sedikit terdiri atas kepala puskesmas,
kepala tata usaha dan unit tata usaha, serta penanggung jawab
3.2 Saran
Kami menyadari masih banyak kekurangan dari kelompok kami. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan kelompok kami di masa mendatang.

24
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, M., Laenggeng, A. H., & Andri, M. (2018). Evaluasi Kesehatan Dasar Basic
Six Program Pokok Puskesmas Tombiano Kecamatan Tojo Barat Kabupaten
Tojo Una-Una. Jurnal Kolaboratif Sains, 1(1).

Azwary, B. (2013). Peran Paramedis dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan


Masyarakat di Puskesmas Pembantu Kampung Kasai Kecamatan Pulau Derawan
Kabupaten Berau. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 1(1), 385-399

Keputusan Menteri Kesehatan No. 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat

Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen


Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai