“Laporan Praktik ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan
Mayarakat ”
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
1 A Kebidanan kelompok 4
Choirunnisa.N.W (P17124020004)
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga Makalah Kesehatan Masyarakat yang berjudul “Konsep Pelayanan Ibu
dan Anak di Masyarakat” dapat selesai pada waktunya. Sehubungan dengan itu
Kami ingin menyampaikan terima kasih sebanyak banyaknya kepada :
1. Kedua orang tua kami yang memberikan dukungan serta doa yang tak
henti hentinya.
Jakarta,13 Januari
2021
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1 PONED............................................................................................................................6
2.2 Posyandu..........................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................22
3.2 Saran................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................24
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................................25
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
khusus menangani masalah kesehatan warga negaranya. Dalam tataran
yang lebih rendah juga dibentuk dinas-dinas yang berada di tingkat daerah,
serta pendirian puskesmas-puskesmas yang bersentuhan langsung dengan
masyarakat di daerah. Peran puskesmas dan jaringannya sebagai institusi
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan di jenjang pertama yang
terlibat langsung dengan masyarakat menjadi sangat penting. Puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar
terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Puskesmas
menjalankan beberapa usaha pokok atau upaya kesehatan wajib (basic
health care services atau public health essential) untuk dapat memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh (comprehensive health care
services) kepada seluruh masyarakat di wilayah kerjanya. Salah satu
diantaranya ialah Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Program KIA
merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di
Indonesia.
5
4. Untuk mengetahui bagaimana konsep pelayanan Polindes?
5. Untuk mengetahui bagaimana konsep pelayanan PMB ?
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PONED
7
Memiliki tim yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan yang sudah
terlatih PONED dengan jumlah minimal 1 orang untuk tiap bidang dan
siap selama 24 jam dalam 7 hari
Memiliki peralatan medis, non-medis, obat-obatan, dan fasilitas
tindakan medis serta rawat inap untuk mendukung penyelenggaraan
PONED
Kepala puskesmas mampu memanajemen PONED
Puskesmas memiliki komitmen untuk menerima kasus rujukan
kegawatdaruratan medis obstetri dan neonatus dari fasyankes sekitar
Memiliki sarana rujukan berupa ambulance yang siap setiap saat.
8
sisi manajemen pelayanan dan sumber daya pendukung harus terus
dioptimalkan.
9
Kegiatan Rifaskes dilakukan untuk menyusun rekomendasi bagi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-
2024, terutama penguatan capaian Universal Health Coverage dan
perbaikan JKN. Populasi Rifaskes adalah fasilitas pelayanan kesehatan
dengan sampel seluruh Puskesmas. Untuk Rumah Sakit, Klinik, Apotek,
Laboratorium Kesehatan, Dokter Praktek Mandiri dipilih secara Random
Sampling sedangkan Bidan Praktek dipilih secara sampling. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan di bulan April hingga
Mei 2019.
10
Rakerkesnas dibuka resmi Presiden RI Joko Widodo. Dalam
arahannya Presiden menekankan kesehatan ini sangat mendasar sekali.
Untuk itu penting pemeliharaan kesehatan sebagai salah satu upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
11
Tujuan dilaksanakannya Riskesdas 2018, antara lain:
12
Indikator Riskesdas berbasis komunitas dengan unit analisis
Rumah Tangga/ Anggota Rumah Tangga. Indikator Riskesdas 2018
merupakan indikator prioritas (SPM, RPJMN, Renstra, IPKM, PIS-PK,
Germas dan program).
13
2.2 POSYANDU
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar
untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi.
Posyandu sudah dikenal sejak lama sebagai pusat pelayanan
kesehatan dasar bagi ibu dan balita. Kini, Posyandu dituntut untuk mampu
menyediakan informasi kesehatan secara lengkap dan mutahir sehingga
menjadi sentra kegiatan kesehatan masyarakat. Posyandu merupakan salah
satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola
dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
penyelanggraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat
penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi ( Departemen Kesehatan RI.
2006). Dengan demikian Posyandu merupakan kegiatan kesehatan dasar
yang diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang dibantu
oleh petugas kesehatan (Cessnasari. 2005).
Berdasrkan hal tersebut, tujuan didirikannya Posyandu adalah
untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran
agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, Pos pelayanan terpadu
(Posyandu) ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional
dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi
masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka
kematian bayi dan angka kelahiran. Oleh karena itu, Posyandu merupakan
wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang
kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat. Program
ini dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan
14
Kelarga berencana. Anggota Posyandu berasal dari anggota PKK, tokoh
masyarakat dan para kader masyarakat. Kader kesehatan merupakan
perwujutan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan
adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan diperioritaskan pada
lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan terutama pada
kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya. Pelaksanaan
program Posyandu oleh kader-kader kesehatan terpilih yang telah
mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai
pelayanan kesehatan dasar. Kader-kader ini diperoleh dari wilayah sendiri
yang terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu
maupun di luar hari buka Posyandu. Oleh karena itu, Posyandu merupakan
wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat,
oleh masyarakat, dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas kesehatan. Posyandu mempunyai nilai
strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang
dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini yaitu dapat meningkatkan mutu manusia di masa yang
akan datang.
Pembinaan pertumbuhan dan perkembangan manusia terutama:
Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang
ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin
dalam kandungan ibu sampai usia balita;
Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang
ditujukan untuk membina tumbuh/kembang anak secara sempurna,
baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja
tangguh;
Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk
memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam
pembangunan bangsa dan negara.
15
2.3 Posbindu PTM
4) Aktifitas fisik bersama seperti olah raga bersama, kerja bakti, dan
sebagainya.
16
c. Tujuan Posbindu PTM
2) Pada orang sehat agar faktor resiko tetap terjaga dalam kondisi normal.
K = Kelola stres.
2) Mawas Diri
17
b) Dilaksanakan oleh kader khusus dan bertanggung jawab yg
telah mengikuti pelatihan metode deteksi dini atau edukator
PPTM.
4) Mudah Dijangkau
5) Murah
f. Pelaku Kegiatan
g. Bentuk Kegiatan
18
2) Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa
Tubuh (IMT), lingkar perut, analisis lemak tubuh, dan tekanan darah
sebaiknya diselenggarakan 1 bulan sekali. Analisa lemak tubuh
hanya dapat dilakukan pada usia 10 tahun ke atas. Untuk anak,
pengukuran tekanan darah disesuaikan ukuran mansetnya dengan
ukuran lengan atas.
19
Untuk pemeriksaan Gula darah dan Kolesterol darah dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang ada di lingkungan kelompok masyarakat
tersebut.
9) Kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama, sebaiknya tidak
hanya dilakukan jika ada penyelenggaraan Posbindu PTM namun
perlu dilakukan rutin setiap minggu.
20
h. Pengelompokan Tipe Posbindu.
21
i. Alur Kegiatan Posbindu PTM
MEJA 1 : Pendaftaran
MEJA 2 : Wawancara
2.4 Polindes
a. Pengertian Polindes
b. Tujuan Polindes
22
c. Fungsi Polindes
d. Sertifikasi Polindes
1) Fisik
Tempat yang disediakan oleh masyarakat untuk polindes perlu
memenuhi persyaratan antara lain :
23
2) Tempat tinggal bidan desa
Keberadaan bidan di desa secara terus menerus (menetap)
menentukan efektifivitas pelayanannya, termasuk efektivitas
polindes. Selain itu, jarak tempat tinggal bidan yang menetap di desa
dengan polindes. Bidan yang tidak tinggal di desa dianggap tidak
mungkin melaksanakan pelayanan pertolongan persalinan di
polindes. Untuk mempercepat tumbuh kembang
Polindes bidan harus selalu berada/tinggal di desa dan lebih banyak
melayani masalah kesehatan masyarakat desa setempat.
3) Pengelolaan polindes
Pengelolaan Polindes yang baik akan menentukan kualitas
pelayanan, sekaligus pemanfaatan pelayanan oleh masyarakat.
Kriteria pengelolaan polindes yang baik antara keterlibatan
masyarakat melalui wadah LPM dalam menentukan tarif pelayanan.
Tarif yang ditetapkan secara bersama, diharapkan memberikan
kemudahan kepada masyarakat untuk memanfaatkan polindes,
sehingga dapat meningkatkan cakupan dan sekaligus dapat
memuaskan semua pihak.
4) Cakupan persalinan
Tinggi rendahnya cakupan persalinan dipengaruhi banyak faktor,
diantaranya ketersediaan sumberdaya kesehatan termasuk
didalamnya keberadaan polindes beserta tenaga profesionalnya,
yaitu bidan desa. Tersedianya polindes dan bidan di suatu desa
memberikan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan KIA,
khususnya dalam pertolongan persalinan, baik ditinjau dari segi jarak
maupun dari segi pembiayaan. Meningkatnya
cakupan persalinan yang ditolong di polindes, selain berpengaruh
terhadap kualitas pelayanan ibu hamil, sekaligus mencerminkan
kemampuan bidan itu sendiri baik di dalam kemampuan teknis medis
24
maupun di dalam menjalin hubungan dengan masyarakat.
Cakupan persalinan dihitung secara kumulatif selama setahun.
25
memberikan penyuluhan kesehatan ibu hamil.
Seharusnya suatu polindes di dalam pelaksanaan kegiatannya telah
melakukan KIE untuk kelompok sasaran minimal sekali dalam setiap
bulannya. Kegiatan KIE ini dihitung secara kumulatif selama
setahun.
8) Dana Sehat/JPKM
Dana sehat sebagai wahana memandirikan masyarakat untuk hidup
sehat, pada gilirannya diharapkan akan mampu melestarikan
berbagai jenis upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat setempat.
Suatu polindes dianggap baik bila masyarakat di desa binaannya
telah terliput dana sehat, sehingga diharapkan kelestarian polindes
dapat terjamin, kepastian untuk mendapatkan pelayanan yang
berkualitas tak perlu dikhawatirkan lagi. Cakupan dana sehat
dianggap baik bila telah mencapai 50 %.
e. Syarat Polindes
26
kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan
kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar.
7) Pelayanan KB.
27
makmur.Jenis program jaminan sosial meliputi: jaminan kesehatan, jaminan
kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian.
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
29
melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD),
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan
dan tindak kekerasan.
3.2 Saran
Diharapkan para pembaca terutama mahasiswa jurusan kebidanan
mampu memahami, dan mengerti tentang Makalah kesehatan masyarakat
dengan pokok pembahasan yang berjudul “Konsep Pelayanan Ibu dan
Anak di Masyarakat”
30
DAFTAR PUSTAKA
Saepuddin, E., Rizal, E., & Rusmana, A. (2017). Posyandu Roles as Mothers and
Child Health Information Center. Record and Library Journal, 3(2), 201-
208.
31
Wijono,D., 1997, Manajemen Kepemimpinan Dan Organisasi Kesehatan,
Airlangga press, Surabaya.
LEMBAR PERSETUJUAN
Dr.Hariyanti.SKM.,MKM
32