Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ETIKOLEGAL

ISU ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Etikolegal

Dosen Pengampu :

Rosita Syaripah, S. SiT, M. Keb

Disusun Oleh :

1A Kebidanan Kelompok 4

Choirunnisa Nila Wati (P17124020004)

Husnul Fatimah (P17124020009)

Mutiara Nur Octaviani (P17124020021)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Isu Etik dalam Pelayanan
Kebidanan’’ Sehubungan dengan itu kami ingin menyampaikan terimakasih sebanyak
banyaknya kepada:

1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan agar terciptanya makalah
ini
2. Dosen pembimbing mata kuliah Etikolegal dalam memberikan materi dan arahan
kepada kami.

Makalah ini berisikan informasi tentang Isu Etik dalam Pelayanan Kebidanan.


Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Jakarta, 16 Januari 2021

i
Tim Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN)................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II (PEMBAHASAN).................................................................................................3
2.1 Pengertian Isu Etik................................................................................................3
2.2 Bentuk-bentuk Isu Etik..........................................................................................3
A. Isu Etik antara klien, keluarga, masyarakat...........................................................5
B. Isu Etik yang terjadi antara bidan dengan teman sejawat.........................................6
C. Issu etik bidan dengan team kesehatan lainnya........................................................6
D. Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi.....................................7
2.3 Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan.................................................................8
2.4 Isu moral dalam praktek kebidanan......................................................................10
2.5 Dilema dan Konflik Moral....................................................................................11
BAB III (PENUTUP).......................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................13
3.2 Saran.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................15

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional
dengan sejumlah praktisi diseluruh Dunia. Seseorang yang telah menyelesaikan
program Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan
diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu
memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada
wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan ( post partum
periode), memimpin persalinan atas tanggung jawanya sendiri serta asuhan pada bayi
baru lahir dan anak. Dalam menjalankan tugasnya, bidan harus memiliki etika yang
baik sebagai pedoman bersikap atau bertindak dalam memberikan suatu pelayanan
khususnya pelayanan kebidanan. 

Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama diberbagai tempat,


dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan
terhadap etika. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut “ self control ”, karena
segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social
( profesi ) itu sendiri. Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah
profesi yang terhormat akn segera jatuh dan tergredasi menjadi sebuah pencarian
nafkah biasa ( okupasi ) yang sedikitpun tidak akan dihiasi dengan nilai – nilai
idealisme dan ujung – ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek
maupun kepercayaan yang pantas  di berikan kepada para elite professional ini.
Seiring dengan derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi
kehidupan social masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah /
penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi / ilmu pengetahuan yang
menimbulkan konflik tehadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapa dibendung dan
pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dalam hal ini bidan yang bekerja
sendiri menjadi pekerja yang bebas dan mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan
besar sekali pengaruh terhadap kemungkinan terjadinya perkembangan etik.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah nya adalah :
1. Apa pengertian dari isu etik?
2. Apa saja bentuk dari isu etik?
3. Apa saja isu etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga, masyarakat,
teman sejawat, team kesehatan lainnya, dan organisasi profesi?
4. Apa saja isu etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan?
5. Apa yang dimaksud isu moral?
6. Apa dilemma dan konflik moral?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan khusus :
Untuk memenuhi nilai mata kuliah etikolegal.
Tujuan umum :
1. Untuk mengetahui pengertian dari isu etik.
2. Untuk mengetahui bentuk dari isu etik.
3. Untuk mengetahui isu etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga,
masyarakat, teman sejawat, team kesehatan lainnya, dan organisasi profesi.
4. Untuk mengetahui isu etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan.
5. Untuk mengetahui pengertian isu moral.
6. Untuk mengetahui dilemma dan konflik moral.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari isu etik.
2. Agar mahasiswa mengetahui bentuk dari isu etik.
3. Agar mahasiswa mengetahui isu etik yang terjadi antara bidan dengan klien,
keluarga, masyarakat, teman sejawat, team kesehatan lainnya, dan organisasi
profesi.
4. Agar mahasiswa mengetahui isu etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan.
5. Agar mahasiswa mengetahui pengertian isu moral.
2
6. Agar mahasiswa mengetahui dilemma dan konflik moral.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Isu Etik
Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan
yang belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian. Etika diartikan sebagaiilmu
yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidupmanusia khususnya perbuatan
manusia yang didorong oleh kehandak dengan didasaripikiran yang jernih dengan
pertimbangan perasaan.

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia
dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu
baik atauburuk. Sedangkan dalam konteks secara luas dinyatakan bahwa: Etik adalah
aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal
ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dan konsep yang membimb ing makhluk hidup
dalam berfikir dan bertidak serta menekankannilai-ni la i mereka. (Shirley R Jones –
Ethics inMidewifery)
Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang
berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang
berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.

2.2 Bentuk-bentuk Isu Etik


1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakah laku
manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hai, mana yang boleh
dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.
2. Etika Normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia,
yang biasanya dikelompokkan menjadi:
a. Etika umum : yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi
manusia untuk bertindak etis dalam mengamb i l kebijakan berdasarkan teori-
teori dan prinsip-prinsip moral.
b. Etika khusus : terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika Terapan.
3
a) Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan
hubungan antarsesama manusia dalam aktivitasnya,
b) Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajib an manusia
sebagaipribadi.
c) Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi.

Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai
berikut:
1. Persetujuan dalam proses melahirkan.
a. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
b. Kegagalan dalam prosespersalinan.
c. Pelaksanan USG dalamkehamilan.
d. Konsep normal pelayanan kebidanan.
e. Bidan dan pendidikan seks
2. Masalah etik yang berhubungan dengan tekhnologi
a. Perawatan intensif pada bayi.
b. Skreening bayi.
c. Transplantasi organ.
d. Teknik reproduksi dan kebidanan.
3. Masalah etik yang berhubungan denganprofesi
a. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
b. Otonomi bidan dan kode etik profesional.
c. Etik dalam penelitian kebidanan.
d. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.

4
A. Isu Etik antara klien, keluarga, masyarakat
Kasus:
Seorang perempuan hamil G1P0A0 hamil 38 minggu datang ke polindes
dengan keluhan perutnya terasa mengencang sejak 5 jam yang lalu. Setelah
dilakukan VT, pembukaan 3, janin letak sungsang. Bidan merencanakan
dirujuk ke rumah sakit. Keluarga klien terutama suami menolak untuk dirujuk
dengan alasan tidak punya biaya. Bidan memberikan penjelasan persalinan
anak letak sungsang bukan kewenangannya dan menyampaikan tujuan
dirujuk demi keselamatan janin dan juga ibunya, tetapi keluarga tetap ingin
ditolong bidan di polindes. Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya
bidanpun menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong persalinan
tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa
keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah meninggal. Keluarga
menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa bekerja secara profesional dan
dalam masyarakat pun juga tersebar bahwa bidan tersebut dalam melakukan
tindakan sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.
Konflik :
Keluarga / suami menolak untuk dirujuk ke rumah sakit dengan alasan
tidak punya biaya untuk membayar operasi. Konsep Kebidanan dan
Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan

Issu :

Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan


tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesional. Selain itu juga
masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien dengan
kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-bedakan antara pasien
yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.

Dilema :
Kenyataan di lapangan, bidan merasa kesulitan untuk memutuskan
rujukan karena keluarga memaksa ingin ditolong bidan. Dengan segala
keterbatasan kemampuan dan sarana, bidan melakukan pertolongan

5
persalinan yang seharusnya dilaksanakan di rumah sakit dan ditolong oleh
spesialis kebidanan.

B. Isu Etik yang terjadi antara bidan dengan teman sejawat

Contoh kasus :
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua
orang bidan yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki
BPS dan ada persaingan di antara dua bidan tersebut.Pada suatu hari
datang seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan “B” yang
lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”. Setelah dilakukan pemeriksaan
ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak
sungsang dan bidan tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut
meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar wewenang sebagai
seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing dengan
bidan “A”.Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B”
tetap akan menolong persalinan tersebut, bidan “A” akan melaporkan
bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena di anggap melanggar
wewenang profesi bidan.
Isu moral:
Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan
normal.

Konflik moral:
Menolong persalinan sungsang untuk mendapatkan pasien demi
persaingan atau dilaporkan oleh bidan“A”.
Dilema moral:
a. Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang
tersebut namun bidan kehilangan satu pasien.

b. Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh


bidan “A” dengan di laporkan ke lembaga yang berwewenang.
C. Issu etik bidan dengan team kesehatan lainnya
Yaitu perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenaga medis lainnya.
Sehingga menimbulkan ketidaksepahaman atau kerenggangan social.
6
Kasus :
Disuatu desa yang ada sebuah BPS, suatu hari ada seorang Ibu berusia 35
tahun keadaannya sudah lemah. bidan menanyakan kepada keluarga pasien
apa yang terjadi pada pasien. Dan suami pasien menjawab ketika dirumah,
pasien jatuh dan terjadi perdarahan hebat. Setelah itu bidan memberikan
pertolongan , memberikan infuse dan yang lainnya. Bidan menjelaskan pada
keluarga, agar istrinya di bawa ke rumah sakit untuk dilakukan curretase.
Kemudian keluarga pasien menolak saran bidan tersebut, dan meminta bidan
yang melakukan currentase. selang waktu 2 hari pasien mengalami
perdarahan lagi kemudian keluarga merujuk ke RS. Dokter menanyakan
kapeda suami pasien, apa yang sebenarnya terjadi dan suami pasien
menjelaskan bahwa 3 hari yang lalu istrinya mengalami keguguran dan di
currentase bidan di desanya. Dokter mendatangi bidan tersebut. Maka
terjadilah konflik antara bidan dan dokter.
Issue Etik :
Mall Praktek Bidan melakukan tindakan diluar wewenangnya.

Konflik :
Bidan melakukan currentase diluar wewenangnya sehingga terjadilah konflik
antara bidan dan dokter.
Dilema :
Jika tidak segera dilakukan tindakan takutnya merenggut nyawa pasien
karena BPS jauh dari RS. Dan jika dilakukan tindakan bidan merasa
melanggar kode etik kebidanan dan merasa melakukan tindakan diluar
wewenangnya.
D. Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi
Adalah suatu topic masalah yang menjadi bahan pembicaraan antara bidan dengan
organisasi profesi karena terjadinya suatu hal-hal yang menyimpang dari aturan-
aturan yang telah ditetapkan.
Kasus :
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A sejak awal
kehamilan ibutersebut memang sudah sering memeriksakan kehamilannya.
Menurut hasil pemeriksaan bidan, Ibu tersebut mempunyai riwayat
7
hipertensi. Maka kemungkinan lahir pervaginanya sangat beresiko Saat
persalinan tiba, tekanan darah ibu menjadi tinggi. Jika tidak dirujuk maka
beresiko terhadap janin dan kondisi si Ibu itu sendiri. Resiko pada janin
bisa terjadi gawat janin dan perdarahan pada ibu. Bidan A sudah mengerti
resiko yang akan terjadi. Tapi ia lebih memntingkan egonya sendiri karena
takut kehilangan komisinya dari pada dirujuk kermah sakit. Setelah janin
lahir, Ibu mengalami perdarahan hebat, sehingga kejang-kejang dan
meninggal. Saaat berita itu terdengar organisasi profesi ( IBI ), maka IBI
memberikan sanksi yang setimpal bahwa dari kecerobohannya sudah
merugikan orang lain. Sebagai gantinya,ijin praktek (BPS) bidan A dicabut
dan dikenakan denda sesuai dengan pelanggaran tersebut.

Issue etik :

a. Terjadimalpraktek
b. Pelangaran wewenang Bidan

Dilema etik :
Warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada
organisasi profesi dan diberikan penanganan.
2.3 Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan
Sebelum melihat masalah etik yang Mungkin timbul dalam pelayanan
kebidanan, maka ada baiknya dipahami beberapa Istilah berikut ini :
1. Legislasi (Lieberman, 1970) Ketetapan hukum yang mengatur hak dan
kewajiban seseorang yang berhubungan erat dengantindakan.

2. Lisensi Pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan


pekerjaan yang telah diterapkan. Tujuannya untuk membatasi
pemberian wewenang dan untuk meyakinkanklien.
3. Deontologi/Tugas Keputusan yang diambil berdasarkan
keserikatan/berhubungan dengan tugas. Dalam pengambilan keputusan,
perhatian utama padatugas.
4. Hak Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu.
Hak berbeda dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.

8
5. Instusioner Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilemma etik
dari kasus per kasus. Dalam teori ini ada beberapa kewajiban dan
peraturan yang samapentingnnya.
6. Beneficience Keputusan yang diambil harus selalumenguntungkan.
7. Mal-efecience Keputusan yang diambil merugikanpasien
8. Malpraktek/Lalaia. Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien. Tidak
melaksanakan tugas sesuai dengan standar. Melakukan tindakan yang
mencederai klien. Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas.
Malpraktek terjadi karena kecerobohan, lupa, gagal mengkomunikasikan.
Bidan sebagai petugas kesehatan sering berhadapan dengan masalah etik
yang berhubungan dengan hukum. Sering masalah dapat diselesaikan
dengan hukum, tetapi belum tentu dapat diselesaikan berdasarkan prinsip-
prinsip dan nilai- nilai etik. Banyak hal yang bisa membawa seorang bidan
berhadapan dengan masalah etik.
Beberapa contoh mengenai isu etik dalam pelayananan kebidanan adalah berhubungan
dengan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Agama /kepercayaan.
2. Hubungan denganpasien.
3. Hubungan dokter denganbidan.
4. Kebenaran.
5. Pengambilankeputusan.
6. Pengambilandata.
7. Kematian.
8. Kerahasiaan.
9. Aborsi.
10. AIDS.
11. In_Vitrofertilization
Bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam
memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan
profesional.

9
Contoh kasus :
Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami pendarahan postpartum
setelah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak
untuk diberikan suntikkan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas
keputusan yang menyangkut dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan
suntikkan karena kemauan pasien. Tetapi bidan akan berhadapan dengan
masalah yang lebih rumit bila terjadi pendarahan hebat dan harus
diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien, dan yang lebih patal lagi
bila pasien akhirnya meninggal karena pendarahan. Dalam hal ini bisa
dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Walapun bidan harus
memaksa pasiennya untuk disuntik, mungkin itulah keputusan yang terbaik
yang harus ia lakukan (dentology).
2.4 Isu moral dalam praktek kebidanan
Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang baik dan
buruk yang mempengaruhi siakap seseorang. Kesadaran tentang adanya baik buruk
berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan,
sosial budaya, agama, dll. Hali ini yang disebut kesadaranmoral.
Isu moral dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang
berhubungan dengan benar dan salah sebagai contoh nilai-nilai yang berhubungan
dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan
menyangkut kasus abortus, euthanasia,keputusan untuk terminasikehamilan.
Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kasusabortus.
2. Euthanansia.
3. Keputusan untuk terminasikehamialn.
4. Isumoral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan
sehari-hari, seperti yang menyangkut konflik danperang.

10
2.5 Dilema dan Konflik Moral
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan
pada dua alternatif pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan
membutuhkan pemecahan masalah. Kesadaran moral erat kaitannya dengan
nilai- nilai, keyakinan seseorang dan pada prinsipnya semua manusia dewasa
tahu akan hal yang baik dan buruk, inilah yang disebut suara hati.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan
pola pikir manusia. Masyarakat semakin kritis sehingga terjadi penguatan
tuntutan terhadapmutupelayanankebidanan. Mutu pelayanan kebidanan yang
baik butuh landasan komitmen yang kuat dengan basik etik dan moral
yangbaik.
Dalam praktik kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa
permasalahan yang dilematis, artinya pengambilan keputusan yang sulit
berkaitan dengan etik. Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral,
pertentangan batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang iyakini bidan
dengan kenyataan yangada.
Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau
pertentangan antara nilai- nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang
ada.
Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan
tanggung jawab profesional,yaitu:
1. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan
pasien atau klien.
2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkansesuatu bagian
[omission], disertai rasa tanggung jawab memperhatikan kondisi dan
keamanan pasien atau klien.
Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan salah satunya
adalah karena bidan merupakan profesi yang bertanggung jawab terhadap
keputusan yang dibuat berhubungan dengan klien serta harus mempunyai
tanggung jawab moral terhadap keputusan yang di ambil. Untuk dapat
11
menjalankan praktik kebidanan dengan baik tidak hanya dibutuhkan
pengetahuan klinik yang baik, serta pengetahuan yang up to date, tetapi
bidan juga harus mempunyai pemahaman isu etik dalam pelayanan
kebidanan.

Konflik moral menurut Johnson adalah bahwa konflik atau dilema pada
dasarnya sama , kenyataannya konflikberada diantara prinsip moral dan tugas
yang mana sering menyebabkan dilema.
Ada 2 tipe konflik:
1. Konflik yang berhubungan dengan prinsip.
2. Konflik yang berhubungan dengan otonomi.
Dua tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan.
contoh:
Issue Moral :
seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
Konflik Moral:
menolong persalinan sungsang untuk mendapatkan pasien demi persaingan
atau dilaporkan oleh bidan“A”.
Dilema Moral:
1. Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut
namun bidan kehilangan satupasien.
2. Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh
bidan “A” dengan di laporkan ke lembaga yang berwenang.

12
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang
berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang
berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Masalah yang berhubungan dengan isu etik pelayanan kebidanan yaitu :
1. Agama /kepercayaan.
2. Hubungan denganpasien.
3. Hubungan dokter denganbidan.
4. Kebenaran.
5. Pengambilankeputusan.
6. Pengambilandata.
7. Kematian.
8. Kerahasiaan.
9. Aborsi.
10. AIDS.
11. In_Vitrofertilization

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa kebidanan kita harus memiliki etika yang baik sebagai pedoman
bersikap atau bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan
kebidanan. 

13
DAFTAR PUSTAKA
Ristica, O. D., & Widya Juliarti, S. K. M. 2015. Prinsip Etika dan Moralitas dalam
Pelayanan Kebidanan. Deepublish.

BIDAN, ISUE ETIK YANG TERJADI ANTARA. "MAKALAH ETIKOLEGAL."

Hariningsih W, Nurmayawati D. (2010) Bidan Etika Profesi dan Hukum Kesehatan. Irsyad

Baitus Salam, Bandung.

Wahyuni.2009. Etika profesi Kebidanan; Fitramaya; Yogyakarta

14
LEMBAR PERSETUJUAN

Makalah perkuliahan Dengan pokok pembahasan “Isu Etik dalam


Pelayanan Kebidanan” telah dikoreksi oleh dosen penanggung jawab dan telah
dilakukan revisi oleh tim.

Jakarta, 16 Januari 2021


Dosen PJMA

Alice Leiwakabessy, S. Pd. MKM

15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai