Disusun Oleh :
1A Kebidanan Kelompok 3
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alakum Wr.Wb.
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Kode Etik Profesi Kebidanan”dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan kami untuk menulis makalah ini yaitu dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan. Tidak lupa,
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rosita Syaripah, S.SiT, M.Keb
selaku dosen mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan yang dengan sabar
membantu kami. Serta kepada semua pihak yang telah mendukung dalam proses
terciptanya makalah ini.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan
serta pengalaman,. Kami menyadari banyak terdapat kekurangan yang ditemukan
dalam makalah ini. Oleh sebab itu, kami mengaharapkan masukan – masukan dan
kritik yang membangun sebagai bahan evaluasi guna memperbaiki makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1 Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab Bidan dalam Pelayanan Kebidan-
an................................................................................................................3
2.2 Etika Profesi Kebidanan.............................................................................5
2.3 Kode Etik Profesi Bidan Nasional dan Internasional.................................5
2.4 Peran dan Fungsi Majelis Pertimbangan Etik Profesi..................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
3.1 Kesimpulan...................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini, yaitu :
A. Apa saja-kah Hak, Kewajiban dan tanggung jawab Bidan dalam pelayanan
kebidanan?
B. Apakah yang dimaksud etika profesi kebidanan?
C. Bagaimana isi kode etik profesi Bidan Nasional dan Internasional?
D. Apakah peran dan fungsi Majelis Pertimbangan Etik Profesi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari pembuatan makalah ini, yaitu :
A. Mengetahui Hak, Kewajiban dan tanggung jawab Bidan dalam pelayanan
kebidanan.
B. Mengetahui apa itu etika profesi kebidanan.
C. Mengetahui isi kode etik profesi Bidan Nasional dan Internasional.
D. Mengetahui peran dan fungsi Majelis Pertimbangan Etik Profesi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab Bidan dalam Pelayanan Kebidanan
A. Hak dan Kewajiban Bidan
Hak dan kewajiban Bidan dalam pelayanan Kebidanan menurut Undang
Undang No 4 tahun 2019 tentang Kebidanan yang berisi Hak dan kewajiban
bidan pada pasal 60-61 adalah sebagai berikut yaitu :
Hak Bidan
1) Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
dengan kompetensi, kewenangan, dan mematuhi kode etik, standar
profesi, standar pelayanan profesi, dan standar prosedur operasional.
2) Memperoleh informasi yang benar, jelas, jujur, dan lengkap dari Klien
dan/atau keluarganya.
3) Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan
kode etik, standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur
operasional, dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Kebidanan yang telah diberikan
5) Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar; dan
6) Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesi.
Kewajiban Bidan
1) Memberikan Pelayanan Kebidanan sesuai dengan kompetensi,
kewenangan, dan mematuhi kode etik, standar profesi, standar
pelayanan profesi, standar prosedur operasional.
2) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan lengkap mengenai
tindakan Kebidanan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai
kewenangannya.
3
3) Memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang
akan diberikan.
4) Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani ke dokter atau Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
5) Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan sesua1 dengan standar;
6) Menjaga kerahasiaan kesehatan Klien.
7) Menghormati hak Klien.
8) Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari dokter sesuai
dengan Kompetensi Bidan.
9) Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat.
10) Meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan.
11) Mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan/atau
keterampilannya melalui pendidikan dan/atau pelatihan; dan/atau
12) Melakukan pertolongan gawat darurat.
4
1) Kebebasan dan Privasi.
2) Akuntanbilitas Bidan.
3) Otonomi dan menghormati kualitas manusia dalam diri seorang bidan
4) Mencegah pelanggran HAM.
5) Mengembangkan Kebijakan Kesehatan
5
1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan
sumpah sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya, menjungjung tinggi harkat
dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan
3) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa berpedoman pada
peran, tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga
dan masyarakat
4) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat.
5) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
6) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
6
1) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi
2) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
7
Bab VII : Penutup
1) Setiap bidan dalam melaksanakan tugassnya sehari-hari, senantiasa
mengahayati dan mengamalkan kode etik bidan Indonesia.
8
→ Bidan mengenali adanya saling ketergantungan dalam memberi
pelayanan dan secara aktif memecahkan konflik yang ada.
→ Bidan berkewajiban atas diri mereka sebagai manusia bermoral
termasuk tugas untuk menghormati diri sendiri dan menjaga nama baik.
2) Praktik Kebidanan
→ Bidan memberi asuhan kepada ibu dan keluarga dan keluarga yang
mengasuh anak, disertai sikap meghormati keberagaman budaya dan
berupaya untuk menghilangkan praktik yang berbahaya.
→ Bidan memberi harapan nyata suatu persalinan terhadap ibu
dimasyarakat, dengan maksud minimal tidak ada ibu yang menderita
akibat konsefsi atau persalinan.
→ Bdian harus menerapkan pengetahuan profesi, untuk menjalin
persalinan yang aman.
→ Bidan merespon kebutuhan psikolog,fisik,emosi,dan spiritual Ibu yang
mencari pelayanan kesehatan, apapun kondisinya.
→ Bidan bertindak sebgaia role model (panutan) dalam promosi kesehatan
untuk ibu sepanjang siklus hidupnya,keluarga,dan profesi kesehatan
lain.
→ Bidan secara aktif meningkatkan kemampuan intelektual dan profesi
sepanjang karir kebidanan dan memadukan peningkatan tersebut
kedalam praktik mereka.
9
→ Bidan diperkenankan untuk menolak berpartisipasi dalam kegiatan yang
bertentangan dengan moral ; akan tetapi bidan perlu menumbuhkan
kesadaran individu untuk tidak mengabaikan pelayanan kesehatan
esensial bagi ibu
→ Bidan memahami akibat buruk pelanggaran etik dan hak asasi manusia
(HAM) bagi kesehatan Ibu dan Anak dan menghindari pelanggaran ini.
→ Bidan berpartisipasi dalam pembangunan dan pelaksanaan kesehatan
yang mempromosikan kesehatan Ibu dan keluarga yang mengasuh anak.
2) Fungsi
Dewan Pertimbangan Etika Bidan (DPEB) dan Majelis Pembelaan Anggota
(MPA) memiliki fungsi, antara lain:
10
1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan bidan sesuai dengan ketetapan
pengurus pusat.
2. Melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan bidang dan tugasnya secara berkala.
3. Memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam rangka tugas pengurus
pusat.
4. Membentuk Tim Teknis sesuai dengan kebutuhan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Etika tidak lepas dari kehidupan manusia, termasuk dalam profesi kebidanan
membutuhkan suatu sistem untuk mengatur bidan dalam menjalankan peran
dan fungsinya.Dalam menjalankan perannya bidan tidak dapat memaksakan
untuk mengadaptasi suatu teori etika secara kaku, tetapi harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu dan berlandaskan pada kode
etik dan standar profesi.
2. Majelis Pertimbangan Etika Bidan (MPEB) dan Majelis Pembelaan Anggota
(MPA) secara internal berperan memberikan saran, pendapat dan buah pikiran
tentang masalah pelik yang sedang dihadapi khususnya yang menyangkut
pelaksanaan kode etik bidan dan pembelaan anggota.
Dewan Pertimbangan Etika Bidan (DPEB) dan Majelis Pembelaan Anggota
(MPA) memiliki fungsi, antara lain:
a) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan bidan sesuai dengan
ketetapan pengurus pusat.
b) Melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan bidang dan tugasnya secara
berkala
c) Memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam rangka tugas
pengurus pusat
d) Membentuk Tim Teknis sesuai dengan kebutuhan
3.2 SARAN
Diharapkan dari adanya Makalah ini para mahasiswa bisa mengetahui
tentang Kode Etik Profesi Bidan dalam menjalankan Praktik Kebidanan sebagai
bekal ilmu yang akan diterapkan saat menjadi seorang Bidan.
12
DAFTAR PUSTAKA
1
Soepardan, Suryani. 2008. Etika Kebidnaan & Hukum Kesehatan. Jakarta : EGC.
2
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/149/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Prakik Bidan.
3
Permenkes No. 5380/IX/1963.
4
Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan.
5
UU No. 23/92 Tentang Kesehatan Kewajiban Bidan.
6
Soepardan, Suryani.2008. Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC.
7
Riyanti. 2018. Buku Ajar Etikolegal dalam Praktik Kebidanan. Wineka
Media,Malang.
LEMBAR PERSETUJUAN
13
Makalah perkuliahan dengan pokok bahasan “Kode Etik Profesi
Kebidanan” Telah Dikoreksi oleh dosen penanggungj awab dan telah dilakukan
revisi oleh tim.
14