Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Kesehatan Reproduksi
Disusun untuk memenuhi tugas MK Reproduksi Kesehatan

Disusun oleh :

Andre Kirana (2021001)


Purwanty Elizabeth Lawalata (2021013)
Siti Zuariyah (2021016)
Stefani Widya Agusanti (2021017)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS HUSADA


FAKULTAS ADMINISTRASI KESEHATAN

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang mana atas berkat rahmat dan
karunianNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Program dan Bentuk
KIE” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini disusun untuk guna memenuhi salah tugas mata kuliah Kesehatan
Reproduksi. Dengan tersusunya makalah ini, kami sadar bahwa dalam menyusunnya, penulis
mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Apriliana Pipin, selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas makalah
ini kepada kami.
2. Teman teman sarjana Adminkes Stikes R.S Husada Jakarta Barat telah membantu dan
memberikan dorongan untuk menyusun makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu satu persatu yang telah
membantu tersusunya makalah ini.
Kamo menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Maka dari itu
kami meminta maaf kepada para pembaca dan mengharapkan kritik dan saran ataupun
masukan dari pembaca.Akhir kata,Kami ucapkan Terima Kasih.

Jakarta, November 2021


Daftar Isi

Makalah...............................................................................................................................................1
Kata Pengantar....................................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
Pendahuluan........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................................................................5
1.4 Manfaat......................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................................6
2.1 Pengertian..................................................................................................................................6
2.2 Program atau kegiatan KIE Kesehatan Reproduksi..............................................................6
2.3 Bentuk Bentuk KIE...................................................................................................................8
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................9
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Banyak hal yang menyebabkan pencapaian Pelayanan KB belum sesuai harapan. Salah
satunya adalah berkurangnya jumlah petugas lapangan KB Berencana sehingga
menyebabkan pembinaan kesertaan ber-KB menjadi terbatas, jangkauan Pelayanan KB
tidak merata, dan belum optimalnya kualitas Pelayanan KB. Kegiatan advokasi untuk
memberikan pemahaman tentang pentingnya KB kepada berbagai pemangku
kepentingan juga belum menghasilkan komitmen yang kuat untuk mendukung
penyelenggaraan Pelayanan KB. Selain itu kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
(KIE) yang dilakukan kepada masyarakat belum mampu mengubah nilai tentang jumlah
anak ideal yang diinginkan maupun perilaku masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
kontrasepsi sesuai kebutuhan.

Melemahnya kegiatan advokasi, KIE dan konseling juga menyebabkan menurunnya


dukungan dan partisipasi berbagai pemangku kepentingan terhadap penyelenggaraan
Pelayanan KB. Perlu dilakukan langkah-langkah terobosan yang tajam untuk
memperbaiki situasi ini. Di satu sisi, penyediaan pelayanan KB perlu ditingkatkan
ketersediaan, keterjangkauan dan kualitasnya, sementara di sisi lain permintaan
masyarakat akan pelayanan KB juga perlu ditingkatkan.

Berdasarkan Peraturan Kepala BKKBN No 153/HK-010/B5/2009 tentang Pedoman


Pengembangan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), disebutkan
bahwa defenisi KIE adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap
dan perilaku keluarga, masyarakat dan penduduk dalam program KB Nasional. Disitu
dinyatakan bahwa selain KIE massa melalui komunikasi massa dan KIE kelompok yang
disebut sebagai penyuluhan berkelompok dan dalam komunikasi disebut sebagai
komunikasi kelompok. Lalu ada KIE individu yang sering diistilahkan dalam program
KB sebagai komunikasi interpersonal dalam konseling dan dalam komunikasi disebut
sebagai komunikasi interpersonal atau perorangan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi acuan dan pedoman dalam penyusanan dan
penyajian makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja dan bagaimana program KIE
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk bentuk KIE

1.3 Tujuan
Kelompok kami menyusun makalah ini agar para pembaca bisa mengetahui tentang
Pelayanan kesehatan masalah KIE dan dengan adanya makalah ini juga di harapkan
dapat menjadi pengetahuan bagi kita semua.

1.3.1 Tujuan Umum


1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi
2) Unuk memahami Tentang KIE di Bidang Kesehatan

1.3.2 Tujuan Khusus


1) Mengetahui bentuk bentuk KIE
2) Mengetahui program KIE

1.4 Manfaat
1) Dapat memahami tentang KIE
2) Dapat mengetahui bentuk dan program KIE
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Secara harfiah, KIE berarti komunikasi, informasi, dan edukasi. KIE mengacu pada
intervensi program yang komprehensif, yakni merupakan bagian integral dari program
pembangunan suatu negara, yang bertujuan untuk mencapai perubahan. KIE menggunakan
kombinasi teknologi informasi, pendekatan dan proses secara fleksibel dan partisipatif.

Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung/tidak langsung melalui saluran


komunikasi kepada penerima pesan untuk mendapatkan efek.
Komunikasi kesehatan adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi perilaku positif
dimasyarakat, dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi pribadi maupun
komunikasi massa.
Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui
masyarakat (pesan yang disampaikan)
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif. Pendidikan kesehatan
merupakan kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan karena merupakan salah satu
peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan.

Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), disebutkan bahwa defenisi KIE adalah
kegiatan komunikasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga,
masyarakat dan penduduk dalam program KB Nasional. Disitu dinyatakan bahwa selain
KIE massa melalui komunikasi massa dan KIE kelompok yang disebut sebagai
penyuluhan berkelompok dan dalam komunikasi disebut sebagai komunikasi kelompok.
Lalu ada KIE individu yang sering diistilahkan dalam program KB sebagai komunikasi
interpersonal dalam konseling dan dalam komunikasi disebut sebagai komunikasi
interpersonal atau perorangan.

2.2 Program atau kegiatan KIE Kesehatan Reproduksi


Pada tingkat pelayanan dasar maka kegiatan operasional KIE Kesehatan Reproduksi
terbagi 2 (dua), yaitu: Kegiatan di dalam gedung Puskesmas dan di luar gedung
Puskesmas.
1) Kegiatan KIE di dalam gedung Puskesmas bentuk kegiatan di dalam gedung
Puskesmas dapat berupa:
a) Penyampaian pesan secara langsung (Tatap Muka).
Tatap muka langsung untuk perorangan dapat berlangsung saat
memeriksa pasien baik di klinik KIA/KB Puskesmas maupun saat
kunjungan pasien di ruangan Puskesmas Rawat Inap. Tatap muka
langsung untuk kelompok dapat dilakukan kepada pasien dan/atau
keluarganya yang sedang berada di ruang tunggu Puskesmas. Kegiatan
tatap muka langsung ini memiliki peluang besar sekali untuk berhasil jika
dilakukan dengan benar karena pesan dapat disampaikan dengan diikuti
penjelasannya. Cara tersebut juga dapat menyampaikan keterampilan
(bukan hanya pengetahuan) dalam bentuk peragaan atau demonstrasi cara
melakukan sesuatu (misalnya cara memasang kondom, cara sederhana
untuk menilai ada/tidaknya anemia dengan melihat kelopak mata dan
lidah, dsbnya). Dalam melaksanakan kegiatan ini perlu diupayakan
adanya komunikasi dua arah, yaitu dengan memberi kesempatan pada
sasaran untuk bertanya, atau menanyakan kembali kepada sasaran, untuk
menilai apakah pesan telah benar-benar dipahami dan sasaran benar-
benar mengetahui isi pesan.

b) Penyampaian pesan secara tidak langsung.


Bentuk kegiatan ini biasanya berupa pemutaran kaset lagu-lagu atau
video hiburan yang diselingi pesanpesan singkat, atau pemasangan
poster/media cetak lain, dalam lingkungan fasilitas pelayanan Puskesmas.
Bentuk kegiatan ini dapat pula ditujukan kepada sasaran perorangan
berupa pembagian selebaran atau leaflet kepada setiap pengunjung.
Kegiatan ini juga memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah, yaitu
dengan menghadirkan petugas untuk memulai pembicaraan dengan
kelompok sasaran, misalnya dengan menanyakan atau membahas isi
pesandalam kaset atau video yang diputar, poster yang dipasang atau
leaflet yang dibagikan. Dengan adanya pembicaraan antara mahasiswa
dengan sasaran tersebut, sekaligus terjadi komunikasi dua arah berupa
saling bertanya antara petugas dan sasaran, sehingga dapat dilakukan
penilaian apakah pesan telah benar-benar dipahami oleh sasaran.

2) Kegiatan KIE di luar gedung Puskesmas bentuk kegiatan dapat berupa :


a) Penyampaian pesan untuk kelompok kecil
Proses kegiatan tatap muka untuk kelompok di luar gedung Puskesmas
tidak banyak berbeda dengan di dalam gedung Puskesmas, hanya saja
kelompok sasaran yang ditemui biasanya adalah kelompok yang kecil
dan khusus. Kelompok khusus ini seringkali merupakan kelompok
sasaran sekunder atau yang memiliki pengaruh terhadap sasaran utama,
misalnya kelompok ibu-ibu PKK, kelompok pengajian, persatuan orang
tua murid dan guru dan lain-lain.
Kelompok khusus ini dapat juga merupakan kelompok sasaran utama,
misalnya pertemuan kelompok remaja, paguyuban KB, kelompok ibuibu
pengunjung Posyandu, keluarga yang dikunjungi di rumah dan lain-lain.
Kegiatan tatap muka dengan kelompok kecil ini juga memiliki peluang
besar sekali untuk berhasil karena jika pesan tersampaikan dengan benar
maka akan dapat mendorong kelompok sasaran sekunder untuk
meneruskan pesan-pesan itu kepada kelompok sasaran utama. Dalam
melaksanakan kegiatan ini perlu komunikasi dua arah yaitu dengan
memberi kesempatan pada sasaran untuk bertanya. Mahasiswa juga
dapat mencoba meminta peserta untuk mengulang kembali pesan yang
disampaikan (parafrasing) untuk menilai pemahaman sasaran tehadap
pesan dan menilai kemampuan sasaran untuk meneruskan pesan dengan
tepat.

b) Penyampaian pesan untuk kelompok besar.


Proses ini mencakup penyampaian pesan kepada orang dalam jumlah
sangat banyak dan biasanya tidak memungkinkan terjadi komunikasi dua
arah.Karena tidak mungkin melakukan komunikasi dua arah untuk
menilai apakah sasaran benar-benar memahami isi pesan, maka kegiatan
KIE kesehatan reproduksi untuk kelompok besar ini memerlukan
persiapan khusus terutama dalam penciptaan pesannya, pesan yang
disampaikan harus singkat, menarik, mudah diingat dan mudah
dilakukan.

2.3 Bentuk Bentuk KIE


1) KIE MASSA
Suatu proses KIE tentang sesuatu program yang dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar. Penyampaian pesan
kepada kelompok besar atau sebagian besar populasi .Bisa dalam bentuk seminar,
kempanye akbar, seruan moral atau pernyataan sikap, dll.

2) KIE KELOMPOK
Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-
15) orang, misalnya melalui diskusi kelompok (FGD). Media yang digunakan bisa
berupa alat peraga, video, buku panduan, modul, dan film-film pendek.

3) KIE INDIVIDU
Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran
program, misalnya terjadi meditasi, refleksi diri, berdoa. Media KIE yang digunakan
bisa merupakan alat peraga, bahan bacaan.
Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI Bekerjasama dengan United Nations Population Fund, 2002,


Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi, Infoemasi, Edukasi (KIE) Kesehatan
Reproduksi untuk Petugas Kesehatan di Tingkat Pelayanana Dasar, Jakarta : UNFA.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2004,Panduan Pelayanan KB dan


Kesehatan Reproduksi Berwawasan Gender di tempat Kerja (Klinik KIAS), Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2001, Modul Kesehatan Reproduksi, Jakarta.

Field lab,fakultas kedokteran universitas sebelas maret,2011,Komunikasi Informasi Edukasi


(KIE),Kesehatan Reproduksi,

Anda mungkin juga menyukai