Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TUJUAN KEI DAN KONSLING

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III

1. VEKY PUSPA LOURA NPM. 1726010014


2. VANESSA PUTERI WIJAYA NPM. 1726010015
3. DESKA YUNIKA SARI NPM. 1726010019
4. FELIA VALENTINA NPM. 1726010018
5. NUR MAYA SARI NPM. 1726010016

2A DIII KEBIDANAN

DOSEN PENGAMPU
ELZA WULANDARI,SST,M.Tr.Keb

PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG D III


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.

Bengkulu, Mei 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Jenis Kegiatan KIE ............................................................................... 3
B. Prinsip KIE ........................................................................................... 4
C. Pengertian KIE ..................................................................................... 4
D. Tujuan KIE Dalam Pelayanan KB ....................................................... 6
E. Bentuk Layanan Konseling Dalam Praktik Kebidanan ....................... 6
F. Langkah-langkah konseling dalam praktik kebidanan ......................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada
pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relatif
tinggi. Esensi tugas program Keluarga Berencana (KB) dalam hal ini telah
jelas yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan
demi terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa
Indonesia. Seperti yang disebutkan dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, definisi
KB yakni upaya meningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga guna mewujudkan keluarga
kecil, bahagia dan sejahtera.
Berdasarkan data dari SDKI 2002 – 2003, angka pemakaian kontrasepsi
(contraceptive prevalence rate/CPR) mengalami peningkatan dari 57,4% pada
tahun 1997 menjadi 60,3% pada tahun 2003. Pada 2015 jumlah penduduk
Indonesia hanya mencapai 255,5 juta jiwa. Namun, jika terjadi penurunan
angka satu persen saja, jumlah penduduk mencapai 264,4 juta jiwa atau lebih.
Sedangkan jika pelayanan KB bisa ditingkatkan dengan kenaikan CPR 1%,
penduduk negeri ini sekitar 237,8 juta jiwa (Kusumaningrum dalam Andy,
2011).
Alat kontrasepsi sangat berguna sekali dalam program KB namun perlu
diketahui bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap
orang. Untuk itu, setiap pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi yang
cocok untuk dirinya. Pelayanan kontrasepsi (PK) adalah salah satu jenis
pelayanan KB yang tersedia. Sebagian besar akseptor KB memilih dan
membayar sendiri berbagai macam metode kontrasepsi yang tersedia.

1
Kita selalu mendengarkan Istilah komunikasi informasi dan edukasi.
Setiap hari kita selalu melakukan komunikasi dengan orang-orang sekitar
kita.di dalam komunikasi yang kita lakukan di dalam nya kadang kala
mengandung sebuah informasi yang tersirat maupun tersurat. Namun apakah
komunikasi yang kita lakukan setiap hari itu sama dengan komunikasi
informasi dan edukasi? Sebuah komunikasi informasi dan edukasi dalam
pelayanan KB? pernahkah saudara berpikir bahwa ternyata komunikasi
informasi dan edukasi dapat merubah pengetahuan sikap dan prilaku
seseorang? Ternyata dengan KIE dapat merubah seseorang dari yang awalnya
yang tidak tahu dan tidak mau KB kemudian berubah menjadi tahu dan pada
akhirnya mau menjadi akseptor KB.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Jenis Kegiatan KIE?
2. Bagaimana Prinsip KIE?
3. Apa Pengertian KIE?
4. Apa Tujuan KIE Dalam Pelayanan KB?
5. Bagaimana Bentuk Layanan Konseling Dalam Praktik Kebidanan?
6. Apa saja Langkah-langkah konseling dalam praktik kebidanan?

C. Tujuan Penulisan
Setelah mengikuti perkuliahan ini dihgarapkan mahasiswa mampu
memahami tentang:
1. Jenis Kegiatan KIE
2. Prinsip KIE
3. Pengertian KIE
4. Tujuan KIE Dalam Pelayanan KB
5. Bentuk Layanan Konseling Dalam Praktik Kebidanan
6. Langkah-langkah konseling dalam praktik kebidanan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis Kegiatan KIE


1. Jenis kegiatan KIE
a. Motivasi
Motivasi pada pasien KB meliputi: Berfokus untuk mewujudkan
permintaan, bukan pada kebutuhan individu klien; Menggunakan
komunikasi satu arah; Menggunakan komunikasi individu, kelompok
atau massa.
b. Pendidikan KB
Pelayanan KB yang diberikan pada pasien mengandung unsur
pendidikan sebagai berikut: Menyediakan seluruh informasi metode
yang tersedia; Menyediakan informasi terkini dan isu; Menggunakan
komunikasi satu arah atau dua arah; Dapat melalui komunikasi
individu, kelompok atau massa; Menghilangkan rumor dan konsep
yang salah.
c. Konseling KB
Konseling KB antara lain: Mendorong klien untuk mengajukan
pertanyaan; Menjadi pendengar aktif; Menjamin klien penuh
informasi; Membantu klien membuat pilihan sendiri.
2. Strategi Kegiatan Dalam KIE
a. KIE Individu
Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan
individu sasaran program KB.
b. KIE Kelompok
Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan
kelompok (2-15 orang)

3
c. KIE Massa
Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah
besar.
Keberhasilan KIE dapat di ukur dengan indicator sebagai berikut:
1. Makin meningkatnya pelayanan/arus KIE sampai kepelosok-pelosok yang
semula belum terjangkau.
2. Makin meningkatnya jumlah-jumlah kelompok masyrakat yang ikut
menangani masalah KIE KB terutama di wilayah atau unit daerah yang
tadinya belum terjangkau Pelayanan KB.
3. Meningkatnya jumlah peserta baru dan peserta lestari/aktif yang
mempunyai pengaru terhadap penurunan tingkat kelahiran.
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat dan individu bahwa masalah KB
bukan hanya masalah medis, social dan lain-lainnya, tetapi menyangkut
kehidupan manusia.
5. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pengaruh keberhasilan KB

B. Prinsip KIE
Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE adalah:
1. Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah
2. Memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu sebagaimana adanya
3. Memberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
4. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari
kehidupan sehari-hari
5. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaaan dan resiko yang dimiliki
ibu

C. Pengertian KIE
Adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan
kepada masyarakat tentang program KB baik menggunakan media seperti:

4
Radio,T ,Pers, Film,Mobil unit penerangan ,penerbitan ,kegiatan promosi ,
pameran dengan tujuan utama adlah untuk memecahkan masalah dalam
lingkungan masyarakat dalam meningkatkan program KB atau sebagai
penunjang tercapainya program KB.
1. Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung ataupun
tidak langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk
mendapatkan suatu efek (DEPKES RI, 1984).
Menurut Effendy (1998), komunikasi adalah pertukaran pikiran atau
keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling
percaya, demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan
orang lain. Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi
antara dua orang atau lebih.
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk
mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat , dengan
menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik
menggunakan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi massa
(Notoatmodjo, 2003).
2. Informasi
Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan
yang perlu diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993). Sedangkan
menurut DEPKES, 1990 Informasi adalah pesan yang disampaikan.
3. Edukasi
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif
(DEPKES RI, 1990). Menurut Effendy (1998), pendidikan kesehatan
merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan,
karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam
setiap memberikan pelayanan kesehatan, baik itu terhadap individu,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat.

5
D. Tujuan KIE Dalam Pelayanan KB
Beberapa tujuan KIE dalam pelayanan KB yaitu sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio kultural yang dapat menjamin
berlangsungnya proses penerimaan untuk memberikan informasi yang
sejelas-jelasnya tentang aspek medis kontrasepsi kepada calon peserta
KB, yang kemudian mengajak mereka untuk menggunakan cara
kontrasepsi yang sesuai dengan keinginannya.
2. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai
penambahan peserta baru.
3. Membina kelestarian peserta KB
4. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif,
peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara
wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai
perilaku yang sehat dan bertanggung jawab
5. Sarana menggunakan metode KB dalam waktu yang cukup lama sehingga
berpengaruh terhadap kelahiran, taraf kesehatan ibu dan keluarga, serta
tingkat kesejahteraan keluarga.
6. Membantu klien dalam mengambil keputusan secara tepat dan cepat
Pedoman untuk memilih metode.

E. Bentuk Layanan Konseling Dalam Praktik Kebidanan


Konseling praktik kebidanan dibagi menjadi 6 bentuk, yaitu:
1. Konseling remaja dan kesehatan reproduksi remaja
Istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia
Dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Kesehatan
reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem
fungsi, dan proses reproduksi remaja. Biasanya dipengaruhi oleh masalah
menikah dan melakukan hubungan seksual pada usia dini, akses
pendidikan dan pekerjaan, ketidaksetaraan gender, kekerasan seksual, dan
pengaruh media massa. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh

6
anak-anak dan remaja.Karena ini sangat berkualitas pada kepribadian,
kesehatan, maupun pendidikan.
Topik konseling remaja melipurti:
a. Remaja dan kesehatan reproduksinya.
b. Seksualitas.
c. Infeksi menular seksual.
d. Isu gender.
e. Narkoba dan zat adiktif.
2. Konseling Ibu Hamil
Tingginya kematian ibu merupakan permasalahan, karena kematian ibu
akan berdampak pada seluruh keluarga. Ini dikarenakan adanya
komplikasi dari kehamilan.Di Indonesia angka kematian ibu sangat tinggi.
Mengingat masih tingginya AKI, diperlukan suatu kerja sama bidan
dengan ibu. Salah satu upaya yang dilakukan bidan adalah konseling.
a. Konseling kunjungan pertama :
1) Pentingnya 7T
2) Perlunya pendampingan
3) Kebutuhan gizi ibu
4) Beban kerja ibu
5) Program KB
6) Senggama pada saat kelahiran.
7) Kunjungan ulang
b. Kunjungan Kehamilan 36 minggu:
1) Kesehatan ibu dan janin
2) Tanda-tanda persalinan dini
3) Rencana persalinan
4) Persiapan bayi
5) Pentingnya kolostrum
6) Keuntungan ASI
c. Kunjungan Kehamilan >36 minggu
1) Tanda-tanda persalinan

7
2) Tempat persalinan
3) Pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan
3. Konseling Pada Ibu Bersalin
Merupakan proses alamiah, teapi meskipun proses alamiah, tidak semua
ibu bersalin mampu beradaptasi dengan persalinan terutama pada kala 1
yang merupakan nyeri hebat bagi si ibu. Karena pada tahap ini resiko
komplikasi yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi.Lancarnya
persalinan ditentukan oleh faktor psikologis.
a. Konseling tahap I
1) Masalah dalam persalinan
2) Tindakan selama persalinan
3) Menganjurkan ibu tidak menahan BAK
4) Menganjurkan ibu untuk istirahat
5) Menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu.
b. Konseling tahap II
1) Mengajari cara meneran yang baik.
2) Menganjurkan ibu untuk meneran pada saat his.
3) Memberikan semangat dan dukungan.
c. Konseling Tahap III
1) Mengajari ibu untuk mesasi uterus.
2) Memberikan informasi ibu tentang pendarahan.
d. Konseling Tahap IV
1) Memberikan informasi erawatan tentang alat kelamin.
2) Menganjurkan ibu sering mengganti pembalut.
3) Memberikan informasi dan memotifasi ibu utuk melakukan
mobilisasi.
4) Memberikan informasi tentang pentingnya kebutuhan nutrisi.
4. Koseling Ibu Nifas
a. Konseling pada ibu
1) proses masa nifas.
2) Keluhan umum 1-72 jam masa nifas.

8
3) Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada ibu.
4) Tanda komplikasi masa nifas.
5) Kebersihan ibu.
6) Kolostrum dan pemberian ASI.
7) Teknik menyusui
8) Kebutuhan nutrisi ibu pada masa nifas.
b. Konseling pada bayi
1) Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada bayi.
2) Kebersihan bayi.
3) Perawatan tali pusat bayi.
4) Imunisasi.
5) Status kesehatan bayi.
6) Penilaian pertumbuhan dan perkembangan bayi.
c. Konseling KB
1) Memperlakukan klien dengan baik.
2) Interaksi dengan klien.
3) Menghindari pemberian informasi yang berlebihan.
4) Menyediakan metode yang diinginkan klien.
5) Membantu klien mengerti dan mengingat.
F. Langkah-langkah konseling dalam praktik kebidanan
1. Langkah awal
Merupakan langkah penting dalam proses konseling dalam
kebidanan, keberhasilan langkah awal akan mempermudah langkah
berikutna dalam proses konseling dalam kebidanan.Pada langkah awal
tugas bidan sebagai seorang konselor adalah sebagai berikut.
a. Mengeksplorasi perasaan,fantasi, dan ketakutan sendiri.
b. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri.
c. Menentukan alasan klien minta pertolongan.
d. Membuat kontrak bersama.
e. Mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan perbuatan klien.
f. Mengidentifikasi masalah klien.

9
g. Merumuskan tujuan bersama klien.
2. Langkah inti
Langkah kedua dari proses konseling kebidanan adalah langkah inti
atau langkah pokok.Langkah ini menentukan apakah bantuan yang
diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan klien dan apakah
konseling berhasil dengan baik.Tugas bidan pada langkah inti adalah
sebagai beikut:
a. Mengeksplolarasi stressor yang tepat.
b. Mendukung perkembangan kesadaran diri klien dan pemakain koping
mekanisme yang konstruktif.
c. Mengatasi penolakan prilaku maladaptif.
d. Memberikan beberapa berapa alternatif pilihan pemecahan masalah .
e. Melaksanakaan alternative yang dipilih klien.
f. Merencanakan tindak lanjut dari alternatif pilihan.
3. Langkah Akhir
Setelah melakuka kegiatan pokok dalam proses konseling, meskipun
bidan bukan orang yang paling berhak untuk mengakhiri proses konseling,
akan tetapi bidan harus dapat melakukan terminasi atau pengakhiran.
Tugas bidan pada langkah akhir adalah :
1) Menciptakan realitas perpisahan.
2) Membicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan.
3) Saling mengeksplorasi perasaan, kehilangan, sedih, marah, dan
perilaku lain.
4) Mengevaluasi kegiatan dan tujuan konseling.
5) Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak lanjut dengan
membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi Informasi dan Edukasi dalam pelayanan kebidanan
mempunyai tujuan antara lain mendorong dan meningkatkan
pengetahuan,sikap dan praktek KB pada masyarakat sehingga tercapai
penambahan peserta baru, dan kelestarian peserta KB.
Adapun jenis-jenis kegiatan dalam KIE antara lain KIE massa, KIE
kelompok KIE perorangan. Prinsip yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan KIE dalam memperlakukan klier dengan sopan, baik dan ramah;
memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu; memberikan penjelasan
dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami; menggunakan alat
peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari dan
menyesuikan isi penyuluhan dengan keadaan dan risiko yang dimiliki ibu.

B. Saran
Bidan lebih meningkatkan kualitas pelayanan KIE dalam program
KB danMahasiswa bisa mengaplikasikan program KIE dalam pelayanan KB.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba


Medika

Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta:


Pustaka Rihama

12

Anda mungkin juga menyukai