Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH ANTROPOLOGI

ANTROPOLOGI DALAM PENERAPAN ASUHAN


KEPERAWATAN

D0SEN PEMBIMBING :

Ns. Dwi Yogyo, S.Kep, M.kep

DI SUSUN OLEH :

UMMUL KALSUM

PO7247320050

DIII KEPERAAWATAN

POLTEKKES KEMENKES PALU

PRODI TOLITOLI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya sanggup menyelesaikan penyusunan
makalah Antropologi dengan judul "ANTROPOLOGI DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin saya upayakan dan didukung,
sehingga sanggup memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. 
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, saya menerima saran maupun kritik demi memperbaiki makalah
ini. 
Akhirnya penyusun sangat berharap semoga makalah yang saya buat ini
dapat bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain.

Tolitoli, 05 Mei 2021 

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu sumbangan
pada pengemban pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya obstetri ginekologi
sosial. Bentuk dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa pola pemikiran, cara
pandang atau bahkan membantu dengan paradigma untuk menganalisis suatu
situasi kesehatan, berdasarkan perspektif yang berbeda dengan sesuatu yang
telah dikenal para petugas kesehatan saat ini.
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan
budaya. Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan
bagaimana cara memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya,
dan bagaimana berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau
Tuhan serta lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri diturunkan dari suatu
generasi ke generasi selanjutnya dengan cara menggunakan ocial, bahasa, seni,
dan ritual yang dilakukan dalam perwujudan kehidupan sehari-hari. Di sisi lain,
latar belakang budaya mempunyai pengaruh yang penting dalam berbagai aspek
kehidupan manusia (kepercayaan, perilaku, persepsi, emosi, bahasa, agama,
ritual, struktur keluarga, diet, pakaian, sikap terhadap sakit, dll). Selanjutnya, hal-
hal tersebut tentunya akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat dan pola
pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat tersebut.
Latar belakang dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi mata kuliah
Antropologi Kesehatan dan agar memperdalam ilmu tentang antropologi dibidang
kesehatan terutama dalam bidang keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian asuhan keperawatan?
2. Menjelaskan tiap tahap proses keperawatan?
3. Menjelaskan pengertian antropologi kesehatan?
4. Menjelaskan budaya dan perilaku yang mempengaruhi
kesehatan?
5. Menjelaskan penerapan antropologi dalam praktik pelaksanaan
asuhan keperawatan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini
adalah untuk :
1. Untuk mengetahui hubungan antara social budaya dan
biologi yang merupakan dasar dari perkembangan
antropologi keperawatan?
2. Mencari tahu tentang apa itu antropologi keperawatan?

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang diinginkan dalam penulisan makalah ini adalah
untuk :
1. Dapat mengetahui dan menjelaskan tentang asuhan keperawatan
dan tahap proses keperawatan.
2. Dapat mengetahui dan menjelaskan tentang antropologi
kesehatan
3. Dapat mengetahui tentang budaya dan perilaku yang
mempengaruhi kesehatan
4. Dapat mengetahui tentang penerapan antropologi dalam praktik
keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asuhan Keperawatan

Suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang


langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan,
dalam upaya pemenuhan KDM, dengan menggunakan metodologi proses
keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika
keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.

2.2 Tahapan proses keperawatan


1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan
sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan
keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun
spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan, yaitu
Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta
keperawatan.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi
dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito,2000).

Diagnosa keperawatan memberikan dasar-dasar pemilihan intervensi


untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung gugat perawat. Adapun
persyaratan dari diagnose keperawatan adalah perumusan harus jelas dan
singkat dari respons klien terhadap situasi atau keadaan yang dihadapi,
spesifik dan akurat, memberikan arahan pada asuhan keperawatan, dapat
dilaksanakan oleh perawat dan mencerminkan keadaan kesehatan klien.
3. Rencana keperawatan
Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan
cepat mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan. Rencana
asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi
konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya.
Sebagai hasil, semua perawat mempunyai kesempatan untuk
memberikan asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten. Langkah-
langkah dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi: penetapan
prioritas, penetapan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan,
menentukan intervensi keperawatan yang tepat dan pengembangan
rencana asuhan keperawatan.

4. Implementasi Keperawatan
Implementasi Keperawatan merupakan inisiatif dari rencana tindakan
untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai
setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders
untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu
rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien. Untuk kesuksesan
pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana
keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif
(intelektual), kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan
keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan
implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi
keperawatan, dan kegiatan komunikasi.

5. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses dan
keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat
dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana
proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan
sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang
telah di rumuskan sebelumnya

2.3 Pengertian Antropologi

Anda mungkin juga menyukai