Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESUME KEPERAWATAN KEJANG DEMAM PADA ANAK

DI RUANGAN UNIT GAWAT DARURAT (UGD)


RSUD MOKOPIDO TOLITOLI

Di Susun Oleh :
Kelompok 7

1. Sri Hartina Juri PO7247320049


2. Ummul Kalsum PO7247320050
3. Widyawati PO7247320051
4. Yunda Firsty Wulandari PO7247320052
5. Zahra Safitri PO7247320053
6. Zahrani Zhinta Wukandari PO7247320054
7. Sahrul PO7247320055

Mengetahui :

CI Ruangan CI Akademik

Ns. Sarini Hafid, S.Kep Ns. Sova Evie, S.Kep., M.Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN TOLITOLI
2022/2023
Tanggal Masuk RS : 17 Januari 2023

Tanggal Pengkajian : 17 Januari 2023

Jam Pengkajian : 09.00

Jam Masuk : 08.55

No. Register : 168305

Diagnosa Medis : Kejang Demam

A. IDENTITAS PASIEN

1. Nama : An. G

2. Umur : 4 tahun 2 bulan

3. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia

4. Agama : Islam

5. Pendidikan : Belum sekolah

6. Pekerjaan : Belim bekerja

7. Alamat : Desa Buga

8. Sumber biaya : BPJS

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1. Keluhan Utama : Kejang

2. Riwayat penyakit sekarang :

Klien masuk rumah sakit pada tanggal 17 januari 2023 pukul 08.55

dengan keluhan kejang ± 3o menit sebelum masuk rumah sakit. Ibu klien

mengatakan klien kejang seluruh tubuh, kedua kaki dan tangan kaku disertai
gerakan-gerakan tersentak, bola mata menghadap keatas, gigi terkatup dan

interval kejang ± 8 menit. Ibu klien mengatakan klien muntah 2 kali sebelum

di bawa ke rs, dan beberapa hari sebelumnya klien jarang makan dan

minum. Ibu klien mengatakan klien punya kebiasaan membentukan kepala

pada saat klien menangis, karena kondisi tersebut keluarga membawa An. G

ke rumah sakit umum mokopido Tolitoli.

3. Riwayat penyakit dahulu :

Ibu klien mengatakan anaknya pernah mengalami kejang sebelumnya

yaitu pada saat klien berumur 2 bulan dan 2 tahun.

C. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda-tanda vital :

Tekanan Darah : -

Nadi : 114 x/menit

Suhu : 36,5 C

Respirasi : 24 x/menit

SPO2 : 97%

2. Kesadaran : Composmentis

3. GCS : GCS15

4. Kepala :

Inspeksi bentuk kepala tidak semetris, warna rambut hitam,


distribusi rambut merata, terdapat luka di dahi klien
Palpasi Tidak terdapat benjolan, massa dan nyeri tekan

5. Mata :
Inspeksi bentuk mata tidak simetris mata kiri lebih kecil dari pada
mata kanan, bola mata menghadap keatas
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan

6. Telinga :

Inspeksi bentuk telinga simetris antara kiri dan kanan, tidak ada
benjolan, massa dan fungsi pendengaran baik
Palpasi Tidak ada benjolan, massa dan tidak ada nyeri tekan

7. Hidung :

Inspeksi bentuk hidung simetris, tidak terdapat benjolan dan massa


Palpasi Tidak ada benjolan, massa dan tidak ada nyeri tekan

8. Mulut dan tonsil :

Inspeksi bentuk mulut simetris, mukosa bibir tampak kering, tidak


ada sariawan, tidak ada peradangan pada gusi dan tonsil

9. Leher :

Inspeksi tidak terdapat benjolan dan massa, tidak ada pembesaran


kelenjar tiroid dan pembesran vena jugularis
Palpasi Tidak ada benjolan, massa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan pembesran vena jugularis

10. Dada dan paru-paru :

Inspeksi Bentuk dada simetris antara kiri dan kanan, tidak ada
benjolan, tidak ada massa
Palpasi Tidak ada benjolan, massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi Terdengar bunyi sonor pada area paru
Auskultasi Tidak terdengar suara bunyi napas tambahan

11. Jantung :

Inspeksi Bentuk dada simetris antara kiri dan kanan, tidak ada
benjolan, tidak ada massa
Palpasi Tidak ada benjolan, massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi Terdengar bunyi pekak
Auskultasi Terdengar bunyi jantung I dan bunyi jantung II terdengar
baik lupdup

12. Payudara dan ketiak :


Inspeksi Bentuk payudara simetris antara kiri dan kanan, tidak ada
benjolan, tidak ada massa
Palpasi Tidak ada benjolan, massa dan, tidak ada nyeri tekan

13. Abdomen :

Inspeksi Bentuk perut datar, tidak ada benjolan, dan tidak ada massa
Auskultasi Terdengar peristaltic usus 10x/menit
Perkusi Terdengar bunyi hipertimpani
Palpasi Tidak ada benjolan, massa dan, tidak ada nyeri tekan

14. Lengan dan tungkai :

Inspeksi Nampak lengan dan tungai kaku disertai gerakan-gerakan


tersentak, bentuk lengan dan tungai simetris, tidak ada
benjolan, massa dan lesi, nampak terpasang infuse
ceftriaxone di tangan sebelah kiri, pergerakan ROM baik
kekuatan otot baik, mampu menahan dorongan kuat.
Palpasi Tidak terdapat benjolan, massa dan nyeri tekan

15. Genetalia :

Tidak dilakukan pemeriksaan

D. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 Ds : Rangsang mekanik Kejang
- Ibu klien mengatakan anaknya kejang ± 30 dan biolimia
menit sebelum di bawa ke rumah sakit ↓
- Ibu klien mengatakan anaknya kejang Perubahan
seluruh tubuh konsentrasi ion
- Ibu klien mengatakan sebelumnya pernah diruang
mengalami kejang pada saat klien berumur 2 ekstraseluler
bulan dan 2 tahun ↓
Do : Ketidakseimbangan
- Tanda-tanda vital : potensial
ND : 1114 x/menit membrane
SH : 36,5°C ATPASE
RR : 24 x/menit ↓
- Nampak kedua tangan dan kaki klien kaku Difusi Na dan K
disertai gerakan-gerakan tersentak ↓
- Nampak gigi klien terkatup Kejang

Resiko kejang
berulang
Ds :
- Ibu klien mengatakan klien muntah 2 kali Klien jarang makan
sebelum dibawa ke rumah sakit dan minum
Resiko
- Ibu klien mengatakan klien beberapa hari ↓
ketidakseimbangan
2 sebelumnya jarang makan dan minum Asam lambung
cairan dan
Do : naik
elektrolit
- Kesadaran composmentis GCS15 ↓
- Klien nampak lemah Muntah
- Mukosa mulut kering

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil


Setelah dilakukan asuhan
keperawatan 2 jam diharapkan
masalah gangguan kejang
teratasi dengan kriteri hasil :
Selasa, 17 Kejang berhubungan dengan riwayat
1 1. Kesadaraan composmentis
Januari 2023 kejang sebelumnya
2. Tanda-tanda vital dalam
batas normal
3. Tidak terjadi kejang
berulang
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan 2 jam diharapkan
masalah gangguan resiko
ketidakseimbangan cairan dan
Selasa, 17 Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit meningkat dengan
2
Januari 2023 elektrolit berhubungan dengan muntah kriteri hasil :
1. Asupan cairan meningkat
2. Membrane mukosa lembab
meningkat
3. Asupan makanan meningkat
F. INTERVENSI

No. Intervensi Rasonal


Manajemen kejang (I.06193 Hal. 189) Manajemen kejang (I.06193 Hal. 189)
Observasi Observasi
1) Monitor terjadinya kejang berulang 1) Untuk mengetahui terjadinya kejang
2) Monitor karakteristik kejang berulang
3) Monitor tanda-tanda vital 2) Untuk mengetahui karakteristik kejang
Terapeutik 3) Untuk mengetahui keadaan umum pasien
4) Baringkan pasien agar tidak terjatuh Terapeutik
1 5) Pertahankan kepatenan jalan nafas 4) Untuk mencegah cidera pada pasien
6) Damping selama periode kejang 5) Untuk mempertahankan kepatenan jalan
7) Catat durasi kejang nafas
Kolaborasi 6) Untuk mengetahui adanya kejang
8) Kolaborasi pemberian antikonvulsan, berulang
jika perlu 7) Untuk mendokumentasikan
Kolaborasi
8) Untuk menghentikan kejang
Manajemen Cairan (I.03098 Hal 159) Manajemen Cairan (I.03098 Hal 159)
Observasi Observasi
1) Monitor status hidrasi (mis, frekuensi 1) Untuk status hidrasi (mis, frekuensi nadi,
nadi, kekuatan nadi, kelembapan kekuatan nadi, kelembapan mukosa)
2 mukosa) Terapeutik
Terapeutik 2) Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
2) Berikan cairan intravena elektrolit
Edukasi Edukasi
3) Anjurkan asupan cairan oral 3) Untuk mencegah dehidrasi

G. IMPLEMENTASI

No. Jam Implementasi Evaluasi


1 Manajemen kejang (I.06193 Hal. 189) 10.00
Observasi S:-
09.1 1) Memonitor terjadinya kejang berulang
5 H/ = tidak terjadi kejang berulang O:
2) Memonitor karakteristik kejang - Tidak terjadi kejang
09.1 H/ = kedua kaki dan tungkai kaku disertai berulang
8 gerakan-gerakan kejut, bola mata - TTV :
menghadap keatas, dan gigi terkatup ND : 112 x/menit
3) Memonitor tanda-tanda vital SH : 36,6 °C
SH : 36,5 °C RR : 26x/menit
09.2
ND : 114 x/menit
0 A : masalah gangguan kejang
RR : 24 x/menit
Terapeutik teratasi sebagian
4) membaringkan pasien agar tidak terjatuh
H/ = pasien baring dengan posisi miring P : intervensi dilanjutkan, pasien
09.2 5) mempertahankan kepatenan jalan nafas dibawa ke ruang perawatan
5 H/ = memiringkan tubuh klien agar lidah anyelir
09.2 tidak jatuh kebelakang
8 6) mendampingi selama periode kejang
09.3 7) mencatat durasi kejang
0 H/ = durasi kejang ± 8 menit
Kolaborasi
8) Kolaborasi pemberian antikonvulsan
09.3 H/ = pemberian obat diazepam secara IV
2 dan rektal
09.3
5

09.1
0
Manajemen Cairan (I.03098 Hal 159) 10.00
Observasi S:-
09.1 1) Memonitor status hidrasi (mis, frekuensi
6 nadi, kekuatan nadi, kelembapan mukosa) O:
H/ = frekuensi nadi 114x/menit, kekuatan - Kesadaraan composmentis
nadi baik, membran mukosa mulut kering GCS15
Terapeutik - Klien nampak lemah
2) Memberikan cairan intravena - Nampak terpasang infus
09.1 ditangan sebelah kiri
H/ = terpasang infus ditangan sebelah kiri
2 9 - Membran mukosa mulut
Edukasi
3) Menganjurkan asupan cairan oral nampak kering
09.2 H/ = menganjurkan kepada ibu klien untuk
memberikan minum air putih sedikit tapi A : masalah gangguan resiko
3
sering kepada klien ketidakseimbangan cairan belum
teratasi

P : intervensi dilanjutkan, pasien


di bawa keruang perawatan
anyelir

Anda mungkin juga menyukai