Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PARADIGMA KEPERAWATAN KOMUNITAS


Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing :
Azwar, S.Kep., Ns., M.Kes

Di Susun Oleh Kelompok 3:


 Ildayanti  Zahrani Zhinta Wulandari
 Ummul Kalsum  Yunda Firsty Wulandari
 Zahra Safitri  Fitriani Makmur
 Husnul Khotimah  Yuningsi Walelang
 Arni  Giska sakinah
 Andi Syahraeni  Ilham
 Hasni  Sarwan
 Devi Selvita

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI DIII KEPERAWATAN TOLITOLI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya

baik berupa sehat fisik maupun pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan

pembuatan tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas ini dengan judul

“Makalah Paradigma Keperawatan Komunitas”

Kami tentu menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna

dan masih banyak kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami

mengharapkan kritik serta saran supaya makalah ini nantinya dapat menjadi lebih

baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis

mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak

Azwar,S.Kep.,Ns.,M.Kes. Selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Keperawatan

Komunitas yang telah membimbing kami dalam penulisan Makalah ini

Demikian, semoga Makalah ini daapat bermanfaat. Terimakasih.

Tolitoli, Juli 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................2

C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Pengertian Paradigma Keperawatan Komunitas..........................................3

B. Paradigma Keperawatan Menurut Para Ahli.........................................3

C. Komponen Paradigma Keperawatan............................................................12

D. Penerapan Paradigma Keperawatan Dalam Praktek Keperawatan..............15

BAB III PENUTUP ............................................................................................17

A. Kesimpulan.................................................................................................17

B. Saran...........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Ilmu Keperawatan Komunitas mendefinisikan komunitas

sebagai sekelompok individu yang tinggal dalam wilayah tertentu, memiliki

nilai-nilai keyakinan dan minat yang relatif sama, serta berinteraksi satu sama

lain untuk mencapai tujuan. Mubarak dan Chayatin (2013)

Keperawatan komunitas didefinisikan sebagai pelayanan

keperawatan professional yang ditujukan kepada masyarakat dengan

penekanan pada kelompok risiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat

kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang

dibutuhkan, juga melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Logan dan Dawkin, 1987)

Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang

kesehatan, serta bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu

adanya perawat kesehatan komunitas yang dapat melayani masyarakat

dalam dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan dan

pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga,

tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan

komunitas.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengertian Paradigma Keperawatan Komunitas?

2. Bagaiamanakah Paradigma Keperawatan Menurut Para Ahli?

3. Bagaimanakah Komponen Paradigma Keperawatan?

4. Bagaimanakah Penerapan Paradigma Keperawatan dalam Praktek

Keperawatan?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah

pengetahuan dan wawasan mengenai Paradigma Keperawatan Komunitas

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengertian Paradigma Keperawatan Komunitas

b. Untuk menegetahui Paradigma Keperawatan Menurut Para Ahli

c. Untuk mengetahui komponen Paradigma Keperawatan Komunitas

d. Untuk mengetahui penerapan Paradigma Keperawatan dalam Praktek

Keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paradigma Keperawatan

Paradigma merupakan pola atau skema yang mencoba

mengorganisasikan atau menerangkan suatu proses. Paradigma memiliki arti

pengetahuan umum dimana didalamnya terdapat proses ilmiah umum yang

secara historis mencerminkan berbagai keberhasilan dalam suatu disiplin.

Paradigma Keperawatan merupakan cara pandang yang mendasar atau

cara melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan

terhadap berbagai fenomena atau masalah yang ada dalam keperawatan

dengan demikian, paradigm keperawatan dapat digunakan untuk menyikapi

dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan,

praktik dan organisasi profesi. Selain itu dapat membantu individu dan

masyarakat untuk memahami dunia keperawatan dan membantu untuk

memahami setiap fenomena yang terjadi. (Gaffar. 2007)

B. Paradigma Keperawatan Menurut Para Ahli

Paradigma Keperawatan Menurut Beberapa Ahli:

1. Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman

a. Manusia

Fokus model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa

3
manusia dipandang secara total sebagai suatu sistem yang

multidimensional.variabel subsistem manusia adalah :

1) Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi

tubuh manuasia

2) Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia

3) Sosio kultural : hubungan antara manusia, culture yang

mendasari dan mempengaruhi aktivitas manusia

4) Spiritual : kepercayaan

5) Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan

dengan perkembangan manusia sepanjang siklus kehidupannya

b. Lingkungan

Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat

secara total. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar

manusia, baik lingkungan internal maupun eksternal, dimana di

dalamnya manusia akan berinteraksi setiap saat. Interaksi manusia

meliputi intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat

mempengaruhi stabilitasnya sebagai suatu sistem.

Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan :

1) Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri

masing- masnig individu

2) Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di lluar diri

individu

4
3) Created environment (lingkungan yang diciptakan ) diartikan

sebagai lingkungan yang terbentuk dan berkembang tanpa

disadari oleh klien dan merupak simbol sistem secara

keseluruhan

c. Kesehatan

Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi

dimana terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian variabel

dalam diri klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke arah

sakit dan kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak

terpenuhi, sedangkan sistem akan begeser ke arah kesehatan apabila

energi yang dibutuhkan terpenuhi (Neuman, 1995).

d. Keperawatan

Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang

unik yang konsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua variabel

dalam diri klien disertai respon individu saat menghadapi suatu

stressor. Keperawatan didefenisikan sebagai suatu tindakan untuk

membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk mencapai

derajat kesehatan yang optimal (tercapainya stabilitas sistem

individu untuk menurunkan stressor melalui serangkaian tindakan

keperawatan).

2. Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson

a. Manusia

5
Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem

mayor yaitu sistem biologis dan sistem behavior. Pengobatan

merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan fokus

keperawatan adalahbehavioral system (sistem perilaku).

b. Lingkungan

Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada,

dimana perilaku individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi

dilingkungannya.

c. Kesehatan

Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang

adaptif secara fisik, mental, emosional dan sosial dari internal dan

eksternal stimulus yang mencapai stabilitas dan kenyamanan.

d. Keperawatan

Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya

keadaan equilibrium dan perawat harus berkosentrasi pada semua

kebutuhan klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya adalah

mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam

keadaan sakit.

3. Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem

a. Manusia

Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal,

dimana mereka membutuhkan perkembangan dan kemampuan

6
perawatan diri sendiri secara berkelanjutan. Manusia merupakan

suatu kesatuan dari fungsi biologi, simbolik dan sosial.

b. Lingkungan

Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan

serta perkembangan lingkungan.

c. Keperawatan

Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni,

pelayanan/bantuan dan teknologi. Tujuan dari keperawatan adalah

membuat pasien dan keluarganya mampu melakukan perawatan

sendiri, diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi

normal ketika terjadi kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol,

menstabilisasi dan meminimalisasi efek dari pnyakit/kondisi yang

kronis atau kondisi ketidakmampuan.

d. Kesehatan

Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan

fungsi saling terintegrasi dengan baik. Hal ini memungkinkan

manusia mampu menghubungkan berbagai macam mekanisme

secara psikologis, fisiologis serta melakukan interaksi dengan orang

lain.

4. Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy

a. Manusia

Roy mengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu sistem

7
adaptif. Manusia dipandang sebagai makhlik bio-psiko-spiritual yang

selalu berinteraksi dengan perubahan lingkungan, serta berinteraksi

dengan menggunakan inisiasi bawaan dan mekanisme di dapat.

Mereka termasuk individu, grup, keluarga, organisasi, komunitas.

b. Lingkungan - Stimulus

Roy membedakan 3 jenis lingkungan, yaitu :

1) Fokal : mencakup lingkungan internal dan eksternal yang

dihadapi manusia

2) Kontekstual : adalah semua stimulus pada setiap situasi yang

berkontribusi memberikan pengaruh terhadap lingkungan fokal.

3) Residual : adalah faktor yang efeknya tidak jelas dalam suatu

kondisi

Menurut Roy, semua kondisi lingkungan tersebut akan

mempengaruhi perkembangan dan perilaku manusia.

c. Kesehatan

Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit,

yang merupakan suatu dimensi yang tidak dapat dihindari oleh

manusia.

d. Keperawatan

Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan

individu dan keluarga terhadap 4 model adaptif, yang berkontribusi

terhadap kesehatan, kualitas kehidupan, kematian dengan

8
bermartabat dengan mengkaji perilaku dan faktor kemampuan

adaptif.

5. Paradigma Keperawatan menurut Imogene King

a. Manusia

Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang

rasional dan selalu ingin tahu. Manusia memiliki kemampuan untuk

berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih dan menetapkan tujuan,

serta membuat keputusan. Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan

dasar :

1) Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat

digunakannya

2) Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit

3) Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit

b. Lingkungan

Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri

atas :

1) Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi

yang akan memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan

lingkungan eksternal

2) Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal.

Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien.

c. Kesehatan

9
Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis

pada kehidupan manusia, dimana hal tersebut merupakan

penyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan baik internal

maupun eksternal dengan menggunakan sumber-sumber optimum

sehingga dicapai potensi yang maksimum dalam menjalankan

aktivitas sehari-hari.

d. Keperawatan

Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan

interaksi antara perawat dan klien yang saling tukar menukar

informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi keperawtan. Proses

interaksi perawat-klien melibatkan komunikasi, menentukan tujuan,

eksplorasi dan menyetujui makna dari tujuan.

1) Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan phisic

2) Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku

aksi

3) Tujuan keperawatan : membantu individu untuk

mempertahankan kesehatan agar perannya dapat berfungsi

Berdasarkan pada apa yang telah dipaparkan diatas, jika dicermati

maka terdapat beberapa perbedaan mendasar pandangan ahli dalam

menyikapi paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 komponen yaitu

manusia, lingkungan, sehat sakit dan keperawatan itu sendiri.

1. Menurut Neuman

10
Neuman memandang manusia sebagai makhluk yang multidimensi,

karena itu keperawatan harus berkonsentrasi terhadap seluruh aspek dari

manusia. Keperawatan harus memperhatikan lingkungan internal maupun

eksternal manusia, termasuk lingkungan yang tercipta dari interaksi

manusia dengan lingkungan itu sendiri. Neuman memandang

hahwa .kesehatan adalah suatu keseimbangan antara seluruh aspek yang

terdapat dalam diri manusia.

2. Menurut Johnson

Johnson memandang manusia memiliki 2 aspek dasar yaitu aspek

biologis dan aspek perilaku, dan kosentrasi/fokus utama keperawatan

adalah mempertahankan keseimbangan sistem perilaku manusia.

3. Menurut Orem

Orem juga memandang manusia sebagai makhluk universal yang

membutuhakan perawatan sendiri sepanjnag kehidupannya, karena itu

fokus utama keperawatan menurut orem adalah membuat manusia

(individu, keluarga, masyarakat) mampu melakukan perawatan sendiri.

4. Menurut Roy

Manusia dipandang sebagai makhluk yang adaptif, dan selalu

berinterkasi dengan lingkungannya. Untuk itu tujuan utama keperawatan

adalah meningkatkan respon adaptif manusia yang nantinya akan

berkontribusi dalam kehidupannya.

5. Menurut King

11
Manusia dipandang sebagai makhluk yang selalu ingin tahu dan memiliki

potensi untuk membuat keputusan sendiri. Fokus utama keperawatan

adalah pada sharing informasi antara perawatan dan klien.

C. Komponen Paradigma Keperawatan

Paradigma ini terdiri dari empat komponen yaitu manusia, sehat dan

kesehatan, masyarakat dan lingkungan, serta komponen keperawatan.

1. Manusia

Keperawatan meyakini dan menekankan dalam setiap kegiatan

pelayanan keperawatannya bahwa manusia merupakan individu yang

layak diperlakukan secara terhormat, dihargai keunikannya berdasarkan

individualitas, dalam berbagai situasi, kondisi, dan sistem yang dapat

mengancam kehormatan dan sifat kemanusiaannya. Perspektif

keperawatan menjelaskan bahwa manusia merupakan pribadi-pribadi dan

bukan obyek. Konseptualitas keperawatan tentang manusia dapat

dibuktikan melalui model-model keperawatan tentang kemanusiaan,

penghargaan terhadap manusia, dan perasaan sebagai manusia, yang

telah berlaku sejak lama. Meskipun demikian, mengkonseptualisasikan

manusia sebagai suatu sumber energi atau beberapa set sistem perilaku,

atau memperlakukan pikiran dan perasaan manusia sebagai lingkungan

internal dapat menimbulkan keraguan keperawatan untuk menerangkan

tentang manusia secara jelas.

12
2. Sehat dan Kesehatan

Definisi sehat & kesehatan telah berubah dari kondisi seseorang

yang bebas penyakit menjadi kondisi yang mampu mempertahankan

individu untuk berfungsi secara konsisten, stabil danseimbang dalam

menjalani kehidupan sehari-hari melalui interaksi positif dengan

lingkungan. Kesehatan dipandang juga sebagai sebuah kisaran antara

sehat dan sakit dimana individu memiliki suatu nilai yang berharga

tentang kesehatan dan bukan semata-mata suatu fenomena empiris

tentang kondisi seseorang.

Para teologis berpendapat bahwa kesehatan bukan suatu elemen

utama yang menjadi gambaran alami seorang individu, tetapi merupakan

elemen tambahan bagi gambaran alami individu. Mereka menyatakan

bahwa tingkat kesehatan individu dapat berbeda dan dapat dipersepsikan

sebagai pelengkap yang bervariasi. Selain itu, makna kesehatan dikaitkan

dengan dua elemen dasar proses kehidupan yaitu identitas diri dan

perubahan diri.

Komponen paradigma tentang sehat & kesehatan dapat

berkembang menjadi suatu pemahaman tentang “terciptanya suatu

kondisi fisik dan psikologis seseorang yang bebas dari tanda dan keluhan

akibat terjadinya masalah kesehatan, dimana orang tersebut dapat tetap

memperlihatkan kinerja aktif, dinamis, dan efektif serta kemampuan

untuk menyesuaikan diri. terhadap setiap tantangan dan ancaman yang

13
datang baik dari dalam dirinya sendiri maupun lingkungannya, dan

berkemampuan untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan fisik,

psikologis, sosial dan spmtualnya secara seimbang melalui upaya

aktualisasi diri yang positif’ .

3. Masyarakat dan Lingkungan

Masyarakat dan lingkungan merupakan komponen dalam

paradigma keperawatan dimana setiap individu berinteraksi. Masyarakat

dan lingkungan juga dianggap sebagai sumber terjadinya keadaan sakit

(tidak sehat) dan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan

atau kondisi sakit seseorang. Orem (Marriner- Tomey, 1994)

mengidentifikasi bahwa hubungan antara individu dan lingkungannya

serta kemampuan individu untuk mempertahankan kesehatan dirinya

dapat dipenagruhi oleh lingkungan dimana individu itu berada. Individu

selalu berada pada lingkungan fisik, psikologis, dan sosial.

4. Keperawatan

MenurutHenderson, keperawatan merupakan upaya bantuan yang

diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit, yang dibutuhkan

sampai pulih kembali atau menjelang ajal, dimana individu tidak mampu

melaksanakan kegiatan kehidupannya akibat ketidak mampuan, ketidak

mauan, dan ketidak-tahuan (Marriner-Tomey, 1994). Asuhan

keperawatan adalah pelayanan yang diberikan kepada klien (individu

atau kelompok) yang sedang mengalami stress kesehatan - stress

14
penyakit dimana situasi kehidupan yang seimbang menjadi terganggu

dan menghasilkan tekanan (biologis, psikologis, dan sosial) serta ketidak-

nyamanan.

Keperawatan dapat dipandang sebagi suatu proses kegiatan dan

juga sebagai suatu keluaran kegiatan, tergantung dari cara memandang

dan perspektif pandangan. Sebagai proses serangkaian kegiatan, maka

keperawatan perlu mengorganisasikan, mengatur, mengkoordinasikan

serta mengarahkan berbagai sumber (termasuk klien didalamnya) untuk

digunakan seefektif dan efisien mungkin dalam rangka memenuhi

kebutuhan klien. Selain itu, untuk mengatasi masalah-masalah aktual dan

potensial klien melalui suatu bentuk pelayanan keperawatan yang

menekankan pada pengadaan fasilitasi interaksi klien dan lingkungannya.

Konseptualisasi keperawatan yang memfokuskan kepada proses

interpersonal atau hubungan antar manusia telah mengarahkan

keperawatan sebagai suatu pelayanan kesehatan yang menekankan pada

hubungan saling menolong antar manusia.

D. Penerapan Paradigma Keperawatan Dalam Praktek Keperawatan

Sebagai suatu profesi yang berbeda dengan profesi lain, keperawatan

haruslah memiliki suatu cara pandang yang berbeda dalam menyikapi setiap

permasalahan yang ada dalam profesinya. Dalam memberikan asuhan

Keperawatan yahg merupakan bentuk pelayanan profesional keperawatan,

15
hendaknya perawat harus memperhatikan seluruh aspek yang termasuk dalam

paradigma keperawatan, yaitu manusia sebagai makhluk holistik dan unik

dengan segala macam kebutuhannya, lingkungan internal mapun eksternal

yang didalamnya terdapat stressor-stressor yang akan mempengaruhi kondisi

sehat dan sakitnya manusia. Sehingga keperawatan harus berperan untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan membantu manusia berada dalam

rentang kesehatan yang optimal.

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik, perawat juga

hendak nya mengaplikasikan paradigma keperawatan yang tepat yang telah

dikemukakan oleh para ahli disesuaikan dengan kondisi pasien, sehingga

tujuan asuhan keperawatan akan tercapai. Sebagai contoh dalam memberikan

asuhan keperawatan di ruang rawat inap, perawat menggunakan paradigma

yang dikemukakan oleh Orem dimana perawat membagi pasien berdasarkan

tingkat kemandirian pasien, sehingga asuhan keperawatan dapat berjalan

dengan maksimal dan efisien.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Paradigma keperawatan merupakan suatu pedoman yang menjadi

acuan dan mendasari pelaksanaan praktek keperawatan diberbagai tatanan

kesehatan. Seperti halnya definisi paradigma secara umum, maka paradigma

keperawatan merupakan serangkaian konsep yang bisa sama dan terdapat

dalam berbagai disiplin keilmuan lain, tetapi tidak memiliki definisi umum

yang dapat berlaku secara universal.

terdapat beberapa perbedaan mendasar pandangan ahli dalam

menyikapi paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 komponen yaitu

manusia, lingkungan, sehat sakit dan keperawatan itu sendiri.

Sebagai suatu profesi yang berbeda dengan profesi lain, keperawatan

haruslah memiliki suatu cara pandang yang berbeda dalam menyikapi setiap

permasalahan yang ada dalam profesinya. Dalam memberikan asuhan

Keperawatan yahg merupakan bentuk pelayanan profesional keperawatan,

hendaknya perawat harus memperhatikan seluruh aspek yang termasuk dalam

paradigma keperawatan, yaitu manusia sebagai makhluk holistik dan unik

dengan segala macam kebutuhannya, lingkungan internal mapun eksternal

yang didalamnya terdapat stressor-stressor yang akan mempengaruhi kondisi

sehat dan sakitnya manusia

17
B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca khususnya

mahasiswa dan Perawat dapat menerapkan segala materi ini dalam praktek

Keperawatan dan asuhan Keperawatan ataupun pelayan kesehatan dan dapat

mencari referensi lain utuk menambah pengetahuan pembaca mengenai

paradigma keperawatan

18
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E. McFarlane, J. 2006. Buku ajar keperawatan komunitas :

teori dan praktik. Edisi 3. Jakarta : EGC

Mubarak. W. L.Chayatin, N. 2009. Ilmu keperawatan komunitas. Edisi 1.

Jakarta : Salemba Medika

Mubarak. W. L.Chayatin, N. 2013. Ilmu keperawatan komunitas. Edisi 1.

Jakarta : Salemba Medika

Hidayat, Gaffar (2007) Pengantar Konsep Dasar Keperawatan ed. 2

Jakarta: Salemba Medika

19

Anda mungkin juga menyukai