1
2022/2023
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................4
Perumusan Masalah...........................................................................................6
Tujuan.................................................................................................................6
Manfaat...............................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7
Kesimpulan.......................................................................................................29
B. Saran............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu,
keluarga dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan
kesehatan yang optimal, dimana perawat sebagai provider dan masyarakat
sebagai konsumen pelayanan kesehatan. Ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan
yang selalu berubah menurut tuntutan zaman. Merupakan tugas penting yang
dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan sebuah teori salah
satunya adalah model Keperawatan Komunitas Betty Neuman (Hidayat,
2004).
4
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh.
Tujuan dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok
dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan ang optimal. Perawat
mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada
variabel-variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor.
Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui
identifikasi faktor-faktor risiko yang potensial dan aktual terjadi akibat
stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan
dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada
gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada
proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk
memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan
kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang
sama (Ali, 2000).
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus
input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis.
Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi
individu, kelompok, keluarga, komunitas atau agregat lainnya dan dapat
diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan. Tujuan ideal dari model ini adalah
untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai
maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu
berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem
5
yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman (1970) menyebut gangguan-
gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif.
Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala
yang dapat diidentifikasi (Asmadi, 2005).
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
a. Apa pengertian model konseptual keperawatan komunitas Betty Neuman?
b. Bagaimana ruang lingkup model konseptual keperawatan komunitas Betty
Neuman?
c. Bagaimana penerapan model konseptual keperawatan komunitas Betty
Neuman?
Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menelaah pentingnya model
konseptual keperawatan komunitas Betty Neuman (Health Care Sistem).
Secara khusus tujuan yang ingin dicapai yaitu mengetahui pengertian, ruang
lingkup, dan penerapan konseptual keperawatan komunitas Betty Neuman
(Health Care Sistem).
Manfaat
Manfaat penyusunan makalah ini adalah memperoleh pengetahuan tentang
pengertian, ruang lingkup, dan penerapan konseptual keperawatan komunitas
Betty Neuman (Health Care Sistem).. Selain itu, pengetahuan tersebut
6
nantinya dapat diterapkan secara tepat dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan
dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural,
perkembangan dan spiritual). Individu dalam memberikan respon harus
mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal
dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi
terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri
(Sumijatun, 2005).
9
Ruang Lingkup Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman
(Health Care System)
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat
intervensi yaitu :
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel yang berupa pendidikan kesehatan dan mendemonstrasikan
keterampilan keperawatan dasar yang dapa dilakukan klien dirumah atau
komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu yaitu deteksi dini
gangguan kesehatan. Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga, dan
lain-lain. Selain itu, memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat
individu misalnya : konseling pra nikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten
yang terganggu.
Interkomunit
as Marah Adanya Riwayat Perbedaan
pada tekanan rasial yang sistem nilai
Buruknya
salah pada bermakna yang dianut
jalan yang
satu kelompok untuk antara
menghubun
partai tertentu di kota sebuah penduduk
gkan kota
Potensial Bis sekolah kota desa dan
dengan
untuk untuk usia 4-6 Usia dari kaum urba.
pusat
pengobatan isolasi tahun. penduduk.
Distribusi pada
kelompo
dokter yang
k lansia
tidak
pada
merata.
suatu
desa
Tidak
adekuatn
ya
komunik
asi
antara
pendudu
k desa
12
dan
pendatan
g.
Ekstrakomun
ikasi Sistem Potensial Munculny Nilai
Sistem kepercay untuk PHK a industri moral
aan karena baru. yang
perencanaan
nasional industry/pabri Potensial muncul
jalan raya
yang k yang akan meningka dan
yang
bersebran ditutup. tnya bersebran
menghubung
kan antar gan Banyaknya keluarga gan
dengan tamu dengan muda dengan
tempat.
oposisi. aneka budaya untuk nilai yang
Epidemi flu.
Kekawati yang bekerja dianut
Penurunan
ran pada dating//berkun pada komunitas
dana
lingkung jung. industry .
pelayanan.
an yang baru. Seleksi
akan Potensial komunitas
terancam tumbuhny untuk
a sekolah. menduduk
i satu
golongan
tertentu.
Tujuan dari keperawatan model Neuman adalah menjaga agar sistem tetap dapat
stabil dengan cara melakukan pengkajian terhadap stressor, baik yang actual
maupun potensial. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang
ditujukan pada pertahanan kestabilan sistem yang meliputi tiga hal penting, yaitu
prevensi primer, sekunder, dan tersier. Prevensi primer adalah suatu cara yang
mengidentifikasi factor-faktor risiko dan berusaha untuk mengurangi stressor serta
berfokus pada perlindungan garis normal dan memperkuat garis
fleksibel/pertahanan. Prevensi sekunder, berkaitan dengan penatalaksanaan aktif
setelah gejala terjadi. Fokusnya adalah memperkuat garis internal perlawanan
dengan cara mengurangi reaksi dan meningkatkan factor perlawanan. Prevensi
tersier, mengarah pada intervensi selanjutnya yang telah diberikan pada tingkat
sekunder dan berfokus pada adaptasi ulang serta stabilitas dalam melindungi
penetalaksanan selanjutnya.
13
Pada model Neuman, promosi kesehatan mengacu pada tujuan sehat untuk semua
pada tahun 2000, terutama yang berkaitan dengan upaya preventif terhadap
penderita dan penyakit, serta upaya untuk menurunkan biaya pengobatan yang
telah ditetapkan untuk decade 1990-an.
Selanjutnya, model sistem dari Neuman diadopsi oleh keperawatan dari 14 negara
untuk mengembangkan kurikulum dan praktik mereka pada individu, keluarga,
dan komunitas. Selain itu, model Neuman juga digunakan sebagai kerangka kerja
dalam pusat pelayanan keparawatan komunitas. Pada model Neuman, pendekatan
dilakukan secara komprehensif yaitu dengan memfasilitasi multidisiplin lain,
seperti pekerja social dan pekerja kesehatan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan menurunkan biaya sehingga lebih efisien.
14
menimbulkan gerakan kompensasi ke arah yang lain. Jika sistem terganggu
dari keadaan normal atau stabil, maka timbul kebutuhan energi yang cepat
untuk mengatasi disorganisasi akibat gangguan tersebut.
2. Lines of Resistance
Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur
dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi
jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan
(normal line of defense). Misalnya adalah mekanisme sistem nilai atau
keyakinan masyarakat, mekanisme koping masyarakat. Jika lines of resistance
efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika
tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
15
Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien. Bersifat dinamis dan dapat
berubah dalam waktu yang relatif singkat. Hubungan dari berbagai variabel
(fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai
reaksi terhadap stressor.
5. Stressor
Skekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai
berikut :
a.Stressor Intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga/masyarakat dan
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : kondisi geografis
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga/masrakat yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga/masyarakat tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem daripada
stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik
d. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan
eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.
6. Reaksi
Merupakan ketidakstabilan sistem yang diakibatkan adanya invasi stressor
pada normal lines of defense. Reaksi dan hasilnya bisa positif atau negatif
yang selanjutnya dapat bergerak ke arah negetropy atau entropy.
16
fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi
klien dengan lingkungannya. Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga,
kelompok, komunitas atau issue.
8. Konsep Wholistic
Klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam
suatu interaksi dinamis. Konsep ini melibatkan seluruh variabel yang
mempengaruhi klien secara simultan, yang mencakup fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Perubahan istilah dari Holistik
menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara
keseluruhan.
9. Sistem Terbuka
Elemen-elemen yang ada dalam sistem mengalami pertukaran energi
informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
13. Negentrophy
Suatu proses penggunaan energi yang membantu sistem untuk maju ke arah
stabilitas atau sehat.
17
14. Entropy
Suatu proses pengurangan energi yang menggerakkan sistem ke arah sakit
atau kematian.
15. Stabilitas
Klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem.
16. Wellness
Wellness terjadi jika bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis.
Kebutuhan-kebutuhan sistem terpenuhi.
17. Illness
Terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari sistem karena adanya
kebutuhan yang tidak terpenuhi.
18
internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor
resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang
tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem
secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak
berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat
mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan
kematian.
19. Rekonstitusi
Rekonstitusi suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan
eksternal. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi
stressor.
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang
terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi bisa
memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem
pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula
sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal,
intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual (Sumijatun,
2005).
19
Penerapan Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman (Health
Care System)
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama,
yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan
sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan komunitas atau keluarga
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi (Potter dan Perry, 2005)
1. Pengkajian
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah care atau inti.
Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas :
a. Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya,
sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.
b. Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuannya.
c. Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di
lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang
sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang
termasuk kesehatan.
e. Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan
atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
f. Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait
dengan gangguan penyakit.
g. Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah
sesuai dengan upah minimum regional, dibawah atau diatas sehingga upaya
pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai
status ekonomi masing-masing.
20
h. Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah
terjangkau komunitas atau tidak.
3. Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler
b. Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi
c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui
pemeriksaan tekanan darah
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi
yang berisiko
e. Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk
memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor
f. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
4. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya :
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di
komunitas
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan
peningkatan kesehatan
c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit kardiovaskuler
21
d. Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas.
Bentuk logika teori Betty Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif
dalam mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih
dahulu. Betty Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin
ilmu. Teori ini juga merupakan hasil pengamatan dan pengalaman selama bekerja
dipusat kesehatan mental keperawatan. Teori Betty Neuman pertama kali
dipublikasikan tahun 1972. Model keperawatan menurut Betty Neuman disebut
The Neuman Health Care Sistem yaitu model konsep yang menggambarkan
aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan diri secara fleksibel
(flexible line of difense) adalah dinamis dan dapat secara cepat berubah pada
periode singkat waktu atau normal (normal line of difense) mempresentasikan
kondisi kesetimbangan personal / kondisi adaptasi yang dikembangkan atau
dikelola tiap waktu dan dianggap normal oleh personal tersebut maupun resisten
dengan sasaran pelayanan adalah komunitas Mubarak, 2005).
Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep duka cita
dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
yang muncul sebelumnya. Dalam terminologi Neuman, kejadian di masa lalu
merupakan stressor, dan dalam kasus duka cita, stressor adalah perasaan
kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin bersifat intra-personal (misalnya :
kehilangan salah satu anggota badan. Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal
(misalnya : berpisah dengan pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-
personal (misalnya : hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan
yang dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat
didasarkan pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor dan banyaknya stressor
(Mubarak, 2005).
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. Sistem klien dalam
intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat
dari sebuah model yan spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien,
contoh seorang terapi fisik mungkin mengindentifikasi stressor akan
mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi spesifik akan diatur dari
pengetahuan.
25
2. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman
Sehat adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang
negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada
klien berada dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan
untuk bertemu, kesehatan optimal tercapai. kesehatan adalah juga energi.
Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual. Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis
perlawanan.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
klien dan sistem klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal,
eksternal dan , lingkungan yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari
lingkungan, lingkungan internal berisi dalam batas sistem klien. Lingkungan
eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar sistem klien. Lingkungan yang
diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur
komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.
a. Kekuatan
Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam
semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik.
Diagram ini mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan
tantangan – tantangan untuk pertimbangan. Model sistem Neuman lebih
flexible bias digunakan pada area keperawatan, pendidikan dan pelatihan
keperawatan
b. Kelemahan
1) Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan,
sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
2) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
3) Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat –klien,
padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan
Keperawatan
Contoh Kasus
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama
mereka. Sabg ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami
perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh
karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibunya.
Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki
karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya
tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan
terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan intrapersonal), atau
barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai
harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan menentukan tingkat
pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita jiga harus mengkaji dampak dari
perasaa kehilanhan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka
27
mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut
mengenai kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-
masing garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan
struktur dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek
fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang
mengalami stress (gangguan mental) perawatan harus dilaksanakan melalui
beberapa pendekatan-pendekatan perorangan secara total dengan
memperhatikan faktor-faktor antara lain tekanan, struktur pokok sumber
energi, struktur ketahanan, garis normal pertahanan, gangguan ketahanan,
intervensi, tingkat-tingkat pencegahan dan penyesuaian kembali.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan oleh penyusun, diharapkan penggunaan model
konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat
29
memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat penilaian dan
oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus
utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model
keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk
menilai konsep-konsep yang menarik perhatian bagi profesi perawat. Sudut
pandang yang holistik seperti itu penting sekali digunakan bila perawat
berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka
cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan
keperawatan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Machfoedz, Ircham dan Eko suryani. 2008. Pendidikan kesehatan bagian dari
promosi kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya
McKenzie J.M., Robert R. P., dan Jerome E.K. 2006. Kesehatan Masyarakat
Suatu Pengantar. Jakarta: EGC.
31