Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH HEALTH CARE SYSTEM MODEL

OLEH BETTY NEUMAN


MATA KULIAH : KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dosen Pengampu : Dian Asih R, Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Shindi Shafitri 22320038 8. Aini Iqlima 22320045


2. Siska 22320039 9. Alfina Zahrani 22320046
3. Tarisa Meylani Indra 22320040 10. Aliya Ulfa Rahma 22320047
4. Ulfatul Khoiriyah 22320041 11. Alya Rahma S. 22320048
5. Winda Fany Aulia 22320042 12. Ana Tasya Loverida 22320049
6. Hikmah Nurapiansyah 22320043
13. Chicha Bella Ayuni 22320057
7. Agung Julian Pangestu 22320044

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG

1
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah


SWT Robbi seluruh alam, yang telah memberikan bermacam-macam Rahmat
dan Nikmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga Allah SWT selalu
melimpahkan Rahmat-Nya kepada beliau, Aamiin. Penulisan tugas ini adalah
tiada lain untuk memperkaya ilmu pengetahuan kita semua, dan untuk
memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Konsep
Keperawatan Komunitas , Ibu Dian Asih R, Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom.
Dalam penyusunan makalah mata kuliah Konsep Keperawatan Komunitas ini
tanpa pertolongan-Nya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Penulis juga tidak lupa untuk berterimakasih
kepada teman-teman, dosen yang mengajar di Universitas Malahayati Bandar
Lampung, yang telah memberikan dukungan atau motivasi, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah ini dengan baik. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu bagi pihak yang membaca makalah ini bisa
memberikan kritik dan saran untuk mengembangkan serta dalam
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi para pembaca terutama pada mahasiswa Universitas Malahayati
beserta memberi pengetahuan dalam bidang pendidikan.

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

Latar Belakang...................................................................................................4

Perumusan Masalah...........................................................................................6

Tujuan.................................................................................................................6

Manfaat...............................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7

Pengertian Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman


(Health Care System).........................................................................................7

Ruang Lingkup Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty


Neuman (Health Care System)..........................................................................9

Penerapan Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman


(Health Care System).......................................................................................19

Analisa Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman


(Health Care Sistem)........................................................................................24

BAB III PENUTUP..............................................................................................29

Kesimpulan.......................................................................................................29

B. Saran............................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu,
keluarga dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan
kesehatan yang optimal, dimana perawat sebagai provider dan masyarakat
sebagai konsumen pelayanan kesehatan. Ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan
yang selalu berubah menurut tuntutan zaman. Merupakan tugas penting yang
dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan sebuah teori salah
satunya adalah model Keperawatan Komunitas Betty Neuman (Hidayat,
2004).

Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari


konsep holistik danpendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia
merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan
fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai
sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi
dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang digambarkan sebagai stressor.
Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatuyang mempengaruhi
(intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal terdiri
dari segala sesuatu yang berasal dari luar diri klien (interpersonal).
Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk menciptakan
lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang didasari
maupun yang tidak didasari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan
terganggu oleh stressor yang dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup
stressor intrapersonal,interpersonal dan ekstrapersonal (Ali, 2000).

4
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh.
Tujuan dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok
dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan ang optimal. Perawat
mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada
variabel-variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor.
Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui
identifikasi faktor-faktor risiko yang potensial dan aktual terjadi akibat
stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan
dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada
gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada
proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk
memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan
kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang
sama (Ali, 2000).

Model sistem Neuman (1970) memberikan gambaran baru tentang cara


pandang terhadap manusia sebagai mahluk Wholistik (memandang manusia
secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis
seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal (Asmadi, 2005).

Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus
input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis.
Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi
individu, kelompok, keluarga, komunitas atau agregat lainnya dan dapat
diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan. Tujuan ideal dari model ini adalah
untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai
maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu
berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem

5
yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman (1970) menyebut gangguan-
gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif.
Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala
yang dapat diidentifikasi (Asmadi, 2005).

Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh


akibat stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola
pengembangan ilmu keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan
untuk stabilitas sistem. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk
mempelajari model keperawatan komunitas Betty Neuman supaya dapat
mengaplikasikan dalam praktik keperawatan komunitas.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
a. Apa pengertian model konseptual keperawatan komunitas Betty Neuman?
b. Bagaimana ruang lingkup model konseptual keperawatan komunitas Betty
Neuman?
c. Bagaimana penerapan model konseptual keperawatan komunitas Betty
Neuman?

Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menelaah pentingnya model
konseptual keperawatan komunitas Betty Neuman (Health Care Sistem).
Secara khusus tujuan yang ingin dicapai yaitu mengetahui pengertian, ruang
lingkup, dan penerapan konseptual keperawatan komunitas Betty Neuman
(Health Care Sistem).

Manfaat
Manfaat penyusunan makalah ini adalah memperoleh pengetahuan tentang
pengertian, ruang lingkup, dan penerapan konseptual keperawatan komunitas
Betty Neuman (Health Care Sistem).. Selain itu, pengetahuan tersebut

6
nantinya dapat diterapkan secara tepat dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas.

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman (Health


Care System)
Model konseptual keperawatan komunitas Betty Neuman (Health Care
Sistem) merupakan model konseptual keperawatan memberi penekanan pada
penurunan stres dengan cara memperkiuat garis pertahanan diri yang bersifat
fleksibel, normal, dan resisten. Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis
pertahanan tesebut ysng terkait dengan tiga level prevensi (Sumijatun, 2005).

Teori neuman berpijak pada metaparadigma keperawatan yang terdiri dari


klien, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Focus kepelayanan
keperawatan adalah klien yang berinteraksi dengan lingkungan. Yang
terpenting adalah menjaga agar klien dapat berinteraksi dengan perubahan
yang ada. Model ini berdasarkan kepada teori Gestalt teori Stress dari Selye
dan teori sistem secara umum. Sistem Neuman lebih melihat pada hubungan
individu terhadap stress, reaksi terhadap stress serta factor rekonstruksi yang
dinamis (Sumijatun, 2005).

Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan


pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien di sekolah
perawat di University of California, Los Angeles. Sistem yang digunakan
adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis.
Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio
kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan
7
dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien
terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi) (Sumijatun, 2005).

Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan
dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural,
perkembangan dan spiritual). Individu dalam memberikan respon harus
mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal
dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi
terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri
(Sumijatun, 2005).

Gambar II.1. Model Sistem Teori Betty Neuman

Perkembangan model konseptual Keperawatan Komunitas berkembang


seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Betty Neuman. Betty
Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah
8
kelahirannya, beliau bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau
pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing
yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio
pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal
dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu
sebgai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan
pendidikannya di University of California dengan jurusan psikologi. Beliau
menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966
beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan
kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan
program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University (Sumijatun,
2005).

Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi


dosen keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole
Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model
keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada tahun
1972, A model of teaching total person approach to patient problem dalam
riset keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For Nursing
Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman
Sistems Model (Sumijatun, 2005).

Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori


Gestalt mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang
mana tubuh mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari
kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman
juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan
yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang
berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman
juga memilah G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan (Gaffar,
1999).

9
Ruang Lingkup Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman
(Health Care System)
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat
intervensi yaitu :
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel yang berupa pendidikan kesehatan dan mendemonstrasikan
keterampilan keperawatan dasar yang dapa dilakukan klien dirumah atau
komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu yaitu deteksi dini
gangguan kesehatan. Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga, dan
lain-lain. Selain itu, memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat
individu misalnya : konseling pra nikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten
yang terganggu.

Neuman berpendapat bahwa stressor merupakan kekuatan di lingkungan yang


dapat mengubah sistem kestabilan. Stressor dikategorikan dalam tiga area, yaitu :
1. Stressor intra-personal terjadi dalam individu, seperti inveksi.
2. Stressor inter-personal terjadi diantara individu, seperti pengharapan peran.
3. Stressor ekstra-personal terjadi di luar individu itu sendiri, seperti masalah
keuangan.

Tabel II. 1. Definisi Dan Contoh Variable Komunitas

Variable Definisi Contoh


Fisiologi Struktur dan fungsi 1. Urban, pedesaan.
komunitas 2. Lokasi geografi
3. Air, sistem limbah
10
4. Sistem keamanan
5. Pemerintah
6. Sistem transportasi

Psikologi Kognitif, afektif, dan 1. Bahagia, depresi


karakteristik 2. Tingkatan
komunikasi intelegensia
3. Pola komunikasi
4. Liberal awal
konservatif
5. Isolasi vs overload
sensor.

Sosio-kultural Pola social, ekonomi, 1. Kelas ekonomi


demografi, politik, tingkat bawah
rekreasi, dan sampai atas
karakteristik 2. Suku
kesehatan. 3. Tipe industry
4. Perawatan sehari-
hari untuk anak dan
lansia
5. Pelayanan ambulasi
6. Klinik/rumah sakit

Spiritual Moral, agama, dan 1. Tempat ibadah


sistem nilai pada 2. Kepercayaan yang
komunitas berkaitan dengan
kesehatan
3. Praktik pemakaman
4. Buku cerita/sejarah

Pengembangan Sejarah, tahapan 1. Pendataan rumah


evolusi dari subsistem 2. Populasi usia
dan kelompok yang 3. Perkembangan kota
ada.

Reaksi individu terhadap stressor bergantung pada tingkat kekuatan garis


pertahanan. Apabila garis pertahanan gagal maka yang reaksi yang muncul
tergantung dari kekuatan garis pertahanan itu sendiri, yaitu bagian dari reaksi
sistem individu yang beradaptasi terhadap stressor. Efek ini dikenal sebagai
proses rekonstruksi (Sumijatun, 2005).

Tabel II. 2. Pengaruh Stressor Terhadap Variable Klien

Fisik Psikologis Social-kultural Pengemban Spiritual


11
gan
Intrakomunit
as  Kelemah  Perumahan  Tingginy  Jumlah
 Peningkatan an yang padat a ibu tempat
pendidik  Taman yang hamil ibadah
kematian
an tidak dijual pada usia  Kepercaya
bayi.
kesehata oleh belasan an
 Bencana
n tentang pengembang tahun kesehatan
akibat
AIDS. (developer)  Kebutuha yang
timbunan
 Peningka  Rendahnya n berhubung
sampah.
tan penghasilan potensial an dengan
 Air yang
angka keluarga untuk kebijaksan
terkontamin
perceraia perawata aan.
asi.
n. n anak
 Potensial  Buruknya
untuk suasana
penuruna kota yang
n emosi ada
pada
area
perumah
an
masyara
kat.

Interkomunit
as  Marah  Adanya  Riwayat Perbedaan
pada tekanan rasial yang sistem nilai
 Buruknya
salah pada bermakna yang dianut
jalan yang
satu kelompok untuk antara
menghubun
partai tertentu di kota sebuah penduduk
gkan kota
 Potensial  Bis sekolah kota desa dan
dengan
untuk untuk usia 4-6  Usia dari kaum urba.
pusat
pengobatan isolasi tahun. penduduk.
 Distribusi pada
kelompo
dokter yang
k lansia
tidak
pada
merata.
suatu
desa
 Tidak
adekuatn
ya
komunik
asi
antara
pendudu
k desa
12
dan
pendatan
g.

Ekstrakomun
ikasi  Sistem  Potensial  Munculny  Nilai
 Sistem kepercay untuk PHK a industri moral
aan karena baru. yang
perencanaan
nasional industry/pabri  Potensial muncul
jalan raya
yang k yang akan meningka dan
yang
bersebran ditutup. tnya bersebran
menghubung
kan antar gan  Banyaknya keluarga gan
dengan tamu dengan muda dengan
tempat.
oposisi. aneka budaya untuk nilai yang
 Epidemi flu.
 Kekawati yang bekerja dianut
 Penurunan
ran pada dating//berkun pada komunitas
dana
lingkung jung. industry .
pelayanan.
an yang baru.  Seleksi
akan  Potensial komunitas
terancam tumbuhny untuk
a sekolah. menduduk
i satu
golongan
tertentu.

Tujuan dari keperawatan model Neuman adalah menjaga agar sistem tetap dapat
stabil dengan cara melakukan pengkajian terhadap stressor, baik yang actual
maupun potensial. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang
ditujukan pada pertahanan kestabilan sistem yang meliputi tiga hal penting, yaitu
prevensi primer, sekunder, dan tersier. Prevensi primer adalah suatu cara yang
mengidentifikasi factor-faktor risiko dan berusaha untuk mengurangi stressor serta
berfokus pada perlindungan garis normal dan memperkuat garis
fleksibel/pertahanan. Prevensi sekunder, berkaitan dengan penatalaksanaan aktif
setelah gejala terjadi. Fokusnya adalah memperkuat garis internal perlawanan
dengan cara mengurangi reaksi dan meningkatkan factor perlawanan. Prevensi
tersier, mengarah pada intervensi selanjutnya yang telah diberikan pada tingkat
sekunder dan berfokus pada adaptasi ulang serta stabilitas dalam melindungi
penetalaksanan selanjutnya.

13
Pada model Neuman, promosi kesehatan mengacu pada tujuan sehat untuk semua
pada tahun 2000, terutama yang berkaitan dengan upaya preventif terhadap
penderita dan penyakit, serta upaya untuk menurunkan biaya pengobatan yang
telah ditetapkan untuk decade 1990-an.
Selanjutnya, model sistem dari Neuman diadopsi oleh keperawatan dari 14 negara
untuk mengembangkan kurikulum dan praktik mereka pada individu, keluarga,
dan komunitas. Selain itu, model Neuman juga digunakan sebagai kerangka kerja
dalam pusat pelayanan keparawatan komunitas. Pada model Neuman, pendekatan
dilakukan secara komprehensif yaitu dengan memfasilitasi multidisiplin lain,
seperti pekerja social dan pekerja kesehatan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan menurunkan biaya sehingga lebih efisien.

Pada level administrative dapat menggunakan tiga tingkatan prevensi, yakni


primer, sekunder, dan tersier. Prevensi primer yang digunakan adalah komunikasi
tentang perubahan kesehatan yang dibutuhkan. Prevensi sekunder merupakan
tindakan pengorganisasian sehari-hari pada core dan tenaga pelayanan. Sedangkan
prevensi tersier mempunyai fokus pada perencanaan jangka pnjang dengan
mengoordinasikan sistem tujuan pada pencapaian tujuan jangka pendek. Pada
tingkatan administrative, garis pertahanan fleksibel merupakan alat untuk
melindungi dan mendukung perawatan pada kelompok inti (Sumijatu, 2005).
Konsep-konsep utama yang diidentifikasi dalam model Betty Neuman adalah
sebagai berikut :
1. Basic Struture dan Energy Resources
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang
biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-
variabel tersebut yaitu variabel sistem, karakteristik masyarakat, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem. Contohnya kemampuan dalam
mempertahankan adanya stressor di masyarakat (misal : adanya penyakit
menular), masyarakat berupaya agar penyakit tersebut tidak menular ke
anggotanya secara luas. Disamping itu, ada juga karakteristik dasar yang
berhubungan dengan variabel tersebut, yaitu : kekuatan, kemampuan kognitif
dan sistem nilai yang ada di masyarakat. Perubahan pada satu arah akan

14
menimbulkan gerakan kompensasi ke arah yang lain. Jika sistem terganggu
dari keadaan normal atau stabil, maka timbul kebutuhan energi yang cepat
untuk mengatasi disorganisasi akibat gangguan tersebut.

2. Lines of Resistance
Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur
dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi
jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan
(normal line of defense). Misalnya adalah mekanisme sistem nilai atau
keyakinan masyarakat, mekanisme koping masyarakat. Jika lines of resistance
efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika
tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.

3. Normal Lines of Defense


Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk
masyarakat, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya
stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar
untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of
defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem
klien akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau
sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor
tambahan. Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan prilaku
seperti pola koping masyarakat, gaya hidup dan tahap perkembangan.

4. Flexible Lines of Defense


Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan
memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada
normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal
lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.

15
Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien. Bersifat dinamis dan dapat
berubah dalam waktu yang relatif singkat. Hubungan dari berbagai variabel
(fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai
reaksi terhadap stressor.

5. Stressor
Skekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai
berikut :
a.Stressor Intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga/masyarakat dan
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : kondisi geografis
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga/masrakat yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga/masyarakat tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem daripada
stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik
d. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan
eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.

6. Reaksi
Merupakan ketidakstabilan sistem yang diakibatkan adanya invasi stressor
pada normal lines of defense. Reaksi dan hasilnya bisa positif atau negatif
yang selanjutnya dapat bergerak ke arah negetropy atau entropy.

7. Pendekatan klien secara Wholistik


Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan
dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan

16
fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi
klien dengan lingkungannya. Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga,
kelompok, komunitas atau issue.

8. Konsep Wholistic
Klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam
suatu interaksi dinamis. Konsep ini melibatkan seluruh variabel yang
mempengaruhi klien secara simultan, yang mencakup fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Perubahan istilah dari Holistik
menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara
keseluruhan.

9. Sistem Terbuka
Elemen-elemen yang ada dalam sistem mengalami pertukaran energi
informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.

10. Proses atau Fungsi


Pertukaran energi, substansi dan informasi dengan lingkungan dan interaksi
dari elemen-elemen dalam sistem. Suatu sistem kehidupan cenderung untuk
bergerak kearah keseluruhan, stabilitas, kesehatan dan negentrophy.

11. Input dan Output


Substansi, energi dan informasi yang masuk atau keluar dari sistem
12. Feed Back
Proses dimana substansi, energi dan informasi yang merupakan output sistem
diberikan umpan balik untuk perbaikan guna perubahan, peningkatan atau
stabilitasasi sistem.

13. Negentrophy
Suatu proses penggunaan energi yang membantu sistem untuk maju ke arah
stabilitas atau sehat.

17
14. Entropy
Suatu proses pengurangan energi yang menggerakkan sistem ke arah sakit
atau kematian.

15. Stabilitas
Klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem.

16. Wellness
Wellness terjadi jika bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis.
Kebutuhan-kebutuhan sistem terpenuhi.

17. Illness
Terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari sistem karena adanya
kebutuhan yang tidak terpenuhi.

18. Prevention atau Pencegahan sebagai Intervensi


Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tertier.
Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan
primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor risiko. Intervensi dilakukan
jika risiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan
perubahan gaya hidup.

Pencegahan sekunder. Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada


gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan

18
internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor
resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang
tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem
secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak
berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat
mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan
kematian.

Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-


strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan
kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal.

Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk


mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan
energy. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.

19. Rekonstitusi
Rekonstitusi suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan
eksternal. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi
stressor.
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang
terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi bisa
memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem
pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula
sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal,
intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual (Sumijatun,
2005).

19
Penerapan Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman (Health
Care System)
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama,
yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan
sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan komunitas atau keluarga
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi (Potter dan Perry, 2005)

1. Pengkajian
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah care atau inti.
Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas :
a. Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya,
sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.
b. Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuannya.
c. Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di
lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang
sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang
termasuk kesehatan.
e. Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan
atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
f. Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait
dengan gangguan penyakit.
g. Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah
sesuai dengan upah minimum regional, dibawah atau diatas sehingga upaya
pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai
status ekonomi masing-masing.

20
h. Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah
terjangkau komunitas atau tidak.

2. Diagnosa Keperawatan Komunitas dan Kelompok


Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor
yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam 3 komponen :
a. P ( problem atau masalah )
b. E ( etilogi atau penyebab)
c. S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)

3. Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler
b. Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi
c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui
pemeriksaan tekanan darah
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi
yang berisiko
e. Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk
memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor
f. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan

4. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya :
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di
komunitas
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan
peningkatan kesehatan
c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit kardiovaskuler

21
d. Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas.

5.Evaluasi dan Penilaian


a. Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
b. Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit (Mubarak, 2005).

Model Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan kerangka


konsep duka cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem klien, yaitu :
fisiologis, psikilogis, rohani, perkembangan, dan sosial budaya, dapat digunakan
untuk menguraikan atribut dari duka cita. Kehilangan di masa lalu dapat
dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan akibat dari duka cita diartikan sebagai
suatu proses yang serupa dengan konsep Neuman yaitu rekonstitusi. Intervensi
untuk membantu klien dalam menghadapi pengalaman duka cita dapat
dikatagerikan sebagai upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Mubarak,
2005).

Bentuk logika teori Betty Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif
dalam mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih
dahulu. Betty Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin
ilmu. Teori ini juga merupakan hasil pengamatan dan pengalaman selama bekerja
dipusat kesehatan mental keperawatan. Teori Betty Neuman pertama kali
dipublikasikan tahun 1972. Model keperawatan menurut Betty Neuman disebut
The Neuman Health Care Sistem yaitu model konsep yang menggambarkan
aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan diri secara fleksibel
(flexible line of difense) adalah dinamis dan dapat secara cepat berubah pada
periode singkat waktu atau normal (normal line of difense) mempresentasikan
kondisi kesetimbangan personal / kondisi adaptasi yang dikembangkan atau
dikelola tiap waktu dan dianggap normal oleh personal tersebut maupun resisten
dengan sasaran pelayanan adalah komunitas Mubarak, 2005).

Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi


keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi
22
dikeluarkan untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang,
maka rangkaian sistem tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia.
Interaksi ini akan membuat seseorang meningkatkan ketahanan dalam
kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari individu selalu berusaha
mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan sosial kultural.
Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang bereaksi untuk
mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau
koping tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar
individu atau karena interaksi dengan prang lain. Pada hubungan individu dengan
stres, reaksinya atas stres, dan faktor-faktor pemulihan kembali yang dinamis
secara alamiah. Pemulihan kembali (rekonstitusi) adalah kondisi adptasi terhadap
terhadap stressor. Model keperawatan Betty Neuman yang diterima secara luas
adalah komunitas keperawatan, secara nasional atau internasional Mubarak,
2005)..

Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep duka cita
dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
yang muncul sebelumnya. Dalam terminologi Neuman, kejadian di masa lalu
merupakan stressor, dan dalam kasus duka cita, stressor adalah perasaan
kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin bersifat intra-personal (misalnya :
kehilangan salah satu anggota badan. Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal
(misalnya : berpisah dengan pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-
personal (misalnya : hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan
yang dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat
didasarkan pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor dan banyaknya stressor
(Mubarak, 2005).

Modifikasi terhaap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari


beberapa pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor
yang terdiri dari hubungan antara orang yang berduka dengan objek yang hilang,
sifat alami dari kehilangan, dan kehadiran sistem pendukung (support sistem).
Faktor-faktor lain memiliki efek yang kuat pada perasaan duka cita, seeperti
penglaman individu yang sama sebelumnya,kepercayaan spiritual dan budaya
23
yang dianut. Penjelasan mengenai modofikasi respon duka cita sama halnya
dengan gagasan Neuman mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis,
sosial budaya, perkembangan , dan rohani). Kombinasi beberapa variabel yang
unik pada diri seseorang (pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai,
kepercayaan spiritual, status fisiologis, batasan sosial budaya, dan yang lainnya)
dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang menyusun garis pertahanan
normal (normal lines of defense) dan garis perlawanan. Masing-masing garis
pertahanan dan garis perlawanan memodifikasi pada tingkatan tertentu dimana
stressor mempumyai efek yang negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan
normal membantu sistem klien untuk menyeduaikan dengan stres akibat
kehilangan ; garis perlawanan bertindak sebagai kekuatan untuk membantu klien
kembali ke kondisi yang stabil. Faktor yang lain, seperti pengalaman individu
sebelumnya dengan perasaan kehilangan dan duka cita, budaya, dan kepercayaan
religius menjadibagian dari struktur dasar individu. Garis pertahanan dan
perlawanan melindungi struktur dasar dari gangguan stres yang menimpa individu
(Mubarak, 2005).

Analisa Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman (Health


Care Sistem)
1. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan,
beberapa tipe asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implisit
dan explicit . secara garis besar asumsi diidentifikasi Neuman sebagai berikut:
a. Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b. Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual ( garis
pertahanan normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana
seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan yang flexible
c. suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis
pertahanan normal.
d. Garis pertahanan flexible adalah sistem reaksi yang digunakan untuk
pertahanan stressor, ketika garis pertahanan flexible tidak dapat digunakan
untuk pertahanan stressor, stressor mempengaruhi keseimbangan seseorang.
24
e. Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang
normal.
f. Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio
budaya dan perkembangan status.
g. Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor risiko
berhubungan dengan stressor.
h. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
i. Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.

Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. Sistem klien dalam
intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat
dari sebuah model yan spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien,
contoh seorang terapi fisik mungkin mengindentifikasi stressor akan
mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi spesifik akan diatur dari
pengetahuan.

Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien


mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan
professional klien lebih baik mempunyai respon yang besar untuk status
kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan professional adalah dapat
membantu klien mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.

Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat


diasumsikan hanya untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun
mengasumsikan konssep yang original dalam terminology klien. Dia berharap
akan meluaskan. Dia percaya mereka menampilkan yang lebih baik dalam
sistem yang lain. Asumsi untuk sistem perawatan kesehatan yang lebih besar
yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan
dari Ontorio Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk
praktek perawatan kesehatan masyarakat dalam sistem model Neuman, yang
mana sukses dalam implementasi ( Neuman, kominikasi personal).

25
2. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman

Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial


kaitannya dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor
lingkungan. Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas sistem klien,
membantu klien untuk mengurus diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan
untuk mencapai tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang
optimum untuk pasien melalui memperkuat atau memelihara stabilitas sistem
klien.

Sehat adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang
negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada
klien berada dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan
untuk bertemu, kesehatan optimal tercapai. kesehatan adalah juga energi.
Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual. Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis
perlawanan.

Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
klien dan sistem klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal,
eksternal dan , lingkungan yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari
lingkungan, lingkungan internal berisi dalam batas sistem klien. Lingkungan
eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar sistem klien. Lingkungan yang
diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur
komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.

Masalah keperawatan merupakan kesehatan sistem klien yang terancam atau


manifestasi aktual respon terhadap stressor. Proses Keperawatan Neuman
menggambarkan 3 langkah fokus : diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan
dan hasil. Intervensi keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh
Neuman, yaitu tiga komponen tipologi intervensi : tahap pencegahan primer,
sekunder dan tersier. Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan
tersier.
26
3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep

a. Kekuatan
Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam
semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik.
Diagram ini mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan
tantangan – tantangan untuk pertimbangan. Model sistem Neuman lebih
flexible bias digunakan pada area keperawatan, pendidikan dan pelatihan
keperawatan

b. Kelemahan
1) Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan,
sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
2) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
3) Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat –klien,
padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan
Keperawatan

Contoh Kasus
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama
mereka. Sabg ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami
perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh
karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibunya.

Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki
karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya
tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan
terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan intrapersonal), atau
barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai
harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan menentukan tingkat
pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita jiga harus mengkaji dampak dari
perasaa kehilanhan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka
27
mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut
mengenai kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-
masing garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan
struktur dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek
fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.

Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan


interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji.
Siapakah anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan positif?. Apakah
sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh pasangan trsebut?. Setiap
oragtua akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung pada struktur dasar
yang dimilikinya. Sebuah penelitian telah membuktikan adanya perbedaan respon
berdasarkan jenser terhadap perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka
respon terhadap pengalaman duka cita bagi masing-masing orang tidak akn sama
termasuk rentang waktu pemulihannya pun berbeda. Perbedaan dalam proses duka
cita tentu akan memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya,
faktor-taktor ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka.

\Setelah dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya tahapan


perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama.
Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdmpak secara khusus
pada aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan perkembangan.
Misalnya aspek sosial budaya akan mempengaruhi jenis intervensi yang bisa
diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa perinatal merupakan suatu
pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak orang. Pemahaman mengenai arti
dari pengalaman pribadi akan sangat membantu petugas kesehatan untuk
menentukan intervensi yang spesifik dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan
fisiologis yang dapat menghalangi proses rekonstitusi bisa juga diberikan
tergantug kondisi klien, misalnya perubahan pola tidur, nutrisi, dan sebagainya.
Aelanjutnya, perawat perlu mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang
dari perasaan berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu muda primigravida
tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak sebelumnya.

28
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang
mengalami stress (gangguan mental) perawatan harus dilaksanakan melalui
beberapa pendekatan-pendekatan perorangan secara total dengan
memperhatikan faktor-faktor antara lain tekanan, struktur pokok sumber
energi, struktur ketahanan, garis normal pertahanan, gangguan ketahanan,
intervensi, tingkat-tingkat pencegahan dan penyesuaian kembali.

Neuman model sistem dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan


memandang keluarga sebagai suatu sistem terbuka yang bereaksi terhadap
tressor dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social
budaya, perkembangan dan spiritual. Intervensi keperawatan terjadi melalui
tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model
ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan
langsung dipelayanan keperawatan.

Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan


membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan
pedoman untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat
melakukan sebuah riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu
dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten dengan asumsi-asumsi
yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode, dan
indikator hadil pengukuran.

B. Saran
Saran yang dapat diajukan oleh penyusun, diharapkan penggunaan model
konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat
29
memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat penilaian dan
oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus
utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model
keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk
menilai konsep-konsep yang menarik perhatian bagi profesi perawat. Sudut
pandang yang holistik seperti itu penting sekali digunakan bila perawat
berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka
cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan
keperawatan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya


Mediks

Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Gaffar, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:


Salemba Mediks

Machfoedz, Ircham dan Eko suryani. 2008. Pendidikan kesehatan bagian dari
promosi kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya

McKenzie J.M., Robert R. P., dan Jerome E.K. 2006. Kesehatan Masyarakat
Suatu Pengantar. Jakarta: EGC.

Mubarak, W. I.2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV.


Sagung Seto

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC

Sumijatun. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC

31

Anda mungkin juga menyukai