Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL


KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dosen Pengampu:
Ns. M Bachtiar Safrudin, M.Kep., Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Intan Puspitasari 2011102411044
2. Lili Alfiani 2011102411046
3. Mutia Riani 2011102411113
4. Niswatun Rahmadhani 2011102411127
5. Novitasari 2011102411047
6. Olivia Zahwa Anggriani 2011102411089
7. Siti Nurhaliza 2011102411007
8. Wahyu Rizki Aji Pangestu 2011102411136

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULRAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMATAN TIMUR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan petunjuknya pada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini untuk menambah wawasan untuk memahami tentang
Teori Keperawatan menurut “BETTY NEUMAN” dapat terselesaikan walaupun
dalam bentuk yang sederhana.
Dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini disusun dengan
baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambahkan pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami semoga makalah ini masih jauh
dari kata sempurna sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang baik lagi

Samarinda 8 Februari 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I.............................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4

1.3 Tujuan..............................................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................5

BAB II............................................................................................................................6

KONSEP TEORI...........................................................................................................6

2.1 Biografi Betty Neuman....................................................................................6

2.2 Konsep Teori...................................................................................................7

2.3 Konsep Model.................................................................................................9

2.4 Konsep Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan.........10

BAB III.........................................................................................................................11

PENUTUP....................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan....................................................................................................11

3.2 Saran..............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profesi Keperawatan adalah proses profesi yang unik dan kompleks.
Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada konsep model
dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana
terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan simbol-simbol
yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun
suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan
yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai
berkembang, ilmu keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah
adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa
berkembang dimana keperawatan harus mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara profesional.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus
selalu mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teori
keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam
mengaplikasikan ilmu keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka pada
kesempatan ini kami mencoba untuk membahas salah satu teori konsep model
yang sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan oleh Betty
Neuman. Model tersebut berfokus pada respon sistem klien terhadap stressor
aktual maupun potensial.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Betty Neuman?
2. Bagaimana pengertian konsep teori keperawatan?
3. Bagaimana pengertian model keperawatan?
4. Bagaimana konsep Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik
Keperawatan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui biografi Betty Neuman
2. Untuk mengetahui pengertian konsep teori keperawatan
3. Untuk mengetahui pengertian model keperawatan
4. Untuk mengetahui konsep Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik
Keperawatan
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa keperawatan, agar lebih mengetahui model aplikasi
keperawatan menurut Betty Neuman dalam bidang ilmu keperawatan
2. Bagi penulis, agar dapat mendalami konsep teori dan mode Betty Neuman
BAB II

KONSEP TEORI
2.1 Biografi Betty Neuman

Betty Neuman lahir di loell diohiyo pada tahun 1924 ayahnya seorang
petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya diumur 11 tahun
ayahnya meninggal karena penyakit CHRONIC renal fairure. Rasa cinta pada
tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk membangun desanya. Setelah
lulus SMA neuman bekerja sebagai teknisi di perusahaan pesawat terbang dan
sebagai juru masak dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu
ibu serta adiknya. Adanya program militer dikeperawatan mempercepat neuman
ke sekolah keperawatan tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan
diuniversity of calivornia dengan jurusan psikologi klinik dipacific western
university (Fawcett, 2005).
Gelar sarjana muda didapatkan tahun 1957 dipublic health dan
psikologidengan peringkat sangat baik dia mendapat gelar dokternya dalam
klinical psikologi dai pacific western university tahun 1985. Neuman merupakan
penggagas perkembangan keperawatan khusunya dalam kesehatan mental.
Neuman mengembangkan suatu metode pembelajaran yang terbuka dan model
praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada akhir 1960-an, sebelum dia
membuat “model system”.
Neuman menjabarkan modelnya secara menyeluruh dan dinamis pada
prinsipnya model tersebut berfokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan dan
faktor-faktor yang mendukung rekonsitusi (mengembalikan keadaan jasmani) dan
adaptasi.
Betty neuman mulai mengembangkan model saat mengajar dikomunitas
kesehatan mental UCLA. Tahun 1972 model keperawatan pertama kali
diterbitkan sebagai “model untuk mengajar dengan pendekatan total kemasalah
pasien” model system neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang
terhadap manusia sebagai makhluk holistic (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual yang berhubungan dengan adanya respons-respons system terhadap
sterssor baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Alligood & Tomey,
2006).
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas system secara
optimal. Neuman menyebutkan gangguan-gangguan stressor memiliki dampak
negatif atau positif. Evaluasi terbaru dari modelnya adalah komponen yang perlu
untuk lebih dikembangkan adalah variabel speritual dan lingkungan yang
diciptakan, selanjutnya adalah pandangan neuman tentang konsep kesehatan dan
hubungan antara klien dan lingkungan merupakan dua area yang perlu
diidentifikasi dan diklarifikasi untuk perkembangan selanjutnya. Fawcett
menyarankan bahwa klarifikasi dari konsep kesehatan melalui identifikasi sehat
dan skait sebagai batas akhir dari satu rangkaian dari pada melihatnya sebagai
sesuatu yang terpisah. Ia juga menambahkan bahwa iteraksi anatar klien dan
lingkungan dipandang sebagai sesuatu keseimbangan yang dinamis, tetap dan
homeostatis sebagai bentuk logic yang tidak tepat (Alligood & Tomey, 2006).
2.2 Konsep Teori
1. Pengertian
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang
abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok
konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-
fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolute atau bukti secara
langsung.
Teori keperawatan menurut Barnum dalam (Hidayat, 2001)
merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena
mengenai keperawatan. Melalui teori keperawatan dapat dibedakan apakah
keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainnya.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai
seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek
keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan
nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin
dicapai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta
adanya pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat
dalam mengembangkan tujuannya.
2. Karakteristik Teori Keperawatan
Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model
yang berhubungan dengan konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik
di antaranya pertama, teori keperawatan menidentifikasi dan menjabarkan
konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan
sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada
di alam; kedua, teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan
yang sesuai dengan kenyataan yang ada; ketiga, teori harus konsisten sebagai
dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan; keempat,
dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum
sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan;
kelima, teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan
sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktek keperawatan.
3. Tujuan Teori Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan
ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan
yang ingin dicapai diantaranya:
a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan
tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan
keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat
untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan
keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian
berbagai masalah keperawatan.
c. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah
dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan
tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat
dipertimbangkan.
d. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan
filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam
tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
2.3 Konsep Model
1. Pengertian
Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan
kerangka kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan
praktik keperawatan. Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang
terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang
individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan
upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui
pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini.
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area
fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia
sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang
bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber
pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep
ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika
seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen
penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya
keseimbangan kehidupan seseorang (klien).
Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai
mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan
kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus
penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu
sama lain, seperti penekanan pada sistem adaptif manusia, subsistem perilaku
atau aspek komplementer.
2. Teori keperawatan dan model konseptual
a. Orientasi system.
1) Sistem periaku dari Johnson
2) Model konseptual sistem dari Neuman
b. Orientasi perkembangan.
Model konseptual perawatan diri dari Orem
c. Orientasi interaksi dan system.
1) Model adaptasi dari Roy
2) Model sistem terbuka dari King
d. Orientasi sistem dan perkembangan.
Model proses kehidupan dari Roger.
2.4 Konsep Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan
1. Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditunjukkan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis
pertahanan fleksibel, yaitu ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan
pekerjaan dan lain-lain, garis pertahanan normal yang meliputi ketersediaan
pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat
pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat
terhadap kesehatan dan garis pertahanan resistan yang meliputi adanya
ketersediaan pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat,
transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada.
Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan
pencegahan primer, sekunder dan tersier. Model ini bertujuan agar terjadi
stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty
Neuman menggambarkan peran perawat dapat bersifat menyeluruh dan
saling ketergantungan (interdependensi).
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki
dasar pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang
manusia sebagai suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan
merupakan satu kesatuan dari variable yang utuh diantaranya fisiologis,
psikologis, sosiokultural dan spiritual, juga memandang pelayanan
keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang
sehat sebagai kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan
merupakan keseimbangan yang dinamis dari menghindari stressor.
Pencegahan primer berfokus pada penguatan pertahanan tubuh dapat
meliputi berbagai tindakan keperawatan melalui identifikasi faktor-faktor
resiko yang potensial dan aktual yang terjadi akibat stresor tertentu seperti
mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi tubuh karena adanya
stressor serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif.
Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahan dan sumber
internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-
gejala yang tampak, menurut Neuman meliputi berbagai tindakan perawatan
yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit serta reaksi
tubuh lainnya karena adanya stressor dan pencegahan tersier untuk
memberikan penguatan pertahan tubuh terhadap stresor melalui pendidikan
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan untuk membantu dalam mencegah
terjadinya masalah yang sama dapat meliputi pengobatan secara rutin dan
teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari
komplikasi suatu penyakit.
Konsep utama yang teridentifikasi adalah pendekatan holistik, sistem
terbuka (meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy
dan stabilitas), lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, sistem klien
(meluputi lima variable klien, struktur dasar, garis pertahanan, garis
pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel), stressor, tingkat reaksi,
pencegahan dan intervensi dan rekontruksi.
Adapun maksud dari konsep-konsep utama tersebut adalah:
a. Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang, keluarga,
kelompok, masyarakat atau sosial. Klien digambarkan sebagai sesuatu
yang utuh bagian dari interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan
semua variabel yang secara simultan mempengaruhi klien: fisiologi,
psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
b. Sistem Terbuka
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi
dalam suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress
adalah komponen dasar pada suatu system terbuka.
c. Fungsi atau Proses
Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal dengan
lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang didapat untuk
bergerak kearah stabilitas yang utuh.
d. Input dan Out put
Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat, energy,
informasi yang saling bertukar antara klien dan lingkungan.
e. Feed Back
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan
sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki tindakan
untuk merubah, meningkatkan, atau menstabilkan system.
f. Negentropy
Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu kemajuan
system kearah stabilitas atau baik.
g. Entropy
Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang menggerakkan
sistem kearah sakit atau kemungkinan kematian.
h. Stability
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan
stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas.
i. Enviroment
Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi klien
setiap saat sebagai bagian dari lingkungan.
j. Created Enviroment
Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk
mengekspresikan system secara simbolik dari keseluruhan system.
Tujuannya adalah menyediakan suatu arena aman untuk system fungsi
klien. Dan untuk membatasi klien dari stressor.
k. Client sistem
Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan
spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien
sebagai system.
l. Basic Clien Structure
Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran
terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan faktor kehidupan
dasar atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor
kehidupan dasar yang umum untuk seluruh anggota organisme. Seperti
sebagai faktor bawaan atau genetik.
m. Lines of Resistance
Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar disebut
garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber yang
membantu klien mempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai contoh
adalah respon system imun tubuh. Ketika garis pertahanan efektif, klien
dapat menyusun system kembali. Jika tidak efektif maka kematian dapat
terjadi. Jumlah pertahanan stressor ditentukan oleh interrelationship
kelima variable sistem klien.
n. Normal line defence
Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran padat. Hal
itu menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system. Itu
dipelihara dari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar untuk
mengkaji penyimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi
variabel system dan perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang,
gaya hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran dari garis normal
merefleksikan suatu peningkatan keadaan sehat, pengecilan, suatu
penyusutan keadaan kesehatan.
o. Garis Pertahanan Fleksibel
Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan fleksibel.
Hal ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang
singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang melindungi terhadap
stressor dari pecahnya/berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang di
presentasikan sebagai garis pertahanan normal. Hubungan antara variabel
(fisiologi, psikologi, sosoikultural, perkembangan, dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat kemampuan individu untuk menggunakan
pertahanan garis fleksibel untuk melawan kemungkinan dari reaksi
stressor seperti gangguan tidur. Neuman menggambarkan pertahanan garis
fleksibel meluas, hal ini akan memberikan pertahanan yang lebih besar
dalam waktu yang singkat terhadap invasi stressor. Demikian sebaliknya,
akan memberikan lebih sedikit pertahanan.
p. Kesejahteraan (Wellness)
Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem klien
berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan sistem
terpenuhi.
q. Sakit (Illness)
Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan
keadaan tidak seimbang dan penurunan energi.
r. Stressor
Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan
gangguan pada sistem yang stabil. Stressor dapat berupa:
1) Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon
kondisional seseorang.
2) Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu,
seperti harapan peran.
3) Kekuatan ekstrapersonal yang terjadi diluat individu, seperti keadaan
finansial.
s. Tingkat reaksi
Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan oleh klien
untuk menyesuaikan terhadap stressor.
t. Pencegahan sebagai intervensi:
Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien
menahan, mencapai, atau mempertahankan stabilitas system. Intervensi
dapat terjadi sebelum dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan
yang dilakukan pada fase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi didasarkan
pada kemungkinan atau faktual dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan,
dan hasil antisipasi. Neuman mengidentifikasi tiga level intervensi:
1) Pencegahan primer, pencegahan primer dilakukan ketika stressor
dicurigai atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi tingkat
resiko diketahui. Neuman menyatakan sebagai berikut:
Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi
kemungkinan pertemuan individu dengan stressor, atau dengan kata
lain usaha untuk memperkuat seseorang bertemu dengan stressor,
atau menguatkan garis pertahanan fleksibel untuk menurunkan
kemungkinan reaksi.
2) Pencegahan sekunder, pencegahan sekunder meliputi intervensi atau
treatment awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya
internal dan eksternal digunakan agar sistem stabil dengan
menguatkan garis internal resistensi, mengurangi reaksi, dan
meningkatkan faktor resistensi.
3) Pencegahan tersier, pencegahan tersier terjadi sesudah treatment
atau pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan pada
penyesuaian kearah kestabilan sistem yang optimal. Tujuan
utamanya yaitu meningkatkan resistensi terhadap stressor untuk
membantu mencegah terjadinya kembali reaksi atau regresi. Proses
ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke pencegahan
primer. Sebagai contoh akan dihindarinya suatu stressor yang telah
diketahui akan membahayakan klien.
u. Rekonstitusi
Rekonstitusi terjadi mengikut treatment reaksi stressor. Hal ini
menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat
kesejahteraannya lebih tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya untuk
melawan stressor. Hal ini mencakup faktor interpersonal, intrapersonal,
ekstrapersonal, dan lingkungan yang berhubungan dengan variable sistem
klien (fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual).
2. Empat Komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori
Betty Neuman, yaitu:
a. Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman
menyatakan konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertentu. Sistem
klien adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi,
psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual. Sistem klien
digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang hidup
sebagai system terbuka dalam hubungan timbak balik dengan
lingkungan.
b. Kesehatan
Kondisi sehat sakit menurut konsep Neuman merupakan suatu keadaan
sehat atau suatu keadaan sakit yang tidak dapat dipisahkan. Kondisi
sehat atau kondisi sakit dipandang sebagai hasil akhir dari sistem
pertahanan yang ada pada klien. Kondisi sehat digambarkan sebagai
suatu keadaan optimal atau kondisi terbaik dari klien yang dapat
dipertahankan. Namun kondisi sehat ini dapat berubah yang diakibatkan
perubahan lingkungan atau adanya stressor yang berasal dari lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan klien. Kesehatan dimanifestasikan
sebagai energi yang ada untuk mempertahankan dan meningkatkan
sistem integritas yang ada (Neuman & Fawcett, 2011).
c. Keperawatan
Fokus keperawatan menurut Neuman berfokus pada pertahanan stabilitas
kondisi klien melalui kemampuan untuk menilai dampak atau
kemungkinan yang akan terjadi jika klien mendapatkan stressor dari
lingkungan yang dilakukan perawat secara akurat untuk mencapai
kondisi kesehatan yang optimal. Perawat harus dapat menciptakan
hubungan antara klien, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan untuk
mempertahankan kestabilan kondisi sehat klien (Neuman & Fawcett,
2011).
d. Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari
model sistem Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan
adalah hubungan yang timbal balik. Lingkungan didefinisikan sebagai
semua faktor internal dan eksternal yang berada disekelilingi manusia
dan berinteraksi dengan manusia dan klien. Stressor (intrapersonal,
interpersonal, dan ekstrapersonal) adalah signifikan terhadap konsep
lingkungan dan digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang
berinteraksi dengan dan secara potensial dapat mengubah stabilitas
sistem.
Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai berikut:
1) Lingkungan Internal
Lingkungan internal dipengaruhi oleh semua kekuatan atau
pengaruh internal atau batas-batas yang ditetapkan klien/sistem. Ini
berhubungan dengan faktor intrapersonal atau stressor dalam model
Newman (Neuman & Fawcett, 2011).
2) Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal didefinisikan terdiri dari semua kekuatan atau
pengaruh diluar klien/sistem. Hal ini berkorelasi dengan baik antar
faktor intra dan ekstra personal atau stressor (Neuman & Fawcett,
2011).
3) Lingkungan yang diciptakan
Lingkungan yang tidak kalah penting adalah lingkungan yang
diciptakan, yang merupakan sistem terbuka tempat bertukarnya
energi lingkungan baik internal maupun eksternal. Lingkungan ini
dikembangkan secara tidak sadar oleh klien, yang juga berperan
mempengaruhi sistem kesehatan klien.lingkungan yang diciptakan
dapat mempberikan pengaruh secara langsung maupun secara tidak
langsung, dalam keadaan sadar maupun tidak sadar atas
pemeliharaan kesehatan klien.Faktor kesehatan dan kesakitan
merupakan faktor penyebab yang harus dievaluasi baik internal,
bawaan, dan eksternal (variabel dan stressor) yang mempengaruhi
klien; diketahui atau bersifat potensial, interaksi dan saling
ketergantungan yang harus di identifikasi dan dihubungkan.
Kesehatan klien secara optimal bergantung pada pengkajian faktor
secara menyeluruh, melalui tindakan keperawatan dan intervensi
keperawatan. Kesadaran klien untuk memciptakan lingkungan dan
hubungan dengan kesehatannya merupakan fokus utama yang
diharapkan keperawatan untuk dapat mempengaruhi dan lebih lanjut
mengembangkan praktik dasar berdasarkan hasil penelitian. Sebagai
pemberi pelayanan harus mengenali lingkungan yang diciptakan
oleh klien, mampu memberikan intervensi, mengedepankan
kepentingan hubungan interpersonal. (Neuman & Fawcett, 2011).

Model keperawatan Newman membagi stressor menjadi tiga yang


terdapat didalam maupun diluar sistem klien yaitu:
a) Intrapersonal stressor: lingkungan dalam yang menyerang
sistem pertahanan klien (contohnya respon autoimun).
b) Interpersonal stressor: interaksi lingkungan eksternal yang
menyerang diluar pertahanan terdekat klien (contohnya antara
satu atau lebih pemikiran atau ragam komunikasi).
c) Ekstrapersonal stressors: interaksi lingkungan eksternal yang
menyerang diluar pertahanan terjauh klien (contohnya antara
satu atau lebih masalah kebijakan sosial atau masalah finansial)
(Neuman & Fawcett, 2011).
3. Contoh Penerapan Teori Keperawatan Betty Neument Dalam Keperawatan
Komunitas Terhadap COVID-19
Menurut CNN Breaking News Indonesia 5 Oktober 2020 jumlah
kasus COVID-19 mencapai 307 ribu orang positif (0,12%) dari penduduk
Indonesia. Di lihat data statistik semakin hari semakin meningkat, ini perlu di
antisipasi perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat dengan mencuci
tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Perilaku ini bisa dilakukan
pengkajian keperawatan komunitas Betty Neument dengan pendekatan
Community As Partner (CAP). Selama pandemic COVID-19 tidak di tangan
dengan baik bisa meningkatkan penyebaran yang sangat luas. Hal ini bisa
menengganggu kesehatan, perikonomian dan stabilitas sosial masyarakat.
Karena banyak masyarakat masih kurangnya perilaku dan kesadaran akan
perilaku pola hidup bersih dan sehat (CNN, 2020).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Marsito, 2020)
menyatakan bahwa pendekatan teori keperawatan Betty Neumen dapat
digunakan untuk mengkaji kesehatan komunitas. Untuk hasil pengakajian
kesehatan selama pandemic COVID-19 di wilayah Kabupaten kebumen
menunjukkan sebagai berikut untuk data inti kesehatan komunitas
masyarakat Kebumen menunjukkan jenis kelamin yang laki-laki ada 94
orang (79%), Pendidikan SMA ada 48 orang (40%). Sedankan lingkungan
fisik masyarakat Kebumen menunjukkan selama pandemic COVID-19
menjaga kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan ada 98 orang
(82%), kepadatan penduduk ada 54 orang (45%). Sedangkan layanan
Kesehatan ada 61 orang (51%) selalu menyemprot desinfektan, dan kadang
ikut melakukan penyuluhan kesehatan ada 46 orang (38%). Untuk
keselamatan dan trasportasi bila keluar rumah kadang-kadang menggunakan
masker ada 22 orang (18 %), sering bepergian selama pandemic COVID-19
ada 46 orang (38%). Dan kegaitan rekreasi selama pandemic COVID-19
menunjukkan bahwa sering bepergian keluar kota ada 13 orang (11%).

4) Model konsep
yang dikemukakan
oleh Betty Newman
adalah konsep
5) Health Care
System yaitu model
kosep yang
menggambarkan
aktivitas
6) keperawatan yang
ditunjukkan kepada
penekanan penurunan
stress dengan
7) memperkuat garis
pertahanan diri secara
fleksibel atau normal
maupun resistan
8) dengan sasaran
pelayanan adalah
komunitas
9) Model konsep
yang dikemukakan
oleh Betty Newman
adalah konsep
10) Health Care
System yaitu model
kosep yang
menggambarkan
aktivitas
11) keperawatan yang
ditunjukkan kepada
penekanan penurunan
stress dengan
12) memperkuat garis
pertahanan diri secara
fleksibel atau normal
maupun resistan
13) dengan sasaran
pelayanan adalah
komunitas
14) Model konsep
yang dikemukakan
oleh Betty Newman
adalah konsep
15) Health Care
System yaitu model
kosep yang
menggambarkan
aktivitas
16) keperawatan yang
ditunjukkan kepada
penekanan penurunan
stress dengan
17) memperkuat garis
pertahanan diri secara
fleksibel atau normal
maupun resistan
18) dengan sasaran
pelayanan adalah
komunitas
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan
dengan sasaran pelayanan adalah komunitas dan tujuan dari model ini adalah untuk
mencapai stabilitas system secara optimal. Empat komponen sentral dalam
paradigma keperawatan menurut teori Betty Neuman yaitu Manusia, kesehatan,
keperawatan dan lingkungan.
3.2 Saran
Setelah mempelajari konsep keperawatan model Betty Neuman yang
menekankan pada penurunan stress diharapkan perawat mengetahui tindakan yang
akan diberikan jika menghadapi pasien yang memberikan respon karena adanya
stressor terhadap pasien dan akibat yang kemungkinan apa saja yang bisa terjadi
terhadap pasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M. R., & Tomey, A. M. (2006). Nursing Theories and their work. Missouri:
Mosby Elsevier.
CNN. (2020, 6 9). Update Corona 9 Juni: 33.076 Positif, 11.414 Sembuh. Retrieved
from www.cnnindonesia.com:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200609093102-20-511278/update-
corona-9-juni-33076-positif-11414-sembuh
Fawcett, J. (2005). Contemporary Nursing Knowledge: Analysis and Evaluation of
Nursing Models and Theories, Volume 1. Philadelphia: F.A. Davis Company.
Hidayat, A. A. (2001). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Surabaya: Salemba
Medika.
Marsito. (2020). Jurnal Kesehatan. PENDEKATAN TEORI KEPERAWATAN BETTY
NEUMENT DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS COVID-19
MASYARAKAT KEBUMEN, 97-103.
Neuman, B., & Fawcett, J. (2011). The Neuman System Model. United States of
America: Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai