Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

“MODEL KONSEP KEPERAWATAN GERONTIK BETTY


NEUMAN”

Dosen Pengampu : Anugrah Nurul Hudda, S.Kep., Ns.

Disusun Oleh : Kelompok 3


Anggota Kelompok :
1. Salsabila Febiana (2021048)
2. Ina Yuliana (2021014)
3. Handini Salma (2021037)
4. Sinar Rizkia (2021038)
5. Nursabila (2021053)
6. Siti Fauziah (2021032)
7. Reni Fitriani (1920008)

AKPER AL-IKHLAS
YAYASAN RAUDHATUL MUTA’ALLIMIN CISARUA BOGOR
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Model Konsep
Keperawatan Gerontik Betty Neuman” dengan baik. Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.

Bogor, 29 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan
1. Umum...........................................................................................................1
2. Khusus..........................................................................................................1

BAB II TINJUAN TEORI


A. Biografi Betty Neuman.....................................................................................3
B. Konsep Teori Model Keperawatan Betty Neuman...........................................4
C. Hubungan Teori dengan Keperawatan Gerontik............................................11
D. Kelebihan dan Kekuranga Model Keperawatan Betty Neuman.....................12
E. Penerapan Teori Betty Neuman dalam Keperawatan Gerontik......................12
F. Aplikasi Teori Model Konsep Neuman..........................................................14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang bersifat
konprehensif terdin dari bio-psikososio-spritual dan kultural yang holistik,
ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (UU RI No. 38 tahun 2014).
Keperawatan gerontik bertujuan memberikan asuhan keperawatan yang
efektif terhadap klien yaitu lanjut usia. Gerontik adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan lanjut usia dengan segala permasalahannya, baik
dalam keadaan sehat maupun sakit. Asuhan diberikan agar klien
mendapatkan kenyamanan dalam hidup. Peran perawat dalam gerontik
adalah memberikan asuhan keperawatan dan membantu klien dalam
mengahadapi masalahnya dan membantu memenuhi kebutuhan yang tidak
bisa dipenuhi sendiri oleh klien (Firmansyah, 2022).
Ilmu keperawatan terus berkembang, karena ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah. Oleh karena itu penting bagi
profesi keperawatan dalam mengembangkan sebuah teori dan model
keperawatan yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan untuk
meningkatkan praktik, penuntun penelitian dan kurikulum, serta
mengidentifikasikan bidang dan tujuan dari praktik keperawatan
(Firmansyah, 2022).

B. Tujuan
1. Umum
Untuk mengetahui model konsep keperawatan gerontik menurut Betty
Neuman.

2. Khusus
a. Untuk mengetahui biografi Betty Neuman.
b. Untuk mengetahui konsep teori model keperawatan Betty Neuman.

1
c. Untuk mengetahui hubungan teori dengan keperawatan gerontik.
d. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan model keperawatan
Betty Neuman.
e. Untuk mengetahui penerapan teori Betty Neuman dalam keperawatan
gerontik.
f. Untuk mengetahui aplikasi teori model konsep Neuman.

2
BAB II
TINJUAN TEORI
A. Biografi Betty Neuman
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada 11 September 1924.
Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak
kedua dari tiga bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya.
Ayahnya meninggal karena penyakit Chronic Renal Failure ketika beliau
berumur 11 tahun. Rasa cinta pada tanah kelahiran membuat beliau
bertekad untuk membangun desanya, Ohio. Latar belakang kehidupan di
pedesaan membantu dirinya mengembangkan rasa kasih sayang terhadap
orang-orang yang membutuhkan, seperti yang dilakukan sepanjang
kariernya. Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada
perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam
rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya.
Adanya program militer di keperawatan mempercepat masuknya
Neuman ke sekolah keperawatan.
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital
School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General
Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947 dan beliau pindah ke Los
Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Di California
Neuman bekerja dibanyak bagian diantaranya perawat di sekolah,
perawat industri, beliau juga memegang jabatan penting yaitu sebgai staf
keperawatan rumah sakit di California, dan sebagai instruktur klinik di
University of California Medical Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di
University of California dengan jurusan psikologi dan kesehatan
masyarakat. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang
kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of
California, dan menyelesaikan program doktoralnya di jurusan Psikologi
Klinik di Pacific Western University. Pada tahun yang sama Neuman
juga bekerja sebagai konsultan kesehatan mental di sebuah rumah sakit
dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali pengalaman yang telah

3
beliau dapat diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan dan
organisasi, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta
beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan
memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan.
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan
psykologi dengan peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada
tahun 1966 pada kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari
Universitas California Los Angelea (UCLA). Dia mendapatkan gelar
doktornya dalam klinikal psykologi dari Pacivic western University pada
tahun 1985.
Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan
khususnya dalam kesehatan mental. Neuman mengajarkan program
kesehatan mental komunitas pada perawat di level post-master di UCLA.
Neuman mengembangkan suatu metode pembelajaran yang terbuka dan
model praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada akhir 1960 an,
sebelum dia membuat “model system”. Neuman mengajarkan dan
mempraktekkan model yang kemudian dibuat dalam bentuk buku yang
berjudul Consultation and Community Organization in Community
Mental Health Nursing.
Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif (menyeluruh)
dan dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan
multidimensional terhadap individu, kelompok (keluarga), dan
masyarakat yang selalu berinteraksi dengan ketegangan-ketegangan
lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut memfokuskan pada reaksi
klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung
rekonstitusi (mengembalikan keadaan jasmani) dan adaptasi. Model yang
sesuai adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada
hubungannya dengan perawatan kesehatan (Gonzalo, 2021).

B. Konsep Teori Model Keperawatan Betty Neuman


Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas

4
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis
pertahanan fleksibel, yaitu ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim
dan pekerjaan dan lain-lan, garis pertahanan normal yang meliputi
ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum,
tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan dan garis pertahanan resistan yang
meliputi adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan
masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di
daerah yang ada. Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan
dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Model ini
bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan
yang dinamis. Sehingga Betty Neuman menggambarkan peran perawat
dapat bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan interdependensi).
Secara umum fokus darn model konsep keperawatan menurut
Neuman ini berfokus pada respon terhadap stressor serta faktor-fäktor
yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan
keperawatan yang seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah
mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stressor. Upaya
tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Betty neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh
merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka.
Bagi Neuman, manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks
yang dinamis dari fisiologi, sosiokultural dan variabel perkembangan
yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia
berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang
digambarkan sebagai stesor. Lingkungan internal terdiri dan segala
sesuatu yang mempengaruhi (interpersonal) yang berasal dari dalam diri
klien. Lingkungan eksternal segala sesuatu pengaruh yang berasal dari
luar diri klien (interpersonal). Pembetukan lingkungan yang aman, yang

5
mungkin terbentuk oleh mekanisme yang di sadari maupun yang tidak
disadari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stresor
yang dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup stresor
interpersonal, intrapersonal, daan ekspersonal. Konsep utama yang
teridentifikasi :
1. Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang,
keluarga, kelompok, masyarakat atau sosial. Klien digambarkan
sebagai sesuatu yang utuh bagian dari interaksi dinamis. Model ini
mempertimbangkan semua variabel yang secara simultan
mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.

2. Open System
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi
dalam suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap
stress adalah komponen dasar pada suatu system terbuka.
a) Fungsi atau Proses
Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal
dengan lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang
didapat untuk bergerak kearah stabilitas yang utuh.
b) Input dan Out put
Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat,
energy, informasi yang saling bertukar antara klien dan
lingkungan.
c) Feed Back
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi
memberikan sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk
memperbaiki tindakan untuk merubah, meningkatkan, atau
menstabilkan system.
d) Negentropy
Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu

6
kemajuan system kearah stabilitas atau baik.
e) Entropy
Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang
menggerakkan sistem kearah sakit atau kemungkinan kematian.
f) Stability
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan
system dan stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang
optimal dan integritas.

3. Enviroment
Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi klien
setiap saat sebagai bagian dari lingkungan.

4. Created Enviroment
Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk
mengekspresikan system secara simbolik dari keseluruhan system.
Tujuannya adalah menyediakan suatu arena aman untuk system fungsi
klien. Dan untuk membatasi klien dari stressor.

5. Client system
Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan
spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari
klien sebagai system.

6. Basic Clien Structure


Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh
lingkaran terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan faktor
kehidupan dasar atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari
faktor kehidupan dasar yang umum untuk seluruh anggota organisme.
Seperti sebagai faktor bawaan atau genetik.

7
7. Lines of Resistance
Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar
disebut garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber
yang membantu klien mempertahankan melawan suatu stressor.
Sebagai contoh adalah respon system imun tubuh. Ketika garis
pertahanan efektif, klien dapat menyusun system kembali. Jika tidak
efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan stressor
ditentukan oleh interrelationship kelima variable system klien.

8. Normal line defence


Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran padat.
Hal itu menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system.
Itu dipelihara dari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar
untuk mengkaji penyimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu semua
meliputi variabel system dan perilaku seperti kebiasaan pola koping
seseorang, gaya hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran dari garis
normal merefleksikan suatu peningkatan keadaan sehat, pengecilan,
suatu penyusutan keadaan kesehatan.

9. Garis Pertahanan Fleksibel


Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan
fleksibel. Hal ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam
waktu yang singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang
melindungi terhadap stressor dari pecahnya/berubahnya kondisi
kesehatan yang stabil yang di presentasikan sebagai garis pertahanan
normal. Hubungan antara variabel (fisiologi, psikologi, sosoikultural,
perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan garis fleksibel
untuk melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan
tidur. Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel meluas, hal
ini akan memberikan pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang
singkat terhadap invasi stressor. Demikian sebaliknya, akan

8
memberikan lebih sedikit pertahanan.

10. Kesejahteraan (Wellness)


Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem
klien berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan
sistem terpenuhi.

11. Sakit (Illness)


Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan
keadaan tidak seimbang dan penurunan energy.

12. Stressor
Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan
gangguan pada system yang stabil. Stressor dapat berupa :
a) Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon
kondisional seseorang.
b) Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu,
seperti harapan peran.
c) Kekuatakn ekstrapersonal yang terjadi diluat individu, seperti
keadaan finansial.

13. Tingkat reaksi


Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan oleh klien
untuk menyesuaikan terhadap stressor.

14. Pencegahan sebagai intervensi


Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien
menahan, mencapai, atau mempertahankan stabilitas system.
Intervensi dapat terjadi sebelum dan sesudah garis perlindungan dan
perlawanan yang dilakukan pada fase reaksi dan rekonstitusi.
Intervensi didasarkan pada kemungkinan atau faktual dari tingkat
reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi. Neuman

9
mengidentifikasi tiga level intervensi :
a) Pencegahan primer, pencegahan primer dilakukan ketika stressor
dicurigai atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi tingkat
resiko diketahui. Neuman menyatakan sebagai berikut :
Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi
kemungkinan pertemuan individu dengan stressor, atau dengan kata
lain usaha untuk memperkuat seseorang bertemu dengan stressor,
atau menguatkan garis pertahanan fleksibel untuk menurunkan
kemungkinan reaksi.
b) Pencegahan sekunder, pencegahan sekunder meliputi intervensi
atau treatment awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber
daya internal dan eksternal digunakan agar sistem stabil dengan
menguatkan garis internal resistensi, mengurangi reaksi, dan
meningkatkan faktor resistensi.
c) Pencegahan tersier, pencegahan tersier terjadi sesudah treatment
atau pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan pada
penyesuaian kearah kestabilan sistem yang optimal. Tujuan
utamanya yaitu meningkatkan resistensi terhadap stressor untuk
membantu mencegah terjadinya kembali reaksi atau regresi. Proses
ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke pencegahan
primer. Sebagai contoh akan dihindarinya suatu stressor yang telah
diketahui akan membahayakan klien.

15. Rekonstitusi
Rekonstitusi terjadi mengikut treatment reaksi stressor. Hal ini
menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat
kesejahteraannya lebih tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya untuk
melawan stressor.
Hal ini menacakup faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal,
dan lingkungan yang berhubungan dengan variable sistem klien
(fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual)
(Elon, et al., 2021).

10
C. Hubungan Teori dengan Keperawatan Gerontik
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia
secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang
mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien
terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat
membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan
mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan
keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel
yang mana mendapat perhatian dari keperawatan. Neuman (1981)
menyatakan bahwa dia memandang model sebagai sesuatu yang berguna
untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan keperawatan mungkin
berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga percaya bahwa
keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya
mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi
pelayanan dapat dicegah.
Nilai - nilai manusia dalam keberadaan lansia :
1. Manusia adalah satu kesatuan, proses integritas individu dan
mewujudkan karakteristik yang lebih dan perbedaan dari jumlah
bagian- bagiannya. Manusia kelihatan seperti bagian terkecil dan
menghilang lenyap dari pandangan. Karena kesatuan ini menghasilkan
variabel dan secara konstan mengubah pola ini. Manusia merupakan
makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya
berbeda dibeberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat - sifat
yang khusus jika semuanya dilihat secara bagian perbagian ilmu
pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila seseorang
memperhatikan sifat sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia
akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2. Neuman menggunakan pendekatan manusia dengan memasukkan
konsep holistik, pendekatan sistem terbuka, dan konsep "stressor".
Meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya
responrespon system terhadap stressor baik dari lingkungan internal

11
maupun eksternal. Komponen utama dari model ini adalah adanya
stress dan reaksi terhadap stress. Stressor lingkungan ini terdiri dari 3
tipe kekuatan intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal. Klien
dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang
dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya
bias meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan
agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem
secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi
revitalisasi dan sebagai system terbuka maka klien selalu berupaya
untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar
sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut
gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak
negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual
melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi. Berdasarkan latar
belakang diatas, maka dirasa perlu untuk menelaah pengkajian
komunitas pada ageragat pada lansia dengan masalah hipertensi
dengan menggunakan pendekatan Neuman System Model untuk
pelaksanaan proses asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian
sampai evaluasi guna mewujudkan kesehatan lansia yang optimal
(Marsito, 2021).

D. Kelebihan dan Kekuranga Model Keperawatan Betty Neuman


1. Kelebihan
a) Neuman menggunakan diagram yang jelas, diagram ini digunakan
dalam semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori
terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan
menyediakan perawat dengan tantangan-tantangan untuk
pertimbangan.
b) Model system Neuman lebih fleksibel, bisa digunakan pada area

12
keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan.
2. Kekurangan
a) Model sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi
kesehatan, sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak
spesifik.
b) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan
ekstrapersonal masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas.
c) Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang
perawat - klien, padahal hubungan perawat klien merupakan domain
penting dalam Asuhan Keperawatan.

E. Penerapan Teori Betty Neuman dalam Keperawatan Gerontik


Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan
ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus
pada empat intervensi yaitu:
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang
bersifat fleksibel yang berupa :
a) Pendidikan kesehatan.
b) Mendemostrasikan ketrampilan keperawatan dasar yang dapat
dilakukan klien dirumah atau komunitas yang bertujuan
meningkatkan kesehatan.

2. Intervensi yang bersifat prevensi


Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu ;
a) Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh
kembang balita, keluarga dan lain-lainnya.
b) Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu
misalnya : konseling pranikah.

3. Intervensi yang bersifat kuratif

13
Dilakukan pada garis pertahanan terganggu
4. Intervensi yang bersifat rehabilitative
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan
resisten yang terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan
klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang
terdiri dari 5 tahapan yaitu :
a) Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus
pada klien untuk mendapatkan data base yang komprehensif untuk
mengetahui keadaan dan kesehatan yang ada dan aktualisasi atau
potensial reaksi terhadap stress lingkungan.
b) Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga
menyediakan perawatan dasar untuk diagnosis. Pernyataan
diagnosa perawat harus mencerminkan seluruh kondisi klien
c) Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberi perawatan dan
klien. Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah
membimbing klien untuk menghemat energi dan menggunakan
energi sebagai kekuatan untuk bergerak melampaui masa sakit.
d) Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data
base yang komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan
klien dan pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk fungsional
kompetensi di lingkungan.
e) Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah
terjadi (Luthfa, 2015).

F. Aplikasi Teori Model Konsep Neuman


Teori Betty Neuman sangat memungkinkan digunakan dalam
pengkajian praktik keperawatan di komunitas. Dalam penerapan teori
Betty Newman aspek pengkajiannya sudah secara holistik yang meliputi:
aspek perkembangan, aspek fisiologis, aspek psikologis, aspek social
kulturas, serta aspek spiritual.
1. Aspek perkembangan, pengkajian yang bisa dikembangkan dalam

14
aspek ini meliputi : jenis kelamin, usia, care giver, pengetahuan, sikap
dan perilaku.
2. Aspek fisiologis, pengkajian yang bisa dikembangkan dalam aspek ini
meliputi : kemandirian, aktivitas, olah raga, dan resiko.
3. Aspek psikologis, pengkajian yang bisa dikembangkan dalam aspek ini
meliputi : persepsi, kepuasan terhadap pelayanan kesehatan, dan kondisi
psikologis lansia.
4. Aspek sosial-kultural, pengkajian yang bisa dikembangkan dalam aspek
ini meliputi : hubungan sosialisasi, budaya, dan pilihan pengobatan.
5. Aspek spiritual, pengkajian yang bisa dikembangkan dalam aspek ini
meliputi : agama, pelaksanaan ibadah dan keaktifan mengikuti kegiatan
keagamaan (Luthfa, 2015).

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bagi Neuman, manusia merupakan makhluk dengan
kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologi, sosiokultural
dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem
terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia berinteraksi,
beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang
digambarkan sebagai stesor.
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Teori Betty Neuman
sangat memungkinkan digunakan dalam pengkajian praktik keperawatan
di komunitas.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan
motivasi, kritik dan saran dari teman-teman, pembaca
serta yang paling utama dari dosen pembimbing mata
kuliah ini. Atas segala bantuan dari semua pihak kami
mengucapkan banyak terima kasih.

16
DAFTAR PUSTAKA
Elon, Y., et, al. (2021). Teori dan Model Keperawatan. Yayasan Kita Menulis.
Betty Neuman. (1972). In Nursing Theories; The base for
propesisonal nursing practice (4th ed) Englewood
Cliffs, N.J: Appleton & Lange.
Firmansyah, H. (2022). APLIKASI MODEL SISTEM TEORI
BETTY NEUMAN TERHADAP PERAWATAN
PASIEN PENDERITA DIABETES MELLITUS
(DM). Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains dan
Teknologi, 1(2), 30-35.
Gonzalo, A. (2021). Betty Neuman: Neuman Systems Model.
Retrieved from nurseslabs: https://nurseslabs.com/betty-
neuman-systems-model-nursing-theory/
Luthfa, I., & Windani, C. (2015). Penerapan Teori Betty
Neuman dalam Pengkajian Lansia dengan Diabetes
Mellitus di Desa Margalaksana Kecamatan Cilawu
Kabupaten Garut. Jurnal Keperawatan
Komunitas, 3(1), 23-28.
Marsito. (2021). PENDEKATAN TEORI KEPERAWATAN
BETTY NEUMENT DALAM KEPERAWATAN
KOMUNITAS COVID-19. Jurnal Kesehatan, 96-103
Undang Undang Republik Indonesia nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai