▪ Mereka bangga dan bahagia dngn pilihan sendiri ( anda akan merasa
senang apabila asuhan yg diberikan dihargai pasien atau klien serta
sejawat) atau supervisor memberikan pujian atas keterampilan
hubungan interpersonal yg dilakukan
▪ Dapat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada seseorang yg tdk
bersedia memeprtahankan martabat manusia sebagai mana
mestinya
3. Tindakan
1. Kejujuran
2. Lemah Lembut
3. Ketepatan setiap tindakan
4. Menghargai orang lain
NORMA
adalah aturan-aturan atau pedoman sosial yang khusus
mengenai tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan
dan tidak boleh dilakukan di lingkungan kehidupan bermasyarakat.
Norma memiliki peranan penting dalam setiap masyarakat
yang beradab. Hal ini dianggap penting karena seperangkat norma
tersebut berperan dan berfungsi untuk mengatur tata kehidupan
setiap anggota masyarakat sebagai makhluk sosial, sehingga
tercapai suatu bentuk keteraturan yang berlandaskan pada sistem
budaya masing-masing.
NORMA
▪ Dari segi bahasa Norma berasal dari bahasa inggris yakni norm.
Dalam kamus oxford norm berarti usual or expected way of
behaving yaitu norma umum yang berisi bagaimana cara
berprilaku.
▪ Norma adalah patokan prilaku dalam satu kelompok tertentu
▪ Norma juga merupakan sesuatu yang mengikat dalam sebuah
kelompok masyarakat. Norma pada dasarnya adalah bagian dari
kebudayaan, karena awal dari sebuah budaya itu sendiri adalah
intraksi antara manusia pada kelompok tertentu yang nantinya
akan menghasilkan sesuatu yang disebut norma.
MACAM MACAM NORMA
1. Norma Agama
adalah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-
perintah, larangan larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan
Yang Maha Esa berupa “siksa” kelak di akhirat. isinya berwujud: perintah dan
larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma
tersebut? Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu
oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan
kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-
akibatnya dipandang tidak baik.
Contoh Norma Agama
▪ yaitu peraturan atau kaidah hidup yang bersumber dari hati nurani dan
merupakan nilai-nilai moral yang mengikat manusia.
▪ Norma kesusilaan yang juga disebut dengan norma moral adalah
norma yang biasa terdapat dalam masyarakat dan dianggap sebagai
peraturan maupun dijadikan suatu pedoman dalam bertingkah laku
(berbudi pekerti / berakhlak).
▪ Pada umumnya pelanggaran dalam norma kesusilaan adalah adanya
perasaan menyesal, tekanan batin dan perasaan malu.
▪ Adapun tujuan dari norma kesusilaan adalah hampir sama dengan
norma agama, yakni membentuk karakter manusia menjadi lebih baik.
Contoh norma kesusilaan adalah seorang anak yang biasa
mencium tangan terhadap orang tua atau gurunya ketika bersalaman
sebagai tanda hormat.
3. Norma kesopanan
adalah aturan yang didasarkan pada atuuran tingkah laku yang biasanya
berlaku dalam masyarakat. Ini jika dilanggar akan dikenai sanksi berupa teguran
hingga cemoohan dari masyarakat. Namun, jika kesopanan dalam bertingkah laku
dalam masyarakat dijaga dengan baik, maka biasanya mereka akan lebih dihormati
dan dihargai oleh masyarakat tersebut.
Contoh-contoh norma kesopanan adalah sebagai berikut:
▪ Tidak duduk diatas meja
▪ Berbicara yang santun terhadap mereka yang lebih tua
▪ Mendengarkan dengan seksama ketika dinasihati oleh orang tua, guru maupun
siapa saja yang memberikan nasehat.
▪ Mengucapkan permisi atau membungkukkan badan jika melewati orang-orang
yang lebih tua
▪ Tidak menyela pembicaraan orang lain
▪ Tidak meludah di depan orang lain
4. Norma hukum
▪ Etika
▪ Etiket
Bagian dari bioetik,yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan serta dianalisis untuk mendapatkan
keputusan etik.
Teori-teori dalam Etika Keperawatan
▪ Deontologi (berasal dari bahasa Yunani, Deon, berarti tugas) berprinsip pada aksi atau tindakan.
▪ Menurut Kant, benar atau salah bukan ditentukan oleh hasil akhir atau konsekuensi dari suatu
tindakan, melainkan oleh nilai moralnya.
▪ Dalam konteks ini, perhatian difokuskan pada tindakann melakukan tanggung jawab moral yang
dapat memberikan penentu apakah tindakan tersebut secara moral benar atau salah. Kant
berpendapat bahwa prinsip moral atau yang terkait dengan tugas harus bersifat universal, tidak
kondisional, dan imperative.
Contoh penerapan deontologi adalah seorang perawat yang yakin bahwa klien harus
diberi tahu tentang yang sebenarnya terjadi walaupun kenyataan tersebut sangat menyakitkan.
Contoh lain seorang perawat menolak membantu pelaksanaan abortus karena keyakinan agamanya
yang melarang tindakan membunuh. Dalam menggunakan pendekatan teori ini, perawat tidak
menggunakan pertimbangan, misalnya tindakan abortus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa
ibunya karena setiap tindakan yang mengakhiri hidup (dalam hal ini calon bayi) merupakan tindakan
buruk secara moral.
Secara lebih luas, teori deontologi dikembangkan menjadi lima prinsip penting, yaitu kemurahan
hati, keadilan, otonomi, kejujuran dan ketaatan (Fry, 1991 dalam buku Suhaemi, 2010).
Prinsip- prinsip Etika Keperawatan
Prinsip bahwa dasar kode etik adalah menghargai hak dan martabat manusia, tidak akan pernah
berubah. Prinsip ini juga diterapkan baik dalam bidang pendidikan maupun pekerjaan. Juga dalam hak-haknya
memperoleh pelayanan kesehatan (Suhami,2010).
1. Autonomi ( otonomi)
3. Justice (keadilan)
5. Veracity ( kejujuran)
6. Fidelity (loyality/ketaatan)
7. Confidentiality (kerahasiaan)
8. Akuntabilitas (accountability)
AUTONOMI (otonomi)
▪ Otonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu autos, yang berarti sendiri dan
nomos, artinya aturan.
▪ Otonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri
sendiri.
▪ Menghargai otonomi berarti menghargai manusia sebagai sebagai
seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat yang mampu
menentukan sesuatu bagi dirinya
Perawat harus menghargai harkat dan martabat manusia sebagai
individu yang dapat memutuskan hal yang terbaik bagi dirinya. Perawat harus
melibatkan klien untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan klien tersebut.
Beberapa tindakan yang tidak memperhatikan otonomi adalah :
▪ Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka diberitahu sebelumnya
▪ Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi relevan yang penting diketahui klien
dalam membuat suatu pilihan
▪ Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau
penyimpangan
▪ Tidak memberikan informasi yang lengkap walaupun klien menghendaki informasi
tersebut
▪ Memaksa klien memberi informasi tentang hal-hal yang mereka sudah tidak
bersedia menjelaskannya
Perawat yang menghargai manusia dalam penerapan otonomi, termasuk
juga menghargai profesi lain dalam lingkup tugas perawat, misalnya dokter, ahli
farmasi, dan sebagainya.
Berbuat Baik (Beneficience)